“MAKALAH CONTOH KASUS KODE ETIK,PERILAKU ETIK DAN DILEMA ETIK DI INDONESIA”
DISUSUN OLEH:
SEMESTER: 1 (SATU)
Puji syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa atas berkat rahmatnya kepada saya
sehingga saya dapat membuat makalah ini yang berjudul “MAKALAH CONTOH KASUS KODE
ETIK,PERILAKU ETIK DAN DILEMA ETIK DI INDONESIA” penyusunan makalah ini ditepat waktu.
Makalah ini disampaikan sebagai bentuk pertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas ini.semoga
makalah ini dapat ini berguna bagi para pembaca,namun saya tahu bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih ada beberapa kekurangan untuk itu saran dan kritik sangat dibutuhkan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………………….
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kata etik adalah norma-norma yang mengatur tingkah laku seseorang yang sudah melekat
dalam setiap interaksi yang dilakukan manusia dengan sesamanya. Sebagai suatu subyek, etik
berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah
tindakan-tindakan yang dikerjakannya itu salah, benar, baik, atau buruk. Setiap manusia selalu
erat kaitannya dengan baik ketika manusia tersebut berperilaku dalam lingkungan masyarakat
maupun dalam lingkungan kerja. Manusia sebagai makhluk pribadi maupun sebagai makhluk
sosial yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Kehidupan manusia yang sarat akan
kepentingan dan tujuan membuat manusia terkadang melupakan pentingnya keberadaan yang
sebenarnya melekat pada diri mereka masing-masing. Manusia itu sendiri hendaknya selalu
bertindak dan bekerja sesuai yang diterapkan di lingkungan kerja mereka masing-masing serta
mengingat kembali agar dapat bertindak dan bekerja dengan mengutamakan etika dari pada
kepentingan dan tujuan masing-masing pribadi. Kehidupan bermasyarakat sekarang sudah
mengarah pada konflik-konflik baik secara horizontal maupun vertikal. Konflik-konflik tersebut
terjadi akibat dari kurangnya kesadaran manusia akan etika yang mengakibatkan tingkah laku
manusia yang semakin tidak pada hakekatnya sebagai manusia yang beradab. Setiap tindakan
dan perbuatan manusia cenderung mengarah terhadap penguasaan dan terhadap kepentingan
yang meliputi diri mereka sendiri, sehingga memicu konflik antar manusia itu sendiri.
RUMUSAN MASALAH
1). Apa saja contoh kasus kode etik?
2). Apa saja perilaku etik?
3). Apa saja dilema etik?
TUJUAN MASALAH
1). Mengetahui contoh kasus kode etik
2). Mengetahui perilaku etik
3). Mengetahui dilema etik
BAB II
PEMBAHASAN
Pelanggaran kode etik keperawatan yang pertama adalah bentuk kelalaian yang dilakukan
oleh perawat kepada pasien. Kelalaian ini dapat berupa kesalahan pemberian obat,
penanganan yang lambat, tidak sesuai dengan diagnosa hingga bahkan kesalahan dalam
menangani pasien. Sebut saja sebuah kasus yang pernah terjadi di wilayah Amerika Serikat.
Diaman seorang perawat memotong jari tangan bayi yang barus berusia tiga bulan.
Bukannya nelapor kepada dokter ia justru membuang jari tangan bayi tersebut.
Hal tersebut baru diketahui setelah seorang perawat lain melihat jari tangan sang bayi
berdarah. Setelah dicari cari kemudian barulah ditemukan potongan jari bayi tersebut di
dalam kotak sampah. Tentu saja hal ini membuat kita sedikit prihatin. Sebab, harusnya
seorang perawat mamou memberikan pelayanan yang baik dengan memberi penanganan
medis yang tepat. Namun jika hal yang demikian yang terjadi tentunya akan membuat
seorang perawat yang tadi dikatakan melanggar kode etik.
Sebagai manusia tentunya seorang perawat juga tidak luput dari kesalahan. Namun, ada
baiknya jika tetap berpegang kepada kode etik yang ada, sehingga kemudian nantinya akan
dapat memberikan pelayanan yang maksimal dan optimal demi kesembuhan pasien. Serta
juga meminimalisir kesalahan dan kelalaian dengan meningkatkan kualitas dan tanggung
jawab terhadap profesi.
