Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengingatkan kita akan
pentingnya nilai-nilai hak dan kewajinan suatu warga negara agar setiap hal yang di
kerjakan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa dan tidak melenceng dari apa yang
di harapkan. Karena di nilai penting, pendidikan ini sudah di terapkan sejak usia dini di
setiap jejang pendidikan mulai dari yang paling dini hingga pada perguruan tinggi agar
menghasikan penerus -penerus bangsa yang berompeten dan siap menjalankan hidup
berbangsa dan bernegara. oleh karena itu perlu adanya pembelajaran untuk
mempertahankan nilai-nilai tersebut agar terus menyatu dalam setiap warga negara
agar setip warga negara tahu hak dan kewajiban dalam menjalankan kehidupan
berbangasa dan bernegara.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa itu latar belakang pendidikan kewarganegaraan ?


b. Apa itu visi pendidikan kewarganegaraan ?
c. Apa itu misi pendidikan kewarganegaraan?
d. Apa saja Contoh Kasus dan Peristiwa yang selaras dan tidak selaras dengan visi,
misi?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui latar belakang pendidikan kewarganegaraan
b. Untuk mengetahui visi kewarganegaraan
c. Untuk mengetahui misi kewarganegaraan
d. Untuk mengetahui apa saja contoh Kasus dan Peristiwa yang selaras dan tidak
selaras dengan visi, misi

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang pendidikan kewarganegaraan


Perjalanan panjang sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang dimulaisejak,
sebelum, dan selama penjajahan. Kemudian dilanjutkan dengan era perebutan dan
mempertahankan kemerdekaan sampai dengan era pengisiankemerdekaan
menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda sesuai denganzamannya. Dalam
kaitannya dengan semangat perjuangan bangsa, makaperjuangan non fisik sesuai
dengan bidang profesi masing-masing memerlukansarana kegiatan pendidikan bagi
setiap warga negara Indonesia padaumumnya. Selain itu juga bagi mahasiswa
sebagai calon cendekiawan padakhususnya yaitu melalui Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn).Masyarakat dan pemerintah suatu negara berupaya untuk
menjaminkelangsungan hidup serta kehidupan generasi penerusnya secara
berguna. Halini tentunya sesuai dengan kemampuan spiritual dan berkaitan
dengankemampuan kognitif dan psikomotorik. Generasi penerus tersebut
diharapkanakan mampu mengantisipasi hari depan mereka yang senantiasa
berubah danselalu terkait dengan konteks dinamika budaya, bangsa, negara, dan
hubunganinternasional. Jadi, hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan
dan memiliki wawasan kesadaran bernegara untuk bela negara dan memiliki
polapikir, sikap, dan perilaku sebagai pola tindak kecintaan pada tanah
airberdasarkan Pancasila.Selain itu, pendidikan nasional bertujuan untuk
meningkatkan kualitasIndonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertawa terhadap
TYME, berbudiluhur, kepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,
disiplin,beretos kerja, profesional, bertanggung jawab dan produktif serta sehat
jasmanidan rohani. Pendidikan nasional juga harus menumbuhkan jiwa
patriotik,mempertebal cinta tanah air, meningkatkan semangat
kebangsaan,kesetiakawanan sosial, kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap
menghargai jasa para pahlawan dan berorientasi kepada masa depan. Hal
tersebuttentunya dipupuk melalui Pendidikan Kewarganegaraan.

2
2.2 Visi pendidikan kewarganegaraan

Visi bahwa pendidikan kewarganegaraan bertujuan mewujudkan masyarakat


demokratis merupakan reaksi atas kesalahan paradigma lama yang masih
menggunakan istilah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). PPKn sangat
mencolok dengan misi mewujudkan sikap toleransi, tenggang rasa, memelihara
persatuan kesatuan, tidak memaksakan pendapat, menghargai, dan lain-lain yang
dirasionalkan demi kepentingan stabilitas politik untuk mendukung pembangunan
nasional.

