Anda di halaman 1dari 3

Wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode kembali bergulir.

Kali ini
dilontarkan eks Ketua MPR Amien Rais, yang curiga Jokowi akan memperpanjang jabatan
satu kali lagi.
ADVERTISEMENT
Merespons itu, eks Ketua MK yang juga anggota DPD, Jimly Asshiddiqie, meminta
masyarakat tak menelan bulat-bulat isu masa jabatan presiden jadi 3 periode.
"Jangan ada yang terpancing dengan wacana masa jabatan presiden 3 periode. Ini ide yang
buruk dari semua seginya dan cuma digulirkan sebagai jebakan saja," ucap Jimly melalui
Twitter, Senin (15/3).
Jimly menyebut masa jabatan presiden cukup dua periode sebagaimana diatur Pasal 7 UUD,
berbunyi: Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan
sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa
jabatan.

Presiden Jokowi memimpin ratas melalui sambungan video di Istana Negara, Jakarta. Foto:
Dok. Biro Pers Setpres
"Bangsa kita pun juga tidak membutuhkan perpanjangan masa jabatan presiden sama sekali,"
- Jimly
Karena itu, dia meminta wacana itu jangan juga dimasukkan dalam wacana amandemen
UUD 1945. Keinginan amandemen ini pernah bergulir didorong PDIP yang ingin
menghidupkan lagi GBHN dan mengembalikan MPR sebagai lembaga tinggi negara.
ADVERTISEMENT
"Kalau ada ide perubahan terbatas UUD, jangan kaitkan dengan isu 3 periode ini," tutupnya.
Ditolak Jokowi
Wacana perpanjangan masa jabatan presiden pernah ditolak langsung oleh Jokowi pada
Desember 2019. Eks Gubernur DKI Jakarta itu bahkan menyebut pihak yang menyebarkan
isu ini memiliki tiga motif tersendiri.
"Ada yang ngomong presiden dipilih tiga periode. Itu ada tiga (maknanya) menurut saya.
Satu ingin menampar muka saya," kata Jokowi saat berbincang dengan awak media pada 2
Desember 2019 di Istana Merdeka, Jakarta.
"Yang kedua, ingin cari muka, padahal saya sudah punya muka. Yang ketiga, ingin
menjerumuskan," tambah Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga menolak amandemen UUD 1945. Sebab usulan amandemen tidak
hanya akan terpaku soal Garis Besar Haluan Negara saja karena akan merujuk pada persoalan
lain.

Wacana memperpanjang masa jabatan presiden menjadi 3 periode kembali mencuat.


Akibatnya, muncul pro dan kontra di tengah masyarakat terutama di kalangan politikus.
Sebagian mereka menolak wacana ini, salah satunya Amien Rais.
ADVERTISEMENT
Politikus senior itu menduga, ada upaya agar masa jabatan Presiden Jokowi diperpanjang
menjadi 3 periode. Amien menyebut skenario yang digunakan agar Jokowi dapat dipilih
kembali yakni dengan meminta adanya sidang istimewa MPR.
Jokowi sebenarnya sudah pernah menanggapi wacana memperpanjang jabatan presiden
menjadi 3 periode pada Desember 2019. Eks Wali Kota Solo itu tegas menolak wacana itu.

Presiden Jokowi Hadiri Pertemuan Virtual WEF Mengenai Indonesia dari Istana
Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Foto: Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Eks Gubernur DKI Jakarta itu bahkan menyebut pihak yang menyebarkan isu ini memiliki
tiga motif tersendiri.
"Ada yang ngomong presiden dipilih tiga periode. Itu ada tiga (maknanya) menurut saya.
Satu ingin menampar muka saya," kata Jokowi saat berbincang dengan awak media pada 2
Desember 2019 di Istana Merdeka, Jakarta.
"Yang kedua, ingin cari muka, padahal saya sudah punya muka. Yang ketiga, ingin
menjerumuskan," tambah Jokowi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Jokowi juga menolak amandemen UUD 1945. Sebab usulan amandemen tidak
hanya akan terpaku soal Garis Besar Haluan Negara saja karena akan merujuk pada persoalan
lain.
Sebelumnya, Amien Rais menuturkan rasa gelisahnya karena ada skenario kemungkinan
Jokowi kembali dipilih untuk periode ketiganya saat masa jabatannya berakhir di 2024.
Pendiri Partai Ummat itu menjelaskan, skenario yang digunakan agar Jokowi dapat dipilih
kembali yakni dengan meminta adanya sidang istimewa oleh MPR.
Atau bisa juga memperbaiki beberapa pasal dalam aturan hukum yang berlaku sehingga
Jokowi dapat kembali menjabat.
"Jadi mereka akan mengambil langkah pertama, meminta sidang istimewa MPR yang
mungkin satu dua pasal yang katanya perlu diperbaiki, yang mana saya juga tidak tahu," kata
Amien.
ADVERTISEMENT
"Tapi kemudian nanti akan ditawarkan pasal baru, yang kemudian memberikan hak bahwa
presiden itu bisa dipilih tiga kali," tambah dia.

Anda mungkin juga menyukai