Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK ANAK TERHADAP PRESTASI

AKADEMIK PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH X


KABUPATEN SIDOARJO

Disusun Oleh :

Intan Cahya Puspyta loca

NIM 161.0048

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
TAHUN AJARAN 2018/ 2019
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi


kehidupan,di mana dengan pendidikan seseorang dapat mengembangkan
potensi diri yang dimilikinya dan dapat bermanfaat untuk individu itu
sendiri ,lingkungan bahkan untuk Negara sekalipun.Dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang system Pendidikan
Nasional BAB II Pasal 3dikatakan bahwa “Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk sifat seseorang yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,yang bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman,bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa,berakhlak
mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri dan menjadi warga yang
demokratis serta bertanggung jawab.Pendidikan yang diterapkan itu dapat
menilai pencapainnya dengan prestasi akademik dan akan menghasilkan hasil
prestasi bagi individu masing –masing.Diindonesia kualitas dan kuantitas
pendidikan berdasarkan laporan The United Nations Educational,Scientific
and Cultural Organization (UNESCO) dalam Education For All Global
Monitoring Report (EFA-GMR),indeks pembangunan pendidikan untuk
semua atau The Education for All Development Index (EDI) tahun
2014,menunujukkan bahwa Indonesia menempati posisi ke-57 dari 115
negara.Dari pelaporan tersebut hasil penelitian menyatakan bahwa pendidikan
diindonesia masih tertinggal.

Kualitas prestasi yang didapatkan dapat dipengaruhi oleh beberapa


faktor antara lain faktor psikososial,ekonomi,social,individu serta
lingkungan.Dari berbagai faktor dapat dipengaruhi oleh kesehatan
pelajar.Dalam hal ini,aktivita fisik merupakan salah satu penunjang yang
dapat diterapkan sehari-hari untuk mencapai kondisi kesahatan yang baik,dan
dengan ini dapat mendukung berjalannya proses pendidikan yang akan
menguntungkan pencapaian proses akademik(Negi,Shanshak.,dkk.2016)

Menurut Departemen Kesehatan RI (2007),aktivitas fisik sangat


pentung bagi kesehatan fisik,mental maupun untuk mempertahankan kualitas
hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.Selain itu,menurut
Grissom(2007),kesegaran jasmani berhubungan positif dengan prestasi
belajar.Siswa dengan kesegaran jasmani yang baik cenderung mendapatkan
prestasi yang baik.Diindonesia berdasarkan dengan Riset kesehatan dasar
(Riskesdes) tahun 2013 dodapatkan proporsi penduduk yang melakukan
aktivitas fisik berat atau sedang ataupun keduanya(aktif)secara umum adalah
73,9.Sedangkan yang tidak melakukan aktivitas fisik berat maupun sedang
(tidak aktif) secara umum adalah 26,1 %.

Saat ini secara tidak langsung anak – anak didorong untuk bersekolah
dimana mereka menghabiskan 6 hingga 7 jam belajar.Bukan hanya itu orang
tua sering menuntut anak untuk mendapatkan nilai ujian yang tinggi namun
tanpa memperhatikan tumbuh kembang anak.Saat dirumah banyak tugas yang
harus dikerjakan sehingga waktu untuk bermain dan istirahat berkurang.Hal
ini dapat memicu gaya hidup yang tidak sehat pada anak.Aktivitas pun
menjadi sangat terbatas karena padatnya jadwal anak untuk kegiatan
pendidikan.Sehingga untuk waktu luang yang dimiliki anak kebanyakan
digunakan untuk bermain game daripada dihabiskan diluar rumah bersama
teman-teman seperti berlari di sekitar lapangan,bermain laying-layang,dan
lain-lain.Akibatnya anak akan menjadi kuang aktif bergerak,sehingga
membuat pertumbuhan badan tidak optimal,imunitas akan melemah,kurang
fleksibel dan gampang terserang sakit(Slamet Sudi Santoso,dkk.2014)

World Health Organitation mengatakan anak atau remaja yang


memiliki aktivitas fisik yang kurang dan itu akan berdampak pada factor
resiko terjadinya penyakit kronik.Potensi dari aktivitas fisik dalam
menurunkan factor resiko masalah kesehatan telah menjadi bahan
pemboicaraan para penelitian dibidang science dan forum public.Aktivitas
fisik menampilkan stress fisiologi bagi otak dengan menyeimbangkan proses
perbaikan,adaptasi dan pertumbuhan yang dapat meningkatkan fungsi otak.

Anak-anak merupakan penerus bangsa maka dari itu mereka harus


dapat mencapai kondisi kesehatan yang optimal.kesehatan masyarakat harus
dimulai dari tiap individu didalam keluarga untuk mengupayakan hidup sehat
dalam kehidupan sehari-hari.Setiap anak haruslah aktif dalam aktivitas
jasmani harian mereka.Aktivitas jasmani yang tinggi atau rendah terhadap
anak-anak setiap harinya baik disekolah maupun dilingkungan rumah
berpengaruh terhadap tingkat aktivitas jasmani dan prestasi yang akan
didapat.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas ,maka rumusan masalah
yang ditekankan adalah Bagaimana hubungan aktivitas fisik anak terhadap
prestasi akademik siswa disekolah X kabuaten sidoarjo.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1. Mengetahui prestasi akademik siswa disekolah X kabupaten Sidoarjo.
2. Mengetahui tingkat prestasi fisik anak disekolah X kabupaten
Sidoarjo.

1.3.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan aktivitas fisik dengan prestasi akademik pada siswa disekolah X
kabupaten Sidoarjo.
1.4 Manfaat
1. Bagi penulis
a. Sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan.
b. Menambah wawasan dan pengetahuan.
c. Menerapkan ilmu yang telah didapat selama pembelajaran.
2. Bagi masyarakat
Dapat memberikan informasi bahwasanya ada beberapa factor yang
dapat mempengaruhi prestasi akademik anak salah satunya yaitu
aktivitas fisik.
3. Bagi Pendidikan Keperawatan
Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai sumber informasi
terutama pada keperawatan anak sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan peserta didik tentang pengaruh aktivitas fisik dengan
prestasi akademik.
4. Bagi institusi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan keperpustakaan
dan juga pengetahuan mahasiswa mengenai hubungan aktivitas fisik
terhadap prestasi akademik anak.Dengan adanya ini diharapkan dapat
memicu institusi pendidikan menciptakan penelitian lain yang dapat
memberikan dukungan terhada penelitian –penelitian sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai