Anda di halaman 1dari 4

51752

Energi dan Perubahan Iklim


Public Disclosure Authorized

Policy Brief

Menyediakan energi yang dapat diandalkan, terjangkau dan


berkelanjutan, sementara mengurangi kontribusi terhadap
perubahan iklim adalah tantangan pembangunan
Indonesia
Indonesia membutuhkan energi dan transportasi untuk bertumbuh.
Pertumbuhan ekonomi berkelanjutan mendorong kebutuhan akan
listrik meningkat tujuh persen per tahun. Namun penyediaan listrik
tidak sejalan dengan pertumbuhan yang tinggi ini – produksi listrik
baru saja ditingkatkan sekitar enam persen per tahun. Bahkan
pertumbuhan lebih tinggi dapat terjadi apabila 70 juta orang
Public Disclosure Authorized

yang saat ini tidak memiliki akses atas listrik, dapat terlayani.
Akses dan konsumsi listrik masyarakat Indonesia masih
yang terendah diantara negara-negara berkembang di
Asia Timur.
Metode pembangkit listrik yang digunakan saat ini –
terus meningkat bersumber dari batu bara – adalah
penghasil gas rumah kaca yang terus meningkat.
Akibat kebutuhan akan listrik yang terus
meningkat, emisi gas rumah kaca Indonesia
yang berasal dari pembakaran bahan bakar
fosil, diperkirakan akan bertambah pula.
Melihat tren sektor energi dan
kelistrikan saat ini, tingkat emisi
Public Disclosure Authorized

bahan bakar fosil Indonesia akan


meningkat tiga kali lipat di
tahun 2030. Peningkatan ini
sebagian besar diakibatkan
oleh penggunaan bahan
bakar fosil untuk
pembangkit listrik.
Walaupun kerusakan
hutan dan konversi
peruntukan lahan
di Indonesia
mendominasi
emisi saat ini,
namun emisi
re Authorized

Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Jawa Timur


Foto: Endro Adinugroho
dari bahan bakar fosil akan meningkat sangat cepat, terus menggunakan energi dan listrik secara tidak
apabila tidak dilakukan perubahan. efisien dan berlebihan. Pola konsumsi yang seperti ini
berakibat pada tingginya tingkat emisi gas rumah kaca,
Tantangannya adalah bagaimana memenuhi
serta dampak lingkungan dan kesehatan lainnya.
kebutuhan akan listrik, sementara menahan
peningkatan laju emisi dari sektor energi listrik. Investasi sektor publik dan swasta yang signifikan
Untuk mengurangi ketergantungan akan minyak diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang
bumi, pemerintah Indonesia memiliki rencana yang meningkat dan perbaikan akses akan listrik. Namun,
secara signifkan akan meningkatkan penggunaan kebijakan harga saat ini yang tidak memperbolehkan
batu bara untuk pembangkit listrik berbahan bakar PLN untuk menutup biaya pengadaan, tidak
campuran, dari 35 menjadi 70 persen di tahunn 2020. memberikan insentif yang cukup bagi investor swasta,
Dalam hal emisi karbon, batu bara adalah dua kali dan berakibat pada subsidi pemerintah yang mahal
lebih ‘kotor’ dibandingkan dengan gas alam. Peralihan dalam memenuhi kewajiban PLN sebagai pelayan
ke batu bara ini mengartikan bahwa emisi gas rumah publik.
kaca dari pembakaran bahan bakar fosil (1994-2004)
Subsidi juga menghambat pengembangan sumber
telah meningkat lebih cepat dari perekonomian.
energi terbarukan – sumber yang sangat banyak di
Harapan untuk menjadi lebih efisien dan bersih
Indonesia. Indonesia memiliki potensi sumber panas
dalam memanfaatkan energi, Indonesia sebaliknya
bumi terbesar di dunia untuk produksi energi – yang
menggunakan lebih banyak energi dan menghasilkan
bila dikembangkan, akan menempatkan negara ini
emisi untuk tiap unit pertumbuhan ekonomi (PDB).
pada jalur energi yang lebih berkelanjutan. Upaya
Emisi per kapita dari konsumsi bahan bakar fosil
besar untuk mengembangkan energi terbarukan
meningkat lebih tinggi daripada China dan India,
berawal dari tahun 1990-an, namun terhambat oleh
negara-negara dengan pertumbuhan PDB yang lebih
tingginya biaya kapital di awal untuk teknologinya,
tinggi dibandingkan dengan Indonesia saat ini. Di luar
kurangnya insentif, ketidakpastian peraturan, dan
dampak iklim, ekspansi tinggi atas penggunaan batu
keterbatasan kapasitas kelembagaan.
bara telah memunculkan kekhawatiran mengenai
kemungkinan dampak lingkungan dan kesehatan di Kecenderungan pada sektor energi jelas menunjukan
pulau Jawa dan Bali yang padat, dan beberapa pulau efek langsung dari kebijakan yang tidak berkelanjutan.
lain yang rentan terhadap perubahan. Dengan meningkatnya harga minyak dunia dan
rendahnya harga batu bara lokal, sektor energi
Indonesia sangat kaya akan sumber energi terbarukan,
Indonesia telah bergeser dari penggunaan minyak
terutama panas bumi, tenaga air, dan biomassa.
ke batu bara. Sejak tahun 1994, tercatat adanya 5 kali
Namun, sumber-sumber ini masih belum dieksploitasi
kenaikan harga batu bara. Belum lagi, banyak industri
atau belum dikembangkan, walaupun potensinya
yang memasang generator listrik pribadi yang lebih
sangat besar bagi sumber energi bersih dalam negeri.
mahal, akibat lambannya ekspansi dan tidak meratanya
Subsidi sektor energi dan kebijakan yang reliabilitas sistem pengadaan listrik nasional. Banyak
tidak berkelanjutan merugikan baik dari generator pribadi ini menggunakan batu bara
perekonomian maupun lingkungan sebagai bahan bakar utamanya.

