Anda di halaman 1dari 25

Rapat Kerja Karang Taruna Kota Cimahi 2020, 22 Februari 2020

Lampiran 1 Keputusan Raker KT Cimahi 2020


Nomor: 09/Kep/Raker-11.23/KT-CMH/II/2020

RENCANA STRATEGI, KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KARANG TARUNA


KOTA CIMAHI MASA BAKTI 2019-2024

A. DASAR PEMIKIRAN

1. Peningkatan sejumlah masalah sosial saat ini bukan hanya karena masih
belum kondusifnya situasi politik dan belum paripurnanya pembenahan
tatanan ekonomi makro bangsa, tetapi juga disebabkan oleh sejumlah
permasalahan sosial transisional dan ”warisan lama” yang belum
terselesaikan, ditambah lagi oleh perubahan politik, ekonomi, sosial budaya
dan keamanan baik di tingkat lokal, regional dan nasional yang sulit
diramalkan (unpredictable).

2. Seiring dengan terjadinya perubahan dalam berbagai tatanan yang


mengakibatkan meningkatnya jumlah permasalahan sosial, lembagalembaga
sosial utama dalam masyarakat terutama keluarga juga mengalami
perubahan. Beberapa fungsi keluarga misalnya sosialisasi, perlindungan,
pertahanan norma dan pemberian kasih-sayang, sudah tidak mampu lagi
beradaptasi dengan tuntutan mutakhir kebutuhan masyarakat modern,
sehingga keluarga sebagai wadah utama pembentuk pola perilaku individu
cenderung hanya menjadi tempat berteduh. Situasi ini membawa
konsekuensi luas pada perubahan pola-pola perilaku individu dan sistem
sosial. Karena itu, keduanya membutuhkan proses sosialisasi dan adaptasi
sosial terhadap sistem nilai, norma-norma sosial serta pola-pola perilaku
dan interaksi sosial. Inilah fakta hari ini sekaligus tantangan bagi institusi
sosial seperti Karang Taruna, apalagi dengan kedudukannya ditingkat akar
rumput yakni di desa/kelurahan bahkan dengan daya jangkau hingga
tingkat RT, ditambah dengan label sebagai lembaga kemasyarakatan yang
setara dengan PKK, RT/RW dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
lainnya.

3. Kebutuhan terhadap proses sosialisasi dan adaptasi sosial juga amat


dirasakan ketika memasuki wilayah komunitas lokal. Komunitas lokal
dibangun dalam dimensi otonomi daerah yang memproyeksikan
wilayahwilayah otonom menjadi lebih mandiri. Kemandirian adalah
konsekuensi dari otonomi yang diberikan, karena itu ia pasti membutuhkan
pola-pola perilaku individu dan sistem sosial yang sesuai dengan sistem nilai
dan norma-norma sosial yang dianut oleh wilayah yang bersangkutan. Maka
niscaya bahwa otonomi daerah dalam implementasinya membutuhkan
peran-peran efektif dari segenap komponen masyarakat terutama yang
memiliki fungsi sosialisasi, korektif, edukatif, preventif, pengembangan dan
menggerakkan. Pada sisi inilah sebenarnya Karang Taruna dapat memulai
menerjemahkan peran dan keberadaan dirinya dalam implementasi otonomi
daerah secara lebih konkrit.
Rapat Kerja Karang Taruna Kota Cimahi 2020, 22 Februari 2020

4. Peran serta aktif dalam implementasi otonomi daerah menjadi kewajiban


dari segenap komponen masyarakat. Ciri khas masyarakat mandiri dengan
segala otonomi yang diberikan kepadanya adalah pada pembagian kerja,
peran dan kewenangan yang proporsional sesuai dengan pengelompokan
anggota masyarakat ke dalam klasifikasi usia, pendidikan, keterampilan,
jenis kelamin dan kompetensinya masing-masing. Pemikiran ini mendorong
Karang Taruna untuk berperan aktif dalam penanganan segala
permasalahan sosial, terutama di kalangan generasi muda, di tingkat
preventif dan membantu mempersiapkan masyarakat dalam menangani,
menerima, memberdayakan dan mensejahterakan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) atau Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial
( PPKS ).

