Anda di halaman 1dari 50

Disaster Management

EMERGENCY MEDICINE
Pengertian Bencana
UU No. 24/2007 : PB
“Peristiwa atau rangkaian peristiwa
yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan
masyarakat yg disebabkan, baik faktor
alam, non alam maupun manusia,
sehingga menyebabkan timbulnya
korban jiwa, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda dan dampak
psikologis”.
UN-ISDR (2000)
“Suatu gangguan serius
terhadap keberfungsian masyarakat,
sehingga menyebabkan kerugian yang
meluas pada kehidupan manusia dari
segi materi, ekonomi atau lingkungan,
dan gangguan itu melampaui
kemampuan masyarakat yang
bersangkutan untuk mengatasi dengan
menggunakan sumberdaya mereka
sendiri”.
2
JENIS BENCANA
(UU No. 24/2007)
Bencana Alam
Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa alam antara lain
gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan dan tanah longsor
JENIS BENCANA
(UU No. 24/2007)
Bencana Non Alam
Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa non alam antara lain
gagal teknologi, kebakaran hutan, dampak
industri, kecelakaan transportasi dan epidemi
13.487 pulau (No 1 di dunia)
Panjang pantai 81.000 km (No 2 di dunia)
Penduduk 237 juta jiwa (No 4 dunia)
Mega Biodiversity (10% tumbuhan, 12% mamalia, 16% reptil, 15%
ikan, 17% burung yg ada di dunia hidup di Indonesia)  No 3 dunia
13% atau 127 gunung api di dunia (No 1)

Jamrud Khatulistiwa
ANTARA BERKAH DAN MUSIBAH

Kekayaan Sumberdaya :
Tambang dan Mineral: Tembaga (No 3). Timah (No 2), Nikel (No 6),
Emas (No 8), Gas Alam (No 6), & Batubara (No 2).
Pertanian: Biji-bijian (No 6), Beras (No 3), Teh (No 6), Kopi (No 4),
Coklat (No 3), Lada putih (No 1), Lada hitam (No 3), Karet alam (No 2), &
Minyak sawit (No 1)
Kita berada dimana ?

INDONESIA
17.508 Pulau
4 Lempeng Tectonic
128 G.berapi aktif DISASTERS
>5000 sungai DISASTERS
- Populasi > 240 juta jiwa DISASTERS
keragaman budaya dan prilaku, DISASTERS
tradisi, ideology suku, POTENSIAL
agama, politik and DISASTERS
kesenjangan ekonomi DISASTERS
sangat menonjol. DISASTERS
DISASTERS
Kondisi geograpis Indonesia

Dunia terbentuk dari lemeng2 tektonik


yang saling bergesekan ,
Dan cincin api (ring of Fire)
Dimana gunung berapi aktif berada
guna menunjang keutuhan bumi itu sendiri
dan memelihara kehidupan yang ada
Lingkaran
Disaster Management
Bencana
IMPACT

PREPAREDNESS ACUTE
Kesiagaan RESPONSE
Tanggap Darurat

MITIGATION RECOVERY
Pengurangan Dampak Pulih Asal

PREVENTION DEVELOPMENT
Pencegahan Pembangunan
Metode Penerapan

Risk = Hazard x Vulnerability


---------------------
Capacity
Risiko dapat diperkecil bila kapasitas
diperbesar dan kerentanan diperkecil serta
pementauan bahaya secara dini
(meningkatkan kemampuan
penanggulangan)
Meningkatkan kemampuan
penanggulangan

Hazard = Pemicu kejadian


- Hazard Control = Peringatan dini / Early
warning ( BMG )
Vulnerability = Kerentanan
- analisa situasi dampak bencana.
- Meningkatkan kewaspadaan
Capacity = Kapasitas
- Membangun Kapasitas / Capacity building
- Disaster Management ( Sat-lak)
HARUS DIINGAT :
a.Saat bencana terjadi, ketidakseimbangan
Korban (manusia-lingkungan)
=
Masalah/Hazard
><
Sumber Daya SIAP PAKAI SAAT ITU

b.Toleransi keselamatan korban luka dg waktu


sangat sempit (waktu = nyawa)
LANDASAN
Berdoa dan berupaya
“Berharap yang terbaik,
persiapkan
untuk yang terburuk”
”Hope for the best, prepare for the
worst”
Population Data

