Bab 1

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehilangan adalah satu kata yang paling menyimpulkan tentang
masalah usia tua, dan kehilangan itu sendiri tidak dapat dihindari. Kehilangan
adalah suatu keadaan ketika individu berpisah dengan sesuatu yang
sebelumnya ada atau dimiliki, baik sebagian atau keseluruhan. Lahir,
kehilangan, dan kematian adalah kejadian yang unuiversal dan kejadian yang
sifatnya unik bagi setiap individual dalam pengalaman hidup
seseorang.Kehilangan dan berduka merupakan istilah yang dalam pandangan
umum berarti sesuatu kurang enak atau nyaman untuk dibicarakan.Hal ini
dapat disebabkan karena kondisi ini lebih banyak melibatkan emosi dari yang
bersangkutan atau disekitarnya. Konsep kehilangan masuk ke dalam proses
penuaan, sejalan dengan penurunan komulatif dalam hal mental, fisik dan
sosial. Kehilangan adalah satu kata yang paling menyimpulkan tentang
masalah usia tua yang meliputi kehilangan pekerjaan, waktu, harga diri,
martabat pribadi, kesehatan fisik, kontak sosial, pendapatan dan lain-lain. Dan
kehilangan itu sendiri tidak dapat dihindari. Kehilangan dinyatakan dengan
deprivasi yang berkaitan dengan status masa lalu. Sekalipun intensitas
kehilangan tersebut bergantung pada sistem nilai seseorang. Jika frekuensi dan
intensitas kehilangan semakin cepat, maka orang tersebut kurang mampu
beradaptasi dan berintegrasi yang oleh karena itu membahayakan kesehatan
mental dan fisiknya.
Salah satu contoh kehilangan dimasa lansia yaitu kehilangan pasangan,
kehilangan ini adalah salah satu pemicu gangguan psikologis dalam bentuk
kesedihan yang berulang. Lansia yang mengalami kehilangan pasangan
cenderung menunjukkan peningkatan gejala depresi, yang dapat mencapai
tingkat keparahan tertentu. Lansia yang ditinggal mati oleh keluarga terdekat
atau pasangan hidupnya akan mengalami permasalahan baru sehubungan
dengan kematian pasangan, permasalahan yang dihadapi oleh para lansia yang
ditinggal mati oleh pasangan hidupnya antara lain: status ekonomi seperti
berkurangnya pendapatan, kesejahteraan kesehatan di lingkungan orang-orang
lanjut usia, dan dukungan bagi keluarga yang merawat orang-orang lanjut
usia. Hal ini memerlukan adanya pemecahan sebagai upaya untuk tetap
menjalankan hidupnya sehingga mampu untuk dapat beradaptasi terhadap
masalah dari tekanan yang menimpa mereka baik secara fisik maupun
psikologis. Hal ini dikarenakan bahwa kehilangan khususnya pada pasangan
hidup sering kali membawa perubahan dalam status dan peran.

B. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui pengertian dari kehilangan dan berduka.
2. Mahasiswa mengetahui tanda dan gejala kehilangandan berduka.
3. Mahasiswa mengetahui tipe kehilangandan berduka.
4. Mahasiswa mengetahui jenis-jenis kehilangandan berduka.
5. Mahasiswa mengetahui konsep askep dan pada kasus kehilangandan
berduka.

Dapus
Azizah Ma’rifatul L, 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Graha Ilmu : Yogyakarta
I Ketut Andika Priastana. 2018. Peran Dukungan Sosial Keluarga terhadap
Berduka Kronis pada Lansia yang Mengalami Kehilangan Pasangan dalam Budaya
Pakurenan. Indonesian Journal of Health Research, Vol. 1, No. 1.

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kehilangan adalah suatu keadaan individu yang berpisah dengan sesuatu yang
sebelumnya ada kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau
keseluruhan. Berduka adalah respon emosi yang diekspresikan ketika seseorang
mengalami suatu kehilangan yang kemudian dimanifestasikan dalam bentuk
perasaan sedih, gelisah, cemas, sesak nafas, susah tidur, dan lain sebagainya.Tanda
dan gejala kehilangan dan berduka meliputi ungkapan kehilangan, mengingkari
kenyataan kehilngan terjadi dalam waktu yang lama, sedih berkepanjangan, adanya
gejala fisik yang berat, keinginan untuk bunuh diri.
Tipe kehilangan meliputiaktual atau nyata dan persepsi. tipe berduka meliputi
berduka diantisipasi, dan berduka disfungsional. Jenis kehilangan antara lain
kehilangan Objek eksternal, kehilangan lingkungan yang telah dikenal, kehilangan
orang terdekat, kehilangan aspek ,kehilangan hidup. Jenis berduka antara lain
berduka normal, berduka antisipatif, berduka yang rumit, berduka tertutup, berduka
disfungsional
BAB III
PATHWAY

Gangguan psikososial

Keluarga/Pasangan Kehilangan Kecelakaan/musibah

Depresi, Stres, Tekanan Ekonomi, kualitas hidup,


mental dll kesehatan dll

askep

Duka cita b.d Difisit perawatan


Kematian orang diri b.d Penurunan
terdekat motivasi

Keberhasilan Koping,
Kenaikan motivasi
penyesuaian psikososial

Keberhasilan Keberhasilan Keberhasilan Keberhasilan


Koping, Koping, Koping, Koping,
penyesuaian penyesuaian penyesuaian penyesuaian
psikososial psikososial psikososial psikososial

Anda mungkin juga menyukai