Anda di halaman 1dari 20

MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN KB DAN KESEHATAN

REPRODUKSI
PENCATATAN DAN PELAPORAN KB

Oleh :

Martini,SKM.,MKM

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN METRO


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
TAHUN 2021

1
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Modul: Pencatatan Dan Pelaporan Kb

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan KB dan Kesehatan Reproduksi

Kode Mata Kuliah : BD.53A4017

Penulis/Ketua Tim Penuli

Nama Lengkap : Martini,SKM.,MKM

NIP : 191503102005012002

Tempat Tanggal Lahir :

Pangkat/Golongan :

Jabatan Fungsional :

Jurusan/prodi : Prodi DIII Kebidanan Metro

Anggota Tim Penulis I

Nama Lengkap : Dr Drs Yusro Hadi M.Kes


NIP : 1957032441980081001

Anggota Tim Penulis II

Nama Lengkap :Yoga Tri Wijayanti,SKM,MKM


Mengetahui
Ketua Program Studi Penulis

Islamiyati, AK., M.KM Martini, SKM.,MKM


NIP. 1972040319930222001 NIP. 197503102005012002
NIP : 198005142002122003

Bandar Lampung, 2021xx

KATA PENGANTAR

Modul Praktikum ini disusun untuk membantu dan memfasilitasi peserta didik dalam
mempelajari Asuhan Kebidanan KB dan Kesehatan Reproduksi . Salah satu faktor yang
menentukan keberhasilan sebuah
Menyetujui
pembelajaran di Direktur Poltekkes Tanjungkarang kelas adalah modul

Warjidin Aliyanto, SKM., M.Kes


NIP. 196401281985021001
i
praktikum oleh karena itu keberadaan dan pemberdayaan buku ini menjadi baguan yang
penting.

Modul ini masih belum sempurna, oleh karena itu penyusun berharap agar para
pemakai modul ini dapat memberikan sumbangan saran untuk perbaikan modul ini.Semoga
modul ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak, semoga modul teori ini dapat bermanfaaat.

Kota Metro, 2021

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii

ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii

Tujuan ...................................................................................................................................1
Dasar Teori............................................................................................................................1
Alat dan Bahan......................................................................................................................4
Prosedur Kerja.......................................................................................................................5
Penutup..................................................................................................................................6
Daftar Pustaka .......................................................................................................................9

iii
PRAKTIKUM 5

PENCATATAN DAN PELAPORAN KB

I. TUJUAN

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa mampu mensosialisasikan tentang


pencatatan dan pelaporan kb
Petunjuk belajar : simulasi dan demonstrasi

II. DASAR TEORI


A. Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Keluarga Berencana
Pencatatan dan pelaporan keluarga berencana adalah suatu kegiatan mencatat dan
melaporkan berbagai aspek yang berkaitan dengan pelayanan kontrasepsi yang dilakukan oleh
klinik KB, BPS, atau tempat pelayanan lainnya.
Akses terhadap keluarga pelayanan berencana yang bermutu merupakan suatu
unsurpenting dalam upaya mencapai pelayanan reproduksi. Sementara itu, peran dan tanggung
jawab pria dalam keluarga berencana perlu ditingkatkan. Program keluarga berencana perlu di
tingkatakan agar pria dapat mendukung pilihan kontrasepsi oleh istrinya, meningkatkan
komunikasi diantara suami istri, meningkatakan penggunaan metode kontrasepsi pria,
meningkatkan upaya pencegahan IMS dll.