5. Meski misi peran Karang Taruna lebih bertumpu pada penggalangan


aktivitas yang bersifat Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (sebagaimana
diatur dalam UU No. 11/2009), namun sesungguhnya Karang Taruna
memiliki misi khusus yang terproyeksi pada upaya pengembangan
Sumberdaya Manusia Karang Taruna (SDMKT) yang handal di bidang
perbantuan pengembangan ekonomi masyarakat, pengembangan taraf
kesejahteraan sosial masyarakat, dan pengembangan kualitas
kepemimpinan dalam masyarakatnya. Hal itu memposisikan Karang
Taruna pada tempat yang strategis sebagai lembaga yang secara konsisten
melahirkan calon-calon wirausahawan dan pemimpin di segala tingkatan
yang belajar dari pengalaman nyata di tengah-tengah masyarakatnya.

6. Pada akhirnya, kesadaran akan perjalanan sejarah hingga usianya yang


sudah 59 tahun lebih sekarang ini, harus membawa Karang Taruna untuk
berani memutuskan wujud nyata eksistensi kelembagaannya dengan segala
misi pengabdian dan perjuangannya bagi kepentingan masyarakat bangsa
dan negara. Karena sikap tegas itu akan membawa kita pada profesionalitas
merancang dan mengimplementasikan program aksi yang diharapkan
semua pihak dan berguna bagi masyarakat, bangsa dan negaranya.

B. FAKTA DAN MASALAH

1. Secara birokratif harus kita akui bahwa pola-pola ketergantungan selama ini
dengan pemerintah dan APBN/APBD belum cukup membantu peningkatan
eksistensi aktivitas Karang Taruna, bahkan untuk kalangan pragmatis
subsidi malah cenderung sedikit menghambat laju kemandirian Karang
Taruna sebagai organisasi dengan perspektif kemasyarakatan yang kuat.
Dan hambatan itu hingga kini masih cukup terasa, karena Karang Taruna
masih merupakan salah satu ”obyek proyek” pemerintah yang potensial baik
dalam kerangka pembinaan generasi muda dan sebagai Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial maupun dalam pengembangan penyelenggaraan
kesejahteraan sosial secara umum.

2. Permasalahan sosial dewasa ini semakin rumit dan kompleks, terlebih


akibat dampak krisis moneter/ekonomi hingga ke krisis multidimensi dan
hingga pada perubahan-perubahan situasi politik dan ekonomi yang sangat
Rapat Kerja Karang Taruna Kota Cimahi 2020, 22 Februari 2020

sulit diramalkan. Belum lagi tekanan eksternal baik di lingkungan regional


maupun internasional.

