I 38
TAHUN G3P2A0 USIA KEHAMILAN 37-38 MINGGU
DENGAN PRESENTASI BOKONG DI
RUANG BERSALIN RSUD CIAMIS
Oleh :
CUCU CAHYATI
NIM. 13DB277006
A. Latar Belakang
Kematian ibu adalah kematian seorang wanita terjadi saat hamil,
bersalin, 42 hari setelah persalinan dengan penyebab yang berhubungan
langsung atau tidak langsung terhadap persalinan. World Health
Organization (WHO) memperkirakan 800 perempuan meninggal setiap
harinya akibat komplikasi kehamilan dan proses kelahiran. Sekitar 99% dari
seluruh kematian ibu terjadi di negara berkembang. Sekitar 80% kematian
maternal merupakan akibat meningkatnya komplikasi selama kehamilan
selama kehamilan, persalinan dan setelah persalinan (WHO, 2014).
Angka Kematian Ibu di dunia yaitu 289.000 jiwa. Amerika serikat yaitu
9300 jiwa, Afrika Utara 179.000 jiwa, dan Asia Tenggara 16.000 jiwa.
Indonesia menjadi peringkat pertama diantara 6 negara lain yang ada di asia
tenggara yaitu dengan jumlah 214 per 100.000 kelahiran hidup (WHO,
2015).
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk
melihat derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan
salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan milenium
yaitu tujuan ke-5 yaitu meningkatkam kesehatan ibu dimana target yang
akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai 3/4 resiko
jumlah kematian ibu. Dari hasil survei yang dilakukan, AKI di Indonesia telah
menunjukkan penurunan dari waktu ke waktu, namun demikian upaya untuk
mewujudkan target tujuan pembangunan milenium masih membutuhkan
komitmen dan usaha keras yang terus menerus (Kemenkes, 2010).
Sejalan dengan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka
Kematian Bayi (AKB) telah menunjukan penurunan dari waktu ke waktu,
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan jumlah kematian bayi (0- 11 bulan)
per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB
menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang
berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan
antenatal, status gizi, ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA, dan KB
serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi. Apabila AKB disatu wilayah
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, memberikan landasan bagi penulis
untuk membuat rumusan masalah “Bagaimana Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Bersalin Ny.I 38 Tahun G3P2A0 Usia Kehamilan 37-38 Minggu Dengan
Presentasi Bokong Di Ruang Bersalin RSUD Kabupaten Ciamis” dengan
menggunakan pendekatan Varney?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Ny.I 38
Tahun G3P2A0 Usia Kehamilan 37-38 Minggu Dengan Presentasi
Bokong Di Ruang Bersalin RSUD Kabupaten Ciamis.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengumpulan data dasar pada ibu bersalin Ny. I dengan
presentasi bokong di Ruang Bersalin RSUD Kabupaten Ciamis.
b. Merumuskan interpretasi data pada ibu bersalin Ny.I dengan
presentasi bokong di Ruang Bersalin RSUD Kabupaten Ciamis.
c. Mengidentifikasi diagnosa potensial pada ibu bersalin Ny. I dengan
presentasi bokong di Ruang Bersalin RSUD Kabupaten Ciamis.
d. Melakukan antisipasi penanganan segera pada ibu bersalin Ny. I
dengan presentasi bokong di Ruang Bersalin RSUD Kabupaten
Ciamis.
e. Menyusun rencana tindakan asuhan kebidanan pada ibu bersalin
Ny. I dengan presentasi bokong di Ruang Bersalin RSUD
Kabupaten Ciamis.
f. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai rencana tindakan pada ibu
bersalin Ny. I dengan presentasi bokong di Ruang Bersalin RSUD
Kabupaten Ciamis.
6
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Dapat dijadikan sebagai tambahan informasi tentang ilmu
kebidanan khususnya asuhan kebidanan patologi, selain itu untuk
menambah informasi bagi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Dapat dijadikan bahan masukan dan pengalaman dalam
menambah wawasan ilmu pengetahuan serta kemampuan penulis
dalam menghadapi kasus pada ibu bersalin dengan presentasi
bokong.
b. Bagi Tenaga Kesehatan
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi tenaga
kesehatan sebagai pemberi pelayanan kesehatan ibu bersalin
dengan presentasi bokong, untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
c. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat dijadikan sebagai bahan kajian, masukan dan dasar
pemikiran bagi mahasiswa khususnya untuk penelitian lebih lanjut,
guna meningkatkan kualitas pendidikan.
d. Bagi Pasien dan Keluarga
Dapat memberikan informasi bagi ibu bersalin tentang tanda-
tanda bahaya dari Presentasi Bokong.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar
1. Persalinan
a. Pengertian
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran
janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung
dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
(Prawirohardjo, 2010).
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput
ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika
prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37
minggu) tanpa disertai adanya penyulit (Depkes, 2008).