B. Penggunaan Kartu Catatan Pasien


a. Kartu Pendaftaran Klinik KB
Digunakan sebagai sarana untuk pendaftaran pertama bagi klinik KB baru pada saat
didirikan dan pendaftaran ulang bagi semua klinik KB lama, dilakukan setiap akhir
tahun anggaran( setiap bulan maret). Kartu ini berisi informasi tentang identitas, jumlah
tenaga dan saran klinik KB yang bersangkutan.
b. Rekapitulasi kartu pendaftaran klinik KB
Digunakan sebagai sarana untuk melaporkan data dan informasi tentang identitas,
jumlah tenaga dan sarana klinik KB diwilayah kabupaten dan kotamadya.
c. Kartu peserta KB
4
Digunakan sebagai media pengenal dan bukti setiap peserta KB untuk status peserta
KB juga berguna bagi peserta KB untuk memperoleh pelayanan ulang disemua klinik
KB. Kartu ini merupakan sumber informasi bagi PPKBD atau sub PPKBD tentang
kesertaan anggota binaannya dalam ber KB.
d. Kartu status peserta KB
Dibuat untuk khususnya peserta KB baru dan peserta KB baru pindahan dari klinik
atau tempat pelayanan KB lain. Kartu ini berfungsi untuk mencatat identitas peserta KB,
kunjungan ulang dan informed concent.
e. Registrasi klinik KB
Digunakan untuk mencatat hasil pelayanan kontrasepsi yang diberikan kepada
peserta KB pada setiap hari pelayanan dan untuk memudahkan petugas klinik KB dalam
membuat laporan bulanan klinik KB pada akhir bulan.
f. Register alatkontrasepsiklinik KB
Digunakanuntukmencatatpenerimaandanpengeluaran (mutasi) alat-alatkontrasepsi di
klinik KB, dengantujuanuntukmemudahkanmembuatlaporanbulananklinik KB
tentangkeadaanalatkontrasepsisetiapakhirbulan.
g. Laporan bulanan klinik
Digunakan sebagai sarana untuk melaporkan kegiatan dan hasil kegiatan pelayanan
kontrasepsi oleh klinik KB, dokter/bidan praktek swasta serta tempat pelayanan
lainnya.Juga meliputi hasil pelayanan KB, peserta ganti cara, komplikasi, kegagalan,
pencabutan implant, serta persediaan alat kontrasepsi yang ada di klinik KB setiap bulan.
h. Rekapitulasi laporan bulanan klinik KB
Digunakan sebagai sarana untuk melaporkan rekapitulasi kegiatan dan hasil-hasil
kegiatan pelayanan kontrasepsi yang dilakukan oleh klinik KB, dokter/bidan praktek
swasta dan tempat pelayanan lainnya yang berada diwilayah kabupaten dan kotamadya.
Laporan ini merupakan hasil rekapiyulasi dari semua laporan bulanan klinik KB, yang
diterima oleh BKKBN kabupaten kotamadya yang bersangkutan.
i. Buku bantu dokter/bidan praktek swasta dan tempat pelayanan lainnya
Digunakan sebagai sarana untuk mencatat hasil pelayanan peserta KB baru dan
pencabutan implant oleh dokter/bidan praktek swasta dan tempat pelayanan lainnya.
j. Laporan bulanan petugas penghubung hasil pelayanan kontrasepsi oleh dokter/bidan
praktek swasta dan tempat pelayanan lain.

5
Formulir ini digunakan sebagai sarana untuk mencatat dan melaporkan hjasil
pelayanan kontrasepsi yang dilakukan oleh dokter/bidan praktek swasta dan tempat
pelayanan lainnya.Laporan ini dibuat oleh petugas penghubung DBS dan tempat
pelayanan lainnya setaip bulan dengan cara mengambil/mencatat data atau informasi
dari buku bantu dokter/bidan praktek swasta.

C. Mekanisme Pencatatan dan Pelaporan


Mekanisme pencatatan dan pelaporan adalah alur yang harus dilakukan di dalam
pencatatan dan pelaporan sub sistem pelayanan kontrasepsi. Di dalam sub sistem ini, setiap
kartu, register, maupun formulir yang disebutkan sebelumnya harus di isi sesuai dengan
urutan yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan agar output data yang dihasilkan memiliki
runtutan sumber yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan, sehingga data yang dicatat
pada tiap tahap memiliki sumber penguat.
Dalam mekanisme pencatatan dan pelaporan ini juga harus diperhatikan ketepatan waktu
di dalam penyampaian laporan, karena hal ini akan sangat berpengaruh terhadap
penyampaian laporan pada tahap selanjutnya.

Untuk Mekanisme pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi pada tingkat klinik
adalah seperti bagan yang di gambarkan pada gambar berikut.
Berikut ini mekanisme alur pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan kontrasepsi:
• Laporan F/II/KB/13 dari Faskes dilaporkan ke kabupaten/ Kota secara manual.
Namun, tidak menutup kemungkinan jika Faskes KB atau petugas KB dapat melaporkan
langsung secara online dengan menggunakan aplikasi ini. Batas akhir melaporkan yaitu
tanggal 7 setiap bulannya.
• Kabupaten/Kota yang mampu melakukan pelaporan secara online dengan
menggunakan program aplikasi rutin, batas akhir melaporkan yaitu tanggal 10 setiap
bulannya.
• Bagi kabupaten/Kota yang belum mampu melakukan pelaporan secara online, maka
dapat melaporkan hasil Rek.Kab.F/II/KB/13 kepada provinsi secara manual (via email).
Selanjutnya provinsi melakukan pelaporan secara online dengan menggunakan program
Aplikasi Statistik Rutin, batas akhir melaporkan yaitu tanggal 15 setiap bulannya.

6
• Jika ada laporan susulan/ ralat masih dapat dilakukan untuk laporan 3 bulan terakhir
dan hanya dapat dilakukan antara tanggal 1 sampai 15

PELAKSANAAN
1. JARINGAN/JEJARING
a) Jaringan/jejaring, baik yang sudah maupun belum bekerja sama
dengan BPJS Kesehatan, mengisi K/0/KB/13 dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Setiap pembukaan atau peresmian jaringan/jejaring baru,
jaringan/jejaring baru tersebut membuat atau mencatat Kartu Pendaftaran Tempat
Pelayanan KB (K/0/KB/13), selanjutnya dikirimkan segera kepada faskes KB
induknya untuk mendapatkan nomor kode register dan persetujuan dari Pimpinan
Faskes KB Induk.
2) Jaringan/jejaring dapat melakukan pemutakhiran data K/0/KB/13 setiap saat,guna
perbaikan/penyesuaian data dan informasi mengenai jaringan/jejaring yang
bersangkutan.
b) Setiap peserta KB baru maupun lama (ganti cara atau pindahan dari faskes
KB lainnya), dibuatkan Kartu Status Peserta KB (K/IV/KB/13) yang terdiri dari data-data
identitas diri, catatan medik hasil skrining dalam pelayanan, dan pemilihan penggunaan
alat/obat/cara kontrasepsi yang tepat bagi peserta KB. Selanjutnya, setiap peserta KB
berkunjung ulang ke jaringan/jejaring maka dicatat dalam K/IV/KB/13 (Kunjungan Ulang).
c) Setiap peserta baru atau ganti cara yang akan diberikan tindakan pelayanan
menggunakan alat/obat/cara kontrasepsi Suntikan, IUD, Implan, Tubektomi, dan Vasektomi,
maka wajib dibuatkan Informed Consent sebagai bukti tertulis persetujuan tindakan medis.
d) Selain itu, peserta KB juga dibuatkan Kartu Peserta KB (K/I/KB/13) oleh
jaringan/jejaring, yang akan digunakan sebagai tanda pengenal dan bukti diri sebagai peserta
KB. Selanjutnya, setiap peserta KB yang melakukan kunjungan ulang ke jaringan/jejaring
maka dicatat dalam K/I/KB/13.
e) Setiap hari pelayanan KB untuk peserta KB baru dan ulangan yang datang
ke jaringan/jejaring harus dicatat pada Register Pelayanan KB (R/I/KB/13). Pada setiap
akhir bulan dilakukan penjumlahan hasil pelayanan KB. R/I/KB/13 dibuat dalam rangkap 2
(dua), masing-masing untuk petugas entri data dan arsip bagi petugas pencatat data.

7
f) Setiap terjadi mutasi alokon, baik persediaan (saldo awal), penerimaan, pengeluaran untuk
pelayanan KB, rusak, atau kadaluarsa, untuk semua jenis alokon dan berdasarkan sumber
alokonnya harus dicatat pada Register Alat dan Obat Kontrasepsi (R/II/KB/13). Pada setiap
akhir bulan dilakukan penjumlahan penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir bulan.
R/II/KB/13 dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing untuk petugas entri data dan arsip
bagi petugas pencatat data.
D. Pendokumentasian Rujukan KB
Sistem rujukan upaya kesehatan adalah suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan
kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung mjawab secara timbal
balikatas masalah yang timbul, baik secara vertikal maupun horizontal kepada fasilitas
pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, dan rasional. Tidak di batasi oleh wilayah
administrasi dengan pengertian tersebut, maka merujuk berarti meminta pertolongan secara
timbal balik kepada fasilitas pelayanan yang lebih kompeten untuk penanggulangan
masalah yang sedang dihadapi.
Untuk itu dalam melaksanakan rujukan harus telah pula diberikan:
 Konseling tentang kondisi klien yang menyebabkan perlu dirujuk
 Konseling tentang kondisi yang diharapkan diperoleh ditempat rujukan
 Informasi tentang fasilitas pelayanan kesehatan tempat rujukan dituju
 Pengantar tertulis kepada fasilitas pelayanan yang dituju mengenai kondisi klien
saat ini dan riwayat sebelumnya dan riwayat serta upaya/tindakan yang telah
diberikan
1) Fasilitas pelayanan yang merujuk
a. Mencatat penderita ayng dirujuk dalam register klinik
b. Membuet surat pengiriman pemerintah
c. Melaporkan jumlah penderita yang dirujuk dalam laporan bulanan klinik.
2) Fasilitas pelayanan yang menerima rujukan
a. Membuet tanda terima penderita
b. Mencatat penderita dalam register
c. Memberikan informasi kepada fasilitas pelayanan yang merujuk tentangpemeriksaan
yang dilakukan terhadap penderita, bila penderita yang dirujuk perlu perawatan dan
pengobatans di fasilitas pelayanan yang merujuk.

8
d. Membuat pengiriman kambali dan memberikan informasi tentang perawatan dan
pengobatan yang diberikan kepada penderita yang dirujuk, jika penderita
memerlukan lanjutan di fasilitas pelayanan yang merujuk
Tujuan kebijakan pemberian pelayanan keluarga berencana adalah
memberikan pelayanan yang berkualitas, yang menempatkan keselamatan klien
sebagai prioritas. Kebijakan tersebut dilaksanakan melalui penyediaan tenaga
pemberi pelayanan yang kompeten serta patuh terhadap standar pelayanan yang
sudah ditetapkan, pemenuhan sarana yng memadai, pemberian pelayanan konseling
yang berkualitas, penapisan klien, pelayanan pasca tindakan serta pelayanan rujukan
yang optimal. Sistem rujukan upaya kesehatan adalah suatu sistem jaringan fasilitas
pelayanan kesehatan

Tata laksana
Rujukan medis dapat berlangsung:

 Inteernal antar petugas disatu puskesmas


 Antara puskesmas pembantu & puskesmas
 Antara puskesmas dan masyarakat
 Antara satu puskesmas & puskesmas lain
 Antara puskesmas dan rumah sakit, lab/fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
 Interrnal antara bagian/unit pelayanan disatu rumah sakit
 Antara rumah sakit/lab fasilitas pelayanan lain dirumah sakit

Rangkaian jaringan fasilitas pelayanan kesehatan dalam sistem rujukan tersebut


berjenjang lain yang paling sederhana ditingkat keluarga sampai satuan fasilitas
pelayanan kesehatan nasional dengan dasar pemikiran rujukan ditujukan secara timbal
balik kesatuan fasilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, dan rasional serta
tanpa dibatasi oleh wilayah administrasi.

