Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN


Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah metedologi pembelajaran

Dosen Pegampu: Mutiara Sofa, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 3

1. Ismatullah 2019010127
2. Mufti faqih 2019010070
3. M. Khaidir Ali 2019010059

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-KHAIRIYAH CITANGKIL

JL. Enggus Arja No.01 Citangkil Cilegon – Banten Telp: (0254) 389606

Email: stitalkhairiyahclg@gmail.com

REGULER 1B PAI 2020


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas
pertolongan serta Ridho-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini, guna memenuhi
persyaratan mata kuliah “METODOLOGI PEMBELAJARAN ”.

Dalam makalah ini kami akan menjelaskan tentang “Komunikasi dalam


pembelajaran” Kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, tidak
lupa kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikiran, dan kami berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi diri kami sendiri dan khususnya pembaca pada umumnya. tidak
ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini.

Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat kami
harapkan dari pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada
waktu mendatang.

penulis

DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR ..............................................................................................i
DAFTAR ISI .............................................................................................................ii
BAB I ........................................................................................................................1
PENDAHULUAN .....................................................................................................1
Rumusan masalah ...................................................................................................2
Tujuan ......................................................................................................................3
BAB II .......................................................................................................................4
PEMBAHASAN .......................................................................................................4
Pengertian komunikasi ...........................................................................................4
Fungsi dan tujuan komunikasi ..............................................................................4
Model komunikasi efektif dalam proses pembelajaran .......................................5
Bentuk komunikasi .................................................................................................8
Hambatan dan solusi dalam komunikasi ..............................................................9
BAB III ......................................................................................................................12
PENUTUP .................................................................................................................12
Kesimpulan ..............................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses belajar mengajar terjadi sebuah komunikasi, yakni antara guru dengan siswa.
“Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan vital dalam
kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap manusia, baik yang primitif maupun
yang modern, berkeinginan mempertahankan suatu persetujuan mengenai berbagai aturan
sosial melalui komunikasi. Dikatakan vital karena setiap individu memiliki kemampuan
untuk berkomunikasi dengan individu-individu lainnya sehingga meningkatkan kesempatan
individu itu untuk tetap hidup” (Rakhmat, 1998:1).
Dalam setiap komunikasi, manusia saling menyampaikan informasi yang dapat berupa
pikiran, gagasan, maksud, perasaan, maupun emosi secara langsung. Kegiatan komunikasi ini
berlangsung dari hari ke hari, dari waktu ke waktu, selama manusia hidup dan selama
melakukan aktivitasnya. Kalau kita mengamati sekitar kita, kita akan melihat bahwa
komunikasi merupakan aktivitas yang paling penting dalam suatu kehidupan bermasyarakat.
Bahkan dapat dipastikan, di mana manusia hidup bersama-sama dengan orang lain maka di
sana selalu ada kegiatan komunikasi, karena komunikasi merupakan kebutuhan hidup
manusia.
Komunikasi dalam pembalajaran dewasa ini mendapatkan perhatian yang luar biasa. Hal ini
dilatarbelakangi pentingnya memilih cara komunikasi dalam proses pembelajaran agar
kegiatan tersebut mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Komunikasi yang efektif
berkolerasi dengan tingkat keberhasilan pembelajaran.
Kemampuan untuk melakukan komunikasi yang efektif  merupakan salah satu kompetensi
yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang guru, hal ini sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen,
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang standar nasional pendidikan, serta
peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Guru sebagai learning agent
berkewajiban memiliki kualifikasi akademik yang diperoleh melalui perguruan tinggi yang
terakreditasi (S1/D4) dan memiliki 4 kompetensi. Salah satunya adalah kompetensi sosial,
yakni kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul
dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua / wali peserta didik
dan masyarakat sekitar.