Dalam Becana harus selalu ada plan A , B Radius


(km)
Population
Density
(people/km�)

,C......Z 1 73 73

2 2022 160

5 10516 133

Total Quality Management. 10 177864 566

20 847622 674

P D C A (Standart Quality) 50 8661162 1102

(Plan – Do – Check – Action ) 100 25367310 807

200 51393070 408


Apa yang bisa dikerjakan ?
Tergantung dari kapasitas kita
Kita dapat membantu di setiap level :
Mitigation/Penjinakan.
Preparadness/Siaga Bencana.
Response/Tanggap darurat
Rehabilitation/Rehabilisasi
* Memperkuat indonesia untuk
menyelenggarakan
menatalaksanaan bencana.
UPAYA PEMERINTAH
KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN BENCANA

Pemerintah membentuk Badan Nasional


Penanggulangan Bencana (BNPB) yang
bertanggungjawab atas penyelenggaraan
penanggulangan bencana di tingkat Nasional
(Pasal 10 UU No. 24 Thn 2007)
Pemerintah Daerah membentuk Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
yang bertanggungjawab atas
penyelenggaraan penanggulangan bencana di
tk Provinsi/Kabupaten/Kota (Pasal 18 UU No.
24 Thn 2007)
16
Kelembagaan
BNPB : Lembaga
BNPB
Pemerintah Non
Kementerian, dipimpin Unsur Pengarah Unsur Pelaksana
oleh Ka Badan setingkat
Menteri yg
bertanggungjawab BPBD Prov.
langsung kpd Presiden
Unsur Pengarah Unsur Pelaksana
Pembentukan
kelembagaan definitif:
BNPB dan BPBD Kab./Kota
BPBD
Unsur Pengarah Unsur Pelaksana

17
SRC
EPR Regional Hubs
Coordination Center

9 Regional EPR Hubs,


2006

5 Additional Regional
EPR Hubs, 2007

INDONESIA BARAT INDONESIA TIMUR


HALIM ABDULRAHMAN S
JAKARTA MALANG
WILAYAH OPERASI
MANAJEMEN KESEHATAN
PADA PENANGGULANGAN
BENCANA
Regional Crisis Centers (EPR – Hubs) in INDONESIA
9 RCC established in 2006 and additional 5 in 2007 at province level,
Coordination Center based in MoH, Jakarta
EPR Regional Hubs
Coordination Center
BANDA ACEH,
NAD
9 Regional EPR Hubs,
UJUNG 2006
PANDANG,
MANADO, NORTH
MEDAN, SOUTH SULAWESI
SULAWESI
NORTH SUMATERA 5 Additional Regional
EPR Hubs, 2007

JAYA PURA,
Banjarmasin PAPUA
PADANG, South Kalimatan
WEST SUMATERA

PALEMBANG,
SOUTH SUMATERA

MOH -
JAKARTA,
BALI
JAKARTA, D.K.I
SEMARANG, SOLO
CENTRAL JAVA SURABAYA,
BANDUNG, WEST MALANG
JAVA YOGYAKARTA, D.I.Y EAST JAVA

The Universities in RCC are placed in the center core of the Orbital Design for the ITC - DRR
HARUS DILAKUKAN (minimal)
AKIBAT BENCANA :
1.Korban luka Triage-Res/Stab-Dx definitif-Tx definitif
(lokal atau mobilisasi luar daerah)
2.Korban sehat
Makanan
Suplay logistik non medik
Air
(Jejaring lintas sektor/ SATLAK)
Perumahan sementara
3.Penurunan/kelumpuhan kemampuan faskes
Primary health care service terganggu
Beban kerja lebih dari biasa Substitusi –Empowering
Petugas mungkin jadi korban (SDM-Logistik-Hard ware)
4.Kerusakan lingkungan
Sewage disposal
Sampah harian Removal - Environment control
Dead bodies
5.Kemungkinan disease outbreak Surveillance-Vaccination-Disease control
Gabungan 3-4 terhadap 2, potensi secondary disaster
6.Aspek managerial disaster Pengelolaan sumber daya sendiri
Pengelolaan bantuan luar
Bentuk Kegiatan Bantuan
- Pelayanan medik* Kelompok pengungsi
- Penjagaan kesehatan Pos pertolongan awal
- Air bersih
Pos kesehatan
Lapangan sepakbola
- Makanan
utk tenda pengungsi
- Tenda sehat
- Sanitasi

