Anda di halaman 1dari 8

Lesi

Lesi adalah kerusakan atau ketidaknormalan setiap bagian atau jaringan di dalam tubuh. Hal ini dapat
terjadi akibat proses suatu penyakit seperti cedera fisik, kimiawi, dan elektris; penyakit autoimun,
infeksi, dan masalah metabolisme. Lesi kulit dapat berupa primer, yang berarti bahwa terjadi pada kulit
normal yang mengalami perubahan dalam warna atau tekstur kulit; atau lesi sekunder, merupakan lesi
yang muncul setelah kulit mengalami lesi primer. Lesi kulit primer contohnya kemerahan, tahi lalat,
tanda lahir, dan gatal-gatal, sementara sisik-sisik di atas kulit yang meradang, retakan pada kulit yang
kering, borok kulit, koreng, dan likenifikasi merupakan jenis lesi sekunder pada kulit.

Kondisi yang menyebabkan Lesi Kulit

Banyak kondisi yang dapat menyebabkan berbagai jenis lesi kulit. Berikut adalah 21 kemungkinan
penyebab dan jenisnya.

Jerawat

 Umumnya terletak di wajah, leher, bahu, dada, dan punggung atas


 Jerawat pada kulit terdiri dari komedo, whiteheads, jerawat, atau kista dan nodul yang bisa
menimbulkan nyeri.
 Jerawat dapat meninggalkan bekas luka atau menggelapkan kulit jika tidak ditangani.

Cold sore/ fever blister

 Adalah lesi kulit yang terlihat seperti melepuh dan berwarna merah, lesi ini menimbulkan nyeri,
berisi cairan dan biasanya muncul di dekat mulut dan bibir
 Daerah yang terkena sering mengalami sensasi tertusuk-tusuk atau terbakar sebelum muncul
luka
 Wabah yang menyebabkan lesi ini juga dapat disertai dengan gejala ringan seperti flu seperti
demam ringan, nyeri pada bagian tubuh, dan pembengkakan kelenjar getah bening

Herpes simpleks

 Virus HSV-1 dan HSV-2 menyebabkan lesi pada mulut dan alat kelamin
 Lesi kulit ini memiliki ciri-ciri terlihat seperti kulit melepuh yang disertai dengan rasa nyeri. Lesi
kulit herpes simpleks bisa muncul dalam jumlah satuan atau dalam kelompok. Lesi ini dapat
mengeluarkan cairan kuning jernih dan kemudian mengeras
 Tanda-tanda lain yang dapat muncul seperti flu ringan, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah
bening, sakit kepala, nyeri pada bagian tubuh tertentu, dan penurunan nafsu makan
 Luka lepuh dapat muncul kembali sebagai respons terhadap stres, menstruasi, penyakit, atau
paparan sinar matahari

Keratosis aktinik

 Biasanya berukuran kurang dari 2 cm, atau seukuran penghapus pensil


 Memiliki ciri-ciri kulit tebal, bersisik, atau berkerak
 Muncul pada bagian tubuh yang menerima banyak paparan sinar matahari (tangan, lengan,
wajah, kulit kepala, dan leher)
 Biasanya berwarna merah muda tetapi dapat memiliki dasar cokelat, atau abu-abu

Eksim akibat alergi

 Dapat menyerupai luka bakar


 Sering ditemukan di tangan dan lengan
 Kulit terasa gatal, merah, bersisik, atau terkelupas
 Luka lepuh yang dapat mengeluarkan cairan yang kemudian menjadi keras

Impetigo

 Biasa terjadi pada bayi dan anak-anak


 Ruam sering terletak di daerah sekitar mulut, dagu, dan hidung
 Ruam yang mengiritasi dan luka lepuh berisi cairan yang dapat pecah dan membentuk kerak
berwarna kuning keemasan

Dermatitis kontak

 Muncul berjam-jam hingga berhari-hari setelah kontak dengan alergen


 Ruam memiliki batas yang tegas dan muncul di mana kulit Anda menyentuh zat yang mengiritasi
 Kulit terasa gatal, merah, bersisik, atau terkelupas
 Luka lepuh yang dapat mengeluarkan cairan yang kemudian menjadi keras

Psoriasis

 Bercak kulit bersisik, keperakan, dan memiliki batas yang jelas


 Umumnya terletak di kulit kepala, siku, lutut, dan punggung bawah
 Mungkin gatal atau tidak bergejala sama sekali

Cacar air

 Adalah luka lepuh yang muncul secara berkelompok di seluruh tubuh yang gatal, merah, dan
berisi cairan. Cacar air muncul dalam berbagai bentuk lesi tubuh sesuai dengan tingkat
penyembuhannya.
 Ruam disertai dengan demam, nyeri pada seluruh tubuh, sakit tenggorokan, dan kehilangan
nafsu makan
 Cacar air dapat menular sampai semua luka lepuh telah mengering

Herpes Zoster

 Adalah munculnya ruam yang disertai dengan rasa nyeri, rasa terbakar, kesemutan, atau gatal,
bahkan jika tidak ada luka lepuh yang terlihat sekalipun.
 Ruam terdiri dari luka lepuh yang berkelompok, berisi cairan yang mudah pecah.
 Ruam muncul dalam pola garis linier yang paling sering muncul pada batang tubuh, tetapi dapat
terjadi pada bagian tubuh lain, termasuk wajah
 Ruam dapat disertai dengan demam ringan, panas dingin, sakit kepala, atau kelelahan

Kista sebasea

 Kista sebasea ditemukan di wajah, leher, atau badan


 Kista yang berukuran besar dapat menyebabkan tekanan dan rasa sakit
 Kista sebasea adalah lesi non-kanker dan pertumbuhannya sangat lambat

Infeksi MRSA (staph)

Kondisi ini dianggap sebagai kegawatdaruratan medis. Perawatan darurat mungkin diperlukan.

 Infeksi yang disebabkan oleh jenis bakteri Staphylococcus,kebal terhadap berbagai antibiotik
 Menyebabkan infeksi ketika masuk melalui luka atau goresan pada kulit
 Infeksi kulit sering terlihat seperti gigitan laba-laba, seperti jerawat berwarna merah yang sangat
nyeri, yang dapat mengeluarkan nanah.
 Perlu diobati dengan antibiotik yang kuat dan dapat menyebabkan kondisi yang lebih berbahaya
seperti selulitis atau infeksi pada sirkulasi darah

Selulitis

Kondisi ini dianggap sebagai kegawatdaruratan medis. Perawatan darurat mungkin diperlukan.

 Disebabkan oleh bakteri atau jamur yang masuk melalui celah atau luka di kulit
 Ciri-ciri dari selulitis adalah kulit yang berwarna merah, terasa nyeri, bengkak disertai dengan
atau tanpa cairan yang merembes dengan cepat dari lesi kulit.
 Terasa panas dan menimbulkan nyeri bila disentuh
 Demam, panas dingin, dan muncul ruam dengan pola goresan merah mungkin merupakan tanda
infeksi serius yang memerlukan perhatian medis

Kudis

 Gejala dapat memakan waktu empat hingga enam minggu untuk muncul.
 Ruam yang sangat gatal mungkin berbentuk seperti jerawat, terdiri dari lepuh kecil, atau kulit
yang bersisik.
 Lesi kulit berbentuk garis dengan permukaan yang lebih tinggi dari kulit sekitar, berwarna putih
atau berwarna seperti kulit normal.

Bisul

 Infeksi bakteri atau jamur pada folikel rambut atau kelenjar minyak
 Dapat muncul pada bagian tubuh mana saja, tetapi paling sering pada wajah, leher, ketiak, dan
bokong
 Berwarna merah, nyeri, berupa benjolan dengan pusat berwarna kuning atau putih
 Dapat pecah dan mengeluarkan cairan

Bula
 Adalah luka lepuh berisi cairan bening yang berukuran lebih dari 1 cm
 Dapat disebabkan oleh gesekan, dermatitis kontak, dan gangguan kulit lainnya
 Jika cairan bening berubah menjadi seperti susu, mungkin terjadi infeksi

Luka lepuh

 Ditandai dengan daerah berair, bening, berisi cairan pada kulit


 Mungkin berukuran lebih kecil dari 1 cm (vesikel) atau lebih besar dari 1 cm (bula) dan dapat
muncul dalam jumlah yang sedikit atau dalam kelompok
 Dapat ditemukan di mana saja pada tubuh

Nodul / Bintil

 Nodul berukuran kecil hingga sedang biasanya berisi jaringan, cairan, atau keduanya
 Biasanya berukuran lebih lebar dari jerawat dan mungkin terlihat seperti lesi kulit yang sedikit
meninggi di bawah kulit
 Biasanya tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan jika menekan struktur
lain
 Nodul juga dapat terletak jauh dari permukaan tubuh di mana Anda tidak dapat melihat atau
merasakannya

Ruam

Kondisi ini dianggap sebagai kegawatdaruratan medis. Perawatan darurat mungkin diperlukan.