1
Strategi membangun komunikasi dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu hal
yang sangat penting untuk mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif. Karena, tanpa
adanya komunikasi  tidak mungkin peroses belajar mengajar akan berjalan dengan lancar,
karena komunikasi adalah Kunci utama untuk berinteraksi antara guru dengan peserta didik.
Komunikasi bukan berarti hanya berintraksi dengan menggunakan bahasa lisan semata, akan
tetapi komunikasi juga bisa dilakukan dengan menggunakan bahasa tulis dan bahasa isyarat
atau gerak tubuh.
Selain itu, sering dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi
dimana terjadi proses penyampaian pesan tertentu dari sumber belajar (misalnya guru,
instruktur, media pembelajaran,dan lain-lain.) kepada penerima (peserta belajar, murid, dan
sebagainya), dengan tujuan agar pesan (berupa topik-topik dalam mata pelajaran tertentu)
dapat diterima (menjadi milik, di-shared) oleh peserta didik / murid-murid. Dalam
pembelajaran terjadi proses komunikasi untuk menyampaikan pesan dari pendidik kepada
peserta didik dengan tujuan agar pesan dapat diterima dengan baik dan berpengaruh terhadap
pemahaman serta perubahan tingkah laku. Dengan demikian keberhasilan kegiatan
pembelajaran sangat tergantung kepada efektifitas proses komunikasi yang terjadi dalam
pembelajaran tersebut.
Pembelajaran yang baik dan efektif akan memberikan ruang dan peluang agar anak dapat
belajar lebih aktif serta dapat mengeksplorasi keingintahuan melalui kemampuan / potensi
yang dimilikinya, dan hal ini memerlukan bantuan/bimbingan yang baik dan tepat dari
guru/pendidik dan disertai kearifan professional. Melihat betapa pentingnya komunikasi
dalam proses belajar mengajar, maka dalam makalah ini kami akan membahas mengenai
komunikasi pembelajaran dan hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi pembelajaran.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian komunikasi
2. fungsi dan tujuan komunikasi pembelajaran
3. Model dan bentuk komunikasi dalam pembelajaran
4. Bentuk komunikasi dalam pembelajaran
5. Hambatan dan solusi dalam komunikasi pembelajaran

2
C. Tujuan
1. Mengetahui pengerian, fungsi dan tujuan komunikasi pembelajaran
Komunikasi Pembelajaran
2. Mengetahui model dan bentuk komunikasi dalam pembelajaran
3. Mengetahui bentuk komunikasi dalam pembelajaran
4. Mengetahui Hambatan dan solusi dalam komunikasi pembelajaran

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian komunikasi
Menurut Hardjana, sebagaimana dikutip oleh Endang Lestari M G (2003) secara etimologis
komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu cum, sebuah kata depan yang artinya dengan, atau
bersama dengan, dan kata umus, sebuah kata bilangan yang berarti satu. Dua kata tersebut
membentuk kata benda communio, yang dalam bahasa Inggris disebut communion, yang
mempunyai makna kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, atau
hubungan. Karena untuk ber-communio diperlukan adanya usaha dan kerja, maka kata
communion dibuat kata kerja communicare yang berarti membagi sesuatu dengan seseorang,
tukar menukar, membicarakan sesuatu dengan orang, memberitahukan sesuatu kepada
seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan, atau berteman. Dengan demikian,
komunikasi mempunyai makna pemberitahuan, pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran
atau hubungan.
Evertt M. Rogers mendefinisikan komunikasi sebagai proses yang di dalamnya terdapat suatu
gagasan yang dikirimkan dari sumber kepada penerima dengan tujuan untuk merubah
perilakunya. Pendapat senada dikemukakan oleh Theodore Herbert, yang mengatakan bahwa
komunikasi merupakan proses yang di dalamnya menunjukkan arti pengetahuan dipindahkan
dari seseorang kepada orang lain, biasanya dengan maksud mencapai beberapa tujuan khusus.
Selain definisi yang telah disebutkan di atas, pemikir komunikasi yang cukup terkenal yaitu
Wilbur Schramm memiliki pengertian yang sedikit lebih detail.
Menurutnya, komunikasi merupakan tindakan melaksanakan kontak antara pengirim dan
penerima, dengan bantuan pesan; pengirim dan penerima memiliki beberapa pengalaman
bersama yang memberi arti pada pesan dan simbol yang dikirim oleh pengirim, dan diterima
serta ditafsirkan oleh penerima. (Suranto 2005).

B. Fungsi dan tujuan komunikasi


1. Fungsi komunikasi
 Menurut Thomas M. Scheidel

4
Kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas-diri, untuk
membangun kontak social dengan orang di sekitar kita, dan untuk mempengaruhi orang lain
untuk merasa, berpikir, atau berperilaku seperti yang kita inginkan.
 Menurut Rudolf F. Verderber
Komunikasi mempunyai dua fungsi. Pertama, fungsi social, yakni untuk tujuan kesenangan,
untuk menunjukan ikatan dengan orang lain, membangun dan memelihara hubungan. Kedua,
fungsi pengambilan keputusan, yakni memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu pada saat tertent, seperti: apa yang akan kita makan pagi hari, apakah kita akan kuliah
atau tidak, bagaimana belajar menghadapi tes.
 Menurut Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson
Komunikasi mempunyai dua fungsi umum. Pertama, untuk kelangsungan hidup diri-sendiri
yang meliputi: keselamatan fisik, meningkatkan kesadaran pribadi, menampilkan diri kita
sendiri kepada orang lain dan mencapai ambisi pribadi. Kedua, untuk kelangsungan hidup
masyarakat, tepatnya untuk memperbaiki hubungan sosial dan mengembangkan keberadaan
suatu masyarakat.

