Anda di halaman 1dari 99

• Dokter Umum, FK.

Unissula Semarang, lulus tahun 1991


• Dokter Spesialis Anak, FK. UGM Yogyakarta, lulus tahun 2002
• Konsultan Penyakit Infeksi dan Pediatri Tropis, Kolegium IDAI, tahun 2011
• Doktor dalam Bidang Ilmu Kedokteran, FK. Unibraw Malang, tahun 2009-2012
• Fellowship
- Sub Bag. Pediatri Gawat Darurat di Semarang
- Sub Bag. Infeksi FK. UI/RSCM, Jakarta 1 Januari–30 Juli 2008

• Dosen FK. Unlam, 1995-sekarang


• Dokter Spesialis Anak di RSUD Ulin Banjarmasin
• Staf Pengajar Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis di bagian IKA FK UNLAM Banjarmasin
• Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUD Ulin Banjarmasin/ FK ULM Tahun 2020-2024
• Anggota Satgas Imunisasi PP IDAI Tahun 2014 – Sekarang
• Ketua Komda KIPI Kalsel Tahun 2017-Sekarang
• Ketua Komite dan TIM Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI) RSUD ULIN Banjarmasin Tahun 2018- 2021
• Anggota Dewan Pertimbangan Medik (DPM) BPJS Kesehatan Cabang Banjarmasin Tahun 2017- Sekarang
• Tim Reviewer Internal Penelitian Universitas Lambung Mangkurat Periode 2019/2020
• Ketua Tim Surveylans Congenital Rubella Syndrome (CRS) di RSUD Ulin Banjarmasin Tahun 2019-sekarang
• Anggota Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) di Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin Tahun
2019-sekarang

• Reviewer Majalah Pediatrica Indonesiana Tahun 2014 - Sekarang


• Reviewer Majalah Sari Pediatri Tahun 2014 - Sekarang
Komite Nasional PP-KIPI
Daftar Isi 01 Latar Belakang

02 Keamanan Vaksin

03 Surveilans KIPI

04 Klasifikasi KIPI

05 Komunikasi Resiko

06 Kesimpulan
Latar Belakang

Keamanan Vaksin












• Pengujian Sampel Vaksin


VAKSIN OBAT LAIN
Siapa yang mendapatkan?

Orang sehat termasuk anak-anak.

Biasanya masyarakat banyak, kohort Orang sakit.


kelahiran, atau kelompok yang berisiko
tinggi terhadap penyakit atau komplikasi.

Mengapa?
Untuk mencegah penyakit. Untuk mengobati penyakit.
Bagaimana mereka mendapatkannya?
Vaksin biasanya diberikan melaui program
kesehatan masyarakat.
Biasanya diberikan oleh dokter atau
Di beberapa negara, vaksinasi dijadikan petugas farmasi.
pra syarat seorang anak untuk masuk
sekolah.
Berapa macam?
8–15 macam vaksin bagi anak-anak yang
Ribuan jenis.
direkomendasikan secara global.
www.vaccine-safety-training.org
VAKSIN OBAT LAIN
Kapan mereka mendapatkannya?

Kebanyakan vaksin untuk anak diberikan pada umur tertentu atau pada
situasi tertentu seperti keadaan KLB atau sebagai syarat bepergian ke
daerah terentu.
Biasanya sewaktu sakit.
Umur untuk diberikannya vaksinasi bisa jadi berbarengan dengan
munculnya penyakit tertentu yang berkaitan dengan umur (misalnya
gangguan perkembangan saraf).

Bagaimana tentang efek samping?