Subsidi bahan bakar merugikan perekonomian Gambar di halaman berikut menunjukan bagaimana
Indonesia dampaknya seperti defisit fiskal, biaya distorsi kebijakan hulu dan kebijakan harga
anggaran yang tidak bisa diduga, dan keuntungan tak mengakibatkan kurangnya insentif pada hilir
terduga bagi konsumen kaya. Subsidi yang sama juga dan lingkungan yang membahayakan serta tidak
merugikan lingkungan kita. Dengan mempertahankan berkelanjutan.
harga bahan bakar di level rendah, konsumen akan

2
Distorsi Kebijakan Menghambat Potensi bagi Opsi Pembangunan Karbon Rendah di Sektor Energi
Hasil dari Energi dan Transportasi
Dasar Kebijakan dan Isu Tanda-Tanda / Gejala Biaya untuk
Distorsi produksi energi & keputusan
Kelembagaan • Kewajiban pelayanan konsumsi; lemahnya insentif untuk Masyarakat
• Perundang-undangan masyarakat, harga bahan melestarikan, berinovasi atau berinvestasi
untuk melindungi • Biaya polusi
bakar tetap & listrik dalam efisiensi sekunder
masyarakat miskin, • Pengurangan
mendorong kesetaraan • Kemacetan
& akses sumber daya untuk Sektor energi listrik: rendahnya Perkotaan, pilihan
• Lemahnya penegakan stimulus ekonomi dan pengembalian, tetapi membutuhkan perencanaan
hukum; lemahnya iklim pengentasan kemiskinan investasi yang tinggi / kesenjangan; “crash yang buruk
investasi • Rendahnya investasi baru program” untuk masyarakat tetapi tidak • Kebocoran energi
• Hukum, sejarah di bidang infrastruktur / ada insentif untuk memperluas akses
/ limbah
kelembagaan politik energi
energi besar BUMN • Kerugian daya
• Kontrak ekspor gas jangka Transportasi: bahan bakar murah = lebih saing global
• Beberapa pembuat panjang; kemungkinan banyak mobil, lebih banyak perjalanan,
kebijakan ; lemahnya • Infrastruktur
tingginya biaya dari lebih banyak jalan: rendahnya insentif
koordinasi antar & distorsi
penggunaan batubara untuk angkutan umum, peralihan bahan
lembaga bakar, perbaikan kendaraan investasi (sumber
• Lemahnya hukum berkualitas lebih baik daya tidak
& tanggung jawab • Distorsi insentif: untuk diarahkan pada
korupsi politik, elite penggunaan bahan bakar, Perindustrian : lemah insentif untuk pengembalian
politik konservasi & investasi melestarikan, inovatif atau berinvestasi terbaik)
Eksternal / Global dalam sumber energi dalam efisiensi daya saing
• Meningkatnya biaya • Penyesuaian
alternatif kembali di
energi; permintaan • Konsentrasi pada
batubara dan gas; Energi terbarukan, energi alternatif: masa depan
kurang kredit, kurang kesejahteraan, membutuhkan
lemahnya insentif investasi; skala kecil
investasi memberikan masukan biaya
tidak bisa menjual kembali
pada siklus politik