Rujukan bukan berarti melepaskan tanggung jawab dengan menyerahkan klien ke


fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, akan tetapi karena kondisi klien yang
mengharuskan pambarian pelayanan yang lebih kompeten dan bermutu melalui upaya
rujukan.
9
Fasilitas pelayanan kesehatan yang menerima rujukan, setelah memberikan upaya
penanggulangan dan kondisi klien telah memungkinkan, harus segera mengembalikan
klien ke tempat fasilitas pelayanan asalnya dengan terlebih dahulu memberikan:

 Konseling tentang kondisi klien sebalum dan sesudah diberi upaya penaggulangan
 Nasihat yang perlu diperhatikan klien mengenai lanjutan penggunaan kontrasepsi
 Pengantar tertulis kepada fasilitas pelayanan yang merujuk mengenai kondisi klien
berikut upaya penanggulangan yang telah diberikan serta saran-saran upaya
pelayanan lanjutan yang harus dilaksanakan, terutama tantang penggunaan
kontrasepsi.

Monitoring dan evaluasi sistem pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi


Dalam pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi masih
dirasakan adanya kelebihan dan kekurangan, sehingga perlu selalu dilakukan monitoring
dan evaluasi. Melalui Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kontrasepsi dan hasil
monitoring dan evauasi tersebut dapat diketahui hambatan dan permasalahan yang
timbul, sehingga dapat dilakukan perbaikan kegiatan sistem pencatatan dan pelaporan
pelayanan kontrasepsi.
Dalam melakukan monitoring dan evaluasi sistem dan pelaporan pelayanan
kontrasepsi beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
 Cakupan laporan
Dalam melakukan monitoring dan evaluasi terhadap cakupan laporannya meliputi
jumlah, ketepatan pengisian dan ketepatan waktu data yang dilaporkan, mulai dari
tingkat klinik, lapangan sampai ke tingkat pusat.
 Kualitas data
Dalam melakukan evaluasi terhadap kualitas dan pencatatan dan pelaporan
pelayanan kontrasepsi perlu dilihat bagaiman melakukan laporannya, baik laporn
bulanan maupun tahunan serta bagaimana informasi yang disajikan setiap bulanan
ataupun tahunan. Dalam hal ini sering/dapat terjadi laporan atau mengenai
keterlambatan dan cakupannya belum dapat optimal dmaupun kualitas dan kuantitas
datanya serta informasi yang disampaikan belum optimal. Keterlambatan penyajian
data dan informasi setiap bulannya dapat disebabkan oleh proses pengumpulan

10
laporannya terlambat serta banyaknya kesalahan pengolahan kebawah dan
kesamping sehingga memperlambat proses pengolahannya.
 Tenaga
Dalam melakukan evaluasi terhadap tenaga pencatatan dan pelaporan pelayanan
kontrasepsi, hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu ketersediaan/jumlah tenaga dan
kualitas tenaga:
 ketersediaan/jumlah tenaga
Bagaiman kondisi jumlah petugas RR klinik yang melakukan pencatatan
pelaporan pelayanan kontrasepsi
 kualitas tenaga
Apakah petugas RR klinik sudah mengikuti pelatihan RR
 Sarana
Dalam melakukan evaluasi terhadap sarana, perlu dilihat bagaimana sarana
mendukung kelancaran pelaksanaan pencatatan pelaporan di antaranya:
 ketersediaan formulir dan kartu
 ketersediaanBuku Petunjuk Teknis Pencatatan dan Pelaporan Sistem Pelayanan
Kontrasepsi
 ketersediaan faksimil untuk seluruh Kabupaten/Kota untuk kecepatan pelaporan

III. ALAT DAN BAHAN

1. Format anamnesa untuk ibu hamil


2. Pulpen

IV. PROSEDUR KERJA

PELAKSANAAN

- Persiapan alat
- Menyapa pasien dan menjelaskan tujuan anamnesa
- Melakukan anamnesa
- Mencatat hasil anamnesa
11
-

- Prosedur Pelaksanaan Konseling Umum, Spesifik, Pra dan Pasca


Pemasangan:
-
LANGKAH / KEGIATAN PENILAIAN
NO
KONSELING UMUM 0 1 2
1. Mengucapkan salam
2. Memberikan informasi umum tentang KB. KB
adalah suatu upaya yang mengatur banyaknya
jumlah kelahiran
3. Memberikan informasi tentang jenis alat kontrasepsi
yang tersedia di pelayanan dan menjelaskan
masing-masing alat kontrasepsi dimana dan
bagaimana alat kontrasepsi tersebut digunakan,
mekanisme kerja masing-masing kontrasepsi
sesuai dengan pembagian metode KB sederhana
dan modern.
KONSELING SPESIFIK
4. Berikan jaminan akan kerahasiaan yang diperlukan
klien
5. Kumpulkan data-data pribadi klien (nama, alamat
dsb)
6. Tanyakan tujuan reproduksi (KB) yang diinginkan
(apakah klien ingin mengatur jarak kehamilan atau
ingin membatasi jumlah anaknya)

12
-
-
7. Tanyakan agama/kepercayaan yang dianut klien,
yang mungkin menentang penggunaan salah satu
metode KB
8. Diskusikan pertimbangan, kebutuhan dan
kekhawatiran klien dengan sikap yang simpatik
9. Bantulah klien untuk memilih metode yang tepat
10. Jelaskan kemungkinan-kemungki nan efek samping
metode KB yang dipilih sampai benar-benar
dimengerti oleh klien
KONSELING PRA-PEMASANGAN
11. Lakukan seleksi klien (anamnesis) secara cermat
untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan
untuk menggunakan metode KB yang dipilih.
Riwayat Reproduksi:
a. Tanggal haid terakhir, lama haid dan
pola
perdarahan haid
b. Paritas dan riwayat persalinan yang terakhir
c. Riwayat kehamilan ektopik
d. Nyeri yang hebat setiap haid
e. Anemia yang berat (Hb˂ 9 gr%
atau
Hematokrit ˂30)
f. Riwayat infeksi system
genetalia (ISG),
penyakit menular seksual (PMS atau
infeksi
panggul)
g. Berganti-ganti pasangan (resiko ISG tinggi)
h. Kanker serviks)
12. Menjelaskan bahwa perlu dilakukan pemeriksaan
fisik
13. Memastikan bahwa klien sudah memenuhi syarat
untuk menggunakan metode KB pilihannya
14. Memastikan klien dan pasangan bahwa mereka
telah yakin akan keputusan yang diambil.
15. Menjelaskan pada klien tentang gambaran singkat
pelaksanaan metode KB yang dipilih
16. Memberi kesempatan klien untuk bertanya dan
menjawab setiap pertanyaan
17. Melakukan evaluasi
18. Menyimpulkan hasil konseling
13
19. Memberikan informed consent
KONSELING PASCA PEMASANGAN

14
-
-
20. Menjelaskan pada klien apa yang harus dilakukan
bila mengalami efek samping
21. Memberitahu kapan klien harus datang kembali ke
klinik untuk control
Meyakinkan klien bahwa ia dapat datang ke klinik
22. setiap saat bila ia memerlukan konsultasi
, pemeriksaan medic atau bila ia menginginkan
Meminta klien untuk mengulangi kembali
23. penjelasan yang telah diberikan
Melakukan pendokumentasian
24.

15
V. PENUTUP
A. Evaluasi

Pencatatan dan pelaporan keluarga berencana adalah suatu kegiatan mencatat dan
melaporkan berbagai aspek yang berkaitan dengan pelayanan kontrasepsi yang dilakukan
oleh klinik KB, BPS, atau tempat pelayanan lainnya.Program keluarga berencana perlu di
tingkatakan agar pria dapat mendukung pilihan kontrasepsi oleh istrinya, meningkatkan
komunikasi diantara suami istri, meningkatakan penggunaan metode kontrasepsi pria,
meningkatkan upaya pencegahan IMS dll.
.

B. Evaluasi

1.Kartuyangdigunakansebagaimelaporkandatadaninformasitentangidentitas,jumlahtenaga
dansaranaklinikKBdiwilayahkabupatendankotamadyayaitu..
a.RekapitulasikartupendaftaranklinikKB
b.KartupesertaKB
c.KartustatuspesertaKB
d.RegistrasiklinikKB
e.RegisteralatkontrasepsiklinikKB
2.KartuyangdibuatuntukkhususpesertaKBbarudanpesertaKBbarupindahandariklinikataute
mpatpelayananKBlaindanberfungsiuntukmencatatidentitaspesertaKB,kunjunganulangdani
nformedadalah.
a.RekapitulasikartupendaftaranklinikKB
b.KartupesertaKB
c.KartustatuspesertaKB
d.RegistrasiklinikKB
e.KartustatuspesertaKB

3.Kartuyangdigunakansebagaisaranauntukmelaporkankegiatandanhasi!
kegiatanpelayanankontrasepsiolehklinikKB,dokter/bidanpraktekswastasertatempatpelaya
nanlainnyaadalah.
a.RekapitulasilaporanbulananklinikKB
b.Bukubantudokter/bidanpraktekswastadantempatpelayananlainnya
c.RegistrasiklinikKB
d.KartustatuspesertaKB
e.Laporanbulananklinik

4.Dalammelakukanmonitoringdanevaluasisistemdanpelaporanpelayanankontrasepsiadabe
berapahalyangperludiperhatikan,yaitu:
a.Cakupanlaporan
b.Kualitasdata
c.Wahana
d.Ekonomi
e.AdanB,benar

5.Dalammelakukanevaluasiterhadapsarana,perludilihatbagaimanasaranamendukungkelan
caranpelaksanaanpencatatanpelaporan,yaitu:
a.Ketersediaanformulirdankartu
b.Ketersediaanbukupetunjukteknispencatatandanpelaporansistempelayanankontrasepsi
c.Ketersediaanfaksimiluntukseluruhkabupaten/kotauntukkecepatanpelaporan
d.Salahsemua
e.A.BdanCbenar

6.Beberapahalyangmeliputipelayanankeluargaberencana,adalah
a.Pelayananperludisesuaikandengankebutuhanklien
b.Kerahasiaandanprivasiperludipertahankan
c.Fasilitaspelayananharusmemenuhipersyaratanyangditentukan
d.Upayakanagarklientidakmenungguterlalulamuntukdilayani
e.Semuabenar

7.Pencatatandanpelaporankeluargaberencanaadalah..
a.suatukegiatanmencatatdanmelaporkanberbagaiaspekyangberkaitandenganpelayanankont
rasepsi
b.Suatukegiatanmencatatdanmelaporkanyangbersalah
c.Suatukegiatanmencatatdanmelaporkanaspekyangberkaitantentangsoal
d.Suatukegiatanmencatatdanmelaporkanaspekyangberkaitandenganpermasalahrumahtang
ga
e.Suatukegiatanmencatatdanmelaporkanaspekyangberkaitananakdanibu

8.KartuyangdigunakansebagaisaranauntukpendaftaranpertamabagiklinikKBbarupadasaatd
idirikandanpendaftaranulangbagisemuaklinikKBlamadisebut...
a.KartuPendaftaranKlinikKB
b.RekapitulasikartupendaftaranklinikKB
c.KartuPesertaKB
d.KartustatuspesertaKB
e.RegistrasiKlinikKB

9.KartuyangdibuatuntukkhususnyapesertaKBbarudanpesertaKBbarupindahandariklinikat
autempatpelayananKBlaindisebut..
a.KartuPendaftaranKlinikKB
b.RekapitulasikartupendaftaranklinikKB
c.KartuPesertaKB
d.KartustatuspesertaKB
e.RegistrasiKlinikKB

10.Setiapberapabulansekalilaporanbulananklinikdilakukan..
a.2bulansekali
b.3bulansekali
c.Sebulansekali
d.4bulansekali
e.6bulansekali

VI. DAFTAR PUSTAKA


Blues.Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jomban: Jombang.
Mansur, H. 2009. Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika.
Yusari, dan Risneni. 2016. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jakarta: Trans
Info Media.
Mutmainah, Siti. (2012). Perilaku Sosial Anak Usia Dini Berambut Gimbal di
Daerah Dataran Tiggi Dieng Kabupaten Wonosobo. IJECES 1 (1)(2012). ISSN
2252-6374. Tersedia di :https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijeces

Anda mungkin juga menyukai