Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH LANDASAN DAN AZAS-AZAS PENDIDIKAN

SERTA PEMBELAJARAN BERBASIS HYBRID DAN BELENDED

Dosen Pengampu: Bapak DR. IRWANDY,M.PD

Oleh :

Nama : Dayuni Agustina / 2201131002

Meka putri/2202431003

(Prodi/Kelas) : Pendidikan Bahasa Prancis/Reguler

Fakultas : Bahasa Dan Seni

FAKULTAS BAHASA DAN SENI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, adapun makalah ini
dibuat untuk memenuhi mata kuliah Filsafat Pendidikan. Kami telah menyusun makalah ini
dengan sebaik-baiknya, tetapi mungkin masih terdapat banyak kekurangan untuk mencapai
kata kesempurnaan.

Kami berterimakasih kepada Bapak DR. IRWANDY,M.PD yang telah memberikan


bimbingan dan pengajaran kepada kami tentang mata kuliah Filsafat Pendidikan ini. Kami
sangat membutuhkan berbagai kritik dan saran yang membangun baik dari teman-teman
sekalian, terutama dari Bapak DR. IRWANDY,M.PD yang sifatnya membangun agar
makalah kami ini menjadi lebih baik lagi.

Selanjutnya saya berharap semoga makalah kami ini dapat memberikan manfaat serta
menambah wawasan bagi para pembaca, dan semoga makalah ini dapat dipahami oleh
siapapun yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahandan
kata-kata yang kurang berkenan.

Medan, 30 november 202

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................2

DAFTAR ISI ..................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................3

1.2 Rumusan MaSalah....................................................................................................3

1.3 Tujuan.......................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Landasan Pendidikan ......................................................................4


B. Jenis-Jenis Landasan Pendidikan.......................................................................4
C. Pengertian Azas-Azas Pendidikan.....................................................................6
D. Jenis-Jenis Azas Pendidikan..............................................................................6
E. Pengertian dan Model Pembelajaran Hybrid....................................................7
F. Pengertian dan Model Pembelajaran Belended Learning.................................7

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN.............................................................................................11
SARAN........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................12.

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Tugas makalah ini di buat untuk mengetahui tentang apa sebenarnya landasan dan
azas-azas pendidikan itu, apa saja jenis-jenis dari landasan dan azas-azas pendidikan dan
bagaimana model atau penerapannya. Selain itu,makalah ini juga membahas tentang model
pembelajaran yang berbasis hybrid dan belended, tentang bagaimana karakteristiknya, apa
tujuannya, bagaimana penerapan metode dan apa kekurangan dan kelebihan dari penerapan
model pembelajaran ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Penjelasan dari landasan dan azas-azas pendidikan
2. Jenis-jenis landasan dan azas-azas pendidikan
3. Model pembelajaran berbasis hybrid dan blended

1.3 TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan
kita tentang landasan dan azas-azas pendidikan dan model pembelajaran berbasis hybrid
blended.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Landasan Pendidikan


Landasan adalah tumpuan dasar atau alas, kerena itu landasam, merunupakan tempat
bertumpu atau titik tolak atau dasar pijakan.
Sedangkan pendidikan, dapat dipahami melalui dua sudut pandang yakni :
1) Dari sudut praktek pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang atau
lembaga dalam membantu atau individu atau sekelompok orang untuk mencapai
tujuan pendidikan
Contohnya : Siswa yang mempelajari materi tentang Prakarya dan
Kewirausahaan,mereka bukan saja dituntut untuk memahami teori-teori yang ada
dalam pembelajaran itu, tetapi mereka juga harus mampu mempraktekkan bagaimana
cara untuk membuat suatu barang yang bernilai ekonomis dan bagaimana untuk
menjadi seorang wirausahawan yang baik
2) Dari sudut studi pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang dalam
memahami pendidikan
Contohnya : Pada saat seorang guru sedang menjelaskan kepada murid-muridnya
tentang pelajaran IPA, maka murid-muridnya itu harus mampu untuk memahami apa
yang dijelaskan oleh gurunya tersebut

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat kami simpulkan bahwa landasan pendidikan
adalah asumsi-asumsi yang menjadi dasar pijakan atau titik tolak dalam rangka pelaksanaa
praktek pendidikan dan studi pendidikan.

B. Jenis-Jenis Landasan Pendidikan

1. Landasan Religius Pendidikan


Adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari ajaran agama yang dijadikan titik tolak
pendidikan
2. Landasan Filosofis Pendidikan
Adalah landasan yang bersumber dari pandangan-pandangan dalam filsafat
pendidikan, menyangkut keyakinan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber

5
nilai, hakekat pengatahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan. Landasan ini
terdiri dari beberapa aliran yakni :
a) Essensialisme : adalah mashab pendidikan yang mengutamakan teoretik (liberalarts)
atau bahan ajar esensial
b) Perenialisme : adalah aliran pendidikan yang mengutamakan bahan ajaran konstan
(perenial) yakni kebenaran, keindahan, cinta kepada kebaikan universal
c) Pragmatisme dan Progresivisme : Pragmatisme adalah aliran yang memandang segala
sesuatu dari nilai kegunaan praktis, sedangkan progresivisme adalah aliran yang
menekankan bahwa pendidikan bukanlah sekedar pemberian sekumpulan
pengetahuan kepada subjek didik, tetapi mengarah kepada pelatihan kemampuan
berpikir mereka yang sedemikian rupa
d) Rekonstruksionisme : adalah mazhab filsafat pendidikan yang menempatkan
sekolah/lembaga pendidikan sebagai pelopor perubahan masyarakat

3. Landasan Ilmiah Pendidikan


Adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari disiplin ilmu tertentu yang dijadikan titik
tolak pendidikan. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa disiplin ilmu itu terdiri dari :
a) Landasan Psikologi Pendidikan
b) Landasan Sosiologi Pendidikan
c) Landasan Antropologi Pendidikan
d) Landasan Ekonomi Pendidikan
e) Landasan Biologi Pendidikan
f) Landasan Politik Pendidikan
g) Landasan Histori Pendidikan
h) Landasan Fisiologi Pendidikan

4. Landasan Hukum/Yuridis Pendidikan


Landasan hukum tentang pendidikan seperti tertulis di dalam UU RI No. 20 Tahun
2003 tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan : “Setiap warga negara yang berusia 7
sampai dengan 15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar” (Pasal 6) : “setiap warga yang
berusia 6 tahun wajib mengikuti program wajib belajar” (Pasal 34).

6
5. Landasan Kultural
Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan
dapat dilestarikan/dikembangkan dengan cara mewariskan kebudayaan dari generasi ke
generasi penerus dengan jalan pendidikan baik secara formal maupun informal

C. Pengertian Azas-Azas Pendidikan


Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan
berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusus di
Indonesia,terdapat beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan
melaksanakan pendidikan itu. Diantara asas tersebut adalah Asas Tut Wuri Handayani, Asas
Belajar Sepanjang Hayat, dan Asas Kemandirian dalam Belajar.

D. Jenis-Jenis Azas Pendidikan


1. Azas Tut Wuri Handayani
Azas ini di pelopori oleh Ki Hajar Dewantara, dimana azas ini memiliki tiga
semboyan yakni:
a) Ing Ngarsa Sung Tulada : Jika di depan memberi contoh
b) Ing Madya Mangun Karsa : Jika di tengah memberi dukungan dan membangkitkan
semangat
c) Tut Wuri Handayani : Jika dibelakang memberi dorongan/mengikuti dengan awas
Azas Tut Wuri Handayani pada prinsipnya bertolak dari asumsi kemampuan siswa
untuk mandiri, termasuk mandiri dalam belajar

2. Azas Belajar Sepanjang Hayat


Azas belajar sepanjang hayat merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap pendidikan
seumur hidup (life long education). Kurikulum dapat merancang dan mengimplementasikan
dengan memperhatikan dua dimensi yaitu :
a) Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dan
kesinambungandengan kehidupan pesera didik dimasa depan
b) Dimensi horizontal dari kurikulum sekolah yaitu keterkaitan antara pengalaman
belajar di sekolah dengan pengalaman di luar sekolah

7
Azas belajar sepanjang hayat hanya dapat diwujudkan apabila didasarkan pada asumsi
bahwa peserta didik mau dan mampu mandiri dalam belajar, karena tidak mungkin seseorang
belajar sepanjang hayatnya apabila selalu tergantung dari bantuan guru ataupun orang lain.

3. Azas Kemandirian dalam Belajar


Perwujudan azas kemandirian dalam belajar akan mampu menempatkan guru dalam
peran utama sebagai fasilitator dan motivator, disamping peran-peran lain:
informator,organisator dan sebagainy. Sebagai fasilitator guru diharapkan menyedikan dan
mengatur berbagai sumber belajar sedemikian sehingga memudahkan peserta didik
berinteraksi dengan sumber-sumber tersebut. Sedangkan sebagai motivator guru
mengupayakan timbulnya prakarsa peserta didik untuk memanfaatkan sumber belajar itu.

E. Pengertian Model Pembelajaran Hybrid


Rovai dan Jordan (2004) mendefinisikan hybrid learning sebagai sebuah pendekatan
pembelajaran yang fleksibel diman pembelajaran tidak hanya dilakukan dalam satu waktu
dan tempat tetapi juga dapat dilakukan pada waktu dan tempat yang berbeda.Pada model ini
pembelajaran dilakukan berbasis online penuh tanpa meninggalkan interaksi lansung
antara guru dan murid (face to face interaction).
Sedangkan Fanter (2005) menggunakan istilah Hybrid instruction atau hybridcourses
untuk HCL dimana defenisinya adalah perencanaan yang matang dari penggabungan dari
pembelajaran tradisional di kelas dengan pembelajaran berbasis online. Dari pengertian
model pembelajaran hybrid menurut ahli diatas, maka dapat kamisimpulkan bahwa
model pembelajaran hybrid itu tidak monoton hanya dilakukan dilingkungan sekolah
saja, tetapi model pembelajaran ini dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun.
Contohnya : Murid-murid di era sekarang sudah menggunakan tekhnologi internet untuk
belajar, dimana contoh aplikasi yang digunakan mereka adalah aplikasi Ruang Guru, dengan
aplikasi ini mereka dapat belajar kapan pun dan dimanapun yang mereka inginkan.

F. Pengertian Model Pembelajaran Blended Learning


Blended learning merupakan istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang terdiri dari
dua suku kata yakni blended yang berarti campuran dan learning yang berarti pembelajaran.
Menurut Harding, Kacynzki dan Wood (2005), mengartikan bahwa blended learning
meupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan pembelajaran tradisional tatap

8
muka dan pembelajaran jarak jauh yang menggunakan sumber belajar online dan beragam
pilihan komunikasi yang dapat digunakan oleh guru dan siswa.
1. Karakteristik Blanded Learning
Pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pembelajaran,
gaya pembelajaran, serta berbagai media berbasis tekhnologi yang beragam Sebagai sebuah
kombinasi pembelajaran langsung (face to face), belajar mandiri,dan belajar mandiri via
online Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara
mengajar dan gaya pembelajaran Guru dan orangtua peserta belajar memiliki peran yang
sama penting, guru sebagaifasilitator, dan orangtua sebagai pendukung
2. Tujuan Blended Learning
a) Membantu peserta didik untuk berkembang lebih baik didalam proses belajar,sesuai
dengan gaya belajar dan preferensi dalam belajar
b) Menyediakan peluang yang praktis realistis bagi pendidik dan peserta didik untuk
pembelajaran secara mandiri, bermanfaat dan terus berkembang
c) Peningkatkan penjadwalan fleksibilitas bagi peserta didik, dengan
menggabungkanaspek terbaik dari tatap muka dan instruksi online.

3. Kategori Blended Learning


Peningkatan bentuk aktifitas tatap muka. Banyak pendidik menggunakan istilah
‘Blended Learning’ untuk merujuk kepada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
dalam aktifitas tatap – muka. Hybrid learning, pembelajaran model ini mengurangi aktifitas
tatap – muka tetapi tidak menghilangkannya, sehingga memungkinkan peserta didik untuk
belajar secara online.
4. Metode Blended Learning
Karena pada dasarnya metode Blended Learning merupakan : Proses belajar – mengajar
tidak hanya tatap – muka namun menambah waktu pembelajaran dengan memanfaatkan
teknologi dunia maya. Salah satu cara untuk mempermudah dan mempercepat proses
komunikasi non-stop antara guru dan siswa. Membantu proses percepatan pengajaran materi
dan bahan. Sebagai pressure agar siswa mulai belajar memanfaatkan teknologi dengan benar
dan untuk tujuan yang bermanfaat, sekaligus memahami bahwa selain hiburan teknologi juga
bisa memperkaya pengetahuan sekaligus bahan pembelajaran

9
5. Kelebihan dan Kekurangan Blended Learning
 Kelebihan
a. Pembelajaran terjadi secara mandiri dan konvensional, yang keduanya memiliki
b. kelebihan yang dapat saling melengkapi
c. Pembelajaran lebih efektif dan efisien.
d. Meningkatkan aksebilitas.
 Kekuragan
a. Media yang dibutuhkan sangat beragam, sehingga sulit diterapkan
b. apabila sarana dan prasarana tidak mendukung.
c. Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki peserta didik,seperti komputer dan akses internet.
d. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan teknologi.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 .KESIMPULAN
Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandanagan dalam filsafat
pendidikan.Pasal 2 UU RI No.2 Tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan nasional
berdasarkan pancasila dan UUD 1945. sedangkan Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978
tentang P4 menegaskan pula bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat indonesia.
Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa ke masa telah mempengaruhi sistem
pendidikan nasional. Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab
kebudayaan dapat dilestarikan/ dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari
generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan, baiksecara formal maupun informal.
Iptek merupakan salah satu hasil pemikiran manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih
baik, yang dimualai pada permulaan kehidupan manusia
Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir.
Ada tiga asas pokok Pendidikan yaitu
a. Asas Tut wuri Handayani.
b. Asas Belajar Sepanjang Hayat.
c. Asas Kemandirian dalam Belajar.
Tantangan yang dihadapi umat Islam saat ini dalam bidang pendidikan Islami ialah
belum memiliki teori pendidikan Islami yang komprehensif dan integral dalammembentuk
pribadi Muslim yang diharapkan dan bagaimana menemukan teori pendidikan Islami itu
menjadi praktis dan aplikatif.

3.2 PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang adahubungannya dengan judul
makalah ini.Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan
saran yangmembangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis
padakhususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/408843526/Makalah-Landasan-Dan-Azas

12

Anda mungkin juga menyukai