Anda di halaman 1dari 4

PDIP: Jabatan Presiden 2 Periode Cukup Ideal, Tak Perlu Diubah Lagi

Konten ini diproduksi oleh kumparan

Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah memberikan sambutan di acara sosialisasi 4 pilar dan cerdas
cermat MPR RI, Sabtu (22/2). Foto: Nugroho Sejati/kumparan

Politikus senior Amien Rais menduga adanya skenario yang disiapkan agar Presiden Jokowi dapat
dipilih untuk periode ketiga saat masa jabatannya habis pada tahun 2024. Ketua DPP PDIP Ahmad
Basarah mengatakan partainya menilai masa jabatan presiden selama 2 periode sudah ideal dan tak
perlu diubah.

ADVERTISEMENT

"Bagi PDIP, masa jabatan presiden 2 periode seperti yang saat ini berlaku sudah cukup ideal dan
tidak perlu diubah lagi," kata Basarah, Senin (15/3).

Basarah menilai, seharusnya konstitusi Indonesia tidak diubah-ubah hanya demi kepentingan orang
tertentu. Menurut dia, kalau pun konstitusi diubah, harus demi kepentingan bangsa dan negara.

"Bagi PDIP, sangatlah riskan dan berbahaya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara kita jika pasal-
pasal dalam konstitusi kita diubah-ubah hanya untuk melayani kepentingan perorangan," jelas dia.

Namun, ia menuturkan, perlu adanya kepastian keberlanjutan program pembangunan nasional saat
pergantian kepala negara terjadi. Sehingga, program pembangunan tak terus berganti.

"Hanya saja perlu kepastian akan kesinambungan pembangunan nasional dalam setiap pergantian
kepemimpinan nasional sehingga tidak ganti presiden ganti visi misi dan program pembangunannya.
Pola pembangunan nasional seperti itu ibarat tari poco-poco, alias jalan di tempat," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Basarah pun menyebut MPR juga belum pernah membahas langkah politik untuk mengubah
amandemen agar jabatan presiden menjadi 3 periode.
Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasi atas peran Ombudsman Republik Indonesia pada
Senin, 8 Februari 2021. Foto: BPMI Setpres

"Sejauh ini kami belum pernah memikirkan apalagi mengambil langkah-langkah politik untuk
mengubah konstitusi hanya untuk menambah masa jabatan presiden menjadi 3 periode. Demikian
juga di MPR, kami belum pernah membahas isu masa jabatan presiden tersebut dan mengubahnya
menjadi 3 periode," kata Wakil Ketua MPR itu.

Saat ini, menurut Basarah, Indonesia membutuhkan perubahan terbatas di UUD 1945 dengan
memberikan kembali kewenangan MPR untuk menetapkan GBHN.

"Yang dibutuhkan bangsa kita saat ini adalah perubahan terbatas UUD NRI 1945 untuk memberikan
kembali wewenang MPR untuk menetapkan GBHN dan bukan menambah masa jabatan presiden
menjadi 3 periode karena hal tersebut bukan kebutuhan bangsa kita saat ini," tandas Basarah.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Amien Rais menuturkan terdapat sejumlah skenario yang dapat digunakan agar Jokowi
dapat dipilih kembali yakni dengan meminta adanya sidang istimewa MPR atau memperbaiki
beberapa pasal dalam aturan hukum yang berlaku sehingga Jokowi dapat kembali menjabat.

"Jadi mereka akan mengambil langkah pertama, meminta sidang istimewa MPR yang mungkin satu
dua pasal yang katanya perlu diperbaiki, yang mana saya juga tidak tahu. Tapi kemudian nanti akan
ditawarkan pasal baru, yang kemudian memberikan hak bahwa presiden itu bisa dipilih tiga kali,"
kata Amien, Sabtu (13/3).

Ngabalin Tegaskan Jokowi Tolak Jabatan 3 Periode: Amien Rais Jangan


Ayam Sayur
Konten ini diproduksi oleh kumparan
Ali Mochtar Ngabalin saat diskusi tentang conora di Upnormal Coffee, Jakarta, Minggu (8/3). Foto:
Irfan Adi Saputra/kumparan

Pernyataan eks Ketua MPR Amien Rais yang menyebut Jokowi tengah mempersiapkan skenario
jabatan presiden 3 periode menuai polemik. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali
Muchtar Ngabalin membantah pernyataan Amien ini.

ADVERTISEMENT

Ngabalin meminta Amien Rais tak membuat gaduh dengan pernyataan kontroversial seperti itu.
Apalagi, Jokowi sudah pernah membantah soal jabatan presiden 3 periode.

"Jangan mimpi, sudah bilang jangan mimpi. Kemudian jangan memprovokasi rakyat. Jangan buat
gaduh, cari isu yang bisa angkat partai barunya. Masa sih setiap statement bikin gaduh," kata
Ngabalin kepada wartawan, Senin (15/3).

Menurut dia, tak seharusnya pendiri Partai Ummat mengeluarkan pernyataan tersebut. Ngabalin
juga heran, mengapa Amien Rais tak bertanya langsung pada Jokowi langsung soal presiden 3
periode. Padahal, ia baru saja diterima Jokowi di Istana pekan lalu.

"Kalau gentle ngomong dong ketemu Presiden, seakan-akan lupa. Kenapa pas ketemu Presiden tidak
ngomong. Supaya orang itu melihat Amien Rais ini bukan ayam sayur,"

- Ngabalin.

Soal Presiden 3 periode, Ngabalin menekankan bahwa Jokowi sangat tak nyaman dengan isu
tersebut. Ngabalin mengingatkan publik, Jokowi pernah bilang bahwa isu presiden 3 periode sengaja
diembuskan untuk 'menampar' mukanya.

ADVERTISEMENT

"Waktu itu Presiden mengeluarkan statement, ada pihak-pihak yang sengaja mencari muka
kemudian menyampaikan apakah tidak ada kemungkinan tiga periode, sehingga Presiden
menyampaikan pernyataan ini sama dengan menampar muka saya," katanya.
Presiden Joko Widodo menyambut kedatangan Amien Rais bersama rombongan di Istana Presiden,
Selasa (9/3). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden

"Bang Ali ingat sekali, ingin mencari muka, ingin menjerumuskan Presiden," tambahnya.

Lebih lanjut, Ngabalin menduga, Amien Rais melontarkan pernyataan itu karena ia lupa. Faktor usia,
kata Ngabalin, mungkin mempengaruhi Amien Rais.

"Faktor uzur, mungkin karena faktor uzur sehingga Pak Amien rais itu kadang ingat, kadang lupa. Pak
Amien Rais ini kan tokoh, jadi kalau sekali beliau memberikan statement itu pasti akan berpengaruh
kepada ruang publik," ujarnya.

Diketahui, dalam video pernyataan Amien Rais, dijelaskan adanya kemungkinan Jokowi kembali
dipilih untuk periode ketiganya saat masa jabatannya berakhir di 2024.

ADVERTISEMENT

"Jadi mereka akan mengambil langkah pertama, meminta Sidang Istimewa MPR, yang mungkin satu
dua pasal yang katanya perlu diperbaiki, yang mana saya juga tidak tahu," kata Amien Rais, Sabtu
(13/3).

"Tapi kemudian nanti akan ditawarkan pasal baru, yang kemudian memberikan hak bahwa presiden
itu bisa dipilih tiga kali," tambahnya.

Anda mungkin juga menyukai