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin, air ketuban, plasenta dan selaput ketuban) dari rahim ibu
melalui jalan lahir atau dengan jalan lain, yang kemudian janin
dapat hidup di dunia luar (Rohani dkk.,2011).
Proses persalinan akan dialami dengan menggantungkan
harapan pada Alloh. Dzikir dan doa akan menguatkan jiwanya dan
disisi lain kebaikan serta pahala akan dia dapatkan. Firman Alloh
dalam Q,S An-Nahl (16) ;78 ; yang berbunyi :
7
8
Dia yakin Alloh yang menentukan pada hari apa, jam berapa
anakny akan lahir, hingga kepasrahan dirinya membuat otot-otot
jalan lahir menjadi relaksasi untuk bisa dilalui oleh janin dan
hormon-hormon persalinan menjadi sangat maksimal untuk
berfungsi, sedangkan hormon adrenalin yang membuat ibu menjadi
tegang dan labil akan tertekan.
b. Macam- macam Persalinan
Menurut Baety (2011) persalina dapat dibedakan menjadi 3
berdasarkan cara pengeluaranny:
1) Persalinan spontan atau partus biasa (normal)
Proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala melaui
jalan lahir yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri tanpa
bantuan alat-alat dan tidak melalui ibu maupun bayinya,
umunya berlangsung kurang dari 24 jam.
2) Persalinan buatan atau partus luar biasa(abnormal)
Persalinan pervaginam atau persalinan melalui dinding
perut ibu dengan bantuan alat-alat dan tenaga dari luar,
misalnya sectio caesarea (SC), forcep, dan vacum.
3) Persalina anjuran
Persalinan dengan kekuatan yang diperlukan
ditimbulkan dari luar dengan pemberian obat-obatan atau
rangsangan baik disertai dengan pemecahan ketuban atau
tanpa pemecahan ketuban.
Menurut Baety (2011), persalinan berdasarkan umur
kehamilan dapat dibedakan menjadi 5 diantarnya:
1) Abortus adalah keluarnya hasil konsepsi (janin) sebelum dapat
hidup (viable), pada umur kehamilan < 20 minggu.
2) Persalinan imatur adalah keluarnya hasil konsepsi pada umur
kehamilan 21-27 minggu.
3) Partus prematurus adalah keluarnya hasil konsepsi setelah
janin dapat hidup, tetapi belum cukup bulan dengan berat janin
antara 1000-2500 gr pada umur kehamilan 28-36 minggu.
9
Proses Manajemen
Dokumen kebidanan
kebidanan
Melaksanakan
perencanaan dan
pelaksanaan
Evaluasi
2. Kewenangan Bidan
Menurut Pasal 9, 10, 11 Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1464/MENKES/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktek Bidan
menyebutkan :
Pasal 9 menerangkan kewenangan bidan yang berbunyi :
pelayanan yang dapat diberikan oleh bidan meliputi kesehatan ibu,
pelayanan , dan pelayanan kesehatan reproduksi pelayanan perempuan
dan keluarga berencana.
Pasal 10 ayat 1 menerangkan kewenangan bidan yang berbunyi :
pelayanan kesehatan ibu meliputi ; pelayanan pada masa prahamil,
kehamilan,masa persalinan, masa nifas , masa menyusui, dan masa
antara dua kehamilan. Pasal 10 ayat 2 menerangkan kewenangan bidan
yang berbunyi : pelayanan kesehatan ibu meliputi ; pelayanan konseling
pada masa prahamil, pelayanan antenatal pada kehamilan normal,
pelayanan persalinan normal, pelayanan ibu nifas normal, pelayanan ibu
menyusui, dan pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan.
Pasal 10 ayat 3 menerangkan kewenangan bidan yang berbunyi : bidan
berwenang untuk melakukan episiotomi, menjahit luka jalan lahir tingkat
1 dan 2, penanganan kegawatdaruratan dilakukan perujukan, pemberian
tablet Fe pada ibu hamil, pemberian Vitamin A dosis tinggi pada ibu
nifas bimbingan IMD dan promosi ASI Ekslusif, pemberian Uterotonika
pada MAK 3 dan postpartum,penyuluhan dan konseling bimbingan pada
kelompok ibu hamil,pemberian surat keterangan kematian, dan
pemberian surat cuti bersalin.
Pasal 11 ayat 1 menerangkan kewenangan bidan yang berbunyi
:pelayanan kesehatan anak diberikan pada bayi baru lahir, bayi, anak
balita, dan anak prasekolah. Pasal 11 ayat 2 menerangkan kewenanagn
bidan yang berbunyi : bidan berwenang untuk :
1) Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resusitasi,
pencegahan hipotermi, inisiasi menyusu dini, injeksi vit K 1,
perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28 hari)
perawatan tali pusat.
2) Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk.
3) Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan rujukan.
26