2. Tujuan komunikasi

 Menurut Gordon I. Zimmerman et al


Tujuan komunikasi dibagi menjadi dua kategori. Pertama, kita berkomunikasi untuk
menyelesaikan tugas-tugas yang penting bagi kebutuhan kita – untuk memberi makan dan
pakaian kepada diri-sendiri, memuaskan kepenasaran kita akan lingkungan, dan menikmati
hidup. Kedua, kita berkomunikasi untuk menciptakan dan memupuk hubungan dengan orang
lain

C. Model komunikasi efektif dalam proses pembelajaran dihubungkan dengan


teori belajar
1. Model mekanistik
Model komunikasi mekanistis terdiri dari one way communication dan two way
communication. Salah satu contoh model komunikasi mekanistis tipe one way
communication adalah metode ceramah didalam proses pembelajaran. Yaitu guru
menyampaikan materi dan peserta didik menyimaknya dengan baik. Didalam metode ini
komunikan (peserta didik) akan bersikap pasif. Karena mereka hanya mendengar dan
menghafal materi yang telah disampaikan oleh guru tersebut. Pada keterangan mengenai

5
model mekanistis diatas, hal ini cenderung membuat pembelajaran menjadi kurang efektif.
Mengapa? Karena guru tidak peduli apakah pelajaran yang ia sampaikan diminati dan
dibutuhkan oleh para peserta didiknya atau tidak.
Untuk mensiasati hal ini, penguasaan materi dan metode penyampaian yang efektif dan
menarik harus dimiliki oleh guru tersebut. Apabila guru ingin menggunakan metode ceramah,
maka guru tersebut harus mengusai keterampilan-keterampilan sebagai berikut:
 Dalam menyampaikan materi,guru harus menguasai materi tersebut sebaik mungkin.
Hindari membaca buku terlalu sering. Karena hal tersebut membuat peserta didik
tidak yakin dengan kemampuan yang dimiliki oleh sang guru.
 Show the best performance ketika tampil di depan kelas.
Karena apabila guru memberikan representasi yang baik kepada peserta didiknya,
maka para peserta didiknya itu akan menginterpretasi sang guru dengan baik.
Begitupun sebaliknya. Guru yang memberikan representasi yang buruk, maka para
peserta didiknya akan menginterpretasi yang kurang baik pula dari diri guru tersebut.
Jadi, dalam hal ini pencitraan image positif dari seorang guru menjadi hal yang harus
diperhatikan agar tujuan pembelajaran berhasil.
Penggunaan model komunikasi mekanistik mampu merangsang siswa lebih aktif, agresif
karena rasa ingin tahu akan lebih besar. Namun dalam penyampaian dalam pembelajaran juga
harus tepat, sehingga model pembelajaran ini akan terasa pengaruhnya terhadap siswa.

2. Model interaksional
 Terjadi feedback atau umpan balik Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah
dan ada dialog, di mana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada satu
saat bertindak sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai komunikan.
 Komunikasi berlangsung dua arah dari pengirim dan kepada penerima dan dari
penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi
selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah
orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial,
tapatnya melalui pengambilan peran orang lain. Bahwa model ini menempatkan
sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang
penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan
terhadap suatu pesan

6
Model interaksional sangat ideal digunakan dalam pembelajaran dikelas. Model interaksional
memungkinkan adanya interaksi dalam kelas baik antara siswa dengan guru, ataupun siswa
dengan siswa itu sendiri dan siswa dengan lingkungannya, maka proses pembelajaran akan
terasa lebih hidup. Dan siswa pun akan merasa puas atas semua pertanyaan dan jawaban dari
guru yang dirasa belum dimengerti. Maka model interaksional perlu ada dalam pembelajaran.