Risiko sulit diterima.
Penerimaan efek samping sering
Walaupun jarang, investigasi intensif perlu dilakukan untuk KIPI yang
tergantung pada beratnya penyakit
berat.
yang sedang diobati dan ada
tidaknya pilihan pengobatan
KIPI ringan juga harus dimonitor dengan hati-hati karena berpotensi
alternatif.
menjadi masalah yang lebih besar atau berdampak terhadap penerimaan
imunisasi secara umum.
www.vaccine-safety-training.org
Pengujian Sampel Vaksin
.

www.vaccine-safety-training.org
BPOM biasanya merupakan satu-satunya badan dengan tanggung
jawab untuk menjamin keamanan, efektivitas dan kualitas dari vaksin.

Walaupun surveilans KIPI merupakan fungsi utama dari BPOM, monitoring keamanan vaksin
memerlukan keterlibatan baik program imunisasi nasional maupun BPOM 🡪 Kerjasama yang
baik ditunjang dengan peran dan tanggung jawab yang jelas.

Sistem surveilans KIPI yang kuat yang diintegrasikan dengan baik


dengan sistem pelayanan imunisasi.

www.vaccine-safety-training.org
• •


Global Advisory Committee on Vaccine Safety

You can Resize without


losing quality
You can Change Fill
Color &
Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Surveilans KIPI
Peraturan Menteri
Kesehatan No 12/2017
tentang
Penyelenggaraan
Imunisasi
Kejadian Ikutan
Pasca Imunisasi
(KIPI) adalah semua

i s i I
kejadian medik yang
i n K I P terjadi setelah
Def imunisasi, menjadi
perhatian dan diduga
berhubungan
dengan imunisasi
Setiap fasyankes yang menyelenggarakan
imunisasi, wajib melakukan pencatatan dan
pelaporan KIPI.
Keamanan, mutu, khasiat vaksin dan safety
Pasal 31 injection 🡪 untuk mencegah KIPI

Melakukan KIE, serta skrining (sehat dan


Pasal 32 kontraindikasi)
Pembentukan Komite Independen
(Komnas, Komda, Pokja PP KIPI) 🡪
Pasal 40 Pemantauan dan Penanggulangan melalui:
• Surveilans KIPI dan laman (website)
keamanan vaksin,
• Pengobatan dan perawatan
• Penelitian dan pengembangan
Laporan dugaan KIPI bisa dilaporkan
masyarakat/petugas kesehatan, ditindaklanjuti dengan
pengobatan/perawatan, investigasi oleh program dan
kajian oleh komite independen. Pembiayaan pengobatan
dan perawatan sesuai peraturan yang berlaku.
•deteksi
•penilaian
•Pemaha-man
•Komuni-kasi

mendeteksi kejadian
ikutan secara dini
TUJUAN
agar bisa dilakukan
kajian risiko dengan memperkecil
seksama dan
melakukan respon potensi dampak
yang memadai negatif dari
(tatalaksana risiko) program
terhadap
masalahnya 🡪 imunisasi.
www.vaccine-safety-training.org
meminimalisasi
www.vaccine-safety-training.org
www.vaccine-safety-training.org
•Deteksi dan pelaporan

•Investigasi
•Penilaian sebab-akibat KIPI

•Penilaian risiko-manfaat

www.vaccine-safety-training.org
•Kesulitan dalam menentukan penyebab merupakan tantangan
terutama dalam masalah vaksin karena:
•Informasi tentang "dechallenge dan rechallenge” biasanya tidak ada
•Vaksin diberikan kepada suatu kohort kelahiran di suatu negara pada umur di mana besar
kemungkinan terjadi penyakit yang bersamaan (koinsiden)
•Beberapa vaksin mungkin diberikan pada kunjungan imunisasi yang sama
•Penyimpanan, penanganan, transport dan pemberian vaksin harus mengikuti kondisi yang
spesifik. Bila salah satunya tidak dilakukan dengan benar, bisa menimbulkan efek samping.
Karenanya, setiap kemungkinan kesalahan imunisasi harus diselidiki.

