Anda di halaman 1dari 5

PENGANTAR BISNIS

FUNGSI PRODUKSI DALAM BISNIS

Penyusun:
Vina Mathlaul Ilma (17804241038)
Nia Rahmawati (17804241041)
Nurul Azizah (17804244007)
Ahmad Fathur R (17804244008)
Annisa Ika P (17804244011)
Meike Maria Huby (17804249001)

PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018
DAFTAR ISI

Daftar Isi.............................................................................................................................i
A. PENDAHULUAN.......................................................................................................1
B. PEMBAHASAN..........................................................................................................2
1. Pengertian dan Tujuan
2. Sifat dan Proses Produksi
3. Sistem Produksi
4. Perencanaan Produk
5. Luas Produksi
6. Perencanaan dan Pengendalian Produksi
C. PENUTUP
A. PENDAHULUAN
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian dan Tujuan
Produksi adalah proses koordinasi berbagai faktor produksi atau sumber daya
untuk mentransformasi bahan menjadi produk (barang) atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.
Produk (barang) adalah hasil proses produksi dengan penggunaan berbaga
sumber daya untuk menciptakan penambahan faedah, baik faedah bentuk, faedah
waktu, faedah tempat, atau faedah pemilikan.
Bagi suatu perusahaan penambahan faedah (kegunaan) suatu produk melalui
proses produksi memiliki sesuatu tujuan yakni maximizing profit atau
memaksimumkan keuntungan.
Produk atau barang sebagai hasil proses produksi suatu perusahaan harus
memenuhi empat syarat yaitu:
a. Jumlah tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit namun selalu tersedia saat
dibutuhkan oleh konsumen.
b. Mutu harus bagus, tahan lama, dan memenuhi keinginan konsumen.
c. Barang dapat diperoleh tepat waktu sehingga tidak mengecewakan konsumen.
d. Harga barang diusahakan serendah mungkin sehingga konsumen bersedia
membelinya.
2. Sifat dan Proses Produksi
a. Sifat Produksi
Sifat produksi perusahaan industri dapat dibedakan dalam empat hal sbb:
(1) Extractive
Produksi yang bersifat extractive adala: pertambangan, pertanian, penebangan
kayu dan pemburuan binatang. Perusahaan jenis ini mengambil sesuatu dari
alam untuk kemudian mengubah bila perlu, seterusnya melempar hasil
produksi tersebut ke pasar.
(2) Analitis
Produksi yang bersifat analitis adalah: produksi yang menggunakan sejenis
bahan mentah untuk memproduksikan dua atau lebih bahan jadi, misalnya
penyulingan minyak bumi.
(3) Sintesis
Produksi yang bersifat sistesis adalah kebalikan dari produksi yang bersifat
analitis. Jadi pada produksi semacam ini digunakan beberapa bahan untuk
memproduksi satu macam barang misalnya pabrik sepatu, pabrik sabun, dan
lain-lain.
(4) pengubahan
produksi yang bersifat pengubahan ialah produksi dimana bahan mentahnya
hanya diubah bentuknya, seperti pada penggergajian, pengelasan besi, dan
lain-lain.
b. Proses Produksi
Proses produksi dapat dibedakan atas dua macam, yaitu:
(1) Proses produksi yang kontinyu (continuous process of production)
Perusahaan dengan proses produksi yang kontinyu adalah perusahaan yang
memproduksi barang yang sama terus-menerus. Misalnya pabrik mobil atau
motor.
(2) Proses produksi yang tidak kontinyu (intermitten process of production)
Perusahaan produksi yang tidak kontinyu adalah perusahaan yang
memproduksi barang-barang yang dipesan orang, disebut juga produksi
potongan. Misalnya pabrik mesin umum, pabrik gula yang dipesan Indonesia
dari Luar Negeri berbeda dengan pabrik gula yang dipesan oleh pabrik gula
dari negeri beriklim dingin.
c. Penyusunan Mesin
Sesuai dengan proses produksi perusahaan, maka ada dua cara penyusunan mesin
di dalam perusahaan industry yaitu:
(1) Penyusunan mesin secara Departemental (Process Layout)
Penyusunan mesin secara Departemental ialah menempatkan mesin-mesin
yang serupa pada ruangan yang sama. Penyusunan ini ada baik buruknya.
Kebaikannya ialah bahwa apabila misalnya sebuah mesin mengalami
kerusakan, tidak akan mempengaruhi jalannya mesin-mesin yang lain atau
berikutnya. Sebagai keburukannya penyusun mesin secara Departemental,
membebani ongkos transport intern yang tinggi.
(2) Penyusunan mesin secara Volgroep (Product Layout)
Penyusunan mesin secara Volgroep adalah penyusunan mesin yang berbagai
macam dari suatu proses produksi secara berturut-turut, sehingga barang yang
sedang dikerjakan mengalir dari mesin pertama sampai mesin terakhir dimana
barang keluar sebagai barang jadi.
Kebaikan penyusunan mesin seperti ini berarti ongkos transport intern agak
kecil, karena barang dibawa otomatis oleh pita berjalan. Keburukannya ialah
bahwa apabila sebuah mesin rusak, maka mesin-mesin berikutnya akan
mengalami pengangguran.
d. Arbeid aan de Lopende Band
Proses produksi dengan kontinyu terdapat pada Arbeid aan de lopende band
atau Flies Arbeit. Arbeid aan de lopende band hanya terbatas dalam perusahaan
yang memproduksikan satu macam barang saja, yakni pada produksi secara
besar-besaran atau produksi massa. Pada Flies Arbeit tiap pekerjaan mengerjakan
pekerjaan yang telah ditetapkan baginya oleh ban (pita) berjalan. Para pekerja
dispesialisasikan hanya mengerjakan satu jenis pekerjaan saja.
Keburukan Arbeid aan de lopende band ialah bahwa bilamana sebuah mesin
rusak, maka mesin selanjutnya akan berhenti pula. Selain itu dari sudut pandang
pekerja terasa adanya keburukan karena mengalirnya pekerjaan yang tiada
hentinya yang dibawa oleh pita berjalan menyebabkan timbulnya rasa bosan
pekerja, sebab mereka telah diperbuat sebagai mesin saja.
e. Standarisasi dan Normalisasi
3. Sistem Produksi
4. Perencanaan Produk
5. Luas Produksi
6. Perencanaan dan Pengendalian Produksi
C. PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai