&
Dosen pembimbing:
Disusun oleh
M.REZAL YULIANA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tugas
mata kuliah Manajemen Keperawatan “Mutu Asuhan Keperawatan &
Komponen Standar Asuhan Keperawatan” tepat waktu. Makalah ini tidak akan
selesai tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Kelompok 6
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
PENDAHULUAN.....................................................................................................
A. LATAR BELAKANG...............................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................5
C. TUJUAN...................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................6
A. PENGERTIAN MUTU.............................................................................6
E. PENGERTIAN STANDAR…………………………………..………...13
PENUTUP.............................................................................................................20
A. KESIMPULAN.......................................................................................20
B. SARAN...................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mutu Pelayanan Kesehatan adalah suatu hal yang diharapkan dan sudah
menjadi kebutuhan dasar setiap orang. Fasilitas kesehatan seperti rumah Sakit
dan puskesmas juga klinik atau balai pengobatan yang didalamnya terdiri atas
pelayanan yang beragam seperti pemeriksaan, perawatan, farmasi,
laboratiorium, termasuk pelayanan rekam medis merupakan organisasi jasa
pelayanan umum yang melayani masayarakat secara langsung, oleh karena itu
rumah sakit dan puskesmas harus memberikan pelayanan yang bermutu
sesuai dengan harapan pasien. Rekam medis memiliki peran yang vital di
fasilitas kesehatan, dengan data dan informasi rekam medis dan kualitas
pelayanan kesehatan dapat diukur.
Tujuan yang paling utama dalam pelayanan kesehatan adalah
menghasilkan outcome yang menguntungkan bagi pasien, provider dan
masyarakat. Pencapaian outcome yang diinginkan sangat tergantung dari
mutu pelayanan kesehatan. Informasi mengenai pelayanan kesehatan, baik
dari seluruh pengguna jasa pelayanan medik maupun seluruh individu dalam
populasi diperlukan sebagai sumber data utnuk dapat menjawab pertanyaan
mengenai pemerataan (equity). Efisiensi dan mutu pelayanan kesehatan
(EEQ), sehingga menajemen informasi dan teknologinya dalam banyak hal
sangant diperlukan dalam manajemen klinis, untuk mendaatkan informasi
yang akurat.
Mutu pelayanan kesehatan adalah suatu langkah ke arah peningkatan
pelayanan kesehatan baik untuk individu maupun untuk populasi sesuai denga
keluaran yang diharapkan dansesuaidenganpengetahuanprofesionalterkini.
Upaya untuk dapat melakukan penilaian mutu dengan berbagai pendekatan
yang ada, diperlukan suatu data kinerja yang akurat dan relevan sehingga
4
dapat membantu pihak pihak rumah sakit dalam melakukan perubahan.
Ketersediaan sumber data merupakan syarat utama keberhasilan pengukuran
mutu. Masukan dari berbagai proses spesifik diatas berasal dari persepsi
subyektif konsumen kemudian diolah menjadi suatu pengukuran yang
objektif dan berhubungan dengan kebutuhan konsumen.Di rumah sakit dan
sarana pelayanan kesehatan lain terdapat tiga sumber data utama yaitu: berkas
administrasi, hasil pendataan pasien dan rekam medis pasien. Dengan
manajemen informasi kesehata, ketiga sumber data utama tersebut dapat
diintgrasikan dalam suatu sistem yang mudah diakses untuk dievaluasi dan
dianalisis bagi kepentingan perencanaan dan perbaikan mutu infformasi
kesehatan serta pelayanan kesehatan pada umumnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian mutu?
2. Apa pengertian mutu pelayanan kesehatan?
3. Apa dimensi mutu asuhan keperawatan?
4. Apa ciri mutu askep?
5. Apa pengertian standar?
6. Apa tujuan SAK (standar asuhan keperawatan)?
7. Apa komponen SAK (Standar I-VI)?
C. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami pengertian mutu
2. Mahasiswa dapat memahami pengertian mutu pelayanan kesehatan
3. Mahasiswa dapat memahami dimensi mutu asuhan keperawatan
4. Mahasiswa dapat memahami ciri mutu askep
5. Mahasiswa dapat memahami pengertian standar
6. Mahasiswa dapat memahami tujuan SAK (standar asuhan keperawatan)
7. Mahasiswa dapat memahami komponen SAK (Standar I-VI)
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MUTU
Mutu pelayanan kesehatan, hal ini akan tergantung dari sudut pandang
pelakunya (Elizabeth, 2015);
6
2. Menurut petugas kesehatan mutu adalah bebas melakukan sesuatu
secara professional sesuai dengan ilmu pengetahuan, keterampilan
dan peralatan yang memenuhi standar
3. Menurut manajer/administrator adalah mendorong manager untuk
mengatur staf dan pasien / masyarakat yang baik
4. Menurut yayasan atau pemilik adalah menuntut pemilik agar
memiliki tenaga profesional yang bermutu dan cukup.
Walaupun tidak ada definisi mutu yang secara universal diterima, dari
beberapa definisi tentang mutu ada point-point penting yang dapat diambil,
yaitu :
Merupakan hal-hal yang dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh pasien
yang meliputi ‘fasilitas fisik, peralatan, dan penampilan staf keperawatan’.
Sehingga dalam pelayanan keperawatan, bukti langsung dapat dijabarkan
melalui : kebersihan, kerapian, dan kenyamanan ruang perawatan; penataaan
ruang perawatan; kelengkapan, kesiapan dan kebersihan peralatan perawatan
yang digunakan; dan kerapian serta kebersihan penampilan perawat.
7
2. Reliability (keandalan)
3. Responsiveness (ketanggapan) :
8
menjamin pelayanan yang diberikan kepada pasien aman. Disampaikan dalam
Pelatihan Manajemen Keperawatan.
5. Emphaty (empati)
9
dipergunakan untuk pelayanan. Selain itu pada aspek fisik, penilaian juga
mencakup pada karakteristik dari administrasi organisasi dan kualifikasi dari
profesi kesehatan. Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Tappen
(1995), yaitu bahwa struktur berhubungan dengan pengaturan pelayanan
keperawatan yang diberikan dan sumber daya yang memadai. Aspek dalam
komponen struktur dapat dilihat melalui :
2. Proses (Process)
10
(outcome). Proses adalah kegiatan yang dilaksanakan secara profesional oleh
tenaga kesehatan (perawat) dan interaksinya dengan pasien.
3. Hasil (Outcome)
Pendekatan ini adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan perawat terhadap
pasien. Dapat berarti adanya perubahan derajat kesehatan dan kepuasan baik
positif maupun negatif. Sehingga baik tidaknya hasil dapat diukur dari derajat
kesehatan pasien dan kepuasan pasien terhadap pelayanan perawatan yang
telah diberikan (Donabedian, 1987 dalam Wijono 2000).
11
dimana hasilnya adalah peningkatan derajat kesehatan pasien dan kepuasan
pasien. Sehingga kedua hal tersebut dapat dijadikan indikator dalam menilai
mutu pelayanan keperawatan.
Kategori Ukuran
Ukuran berfokus 1 Angka kematian pasien karena komplikasi operasi
outcomes pasien 2 Angka decubitus
3 Angka pasien jatuh
4 Angka psien jatuh dengan cidera
5 Angka restrain
6 ISK karena pemasangan cateter di ICU
7 Blood stream infection karena pemasangan cateter line central di
ICU dan HDNC
8 VAP di ICU dn HDNC
Ukuran berfokus 9 Konseling berhenti merokok pada kasus AMI
pada intervensi 10 Konseling berhenti merokok pada kasus Gagal jantung
11 Konseling berhenti merokok pada kasus Peneumonia
perawat
Ukuran berfokus 12 Perbandingan antara RN, LVN/LPN, UAP dan kontrak
pada system 13 Jam perawatan pasien per hari oleh RN,LPN/LPN dan UAP
14 Practice Environment Scale—Nursing Work Index
12
15 Turn over
E. PENGERTIAN STANDAR
13
pernyataan tingkat kinerja yang diinginkan, sehingga kualitas struktur, proses dan
hasil dapat dinilai. Standar asuhan keperawatan berarti pernyataan kualitas yang
didinginkan dan dapat dinilai pemberian asuhan keperawatan terhadap
pasien/klien. Hubungan antara kualitas dan standar menjadi dua hal yang saling
terkait erat, karena melalui standar dapat dikuantifikasi sebagai bukti pelayanan
meningkat dan memburuk (Wilkinson, 2006).
14
G. KOMPONEN SAK (STANDAR I-VI)
STANDAR I : PENGKAJIAN
1.Pengumpulan data:
2.Pengelompokan data
a. Data biologis
b. Data psikologis
c. Data sosial
d. Data spiritual
15
3.Perumusan masalah
a. Kesenjangan antara status kesehatan dengan norma dan juga pola fungsi
kehidupan
b. Perumusan masalah ditunjang oleh data yang telah di kumpulkan
3.Komponennya terdiri dari masalah, penyebab, tanda dan gejala atau terdiri dari
masalah dan penyebab
1. Prioritas masalah
16
Masalah- masalah yang mempengaruhi perilaku merupakan prioritas
ketiga.
Spesifik
Bisa diukur
Bisa dicapai
Realistik
Ada batas waktu
3.Rencana tindakan
17
STANDAR IV : INTERVENSI KEPERAWATAN
18
STANDAR V : EVALUASI KEPERAWATAN
1. Dilakukan selama pasien selama pasien dirawat nginap dan rawat jalan
2. Dapat digunakan sebagai bahan informasi, komunikasi dan laporan
3. Dilakukan segera setelah tindakan dilaksanakan
4. Penulisannya harus jelas dan segera dan ringkas serta menggunakan istilah
yang baku
5. Sesuai dengan pelaksanaan proses keperawatan
6. Setiap pencatatan harus mencantumkan inisial, paraf, dan juga nama
perawat yang telah melaksanakan tindakan dan juga waktunya
7. Menggunakan formulir yang baku
8. Disimpan sesuai dengan peraturan yang berlaku
19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas kita dapatkan simpulkan bahwa terdapat
hubungan mutu pelayanan kesehatan yang berhubungan secara signifikan
dalam asuhan keperawatan. Kita juga dapat memahami standar asuhan
keperawatan dan komponennya
Tujuan dari standar asuhan keperawatan, memberikan asuhan keperawatan
secara efektif kepada pasien dan menjamin bahwa bantuan diarahkan
untuk memenuhi kebutuhan pasien sesuai dengan komponen standar
asuhan keperawatan.
B. SARAN
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca serta
dapat dijadikan saah satu referensi sebagai tugas maupun bahan praktikum
20
DAFTAR PUSTAKA
21