www.vaccine-safety-training.org
•Untuk mengkaji efek simpang, diperlukan kajian independen, yang terpisah dari program
imunisasi.
•Penilaian sebab akibat (atau hubungan penyebab) memerlukan suatu tim investigator, termasuk
seorang ahli imunologi atau pakar lain, tergantung pada sifat kejadian ikutan tersebut.
•Tim ini biasanya tidak termasuk pejabat dari program imunisasi nasional, karena mereka
dikhawatirkan mempunyai konflik kepentingan bila harus menyelidiki kejadian ikutan yang
berkaitan dengan vaksin.

www.vaccine-safety-training.org
• •

• •
SK Komnas PP-KIPI
2017 - 2021

Secretariat
Balitbangkes, Ditjen P2P, Gedung C Lt.3
Jl. Percetakan Negara No. 29,
Jakarta Pusat 10560
E-mail: komnasppkipi@gmail.com
Website: keamananvaksin.kemkes.go.id
www.vaccine-safety-training.org
2. 4.
01
Setiap Fasyankes
harus menerapkan
narahubung yang
dapat dihubungi
apabila ada
keluhan dari
penerima vaksin
3. 5.
• • • •
• •
• •

• •
• • •









Formulir
Investigasi KIPI
Setiap KIPI serius perlu dilakukan investigasi
oleh petugas imunisasi di fasyankes dan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota atau Dinas
Kesehatan Provinsi.

Investigasi diperlukan untuk melengkapi data-data seperti


identitas pasien, kronologis kejadian, keluhan atau gejala
klinis yang dialami, tatalaksana atau tindakan medis yang
didapatkan, kondisi rantai dingin vaksin, data vaksin, dan
sebagainya

Form Investigasi dapat diunduh di:


https://bit.ly/formkipi
atau di:
www.keamananvaksin.kemkes.go.id
You can simply impress your audience and add a
unique zing and appeal to your Presentations. Get
Buku Pedoman: a modern PowerPoint Presentation that is
https://bit.ly/jukniswebkipi beautifully designed.
• Kepercayaan merupakan kunci utama komunikasi pada setiap tingkat,
terlalu cepat menyimpulkan penyebab kejadian KIPI dapat merusak
kepercayaan masyarakat.
• Mengakui ketidakpastian, investigasi menyeluruh, dan tetap beri informasi
ke masyarakat.
• Hindari membuat pernyataan yang terlalu dini tentang penyebab dari
kejadian sebelum pelacakan lengkap.
• Jika penyebab diidentifikasi sebagai kekeliruan prosedur imunisasi,
penting untuk tidak berbohong tentang kesalahan seseorang pada
siapapun, tetapi tetap fokus pada masalah yang berhubungan dengan
sistim yang menyebabkan kekeliruan prosedur imunisasi dan
langkah–langkah yang diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
• Dalam berkomunikasi dengan masyarakat, akan bermanfaat apabila
membangun jaringan dengan tokoh masyarakat dan tenaga kesehatan di
daerah, jadi informasi tersebut bisa dengan cepat disebarkan.
Pengujian Sampel Vaksin
Diperlukan untuk dapat memastikan
atau menyingkirkan dugaan
penyebab seperti:
• Vaksin untuk uji sterilitas dan
toksisitas; Jenis KIPI yang perlu dilakukan
• Pelarut untuk uji sterilitas; pengujian sampel adalah KIPI yang
• Jarum suntik dan syringe untuk uji
sterilitas. dicurigai berhubungan dengan
reaksi vaksin berat dan KIPI
berkelompok (cluster).