 Didefinisikan sebagai perubahan nyata pada warna atau tekstur kulit


 Mungkin disebabkan oleh banyak hal, termasuk gigitan serangga, reaksi alergi, efek samping
obat, infeksi kulit akibat jamur, infeksi bakteri kulit, penyakit menular, atau penyakit autoimun
 Banyak gejala ruam dapat ditangani di rumah, tetapi ruam yang parah, terutama yang datang
bersaam dengan gejala lain seperti demam, nyeri, pusing, muntah, atau sulit bernapas, mungkin
memerlukan perawatan medis segera

Biduran

 Gatal-gatal yang timbul setelah kontak dengan alergen


 Merah, hangat, dan agak nyeri saat disentuh
 Bisa kecil, bulat, dan berbentuk cincin atau besar dan berbentuk tidak teratur

Keloid

 Gejala terjadi di lokasi di mana terjadi cedera sebelumnya


 Area kulit kasar atau kaku yang mungkin terasa nyeri atau gatal
 Area yang berwarna serpti daging, merah muda, atau merah

Kutil

 Disebabkan oleh berbagai jenis virus yang disebut human papillomavirus (HPV)
 Dapat ditemukan pada kulit atau selaput lendir
 Dapat terjadi sendiri atau dalam kelompok
 Menular dan dapat ditularkan ke orang lain

Penyebab lesi Kulit

Penyebab paling umum dari lesi kulit adalah infeksi yang terjadi di kulit. Salah satu contoh adalah kutil.
Virus kutil ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung kulit ke kulit.  Virus herpes
simleks, yang dapat menyebabkan cold sores dan herpes genital , juga ditularkan melalui kontak
langsung. Infeksi sistemik (infeksi yang terjadi di seluruh tubuh Anda), seperti cacar air atau herpes
zoster, dapat menyebabkan lesi kulit di seluruh tubuh Anda. MRSA dan selulitis adalah dua infeksi yang
berpotensi mengancam jiwa yang melibatkan lesi kulit. Beberapa lesi kulit bersifat herediter, seperti tahi
lalat dan bintik - bintik . Tanda lahir adalah lesi yang sudah muncul sejak lahir. Lesi kulit yang lain dapat
merupakan hasil dari reaksi alergi , seperti eksim alergi dan dermatitis kontak . Beberapa kondisi, seperti
gangguan sirkulasi atau diabetes dapat menyebabkan sensitivitas kulit yang dapat menyebabkan lesi
kulit.

Jenis Lesi Kulit Primer

Tanda lahir adalah lesi kulit primer, seperti tahi lalat, ruam , dan jerawat . Jenis lainnya adalah :

Luka lepuh

Luka lepuh kecil juga disebut vesikel. Lesi ini adalah lesi kulit yang berisi cairan bening berukuran kurang
dari 1/2 sentimeter (cm). Vesikel yang lebih besar disebut bula . Lesi ini dapat disebabkan oleh:

 sengatan matahari
 uap panas
 gigitan serangga
 gesekan dari sepatu atau pakaian
 infeksi virus

Makula

Contoh makula adalah bintik - bintik dan tahi lalat yang rata. Makula adalah bintik-bintik kecil yang
biasanya berwarna coklat, merah, atau putih. Makula biasanya berdiameter sekitar 1 cm.

Nodul / Bintil

Nodul adalah lesi kulit yang padat dan memiliki permukaan yang lebih tinggi dari sekitar. Kebanyakan
nodul berdiameter lebih dari 2 cm.

Papula

Papula adalah lesi kulit yang memiliki permukaan yang lebih tinggi dari sekitar, Sepetak papula atau
nodul disebut plak. Plak sering terjadi pada orang dengan psoriasis .
Pustula

Pustula adalah lesi kecil yang berisi nanah. Mereka biasanya pustula biasanya merupakan hasil dari
jerawat , bisul , atau impetigo .

Ruam

Ruam adalah lesi yang menutupi area kulit kecil atau besar. Ruam dapat disebabkan oleh reaksi alergi.
Ruam akibat reaksi alergi sering terjadi ketika seseorang menyentuh tanaman seperti tanaman poison
ivy .