2.3 Misi pendidikan kewarganegaraan


Misi dari pendidikan kewarganegaraan dalam lingkup dunia pendidikan di sekolah
dewasa ini dapat disimpulkan dari bagian pendahuluan pada naskah Standar Isi
mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Misi dari Pendidikan
Kewarganegaraan dirangkum Winarno (2007:114-115) sebagai berikut:
Berdasarkan praktik pendidikan selama ini Pendidikan Kewarganegaraan  di
Indonesia ternyata tidak hanya menggambarkan misi
sebagai  pendidikan  demokrasi. Pendidikan kewarganegaraan mengembangkan
misi, sebagai berikut:
1)   Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan kewarganegaraan dalam arti
sesungguhnya yaitu civic education. Berdasarkan hal ini, Pendidikan
Kewarganegaraan bertugas membina dan mengembangkan pengetahuan dan
kemampuan peserta didik berkenaan dengan penerapan, tugas, hak, kewajiban dan
tanggung jawab sebagai warga negara dalam berbagai aspek kehidupan bernegara.
Misalnya pendidikan kewarganegaraan dimunculkan dalam  pelajaran civic
(Kurikulum 1957/1962); Pendidikan Kemasyarakatan yang merupakan Integrasi
Sejarah, Ilmu Bumi, dan Kewarganegaraan (Kurikulum 1964); Pendidikan
Kewarganegaraan Negara, yang merupakan perpaduan Ilmu Bumi, Sejarah
Indonesia, dan Civic (Kurikulum 1968/1969) dan PPKn (1994).
2)   Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan nilai dan karakter. Dalam hal

ini Pendidikan Kewarganegaraan bertugas membina dan mengembangkan nilai-nilai

3
bangsa yang dianggap baik sehingga terbentuk warga negara yang berkarakter baik
bagi bangsa bersangkutan. Contoh: Pendidikan kewarganegaraan dimuatkan
dalam  pelajaran PMP (1975/1984), Pelajaran PPKn (kurikulum 1994). Di  perguruan
tinggi diberikan mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Filsafat Pancasila .
3) Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan bela negara. Pendidikan

kesadaran bela negara sehingga dapat di andalkan untuk menjaga kelangsungan


negara dari berbagai ancaman. Contoh, diberikan mata kuliah Kewiraan di
Perguruan tinggi.
4) Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan demokrasi (politik)  pendidikan
kewarganegaraan mengembangkan tugas menyiapkan  peserta didik menjadi warga negara
yang demokratis untuk  mendukung tegaknya demokrasi negara. Dengan pendidikan
kewarganegaraan, akan ada sosialisasi, deseminasi, dan penyebarluasan nilai-nilai demokrasi
pada masyarakat.

2.4 Contoh Kasus dan Peristiwa yang selaras dan tidak selaras dengan visi, misi
1.  Contoh yang selaras

a) Sebuah keluarga selalu memiliki aturan rumah yang berbeda, dan dalam keluarga
tersebut memiliki aturan dimana setiap persoalan keluarga seperti peraturan jam
bermain anak atau peraturan belajar anak selalu di selesaikan secara musyawarah.
sang ayah berusaha untuk bersikap demokratis dan tidak asal  mengambil
keputusan. berusaha untuk tetap adil dan menjaga agar tidak terjadi perpecahan
pendapat diantara sesama anggota keluarga.

b)  Banyak kasus dan peristiwa penegakan hukum yang terjadi di indonesia masih
bisa mencerminkan visi, misi dan kompetensi pendidikan kewarganegaraan yakni
kasus korupsi yang dilakukan oleh Gayus tambunan dimana pada akhirnya Gayus
tambunan bisa di hukum walaupun sebenarnya masa hukuman nya tidak sesuai
dengan kerugian yang di derita oleh negara tetapi hal ini sudah bisa menunjukan
bahwa peranan penegak hukum di indonesia masih bisa diandalkan walaupun
penegak hukum itu sendiri banyak melakukan kejahatan hukum dimana seorang
jaksa Cirus sinaga yang menangani kasus Gayus terlibat pemalsuan dokumen