3. Pembangunan kesejahteraan sosial terutama ditingkat lokal masih mencari


format yang tepat untuk kondisi masyarakat saat ini, karena berbagai
permasalahan sosial justru lebih banyak ditentukan oleh
persoalanpersoalan politik dan ekonomi bangsa. Disamping itu perundang-
undangan yang mengatur tentang kesejahteraan sosial baru saja disahkan
dan belum tersosialisasikan dan dijabarkan dengan tuntas. Dan karena
dominasi sektor politik dan ekonomilah akhirnya muncul berbagai
permasalahan sosial baru. Karena itu dewasa ini kita mendapati berbagai
permasalahan sosial dalam masyarakat kita yang menjadi tantangan
program kerja kita, sebagai berikut:
a. Masalah kemiskinan yang belum berkurang signifikan baik secara
kuantitas maupun kualitas;
b. Masalah bencana alam dan sosial, korban bencana alam dan sosial;
c. Pelanggaran Hak Azasi Manusia yang masih berlangsung;
d. Meningkatnya jumlah pengangguran seiring semakin bertambahnya
jumlah angkatan kerja setiap tahunnya;
e. Masalah kesenjangan dan kecemburuan sosial;
f. Masalah konflik horisontal dan disintegrasi sosial dalam masyarakat;
g. Masalah-masalah kriminalitas yang trend-nya masih tinggi;
h. Penyalahgunaan Narkoba dan korban penyakit AIDS/HV serta Sex Bebas
yang semakin memprihatinkan;
i. Masalah kenakalan anak dan remaja yang semakin mengkhawatirkan
serta tawuran pelajar yang tiada henti;
j. Masih buruknya kondisi pemukiman dan perumahan;
k. Masih sangat kurangnya prasarana dan sarana pendidikan;
l. Belum optimalnya peningkatan dan pengembangan SDM di semua
bidang kehidupan;
m. Pengelolaan sumber daya alam yang belum optimal dan berdayaguna
serta pemeliharaan lingkungan hidup yang seringkali terabaikan;
n. Ancaman disintegrasi bangsa dan ancaman potensi aksi terorisme yang
masih terus menghantui bangsa.

C. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika;
2. Undang-Undang No. 22 Tahun 1997 tentang Narkotika;
3. Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
4. Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;
5. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
6. Undang-Undang No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial;
7. Undang-Undang No. 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin;
8. Undang-Undang No. 06 Tahun 2014 tentang Desa;
9. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
10.Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan;
11.Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial;
Rapat Kerja Karang Taruna Kota Cimahi 2020, 22 Februari 2020

12.Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan


Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas;
13.Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 40/HUK/KEP/X/1980 tentang
Organisasi Sosial;
14.Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 25/HUK/2019 tentang Karang Taruna;
15.Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 5 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penataan Lembaga Kemasyarakatan;
16.Hasil-hasil Temu Karya Nasional VII Karang Taruna Tahun 2015 di
Pomelotel Hotel, Provinsi DKI Jakarta;
17.Hasil-hasil Temu Karya Karang Taruna VII Provinsi Jawa Barat tanggal 23-
24 Maret 2017 di Hotel Cemerlang, Kota Bandung;
18.Hasil-hasil Rapat Kerja Nasional Karang Taruna Tahun 2015 di Manado;
19.Hasil-hasil Rapat Kerja Nasional Karang Taruna Tahun 2016 di Palembang.
20.Hasil-hasil Rapat Kerja Nasional Karang Taruna Tahun 2019 di Batam.
21.Hasil-hasil Rapat Kerja Karang Taruna Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 di
Kabupaten Cianjur.

D. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud

a. Mengevaluasi dan mengkaji strategi, kebijakan dan program kerja Karang


Taruna di tingkat Kota Cimahi periode 2014-2019;
b. Memberikan arah dan panduan bagi Pengurus Karang Taruna Kota
Cimahi dan Pengurus Karang Taruna diberbagai tingkatan di Kota Cimahi
dalam menyelenggarakan program-program kerja untuk memantapkan
tugas pokok dan fungsinya;
c. Membangun budaya analitis, realistis dan kritis terhadap kebijakan dan
program kerja dalam satu masa bakti yang ideal yang sesuai dengan
kebutuhan KARANG TARUNA baik secara organisasional maupun dalam
konteks pembangunan kesejahteraan sosial.

2. Tujuan

Umum
Meningkatkan dan memantapkan peran efektif dan fungsi utama KARANG
TARUNA di Kota Cimahi dalam peningkatan taraf kesejahteraan sosial
masyarakat melalui penyusunan kebijakan dan program-program kerja yang
terarah, terpadu, sinergis dan berkesinambungan baik dalam kurun waktu
(jangka) pendek, menengah maupun panjang.