3. Model psikologis
 Model komunikasi psikologis mempelajari perilaku individu, termasuk perilaku
belajar, merupakan totalitas penghayatan dan aktivitas yang lahir sebagai hasil akhir
saling pengaruh antara berbagai gejala, seperti perhatian, pengamatan, ingatan,
pikiran dan motif
 Model komunikasi psikologis yaitu memahami perkembangan perilaku apa saja yang
telah diperoleh peserta didik setelah mengikuti pembelajaran tertentu.
 Media menjadi stimulus dari luar diri khalayak yang akan menyebabkan terjadinya
perubahan sikap.
 Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku atau kepribadian manusia.
Korelasinya dengan pembelajaran psikologi adalah salah satu cara untuk menganalisis
kepribadian atau tingkah laku peserta didik agar tercapai tujuan pembelajaran yaitu
behaviour change.

4. Model pragmatis
Model pragmatis ini berkaitan dengan kompleksitas waktu. Model pragmatis memiliki dua
arah unsur yang dipandang amat penting, yaitu:
 Tindakan atau perilaku individu, yang dipandang sebagai unsur fundamental
fenomenan komunikasi; inipun dianggap sebagai ‘Lokus’ komunikasi yang akibatnya
komunikasi dipandang sama atau identik dengan perilaku itu sendiri.
 Unsur waktu yang dipandang sebagai dimensi keempat dalam gambar ini muncul
akibat dari kedua unsur itu sendiri. Tindakan atau perilaku individu dipandang terjadi
dalam suatu rangkaian peristiwa yang berkesinambungan, sehingga keberurutan
tindakan atau perilaku individu itu menjadi penting (Hawes, 1973)

7
D. Bentuk komunikasi
Dalam kegiatan komunikasi terdapat beberapa bentuk komunikasi, yaitu :

1. Komunikasi intrapersonal

Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi pada diri sendiri atau dengan dirinya
sendiri. Tipe komunikasi intrapersonal sama dengan proses berpikir, yaitu ketika seseorang
secara sadar (sengaja) mengirimkan informasi pada dirinya untuk menganalisis sebuah situasi
dan mengambil sikap atau keputusan. Ketika kita ingin memecahkan suatu masalah,
membuat keputusan, ataupun mencari sebab dan akibat, kita akan berinteraksi dengan diri
kita sendiri apa yang baik, apa yang buruk, serta apa yang dapat kita lakukan untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Contoh kegiatan yang dilakukan pada komunikasi
interpersonal adalah berdoa, bersyukur, tafakkur, berimajinasi secara kreatif dan lain
sebagainya.

2. Komunikasi interpersonal

Komunikasi interpersonal adalah proses komunikasi yang berlangsung antara dua


orang atau lebih secara tatap muka. Komunikasi ini juga dapat diartikan sebagai proses
pertukaran makna dari orang yang saling berkomunikasi antara satu individu dengan individu
lainnya. komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat
atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan.

3. Komunikasi kelompok

Komunikasi kelompok adalah kegiatan komunikasi yang berlangsung diantara anggota


suatu kelompok. Pesan atau informasi yang dikomunikasikan menyangkut kepentingan
seluruh anggota kelompok, Komunikasi kelompok dapat diartikan sebagai tatap muka dari
tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud dan tujuan yang dikehendaki.

Dalam komunikasi kelompok, setiap individu yang terlibat dalam kelompok masing-
masing berkomunikasi sesuai dengan peran dan kedudukannya dalam kelompok tersebut.
Pesan atau informasi yang disampaikan juga menyangkut kepentingan seluruh anggota
kelompok dan bukan bersifat pribadi.
Seperti, Kuliah, rapat breafing, seminar, workshop dan lain-lain.

4. Komunikasi Organisasi
8
Komunikasi organisasi adalah komunikasi antarmanusia yang terjadi dalam hubungan
organisasi yang berlangsung secara formal maupun nonformal dalam sebuah sistem yang
disebut organisasi. Komunikasi organisasi sering dijadikan sebagai objek studi sendiri karena
luasnya ruang lingkup komunikasi tersebut. Pada umumnya komunikasi organisasi
membahas tentang struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan
proses pengorganisasian, serta budaya organisasi.

5. Komunikasi massa

Komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa agar
penyampaian pesan cepat tersampaikan. Komunikasi massa juga merupakan bentuk
komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan
komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh, sangat heterogen
dan menimbulkan efek tertentu. Jadi, Komunikasi massa sebagai pesan yang
dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.

E. Hambatan dan solusi dalam komunikasi


Secara umum hambatan yang terjadi dalam proses komunikasi dapat berasal dari dalam
(internal) maupun dari luar (eksternal).