Pelayanan medik Puskesmas Puskesmas diperkirakan


Pemberdayaan utuh terdekat sbg sentra
yan medik-kesehatan &
sentra logistik medkes
Pelayanan medik
Pemberdayaan
RS Kab

1
Surveillance Dinkes Dati II
Sistem informasi
Awas road block !!
Advokasi
Bupati 2
- Kerja sama : - Antar tim kesehatan
- Lintas sektor
ACUTE RESPONSE TEAM

1. RAPID MEDICAL ASSESMENT TEAM (RMA TEAM)


 Dokter, perawat , ambulance crew

2. RAPID HEALTH ASSESMENT TEAM (RHA TEAM)


 Sanitarian, Petugas Farmasi, Petugas Laboratorium.

3. RAPID LOGISTIC SUPPORT TEAM (RLS TEAM)


 Petugas transportasi
 Petugas komunikasi,
 Pertugas tenda
 Petugas pendukung fasilitas (pembuatan jamban, air
bersih, sumber listrik dll)
RHA (Rapid Health Assessment)
Korban mati banyak
Korban hidup, sesaat shock namun harus :
Berjuang mandiri agar tetap hidup
Sabar menunggu hingga bantuan tiba
Perlu bantuan di luar prosedur rutin
Sumber daya yang tersedia jauh di bawah kebutuhan
Kadang cara pertolongan salah & membahayakan
Tidak tahu korban dibawa kemana
TUJUAN PELAYANAN MEDIS
(Acute respons)

1. Pengendalian penambahan jumlah


korban
2. Penanganan medik sesuai standar
pelayanan (good medical practice)
3. Menjamin ketersediaan penanganan
medik di lokasi kejadian sampai
kerumah sakit
4. Melakukan dukungan penanganan
kesehatan akibat kerusakan di lokasi
bencana
TUJUAN PELAYANAN MEDIS
(Acute respons)
1. Pengendalian penambahan jumlah
korban
2. Penanganan medik sesuai standar
pelayanan (good medical practice)
3. Menjamin ketersediaan penanganan
medik di lokasi kejadian sampai
kerumah sakit
4. Melakukan dukungan penanganan
kesehatan akibat kerusakan di lokasi
bencana
Emergency care
Acute medical Hospital
care admission
Medical transport/
Evacuation service

•Disaster site
Continuing medical care
•Onsite medical care (definitive treatment)
•Medical triage
TAHAP OPERASIONAL
(ALUR PELAYANAN DILAPANGAN/ patients flow)

AREA BENCANA
(AREA PENGUMPULAN KORBAN BILA PERLU)

AREA TRIAGE

AREA RAWAT SEMENTARA

POSKO AREA TRANSPORT


MEDIS & EVAKUASI
LAPANGAN
TRIAGE TAG
Type 1 Type 2
LABEL DAN IDENTIFIKASI

 Identifikasi
 Prioritas
 Cara mana yang lebih mudah dan
tidak mungkin mengecoh
TINDAKAN PENANGANAN
OPERASIONAL TEAM MEDIS

Penilaian dan
penanganan cepat
(IMMEDIATE
ASSESSMENT)

Penilaian dan
penanganan lebih
rinci (DETAILED
ASSESSMENT)

EVALUASI
4
KOORDINASI SEPERTI DI
ORKESTRA
TERIMA KASIH
Dr. Suryanto E.A.N. Sp. EM

081333710221
29CAB70C
suryaemed@yahoo.co.id.
@suryaemed

Anda mungkin juga menyukai