2).Konsumsi Narkoba
Contoh pelanggaran kode etik selanjutnya adalah konsumsi narkoba yang dilakukan oleh para hakim.
Narkoba adalah barang illegal yang sudah jelas dilarang peredarannya secara hukum jika dikonsumsi
secara bebas, hanya diperbolehkan untuk dikonsumsi secara medis dengan batasan tertentu.
3).Pemalsuan Dokumen
Kasus pemalsuan dokumen banyak sekali terjadi, dan menjadi rentan dilakukan oleh para hakim di
Indonesia. Kasus pemalsuan dokumen ini bisa berakibat fatal ketika seseorang yang melanggar kasus
dibantu oleh hakim dalam hal memalsukan dokumen sehingga dapat dibebaskan dari tuntutan.
Seperti sebuah pemalsuan dokumen negara oleh seorang hakim agung dalam membuat vonis pada
seorang gembong narkoba.
Beberapa perawat kerap memberikan perlakuan yang berbeda kepada pasien berdasarkan status
sosialnya. Misalnya saja kepada pasien bpjs , mereka bersikap lebih galak dan garang. Berbeda
dengan pasien umum dimana mereka akan bersikap cenderung lebih ramah dan hati hati.
Hal ini sudah umum terjadi dan menjadi pemandangan yang biasa. Sehingga hal ini jugalah yang
kemudian membuat para pasien merasa kapok dan membuat pandangan pasien terhadap perawat
menjadi sangat buruk. Hal ini tentu akn mempengaruhi integerutas perawat itu sendiri.
Oleh sebab itu, maka sebagai perawat haruslah berlaku adil terhadap semua pasien. Tanpa
memandang bulu apakah pasien tersebut kaya atau miskin. Sebab perilaku yang demikian ini selalin
tidak patut dicontoh juga merupakan bentuk pelanggaran etika keperawatan.
Dalam dunia medis, kerahasiaan informasi mengenai pasien adalah merupakan prioritas utama.
Kerahasiaan informasi ini merupakan hak pasien mutlak dan sebagai perawat anda tidak boleh
mengutarakannya kepada orang lain. Bahkan juga pihak keluarga, namun jika kemudian pasien
mempercayai pihak keluarga maka sebagai petigas kesehatan anda boleh memberikan informasi
dengan seizin pasien yang bersangkutan.
Beberapa perawat terkadang malah saling membagikan informasi atas pasien yang sedang mereka
rawat bahkan juga kerap mengosipkannya. Tentu saja hal ini merupakan bentuk pelanggaran etika
keperawatan. Sebab informasi yang terkait dengan pasien harus benar benar di jaga kerahasiaannya.
Bagi pasien informasi yang terkait dengan kondisi kesehatannya amatlah penting. Namun dalam
beberapa kasus banyak perawat yang tidak memberikan informasi secara gamblang. Bahkan
perawat terkesan cuek dengan pasien. Padalah hal yang demikian ini sama sekali tidak dibenarkan,
seharusnya perawat dan bersikao informatif dengan memberikan semua informasi terkait dengan
pasien.
Secara pribadi hal demikian banyak dilakukan oleh perawat yang bertugas di rumah sakit negeri.
Mereka bahkan terkesan galak dan kadang ogah ogahan. Berbeda dengan para perawat dari rumah
sakit swasta yang terkesan lebih ramah dan reaktif terhadap pasien. Penilain semacam ini sudah
umum dan memang demikian adanya. Ileh sebab itu rumah sakit negeri cenderung memiliki rate
review yang lebih rendah.
Kondisi ini tidak dapat diabaikan begitu saja sebab pastinya akan dapat menimbulkan kebingungan
bagi pasien. Tidak hanya itu, bagi keluarga pasien para perawat juga harus bersikap informatif dan
terbuka. Sehingga pihak keluarga akan merasa tenang dan yidak was was lagi akan kondisi
keliarganya yang sedang dirawat.