1. Hambatan internal
Hambatan internal, berasal dari diri peserta didik atau pembelajar itu sendiri. Dapat berupa
hambatan psikologis (minat, sikap, pendapat,kepercayaan, intelegensi, pengetahuan, dll) dan
hambatan fisik (kelelahan, sakit, keterbatasan daya indera, dan cacat tubuh).

2. Hambatan eksternal

Hambatan eksternal, berasal dari lingkungan pembelajar. Dapat berupa hambatan kultural
(adat-istiadat, kepercayaan, norma sosial, dan niali-nilaipanutan) dan hambatan lingkungan
(suasana yang panas, bising, danberjubel).

Marhaeni Fajar mengklasifikasikan hambatan komunikasi sebagai berikut:

9
1. Hambatan dari proses komunikasi

a. Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi
dirinya atau pengirim pesan. Hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional,
sehingga mempengaruhi motivasi yaitu mendorong seseorang untuk bertindak sesuai dengan
keinginan,kebutuhan, atau kepentingan.
b. Hambatan dalam penyandian atau symbol, hal ini dapat terjadi karena bahasa yang
dipergunakan tidak jelas sehingga memiliki arti lebih dari satu, symbol yang dipergunakan
antara si pengirim dengan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
c. Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi.
d. Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima atau
mendengarkan pesan, atau tidak mencari informasi lebih lanjut.
e. Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa
adanya, akan tetapi interpretatif, tidak tepat waktu,atau tidak jelas, dan sebagainya.

2. Hambatan fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, misalnya:
a. Gangguan kesehatan
b. Gangguan pada alat-alat komunikasi dan jaringan listrik

3. Hambatan semantik
Kata-kata yang digunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yag
berbeda, tidak jelas, atau berbelit-belit antara komunikator dengan komunikan.

4. Hambatan psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi.

Untuk menghindari ataupun mengatasi ganggguan internal Guru harus memfasilitasi


peserta didik agar mereka mampu mengungkapkan gagasan atau ide dalam komunikasi baik
lisan maupun tulisan. Misalnya, memberi waktu beberapa saat kepada peserta didik,
memancing dengan memberikan beberapa kata, ataupun memberikan kesempatan pada
peserta didik untuk menuliskan gagasan atau ide sebelum mengungkapkan secara lisan.
Untuk menghindari atau mengatasi hambatan eksternal, Guru mengatur strategi
komunikasi dan pengaturan lingkungan belajar, sehingga komunikasi dapat terlaksana dengan
efektif. Contohnya dengan cara mengatur posisi duduk, menggunakan media yang sesuai dan
10
jelas, pemilihan tema pembelajaran yang dapat mengakomodasi perbedaan adat istiadat,
kepercayaan, norma sosial.

BAB III
PENUTUP

11
A. KESIMPULAN
Komunikasi pembelajaran adalah proses penyampaian gagasan dari seseorang kepada orang
lain supaya mencapai keberhasilan dalam mengirim pesan kepada yang dituju secara efektif
dan efisien dalam proses pembelajaran. Menurut William I. Gordon, Komunikasi
Pembelajaran mempunyai empat fungsi menurut kerangka yang dikemukakan, yakni: fungsi
komunikasi sosial, komunikasi ekspresif, komunikasi ritual dan fungsi komunikasi
instrumental. Prinsip komunikasi ada 5 yaitu: respect, emphaty, audible, clarity, humble.
Komunikasi yang efektif dalam proses pembelajaran sangat berdampak terhadap keberhasilan
pencapaian tujuan. Komunikasi dikatakan efektif apabila terdapat aliran informasi dua arah
antara komunikator dan komunikan dan informasi tersebut sama-sama direspon sesuai
dengan harapan kedua pelaku komunikasi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

12
Adang H, Darmajari, Arip S (2012). Metodologi pembelajaran kajian teoritis praktis. LP3G
(Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Profesi guru) Banten. Didi S, Deni D (2012),
Komunikasi Pembelajaran. PT Remaja Rosda Karya Bandung IQRA : Jurnal Ilmu
Kependidikan & Keislaman Vol. 2 No. 1 Desember 2018

ISSN : (e.2615-4870) (p.0216-4949) | 28 Syaiful Sagala (2005), Konsep dan Makna


Pembelajaran, Alfabeta Bandung.

Arsyad, A (2006). Media Pembelajaran. PT RajaGrafindo Persada Jakarta.

http://sitiyuliana91.blog

13

Anda mungkin juga menyukai