Pemeriksaan yang diperlukan (uji


laboratorium) adalah untuk Pemeriksaan (uji laboratorium)
menjelaskan kecurigaan dan bukan dilakukan oleh Pusat Pengujian Obat
sebagai prosedur rutin. dan Makanan Nasional (PPOMN),
Badan POM.
Penugasan BPOM Identifikasi Lot / Pengambilan &
Sampling
ke BBPOM Batch Pengiriman Sample

Jika diperlukan Uji Pemenuhan Sample


Koordinasi Berita Acara
Sample Vaksin
Pengiriman Sample:
Pengiriman sampel vaksin dilakukan oleh
BBPOM/BPOM yang ditujukan kepada:
Kepala Pusat Pengujian Obat dan Makanan
Nasional (PPOMN)
d.a Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta
Pusat, 10560

dengan tembusan kepada:


Direktur Pengawasan Distribusi Produk
Pengiriman
Terapetik dan PKRT
Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat. Sample Vaksin
10560


Kipi Berkelompok

Pada investigasi
KIPI berkelompok
yang harus
dilakukan adalah :

Tentukan persamaan paparan di antara kasus-kasus


01 Menetapkan definisi untuk KIPI tersebut. 04 tersebut.

Lacak orang lain di daerah tersebut yang mempunyai


02 Laporkan bila ada beberapa orang yang pada saat
gejala penyakit yang serupa dengan definisi KIPI 05 bersamaan mendapatkan vaksin yang sama, namun
tersebut.
tidak ditemukan gejala KIPI

Dapatkan riwayat imunisasi (kapan, dimana, jenis dan


03 nomor batch vaksin yang diberikan).
Klasifikasi KIPI
LEMBAR
KERJA
KLASIFIKASI
KIPI
KIPI dengan Perhatian Khusus (AESI)
• KIPI COVID-19 adalah KIPI dengan perhatian khusus (Adverse
Event Special Interest/AESI)
• Deteksi dan pelaporan kejadian ikutan
Content pasca imunisasi COVID-19
Content
yang tepat waktu adalah langkah pertama dalam memastikan
keamanan vaksin.
• Sistem pengawasan perlu disiapkan untuk mengidentifikasi dan
merespons KIPI dengan perhatian khusus serta kejadian terkait
keselamatan lain yang dapat menimbulkan kekhawatiran publik.

Pemantauan KIPI COVID-19 Pencatatan & Pelaporan


• Deteksi KIPI Covid dilakukan Sistem pencatatan dan
melalui surveilans pasif. Hal pelaporan KIPI vaksin
ini melibatkan penerima COVID-19 tetap mengacu pada
vaksin, penyedia layanan sistem yg ada di PMK No.
kesehatan dan staf di fasilitas 12/2017;
perawatan kesehatan atau 🡪 seperti pada imunisasi
imunisasi yang mendeteksi dengan vaksin-vaksin lain
KIPI dan melaporkannya secara umum
secara berjenjang sesuai
Investigasi & Audit KIPI
Simple Portfolio SOP di PMK 12/2017
• Dapat juga dideteksi pada Perlu dilakukan investigasi lebih

KIPI COVID-19
Presentation
studi klinis fase IV yaitu
surveilans aktif (post
lanjut bila ada laporan KIPI
serius agar dapat dilakukan
marketing surveillance) causality assessment oleh
Komnas dan Komda PP-KIPI.
Reaksi yang mungkin terjadi setelah imunisasi COVID-19
hampir sama dengan vaksin yang lain, yaitu
Reaksi Lokal:
• Nyeri atau bengkak pada tempat suntikan,
• Kemerahan,
• Abses pada tempat suntikan,
• Limfadenitis,
• Reaksi lokal lain yang berat, misalnya
selulitis

Reaksi Sistemik:
• Demam,
• Nyeri otot seluruh tubuh (myalgia),
• Badan Lemah,
• Pusing,
• Nafsu Makan
• Diare

Reaksi Lain:
• Reaksi alergi, urtikaria, dermatitis, oedem,
reaksi anafilaksis,
• Syok Anafilaksis,
• Sindrom Syok Toksik,
• Atralgia,
• Syncope (pingsan)
Pengenalan Mengenali Tanda & Gejala Anafilaktik
Petugas sebaiknya dapat mengenali tanda dan gejala anafilaktik. Pada
Syok Anafilaktik dasarnya makin cepat reaksi timbul, makin berat keadaan penderita.