Khusus
a. Meletakkan dasar bagi peningkatan dan pengembangan kualitas
KARANG TARUNA di Kota Cimahi melalui penyelenggaraan
programprogram Kesejahteraan Sosial yang lebih konkrit;
b. Membangun prinsip perencanaan yang akurat, berbasis data obyektif dan
mampu memperhitungkan modal dasar dan kekuatan pelaksana program
Rapat Kerja Karang Taruna Kota Cimahi 2020, 22 Februari 2020

yang juga menyertakan perhitungan terhadap kesempatan, kelemahan


dan tantangan yang ada (SWOT Analysis);
c. Membangun budaya profesional dan etos kerja yang tinggi dalam setiap
personil penyelenggara program-program kerja untuk menciptakan
performa organisasi yang dinamis dan sinergis;
d. Memantapkan kerangka operasional dan tatanan kerja organisasi
KARANG TARUNA di Kota Cimahi yang lebih mumpuni dan berdayaguna;
e. Membangun opini yang sehat tentang kedudukan dan fungsi KARANG
TARUNA di Kota Cimahi yang lebih strategis di tengah-tengah
masyarakat melalui program-program kerja yang lebih kreatif, inovatif
dan konkrit;
f. Meletakkan kerangka strategis yang membantu perumusan jadwal dan
kalender kerja yang komprehensif dan layak usul.

E. ANALISIS SWOT

1. Kekuatan dan Potensi (Strength)

a. Sumber Daya Manusia (Man). Pengurus Karang Taruna Kota Cimahi


berdasarkan hasil TKKT IV Kota Cimahi 2019 berjumlah 29 orang yang
didukung pula oleh :
1) Pengurus Kecamatan (3 x rata-rata 35) = 105 orang
2) Pengurus Kelurahan (15 x rata-rata 35) = 525 orang
3) Jumlah = 659 orang
(Enam Ratus Lima Puluh Sembilan orang)

b. Sumber Daya Keuangan (Money). Sesuai dengan ketentuan dalam


Permensos 25/HUK 2019, keuangan organisasi didapat dari :
1) Subsidi pemerintah berdasarkan pos-pos anggaran untuk program
kesejahteraan sosial dan pembinaan kepemudaan;
2) Bantuan hibah dari APBD Provinsi setiap tahunnya;
3) Kerjasama Kemitraan Implementasi CSR Badan Usaha;
4) Penyisihan keuntungan dari BUMKT dan/atau Unit Teknis Karang
Taruna;
5) Swadaya pengurus dan MPKT;
6) Sumbangan dan usaha-usaha lain yang sah dan tidak mengikat.

c. Sumber Daya Materi dan Fasilitas (Material). Pengurus Karang Taruna


Kota Cimahi sebagai mitra kerja utama pemerintah Kota Cimahi dalam
penanggulangan permasalahan kesejahteraan sosial khususnya di
kalangan generasi muda, akan memiliki sekretariat organisasi dengan
standar kantor yang cukup memadai meskipun dengan status masih
sewa. Disamping itu juga memiliki co-office sebagai tempat pusat
koordinasi unit teknis terutama dibidang ekonomi.
Rapat Kerja Karang Taruna Kota Cimahi 2020, 22 Februari 2020

d. Sumber Daya Teknologi (Machine). Dalam mengembangkan programnya,


Pengurus Karang Taruna Kota Cimahi memiliki teknologi-teknologi
berikut :
1) Komputer/ Laptop, yang berfungsi mengentri data dan menunjang
aktivitas-aktivitas administratif organisasi, yang sementara ini masih
menggunakan milik pribadi pengurus;
2) Komunikasi, yang menggunakan fasilitas komunikasi mulai dari
telepon, faksimili, internet, telegram, radiogram dan jasa pos, yang
sementara ini masih menggunakan milik pribadi pengurus;
3) Informasi, yang menggunakan media-media televisi, radio, koran,
tabloid, dan majalah terutama yang telah bermitra dengan Pengurus
Karang Taruna Kota Cimahi;

e. Sumber Daya Metode/Sistem (Method). Meliputi:


1) Sistem Pengambilan Keputusan, yang tertuang dalam
penyelenggaraan fora-fora yang struktural dan mekanis;
2) Sistem Administrasi Terpadu, yang terpusat dalam sebuah sekretariat
dengan penyelenggara lembaga sekretariat;
3) Sistem Pengembangan SDM, yang diaplikasikan kedalam Pola Dasar
Kaderisasi (Institutional Training) dan Prosedur Administratif Penilaian
Kinerja Pengurus;
4) Sistem Pengawasan, yang bersifat internal maupun eksternal dengan
menggunakan pendekatan struktural maupun fungsional;
5) Sistem Komunikasi, yang bersifat internal maupun eksternal terhadap
pengurus-pengurus di Kecamatan dan para mitra;
6) Sistem Perencanaan Program, yang dibangun dari sinergi bawah dan
sinergi atas.

f. Sumber Daya Waktu (Time). Periode Tahun 2019-2024 merupakan


momentum penting bagi Karang Taruna untuk mengarungi pengabdian
dan unjuk karya yang monumental. Selain diwarnai oleh tahun politik,
tahun 2020 s/d. 2022 adalah masa dimana kita mulai memasuki era
bonus demografi. Era bonus demografi menjadi keuntungan tersendiri
dimana penduduk usia produktif demikian besar dan potensial untuk
dapat diarahkan mendukung penyelesaian permasalahan bangsa yang
bagi Karang Taruna dapat dimulai ditingkat kelurahan. Karena itu
konsolidasi keorganisasian terutama ditingkat Kecamatan begitu penting
selain memulai program-program produktif dibidang pelayanan sosial,
pengembangan SDM, maupun ekonomi.

2. Kelemahan dan Kekurangan (Weakness)

a. Persoalan Masa Lalu. Pekerjaan Rumah Pengurus Karang Taruna Kota


Cimahi saat ini bukan hanya terletak pada tantangan program baru
tetapi juga bagaimana menyelesaikan persoalan lama yang masih
tertunda;
b. Citra Organisasi. Bagi sebagian masyarakat tertentu Karang Taruna
masih merupakan organisasi yang identik dengan kebijakan pemerintah
Rapat Kerja Karang Taruna Kota Cimahi 2020, 22 Februari 2020

(plat merah) dan masih dianggap organisasi tujuh belasan;


c. Pengelolaan Organisasi. Profesionalisme belum menjadi budaya sehat
dalam mengelola organisasi Karang Taruna;
d. Sumber Daya yang masih minim. Sumber-sumber keuangan sangat
potensial jika dikelola baik, tetapi jujur bahwa manajemen sumber
dayanya masih lemah.

3. Peluang dan Kesempatan (Opportunity)

a. Dimensi Waktu. Saat ini adalah momentum yang tepat untuk kembali
mengetengahkan eksistensi Karang Taruna di Kota Cimahi dengan wajah
baru yang lebih menyentuh kebutuhan langsung masyarakat;
b. Dimensi Tempat dan Kedudukan. Sebagai salah satu organisasi pemuda,
Karang Taruna Kota Cimahi menjadi organisasi generasi muda yang
memiliki keanggotaan yang terbesar secara stelsel pasif di Kota Cimahi
yang menangani permasalahan sosial;
c. Dimensi Kemitraan. Karena kedudukan dan sifat keanggotaannya yang
sangat strategis, maka Karang Taruna Kota Cimahi memiliki peluang
yang besar untuk bekerja sama dengan para mitra potensial baik dari
kalangan pemerintah, swasta dan masyarakat;
d. Dimensi Pengabdian. Semakin banyak dan kompleknya permasalahan
sosial yang menimpa masyarakat kita, maka peluang kita mengabdi
kepada masyarakat bangsa semakin besar disegala bidang;