4
dimana pada awalnya Gayus di vonis tak bersalah oleh hakim tetapi pada akhirnya
kasus ini terkuak kebenarannya dan jaksa Cirus sendiri terjerat kedalam kasus
kejahatan mafia hukum dan akhirnya seorang penegak hukum juga bisa di hukum
dimana hal ini mencerminkan bahwa keadilan di indonesia masih bisa di beli oleh
uang tetapi tidak sedikit penegak hukum yang masih menjungjung tinggi asas-asas
hukum yang pada akhirnya nilai kompetensi kewarganegaraan masih ada yang
menjungjung tinggi dan mudah-mudahan hal ini akan terus di jaga oleh penegak
hukum  di indonesia termasuk kita harus bisa menjaga norma-norma hukum di
lingkungan kita sendiri dimana seharusnya keadilan dapat berdiri tegak tanpa ada
milah-milah kasta baik itu masyarakat kecil atau pun pejabat negara, dimana
peranan hukum harus sama bagi seluruh rakyat indonesia.         

c) Seperti adanya pemberian beasiswa yang ditawarkan oleh berbagai instansi baik
dari swasta ataupun pemerintah, seperti halnya beasiswa dari sekolah contohnya
disekolah ada pemberian dana seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dengan
tujuan untuk membantu pihak sekolah dan siswa dalam memperoleh pendidikan
yang layak serta membantu orang tua/ wali meringankan beban biaya pendidikan
siswa, setelah mendapatkan bantuan dana dari pihak sekolah tersebut, sedangkan
di Perguruan Tinggi ada beberapa contoh pemberian beasiswa seperti Bidik Misi,
Beasiswa PPA (mahasiswa yang mempunyai prestasi akademik baik, minimal
memperoleh IP 2,75) dan Beasiswa PPE (mahasiswa yang memiliki prestasi
ekstrakurikuler cukup baik didalam maupun luar kampus) yang tujuannya
diperuntukkan untuk mahasiswa-mahasiswi yang orang tua/ walinya kurang mampu
namun prestasi si anak sangat mendukung untuk diberikan beasiswa dari pihak
kampus. Hal ini tentunya sangat jelas selaras dengan visi misi pendidikan yang
mengacu pada tujuan  nasional, salah satunya untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa serta menerapkan ilmunya di masyarakat dan mengamalkannya ilmu yang di
dapatkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kehidupan bangsa tentunya seluruh
masyarakat Indonesia, dan tidak hanya orang yang mampu dan berkelebihan saja
yang dapat menikmati pendidikan, orang yang kurang mampu dan berkecukupan
pun bisa memperoleh pendidikan yang layak dan pendidikan setinggi mungkin.

5
Dengan adanya beasiswa semacam ini, tentunya sangat mendukung dan akan dapat
mewujudkan kecerdasan anak-anak penerus bangsa yang menyeluruh, karena
masyarakat yang kurang mampu pun bisa bersekolah/ berkuliah demi meraih cita-
cita dengan adanya bantuan beasiswa yang diberikan kepada instansi pemerintah
demi terwujudya nilai-nilai dasar dan cita-cita anak bangsa selaku warganegara yang
berperan aktif dalam perannya sebagai mahasiswa.

2.      Contoh yang tidak selaras

a) Sebuah keluarga dimana sepasang  suami istri terjadi cekcok dan berujung kepada
KDRT, hal ini sangat disayangkan, karena seharusnya setiap permasalahan pasti bisa
diselesaikan secara demokratis dan berusaha tidak merugikan pihak manapun, hal
ini mencerminkan bahwa kurangnya rasa kebersamaan dan kurang memahami sikap
dan sifat demokratis.

b) Salah satu kasus yang tidak sesuai dengan visi,misi,dan kompetensi pendidikan
kewarganegaraan adalah kasus dimana salah satu perguruan tinggi di indonesia
mahasiswanya melakukan tawuran antar jurusan padahal itu masih satu kampus.
Masalah yang muncul sebenarnya adalah hal-hal kecil yang masih bisa diselesaikan
dengan musyawarah seperti hanya masalah main bola jadi ribut masalah pemilihan
rektor bisa jadi ribut apalagi sampai dengan membawa senjata tajam dan lain
sebagainya, hal ini mencerminkan bahwa dunia pendidikan perguruan tinggi tidak
menunjukan tauladan bagi adik-adik yang masih duduk di bangku sekolah. Dalam
kasus ini mahasiswa tidak berperan dalam  fungsinya sebagai masa depan pemimpin
di negeri ini. Jika hal ini terjadi terus malu rasanya  oleh negara lain dimana negara
lain sudah melangkah jauh di dunia pendidikan kita masih saja meributkan hal-hal
yang sebenarnya tidak perlu di ributkan.