Diubah dan diperluas dari WB IDPL (2007) dan WB CEA (2009)


Pengelolaan dan pengawasan SSebagai
b bagian dari agenda pembangunan
penggunaan energi yang lebih baik akan karbon-rendah untuk sektor energi, Indonesia
meningkatkan efisiensi kemampuan dapat menyesuaikan harga ke opportunity cost dan
bersaing dan ketahanan energi memanfaatkan pendanaan iklim berbiaya-rendah
Indonesia. untuk menciptakan insentif bagi energi terbarukan,
mengurangi emisi tidak sehat, menstimulasi investasi
Negara ini akan diuntungkan dengan mengurangi baru dan lapangan kerja, serta meningkatkan ketahanan
penggunaan energi yang tidak efisien, pencemaran energi. Harga dan insentif fiskal (seperti: depresiasi)
dan perilaku –subsidi yang menghambat- semua dapat membantu industri/eksportir menjadi lebih
yang membebani masyarakat. Selain itu, dengan efisien dan kompetitif. Peningkatan kapasitas dalam
mengembangkan sumber energi terbarukan, perusahaan pelayanan energi dapat menciptakan
mengurangi ketergantungan pada energi impor, lapangan kerja dan memberikan keuntungan baru
menstimulasi efisiensi ekonomi, dan daya saing. bagi para manufaktur. Kebijakan perdagangan
Meningkatkan penggunaan dan efisiensi energi, serta meningkatkan kepentingan teknologi bersih dan
menurunkan emisi juga menghasilkan keuntungan menstimulasi ekspor teknologi bersih Indonesia,
pembangunan tambahan, seperti udara yang seperti lampu compact fluorescent. Perbaikan kualitas
lebih bersih di perkotaan dan rumah, mengurangi bahan bakar dapat menurunkan biaya kesehatan,
kemacetan, pengelolaan sampah yang lebih baik, dan kerugian produktivitas dari pencemaran udara
serta proses produksi yang lebih kompetitif. Untuk perkotaan. Pengembangkan sistem bus transit yang
mempromosikan energi terbarukan, Indonesia dapat terjangkau dapat menurunkan kemacetan, menambah
juga memanfaatkan peluang pendanaan karbon. mobilitas pekerja, dan meningkatkan kualitas hidup di
Indonesia.
3
Untuk informasi tambahan, silahkan menghubungi:
Kantor Bank Dunia Jakarta
Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara 2, Lantai 12
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, Indonesia
Telepon: 62-21-5299-3000
Untuk mengunduh laporan lengkap “Berinvestasi untuk Indonesia yang Lebih Berkelanjutan”, kunjungi website kami: www.worldbank.org/id

