NIM : I14190028
Kelas : T02.1
LAPORAN PRAKTIKUM
TERMOMETER GAS
Tujuan
Praktikum ini bertujuan menentukan hubungan tekanan dan suhu pada
thermometer dan menetukan titik nol suhu mutlak pada setiap ulangan.
Dasar Teori
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu sebuah benda.
Termometer bekerja dengan memanfaatkan perubahan sifat termometrik suatu
benda ketika benda tersebut mengalami perubahan suhu (Supu et al. 2016).
Termometer gas volume tetap memiliki ketelitian dan keakuratan yang sangat
tinggi, sehingga secara internasional dapat diterima sebagai instrumen standar
untuk pengkalibrasian termometer lainnya. Termometer ini meggunakan gas
sebagai senyawa termometrik (umumnya Hidrogen dan Helium), dengan
memanfaatkan sifat termometrik berupa tekanan yang dihasilkan gas.Termometer
gas digunakan sebagai standar oleh badan standar dan laboratorium di seluruh
dunia. Karena termometer gas membutuhkan peralatan yang kompleks dan
berukuran besar, memberikan respon yang lambat, serta prosedur pengukuran
yang rumit, maka kebanyakan pengukuran temperatur digunakan termometer
yang telah dikalibrasi (secara langsung maupun tak langsung) dengan termometer
gas (Moran dan Michael 2004).
Pengolahan Data
Grafik hubungan P dan T pada setiap ulangan
1. Ulangan 1
Ulangan 1 P
No t (°C) (mmHg)
1 0 99.97
2 -10 96.32
3 -20 92.7
4 -30 89.04
5 -40 85.36
6 -50 81.71
7 -60 78.02
8 -70 74.35
9 -80 70.73
10 -90 67.07
11 -100 63.42
Hubungan P dan T
120
100
y = 0.3658x + 99.989
80
R² = 1
Tekanan (P)
60
40
20 Series1
0
-150 -100 -50 0
Suhu (t)
2. Ulangan 2
Ulangan 2 P
No t (°C) (mmHg)
1 0 80.03
2 -10 77.09
3 -20 74.17
4 -30 71.24
5 -40 68.29
6 -50 65.35
7 -60 62.45
8 -70 59.52
9 -80 56.55
10 -90 53.66
11 -100 50.72
Hubungan P dan T
90
80
y = 0.2931x + 80.025
70 R² = 1
60
Tekanan (P)
50
40 Series1
30 Linear (Series1)
20
10
0
-150 -100 -50 0
Suhu (t)
3. Ulangan 3
Ulangan 3 P
No t (°C) (mmHg)
1 0 60.01
2 -10 57.8
3 -20 55.63
4 -30 53.42
5 -40 51.23
6 -50 49.03
7 -60 46.82
8 -70 44.63
9 -80 42.43
10 -90 40.21
11 -100 38.03
Hubungan P dan T
70 y = 0.2199x + 60.015
60 R² = 1
Tekanan (P)
50
40
30 Series1
20
Linear (Series1)
10
0
-150 -100 -50 0
Suhu (T)
60
Ulangan 1
40 Ulangan 2
20 Ulangan 3
0
-300 -250 -200 -150 -100 -50 0
-20
Axis Title
pengulangan 1
0.3658 99.98909
kesalahan
perhitungan 0.000192036 0.011361
2. Ulangan 2
- Persamaan garis : y = 80,025 + 0,2931x
- Perpotongan kurva pada sumbu x : -273,0296827
pengulangan 2
0.2931 80.025
kesalahan
perhitungan 0.00013817 0.008174
3. Ulangan 3
-Persamaan garis : y = 60,015 + 0,219864x
-Perpotongan kurva pada sumbu x : -272,9646475
pengulangan 3
0.219863636 60.015
kesalahan
perhitungan 9.84266E-05 0.005823
Pembahasan
Tujuan praktikum ini adalah menetukan hubungan antara suhu dan tekanan.
Berdasarkan hasil pengamatan, suhu dan tekanan pada termometer gas volume tetap
mempunyai suatu hubungan. Volume dalam percobaan ini dianggap konstan sehingga
tidak mempengaruhi hasil pengukuran. Tekanan dan suhu berbanding lurus, maka
semakin besar tekanan, suhu juga akan semakin besar. Selain itu, percobaan ini juga
bertujuan menentukan titik nol suhu mutlak pada setiap ulangan. Titik nol suhu
mutlak dicari dengan menentukan titik potong sumbu x pada grafik persamaan. Nilai
titik nol suhu mutlak pada setiap ulangan berbeda-beda. Berdasarkan perhitungan
yang telah dilakukan, atau titik nol suhu mutlak pada ulangan 1 adalah -273.344.
Titik nol suhu mutlak pada ulangan 2 adalah -273.03. Sementara itu, titik nol suhu
mutlak pada ulangan 3 adalah -272.965.
Perbedaan hasil praktikum dikarenakan adanya kesalahan baik dari sistem
maupun praktikan. Kesalahan perhitungan pada ulangan 1 adalah 0.000192036.
Kesalahan perhitungan pada ulangan 2 adalah 0.00013817. Sementara itu kesalahan
perhitungan pada ulangan 3 adalah 9.84266E-05. Kesalahan perhitungan ini
disebabkan karena berbagai faktor seperti kesalahan pada saat pembacaan
termometer, kurang teliti dalam melakukan pengamatan, dan kesalahan dalam
perhitungan data.
Simpulan
Tekanan dan suhu mempunyai hubungan berbanding lurus. Semakin besar
suhu yang diberikan maka tekanan juga akan semakin besar. Titik nol suhu mutlak
dicari dengan menentukan titik potong sumbu x pada kurva. Titik nol suhu mutlak
pada setiap ulangan berbeda-beda. Terdapat kesalahan dalam praktikum yang bisa
disebabkan karena kesalahan pada saat pembacaan termometer, kurang teliti dalam
melakukan pengamatan, dan kesalahan dalam perhitungan data.
Daftar Pustaka
Moran, Michael J. 2004.Termodinamika Teknik . Jakarta: Erlangga.
Supu I, Usman B, Basri S, Sunarmi. 2016. Pengaruh suhu terhadap perpindahan
panas pada material yang berbeda. Jurnal Dinamika. 7(1) : 62-73