4. Tantangan (Threat)

a. Internal
1) Faktor Politik. Dalam kurun waktu 5 tahun kedepan masa depan
kehidupan politik kita diharapkan menjadi lebih baik, terutama
tahun 2020 dan 2019 dimana terjadi suksesi langsung baik tingkat
provinsi maupun nasional. Sungguhpun gerakan Karang Taruna
dalam bidang kessos, tetap harus ikut membantu menyehatkannya
karena kondisi politik yang buruk akan berpengaruh pada gerakan
Karang Taruna di Kota Cimahi;
2) Faktor Ekonomi. Asumsi seperti pada kondisi politik dapat berlaku
sama dengan kondisi ekonomi kita;
3) Faktor Sosial Budaya. Ancaman disintegrasi, ketegangan antar
kelompok, masalah pengungsi adalah diantara persoalan sosial
budaya yang tanpa menyebut penyebabnya menjadi agenda besar
yang harus melibatkan Karang Taruna Kota Cimahi kedepan;
4) Faktor Keamanan. Rasa aman dewasa ini menjadi sangat mahal
karena kondisi sosial ekonomi yang tidak kondusif. Disisi lain untuk
menciptakan keamanan masyarakat tidak bisa sepenuhnya
diserahkan kepada aparat pemerintah (kepolisian);

b. Eksternal
Rapat Kerja Karang Taruna Kota Cimahi 2020, 22 Februari 2020

1) Faktor Ideologi. Dengan semakin transparan dan demokratisnya


kehidupan berbangsa dan bernegara kita, maka tentu berimplikasi
pada semakin terbukanya peluang ideologi-ideologi dunia untuk
larut dalam kehidupan masyarakat kita;
2) Faktor Ekonomi. Saat ini adalah era dimana kesepakatan terhadap
perdagangan bebas telah diberlakukan. Sementara penataan pasar
dan perekonomian dalam negeri belum betul-betul rampung, apalagi
untuk mengembangkan dan menggairahkan ekonomi skala kecil
seperti UEP, KUBE dan UMKM;
3) Faktor Sosial Budaya. Asumsi seperti pada faktor ideologi juga dapat
berlaku sama dengan faktor sosial budaya;
4) Faktor Politik. Pertentangan yang semakin tajam dalam konstelasi
politik dunia juga ikut berpengaruh dalam perumusan sikap anak
bangsa. Terorisme, konflik antar agama, perebutan wilayah, dan
konflik antar ras adalah diantara contoh persoalan politik dunia
yang merambah kehidupan berbangsa kita.

F. SASARAN, STRATEGI DAN TAHAPAN IMPLEMENTASI

1. Sasaran

a. Seluruh Warga Karang Taruna kelurahan di Kota Cimahi, diharapkan


meningkat partisipasi aktifnya dan mampu mengidentifikasikan sekaligus
memerankan dirinya sebagai subyek/pelaku atau sebagai Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial (PSKS) yang aktif dan kreatif;
b. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)/ Pemerlu Pelayanan
Kesejahteraan Sosial (PPKS), diharapkan dapat terlayani dan terbantu
dalam upaya meningkatkan taraf kesejahteraan sosialnya melalui
berbagai program terkoordinasi yang diselenggarakan oleh Karang Taruna
Kota Cimahi;
c. Seluruh Pengurus Karang Taruna di Kota Cimahi, diharapkan dapat
membangun gerakan ke-Karang Taruna-an yang mengakar melalui
efektifitas penyelenggaraan organisasi dan program-program yang
bermanfaat bagi masyarakatnya;
d. Komponen kepemudaan di Kota Cimahi, diharapkan semakin memiliki
citra positif bukan hanya sebagai pelopor gerakan reformasi dan
upayaupaya pencerahan dalam bidang sosial tetapi juga menyangkut
kesiapannya meneruskan kepemimpinan dalam masyarakatnya yang
lebih baik dan demokratis;
e. Masyarakat Kota Cimahi, diharapkan dapat terbangun menuju
kemandiriannya melalui program-program kerja Karang Taruna dalam
bidang pengembangan masyarakat yang lebih komprehensif, terpadu dan
koordinatif dengan program-program kerja komponen masyarakat lain.