Indonesia sedang melakukan reformasi sektor listrik


INDONESIA yang LEBIH BERKELANJUTAN
pada tiga area: ekspansi sistem, akses rumah
adalah apabila:
tangga dan keberlanjutan lingkungan. Termasuk
• Biaya degradasi lingkugan dan perubahan iklim
rencana untuk mengalihkan sumber energi, menurun, sehingga semakin sedikit kekayaan
dengan menambah sumber energi terbarukan yang dialihkan dari pertumbuhan;
seperti panas bumi, bahan bakar nabati, air, • Pengelolaan lingkungan yang baik berkontribusi
biomassa, angin, dan tenaga matahari. Program pada pengentasan kemiskinan dengan mengurangi
pembangkit listrik 10,000MW kedua sedang dalam dampak pada masyarakat miskin dan pembagian
pembangunan dan akan memanfaatkan semaksimal keuntungan yang lebih baik;
mungkin penggunaan tenaga panas bumi dan • Sumber daya terbarukan digunakan secara
energi terbarukan. Konservasi energi yang sudah berkelanjutan, sementara yang tidak terbarukan
dikembangkan secara bijaksana untuk investasi
diidentifikasi, berpotensi untuk menurunkan pada manusia dan modal fisik;
kebutuhan ekspansi kapasitas pembangkit listrik • Warga negara sadar dan berpartisipasi secara
hingga lebih dari 2,500MW. langsung dalam masalah lingkungan atau melalui
perwakilan mereka dan organisasi lainnya.
Banyak pilihan kebijakan yang sedang
dipertimbangkan bagi penurunan emisi Indonesia. Beberapa skema pendanaan international
Pemerintah Indonesia telah menyusun Rencana telah disusun untuk membantu negara-negara
Kerja Nasional untuk Perubahan Iklim dan Respons berkembang dalam menangani tantangan, demi
Perencanaan Pembangunan Nasional terhadap mengantisipasi dan mencegah peningkatan emisi
Perubahan Iklim. Departemen Keuangan telah karbon. Indonesia memilik kesempatan penuh atas
melakukan beberapa penelitian, dan BAPPENAS skema-skema tersebut. Contohnya, pasar karbon
sedang mengintegrasikan perubahan iklim ke internasional mampu menyediakan pembayaran
dalam kerangka perencanaan pembangunan jangka untuk menutupi atau menurunkan biaya agar
menengah. tercapai tujuan mitigasi perubahan iklim. Indonesia
telah meminta dukungan dari Dana Teknologi Bersih
Menuju strategi energi yang untuk memfasilitasi pembangunan sumber energi
berkelanjutan bersih. Mitra utama dalam pembangunan Indonesia
Strategi energi yang lebih berkelanjutan dan rendah secara aktif turut serta dalam skema pembiayaan
emisi hendaknya dapat mengirimkan pesan yang internasional dan siap membantu Indonesia dalam
jelas kepada investor, produsen, dan konsumen. merealisasikan tujuan akhir energi berkelanjutan.
Strategi ini harus mendorong energi terbarukan
untuk pembangkit listrik serta efisiensi energi sektor
industri, transportasi dan rumah tangga. Hal ini Latar belakang informasi Laporan CEA
dapat dicapai dengan kebijakan dan insentif dengan Laporan Analisis Lingkungan Indonesia (Country
tepat, agar mendorong investasi sumber energi Environmental Analysis atau CEA) menegaskan
tantangan mendasar sektor lingkungan dan
terbarukan. Pendekatan kebijakan yang terintegrasi
pengelolaan sumber daya alam Indonesia. Tujuan
dapat mencakup: kebijakan sektor perbankan, pajak, awal disusunnya laporan ini adalah untuk memandu
dan depresiasi insentif, serta kebijakan perdagangan dukungan Bank Dunia kepada institusi di Indonesia
yang membantu penerapan teknologi yang lebih bagi pembangunan yang lebih berkelanjutan. Namun,
bersih. Strategi ini perlu melihat harga energi laporan ini juga memberikan informasi yang mungkin
dapat berkontribusi terhadap rencana pembangunan
untuk meningkatkan efisiensi energi, menghemat jangka menengah pemerintah di bawah kebijakan dari
penggunaan bahan bakar fosil, dan mengurangi penyelanggara yang baru.
emisi gas rumah kaca.
Dicetak diatas cyclus offset (kertas daur ulang)
4

Anda mungkin juga menyukai