Reaksi anafilaktik adalah reaksi


hipersensitifitas generalisata atau sistemik
Tanda Awal
yang terjadi dengan cepat (umumnya 5-30
Tanda awal anafilaktik adalah kemerahan (eritema) menyeluruh dan gatal (urtikaria)
menit sesudah suntikan) serius dan
dengan obstruksi jalan nafas atas dan/atau bawah. Pada kasus berat dapat terjadi
mengancam jiwa. keadaan lemas, pucat, hilang kesadaran dan hipotensi.

Biasanya melibatkan beberapa sistem tubuh,


tetapi ada juga gejala-gejala yang terbatas
hanya pada satu sistem tubuh (contoh: gatal Penurunan Kesadaran & Denyut Nadi
pada kulit). Penurunan kesadaran jarang sebagai manifestasi tunggal anafilaktik, ini hanya terjadi
sebagai suatu kejadian lambat pada kasus berat.
Reaksi anafilaktik adalah KIPI paling serius Denyut nadi sentral yang kuat (contoh: karotis) tetap ada pada keadaan pingsan, tetapi
yang juga menjadi risiko pada setiap tidak pada keadaan anafilaktik.
pemberian obat atau vaksin.

Jika reaksi tersebut cukup hebat dapat Gejala Klinik


menimbulkan syok yang disebut sebagai Gejala klinik suatu reaksi anafilaktik berbeda-beda sesuai dengan berat-ringannya reaksi
syok anafilaktik. antigen-antibodi atau tingkat sensitivitas seseorang, namun pada tingkat yang berat berupa
syok anafilaktik gejala yang menonjol adalah gangguan sirkulasi dan gangguan respirasi.
Syok anafilaktik membutuhkan pertolongan
cepat dan tepat & setiap petugas pelaksana
vaksinasi harus sudah kompeten dalam Tatalaksana
menangani reaksi anafilaktik. Tatalaksananya harus cepat dan tepat mulai dari penegakkan diagnosis sampai pada terapinya
di tempat kejadian, dan setelah stabil baru dipertimbangkan untuk dirujuk ke RS terdekat.
Penanganan yang cepat dan tepat

Rencana Tindak Lanjut:


Komunikasi Resiko
• Komunikasi risiko tentang keamanan
vaksin merupakan komponen esensial
dalam rangkaian interaksi antara
petugas kesehatan, orang tua, influencer
publik, media dan masyarakat

• Isu2 keamanan vaksin biasanya


berhubungan dengan keraguan,
tingkat penerimaan dan minat
masyarakat akan imunisasi

Komunikasi risiko tentang
keamanan vaksin meliputi kegiatan
untuk mendiseminasikan informasi
tentang KIPI dan mengatasi isu2
tentang:
•bahan2 kandungan vaksin dan
kemurniannya
•proses pembuatan vaksin
Isu halal dan •hasil studi keamanan vaksin
haram terkait di •regulasi dan kebijakan keamanan
dalamnya vaksin
✔ Meningkatnya hak pasien untuk
memilih
✔ Meningkatnya tuntutan
transparansi
✔ Meluasnya media komunikasi
memudahkan HOAX
✔ Imajinasi dalam komunikasi
✔ Menimbulkan krisis....................
KOMUNIKASI

PERLU KETRAMPILAN DALAM


BERKOMUNIKASI DAN
BERSAHABAT DENGAN
MEDIA
Beberapa tipe informasi yang salah:
• Disinformasi 🡪 Sengaja berdusta untuk menyesatkan
• Misinformasi 🡪 Kesalahan namun jujur
• Hoax 🡪 Sengaja merancang dusta sehingga samar
dan menjadi kebenaran
Cara Menangkal
Disinformasi
Immunizing the public against
misinformation









Komunikasi Media

Latar Belakang

✔ Bagaimana cara menghadapi kasus


diduga KIPI dilapangan, terutama
kasus yang dapat menimbulkan
keresahan masyarakat (mendapat
perhatian yg berlebihan).
✔ Apabila tidak segera diatasi akan
berdampak negatif terhadap program
imunisasi.
Contoh
SOCIAL MEDIABerita
KIPI di Media

JUDUL DAN ISI BERITA


TIDAK PROPORSIONAL

‘Usai imunisasi,
kulit bocah SD gosong’
Pemberitaan
berlawanan

Seringkali porsinya sangat kecil!!