2. Strategi Implementasi
Adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan untuk
dapat menjalankan perencanaan strategis. Strategi Implementasi merupakan
proses di mana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan
melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur. Walaupun
Rapat Kerja Karang Taruna Kota Cimahi 2020, 22 Februari 2020

implementasi biasanya baru dipertimbangkan setelah strategi dirumuskan,


akan tetapi implementasi merupakan kunci suksesnya dari manajemen
strategic. Perumusan strategi dan implementasi harus dilihat seperti dua sisi
mata uang. Dalam pelaksanaan program-program Karang Taruna Kota
Cimahi, maka strategi implementasi yang digunakan meliputi:
a. Mengorganisasikan Tindakan. Strategi ini adalah upaya memenuhi
kebutuhan infrastruktur tentang siapa yang akan bertindak sebagai
pengimplementasi program dan apa yang harus dilakukan.
b. Mengembangkan Program, Anggaran dan Prosedur. Ketika program
sudah tersosialisasi dan berjalan dengan baik, maka perlu dibangun
strategi pengembangan program yang berimplikasi pada penyesuaian
postur anggaran beserta sumber-sumbernya serta penguatan akan
prosedur-prosedur yang di butuhkan untuk menuju pada pencapaian
yang diharapkan dan kesinambungannya.
c. Mengembangkan Sinergi. Sejak pertama program di inisiasi, sinergitas
menjadi kata kunci bagi terlaksananya program, sekurangnya ditingkat
internal. Karena itu strategi pengembangan sinergi menjadi kebutuhan
bagi pengembangan dan pemantapan program kedepan. Apalagi bagi
Karang Taruna yang memiliki kesadaran “tidak mungkin dapat berjalan
sendiri untuk memberdayakan masyarakat”.
d. Merevitalisasi Struktur Manajemen. Sesuai dengan tujuan dan usaha
organisasi serta seiring dengan pencapaian-pencapaian yang telah
diraih, maka Karang Taruna Kota Cimahi telah mengamati dan belajar
dari lingkungan strategis serta berkaca dari kebutuhan internal dan
eksternal terutama yang menjadi permasalahan sesungguhnya di
masyarakat. Karena itu untuk menjawabnya harus dimulai dari strategi
revitalisasi struktur kepengurusan dengan prinsip dan kaidah
manajemen yang kuat. Pada pencapaian saat ini di mana fokus
pemberdayaan tetap berada di kelurahan, maka posisi kepengurusan
Karang Taruna Kota Cimahi harus menjadi Management Center yang
“dikomandoi” oleh seorang pemimpin yg bertipikal manajer yang kuat.
Dengan posisi seperti itu, maka pusat penggerak diberikan sepenuhnya
kepada Pimpinan-pimpinan kepengurusan Karang Taruna Kecamatan.
Guna menguatkan strategi ini, maka langkah-langkah penting harus
diambil, diantaranya:
1) Penataan Staff;
2) Penyesuaian struktur dengan pembagian kerja berdasarkan amanah
regulasi sehingga menjadi urusan wajib;
3) Penyesuaian struktur sesuai kebutuhan efisiensi dan efektifitas
sebagai organisasi fungsional; dan
4) Penyesuaian struktur untuk menjadi model bagi jejaring kerja
kepengurusan yang fokus pemberdayaannya pada Karang Taruna
Kelurahan.