Wheals

Wheals adalah lesi kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi. Biduran adalah contoh dari wheals.

Jenis Lesi Kulit Sekunder

Ketika lesi kulit primer teriritasi, mereka dapat berkembang menjadi lesi kulit sekunder. Lesi kulit
sekunder yang paling umum meliputi:

Krusta / Kerak

Krusta, atau keropeng, terbentuk ketika darah kering terbentuk di atas lesi kulit yang tergores dan
teriritasi.

Ulkus

Ulkus biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau trauma fisik. Mereka sering disertai dengan sirkulasi
yang buruk .

Sisik

Sisik adalah bercak sel-sel kulit yang menumpuk dan kemudian mengelupas.

Bekas luka

Beberapa luka, dan goresan akan meninggalkan bekas luka yang tidak tergantikan dengan kulit yang
sehat dan normal. Kulit akibat luka akan kembali sebagai bekas luka yang tebal dan memiliki permukaan
yang lebih tinggi dari sekitar. Bekas luka ini disebut keloid .

Atrofi kulit

Atrofi kulit terjadi ketika area kulit Anda menjadi tipis dan keriput karena penggunaan steroid topikal
yang berlebihan atau sirkulasi yang buruk .

Faktor resiko
Beberapa lesi kulit bersifat herediter. Orang dengan anggota keluarga yang memiliki tahi lalat atau
bintik-bintik lebih cenderung mengembangkan kedua jenis lesi tersebut.

Orang dengan alergi juga lebih mungkin mengembangkan lesi kulit yang berkaitan dengan alergi mereka.
Orang yang didiagnosis dengan penyakit autoimun seperti psoriasis akan terus berisiko mengalami lesi
kulit sepanjang hidup mereka.

Mendiagnosis Lesi Kulit

Untuk mendiagnosis lesi kulit, dokter kulit atau dokter umum akan melakukan pemeriksaan fisik
lengkap. Pemeriksaan fisik yang dilakukan termasuk mengamati lesi kulit dan meminta riwayat
kesehatan secara lengkap. Untuk memastikan diagnosis, dokter mungkin akan mengambil sampel kulit,
melakukan biopsi pada daerah yang terkena, atau mengambil swab dari lesi untuk dikirim ke
laboratorium.

Mengobati Lesi Kulit

Perawatan lesi kulit didasarkan pada penyebab lesi kulit yang mendasarinya. Seorang dokter akan
mempertimbangkan jenis lesi, riwayat kesehatan , dan perawatan apa pun yang pernah dicoba
sebelumnya.

Obat-obatan

Perawatan lini pertama biasanya menggunakan obat topikal untuk membantu mengobati peradangan
dan melindungi daerah yang terkena. Obat topikal juga dapat meredakan gejala ringan sehingga dapat
mengurangi rasa sakit, gatal, atau terbakar yang disebabkan oleh lesi kulit. Jika lesi kulit Anda
ditimbulkan oleh infeksi sistemik, seperti herpes zoster atau cacar air, Anda mungkin akan diberi resep
obat oral untuk membantu meringankan gejala penyakit, termasuk lesi kulit.

Operasi

Lesi kulit yang terinfeksi biasanya ditusuk dan dikeringkan. Tahi lalat yang tampak mencurigakan yang
telah berubah seiring waktu mungkin perlu diangkat melalui pembedahan .Jenis tanda lahir vaskular
yang disebut hemangioma hasil dari kecacatan pembuluh darah. Operasi laser sering digunakan untuk
menghilangkan tanda lahir jenis ini.

Perawatan di rumah

Beberapa lesi kulit sangat gatal dan menimbulkan rasa yang tidak nyaman, dan Anda mungkin tertarik
dengan pengobatan rumahan sebagai penanganan awal. Oatmeal baths atau losion dapat mengurangi
rasa gatal atau terbakar yang disebabkan oleh lesi kulit tertentu. Jika peradangan akibat dermatitis
kontak di tempat-tempat di mana permukaan kulit bergesekan satu sama lain atau pakaian, bubuk
penyerap atau balsem pelindung dapat mengurangi gesekan dan mencegah berkembangnya lesi kulit
baru.

Dapus: 1. Pickett, H. (2011, November). Shave and punch biopsy for skin lesions. American
Family Physician, 84(9), 995-1002
2. Mayo Clinic Staff. (2013, February 16). Skin biopsy

Anda mungkin juga menyukai