Wacana presiden Jokowi 3 periode terus bergulir. Saat ini, Indonesia berdasarkan
Pasal 7 UUD 1945, presiden dan wakil presiden memiliki masa jabatan selama
lima tahun dan hanya boleh menjabat untuk dua periode.
Namun, sebelum amandemen, Pasal 7 UUD 1945 awalnya begini,’ presiden dan
wakil presiden, memegang jabatannya selama masa lima tahun, dan sesudahnya
dapat dipilih kembali. Atas pasal ini, Soekarno mengangkat dirinya sebagai
presiden seumur hidup. Begitupun dengan Soeharto yang menjabat 32 tahun,
terjadi kepemimpinan yang otoriter.
Meskipun baru wacana, bukan hal yang tidak mungkin usulan itu bisa terealisasi.
Seperti halnya manakala bapak Jokowi yang masih menjabat gubernur DKI,
mendapat dukungan maju di Pilpres lalu menjadi Presiden.
Namun tidak ada alasan tepat atau sesuatu yang urgensi, yang mengharuskan
perubahan masa jabatan jadi 3 periode. Masa jabatan yang lama tidak pula
menentukan kesuksesan pembangunan ekonomi suatu negara.
Di Korea Selatan misalnya, masa jabatan presiden dibatasi hanya satu periode
selama lima tahun dan tidak dapat dipilih kembali. Sementara Amerika Serikat
(AS), presiden menjabat selama empat tahun dan maksimal dua periode.
Begitu pula dengan Filipina, masa jabatan presiden dibatasi hanya satu periode
selama enam tahun dan tidak dapat dipilih kembali.