• PHILOSOPHY :
PHILO = CINTA (LOVE)
SOPHY = BIJAKSANA
PHILOSOPHY = CINTA KEBIJAKSANAAN
DEFINISI
• Pelatihan (COACHING) :
Penyediaan bantuan terencana dan terorganisir untuk individu atlet / kelompok atlet untuk membantu
mereka mengembangkan dan meningkatkan Prestasi olahraga pilihan mereka. (Kent, 2005)
• Filsafat (PHILOSOPHY) :
Penelusuran kebijaksanaan membantu untuk menjawab pertanyaan mendasar tentang apa, mengapa dan
bagaimana. (Martens, 2004).
Menjelaskan proses atau metode (Hardman & Jones, 2008)
• Filosofi pelatihan (COACHING PHILOSOPHY) :
Keyakinan pelatih dan panduan untuk menjadi Pelatih terbaik (Clarke, 2008). Keyakinan dasar yang
memandu perilaku setiap hari dalam proses melatih (Vealey, 2005)
LITERATUR
• Aesthetics =
Merupakan ilmu membahas bagaimana keindahan bisa terbentuk, dan bagaimana
supaya dapat merasakannya,
Filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris yang kadang dianggap sebagai penilaian
terhadap sentimen dan rasa,
Merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi SENI.
• Epistemology (James Frederick Ferrier. Skotlandia; 1854) =
Mempelajari tentang hakikat dari pengetahuan, justifikasi, dan rasionalitas keyakinan
Membahas pertanyaan-pertanyaan seperti "apa yang membuat kebenaran yang
terjustifikasi dapat dijustifikasi?", apa artinya apabila mengatakan bahwa seseorang
mengetahui sesuatu? dan pertanyaan yang mendasar, bagaimana kita tahu bahwa kita
tahu?
Performance coach:
Is a coach that focuses on long-term goals preparing athletes for sporting competitions
Tujuan Tentang Falsafah Melatih
Untuk memahami gaya melatih.
Untuk memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi gaya melatih.
Untuk memahami filosofi tentang
perbedaan dalam melatih.
Bagaimana cara meningkatkan filosofi
seseorang
Untuk memahami aturan dalam melatih
Performance coach:
Is a coach that focuses on long-term goals preparing athletes for sporting competitions
AUTOCRATIC STYLE
Melatih perilaku yang melibatkan pengambilan keputusan
independen dan menekankan otoritas pribadi pelatih,
bukan atlet
• Pelatih membuat semua keputusan
mengarahkan dan mendominasi pendekatan
terhadap perilaku interpersonal
• Pertukaran pengetahuan, pengajaran dan
pembelajaran diasumsikan menjadi satu arah
• Pelatih menentukan aturan, penghargaan, standar,
dan aplikasi
• Kurangnya empati pribad
12 tahun
13-15 tahun 16-17 thn 18 thn & ke atas
& ke bawah
• pengalaman awal • mengembangkan dan • pemberdayaan
• pelatih terikat mengkolaborasikan • atlit bebas
• atlit/pelatih terikat
TENTANG PENDEKATAN HUMANISTIK
• Seluruh proses latihan bertujuan untuk menumbuhkembangkan kemampuan atlit
• Cross (1990) menjelaskan pendekatan humanistik sebagai 'kolaboratif' dan 'non-
manipulatif’.
• Cross (1991) mencirikan perilaku yang sesuai sebagai menghasilkan budaya
'terbuka' dan 'tanpa-menyalahkan’, menggunakan lima fitur spesifik:
• Memahami para atlet
• Beradaptasi dengan kebutuhan atlet
• Berkomunikasi dengan baik
• Menjadi seorang motivator
• Konsisten
RESUME
• Untuk mengembangkan filosofi melatih yang sukses, dua faktor utama diperlukan:
• Tujuan utama
• Berkeyakinan (percaya diri) atau berprinsip
• Kenali kekuatan dan kelemahan seseorang
• Memahami konteks pembinaan dengan lebih baik
• Kenali atlet dengan lebih baik karena itu pelatih dapat menyesuaikan pelatihan dengan kebutuhan atlet.
• Secara keseluruhan, semua pelatih memiliki filosofi apakah itu insting alami atau didokumentasikan secara
formal.
• Pelatihan adalah tentang membantu atlet untuk mencapai impian mereka.
• Setiap pelatih memiliki filosofi dalam kehidupan sehingga diasumsikan bahwa pelatih memiliki nilai dan
keyakinan mereka sendiri yang mereka hadirkan untuk membantu atlet mencapai kesuksesan.
• Seorang pelatih harus memiliki pengetahuan tentang permainan tetapi yang paling penting mereka
membutuhkan seperangkat aturan untuk membimbing atlit.
• Martens (2004) menyatakan bahwa harga diri adalah penting bagi seorang pelatih untuk membantu
memotivasi dan juga mengembangkan kepercayaan diri atlit dalam prestasi