2). PERILAKU ETIK
Perilaku etik dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan, mencegah ke
salah pahaman antara tim kesehatan lainnya maupun dengan pasien, dan untuk meningkatkan
keprofesionalan perawat dalam melakukan tindakan keperawatan.
1) Etik yang berorientasi kepada kewajiban Pedoman yang digunakan adalah apa yang seharusnya
dan wajib dilakukan oleh seorang perawat untuk mencapai kebaikan dan kebajikan.
2) Etik yang berorientasi kepada larangan Pedoman yang digunakan adalah apa yang dilarang dan
tidak boleh dilakukan untuk mencapai suatu kebaikan dan kebajikan.
2) Cermat
5) Profesional
6) Tidak mempersulit
9) Tidak membocorkan informasi atau dokumen yang wajib dirahasiakan sesuai dengan peraturan
undang-undang
10) Terbuka dan mengambil langkah yang tepat untuk menghindari benturan kepentingan
11) Tidak menyalahgunakan sarana dan prasarana serta fasilitas pelayanan publik
12) Tidak memberikan informasi yang salah atau menyesatkan dalam menanggapi permintaan
informasi serta proaktif dalam memenuhi kepentingan masyarakat
Dilema etika adalah situasi yang dihadapi seseorang dimana keputusan mengenai perilaku yang
layak harus di buat. (Arens dan Loebbecke, 1991: 77). Untuk itu diperlukan pengambilan keputusan
untuk menghadapi dilema etika tersebut. Enam pendekatan dapat dilakukan orang yang sedang
menghadapi dilema tersebut, yaitu:
3. Menentukan siap dan bagaimana orang atau kelompok yang dipengaruhi dilemma
Dengan menerapkan enam pendekatan tersebut maka dapat meminimalisasi atau menghindari
rasionalisasi perilaku etis yang meliputi: (1) semua orang melakukannya, (2) jika legal maka disana
terdapat keetisan dan (3) kemungkinan ketahuan dan konsekwensinya.
Pada dilema etik ini sukar untuk menentukan yang benar atau salah dan dapat menimbulkan stress
pada perawat karena dia tahu apa yang harus dilakukan, tetapi banyak rintangan untuk
melakukannya. Dilema etik biasa timbul akibat nilai-nilai perawat, klien atau lingkungan tidak lagi
menjadi kohesif sehingga timbul pertentangan dalam mengambil keputusan. Menurut Thompson &
Thompson (1981 ) dilema etik merupakan suatu masalah yang sulit dimana tidak ada alternatif yang
memuaskan atau situasi dimana alternatif yang memuaskan atau tidak memuaskan
sebanding. Kerangka pemecahan dilema etik banyak diutarakan oleh para ahli dan pada dasarnya
menggunakan kerangka proses keperawatan / Pemecahan masalah secara ilmiah, antara lain:
a. Mengkaji situasi
d. Melaksanakan rencana
e. Mengevaluasi hasil
Untuk melakukan ini perawat memerukan pengumpulan informasi sebanyak mungkin meliputi :
1) Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut dan bagaimana keterlibatannya
d. Menentukan siapa yang terlibat dalam masalah tersebut dan siapa pengambil keputusan yang
tepat
f. Membuat keputusan
g. Memberi keputusan
i. Analisa situasi hingga hasil aktual dari keputusan telah tampak dan menggunakan informasi
tersebut untuk membantu membuat keputusan berikutnya.
b. Mengidentifikasi dilema
d. Melengkapi tindakan
5. Langkah-langkah menurut Thompson & Thompson ( 1981)
PENUTUP
KESIMPULAN
Pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa etik adalah suatu sistem norma,nilai serta aturan
professional secara tertulis yang dengan tegas menyatakan hal baik dan juga benar,serta apa yang
tidak benar dan juga tidak baik bagi professional.etik juga dapat dikatakan dengan manusia Dengan
makhluk lainnya dalam berprilaku.
SARAN
Pembelajaran tentang etika dalam dunia profesi terutama bidang keperawatan harus ditanamkan
kepada mahasiswa sedini mungkin supaya nantinya mereka bisa lebih memahami tentang etika
keperawatan sehingga akan berbuat atau bertindak sesuai kode etiknya (kode etik keperawatan).