PRESS RELEASE
Anatomi Press Release

JUDUL Pendahuluan
01 Fokus, informatif, menetralisir
HOAX yang sedang memviral.
Penjelasan JUDUL dengan memberikan informasi COUNTER
NEWS terhadap HOAX yang sedang memviral secara
SISTEMATIK, SINGKAT DAN JELAS

✔ WHERE, keterangan tempat ✔ WHY, informasi pathogenesis/patofisiologi


ISI BERITA kejadian masalah yg menjadi polemik berdasarkan
02 Gunakan keterangan
where, when, what, why,
✔ WHEN, keterangan waktu kejadian
✔ WHAT, batasan masalah yang ✔
data akurat, berbasis bukti ilmiah
HOW, eksekusi dan tatalaksana yg akan
how menjadi polemik dan sedang dilaksanakan

Penjelasan: • Alamat
CONTACT PERSON • Media yang disediakan untuk berkomunikasi lanjut
03 Narasumber yang bertanggung
jawab
• Nama individu
• Nama institusi
atas tatalaksana masalah yg menjadi polemik atau
HOAX yang memviral
tempat bertugas
• Tanggal informasi diberikan
Jumpa Pers

• Jumpa pers akan menimbulkan


banyak pertanyaan yang dapat
merembet ke kasus lain.
• Kalau terpaksa, harus disiapkan
key person yang independen
• Tekankan benefit pada awal
jumpa pers
Tips Q & A dengan Media / Orangtua

Sikap Menghadapi
Pesan Utama
Media
• Tetap pada pesan utama – jangan
• Sikap tubuh terbuka (postur tegak keluar dari pesan utama yang
namun rileks, tersenyum dan kontak disampaikan.
mata dengan penanya).
• Pastikan pesan utama pembicaraan
tersampaikan dan utarakan hal tersebut
• Tetap pada area kapabilitas dokter
terlebih dahulu.
spesialis anak, yaitu pengetahuan
dasar mengenai imunisasi, reaksi • Ulangi pesan utama beberapa kali, yaitu
simpang, dampak apabila cakupan di awal pembicaraan, tengah dan akhir
rendah atau anak tidak mendapat • Pesan utama dalam hal ini - masyarakat
imunisasi, jadwal catch-up imunisasi. tidak perlu gelisah dan lanjutkan
imunisasi sesuai jadwal.
Tips Q & A dengan Media / Orangtua

Sikap Menghadapi Yang sebaiknya


Media dihindari
• Apabila ada pertanyaan yang sulit
untuk dijawab, katakan bahwa • Berspekulasi
pertanyaan tersebut akan disampaikan • Menggunakan ungkapan “no comment”.
kepada institusi yang berkompeten
untuk menjawab. • Menggunakan istilah yang terlalu teknis
dan jargon. Istilah atau singkatan yang
• Tanyakan maksud pertanyaan kepada umum digunakan di kalangan medis
penanya jika tidak mengerti pertanyaan (KIPI, Vial, Catchup, dll) perlu dijelaskan
yang diajukan. saat digunakan dalam pembicaraan.
• Beri jeda dan berikan waktu kepada • Berbicara mewakili pihak lain maupun
penanya untuk menulis informasi yang industri lainnya
Anda berikan, sebelum memulai poin
pembicaraan berikutnya.
Kesimpulan

1-2m

komnasppkipi@gmail.com in.vaccine-safety-training.org

Anda mungkin juga menyukai