c) Mahasiswa-mahasiswi yang diberikan tugas dinas ke lapangan untuk memenuhi


nilai/ tugas mata kuliah yang bersangkutan tentu saja pihak kampus memberi
kepercayaan penuh kepada mahasiswa tersebut untuk menjaga nama baik kampus.
Pada saat itu mahasiswa ingin sekali mendapatkan nilai baik dengan berjuang
dengan cara apapun seperti halnya banyak terjadi kasus mahasiswa sekarang

6
dengan memanipulasi data yang telah ada demi mendapatkan terselesaikannya
tugas dengan nilai baik dan bagus dengan berbuat curang. Inilah kasus tidak selaras
dengan visi dan misi pendidikan khususnya kewarganegaraan kita yang
mengutamakan mahasiswa untuk mengembangkan kepribadiannya selaku
warganegara yang berperan aktif dalam perannya sebagai mahasiswa/ mahasiswi
yang harus jujur dalam menuju masyarakat madani serta menerapkan ilmu yang
bertanggung jawab dalam hal apapun baik bertanggung jawab dan jujur dalam tugas
individu maupun kelompok demi tercapainya nilai dan IP terbaik.

d) Adanya peristiwa kekerasan yang terjadi di dalam Orientasi Siswa Pengenalan


Kampus yang mengakibatkan hilangnya nyawa seorang mahasiswa.

e)  Adanya ketidak wajaran dengan visi, misi pendidikan Indonesia yakni munculnya

pemberian materi pembelajaran pada LKS yang tidak sepantasnya diberikan kepada
anak Sekolah Dasar, hal ini tentunya tidak selaras, karena anak Sekolah Dasar belum
cukup umur, dan belum punya kedewasaan untuk menerjemahkan hal-hal semacam
itu. Kekhawatirannya adalah jika anak Sekolah Dasar tersebut terkontaminasi oleh
hal-hal negative yang bisa menjerumuskan si anak ke hal yang tidak di inginkan oleh
orang tua akibat timbulnya materi di LKS yang tidak sepantasnya diberikan kepada anak
yang belum cukup umur. Hal ini tentu saja merugikan semua pihak baik dari orang tua
maupun pihak sekolah. Seharusnya Pemerintah khususnya Mentri Pendidikan lebih
memperhatikan dan menanggapi kasus yang seperti ini agar tidak terulang kembali. Terbukti
jelas tidak selaras dengan visi misi pendidikan kita dan sangat merugikan pihak banyak
termasuk para penurus bangsa

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengingatkan kita akan
pentingnya nilai-nilai hak dan kewajinan suatu warga negara agar setiap hal yang di
kerjakan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa dan tidak melenceng dari apa
yang di harapkan. Karena di nilai penting, pendidikan ini sudah di terapkan sejak usia
dini di setiap jejang pendidikan mulai dari yang paling dini hingga pada perguruan
tinggi agar menghasikan penerus -penerus bangsa yang berompeten dan siap
menjalankan hidup berbangsa dan bernegara. oleh karena itu perlu adanya
pembelajaran untuk mempertahankan nilai-nilai tersebut agar terus menyatu
dalam setiap warga

8
DAFTAR RUJUKAN

http://destyfitria07.blogspot.com/2016/10/makalah-tentang-latar-belakang Maret 26, 2016

http://timoteomridhwan.blogspot.com/2014/05/visi-misi-dan-tujuan-pendidikan.

http://sandiblue.blogspot.com/2016/03/Contoh Kasus dan Peristiwa yang selaras dan tidak


selaras dengan visi, misi.

9
10

Anda mungkin juga menyukai