3. Tahapan Implementasi

a. Tahap Konsolidasi
1) Membangun mekanisme keorganisasian berjenjang yang horisontal
secara lebih konstruktif, koordinatif dan konsultatif dari tingkat
kelurahan hingga tingkat Kota Cimahi dengan tetap memberikan
Rapat Kerja Karang Taruna Kota Cimahi 2020, 22 Februari 2020

kewenangan penuh kepada tiap-tiap KARANG TARUNA Kelurahan


serta Pengurus Karang Taruna Kecamatan dalam hal penyelenggaraan
organisasi dan program kerjanya;
2) Memotivasi dan memfasilitasi pembentukan dan pembenahan
organisasi/ kepengurusan KARANG TARUNA khususnya ditingkat
Kecamatan yang belum ada dan belum berkembang dengan baik
sesuai dengan mekanisme berjenjang horisontal yang diatur dalam
Peraturan Organisasi Provinsi;
3) Melakukan pendataan secara umum ke-Karang Taruna-an untuk
menjadi modal dasar penting dalam penyelenggaraan organisasi dan
program kerja Karang Taruna secara massif;
4) Membangun jaringan kerja dan pola komunikasi yang sistemik dalam
rangka menciptakan kerjasama antarorganisasi/kepengurusan
KARANG TARUNA di berbagai tingkatan sekaligus menghilangkan
hambatan wilayah dan struktural yang selama ini cukup
mengganggu;
5) Membuka akses sekaligus mengembangkan kerjasama kemitraan
dengan pihak lain dengan prinsip saling menguntungkan untuk
membangun dan memantapkan jaringan kerja eksternal yang mampu
memposisikan KARANG TARUNA sebagai pihak yang sangat
diperhitungkan;
6) Memprioritaskan peningkatan dan pengembangan sumberdaya
manusia dan sumberdaya kesejahteraan sosial sebagai modal dasar
penting dalam setiap penyelenggaraan program-program kerjanya.

b. Tahap Sosialisasi
1) Mengembangkan aktivitas dan program-program kerja KARANG
TARUNA Kota Cimahi dengan strategi pemasaran (sosial) yang dikelola
secara profesional;
2) Menggalang setiap upaya penyadaran dan pembelajaran kepada
masyarakat melalui kampanye program yang lebih intensif dan
berkala;
3) Mengembangkan program-program kerja KARANG TARUNA Kota
Cimahi dengan strategi komunikasi yang sehat dan efektif melalui
media informasi baik cetak maupun elektronik;
4) Menggiatkan dan mengembangkan agenda sosialisasi baik kebijakan,
program kerja maupun kerjasama kemitraan kepada Pengurus Karang
Taruna di Kota Cimahi secara berjenjang.

c. Tahap Operasionalisasi
1) Membangun tradisi kepemimpinan yang arif, jujur, terbuka,
berwibawa, bermoral, setiakawan, dan bertanggung jawab untuk
menggerakkan fungsi-fungsi organisasi secara lebih dinamis sehingga
mampu membawa KARANG TARUNA Kota Cimahi pada tingkat
persaingan yang lebih tinggi;
2) Meletakkan fungsi koordinatif sebagai bagian dari prinsip kerjasama
dalam tim yang solid dan kompak;
3) Mengembangkan budaya komunikasi yang sehat, terbuka, setara dan
elegan di kalangan pengurus KARANG TARUNA di Kota Cimahi untuk
Rapat Kerja Karang Taruna Kota Cimahi 2020, 22 Februari 2020

mencapai tingkat keharmonisan dalam kerjasama tim pengurus yang


solid;
4) Memantapkan sistem administrasi yang standar profesional untuk
menciptakan tertib administrasi dan tertib organisasi sehingga
KARANG TARUNA Kota Cimahi tidak hanya melulu membicarakan
persoalan internal keorganisasian;
5) Membangun pengawasan internal yang lebih intensif dengan
pengukuran-pengukuran yang disepakati dan dapat
dipertanggungjawabkan, sehingga menghindari kemungkinan
terjadinya penyalahgunaan kewenangan dan pelanggaran prinsip
lainnya.

d. Tahap Stabilisasi
1) Mengembangkan program-program kerja dengan strategi perluasan
ruang lingkup yang sesuai dengan kemampuan sehingga memenuhi
asas pemerataan sesuai dengan kebutuhan;
2) Mengembangkan program-program kerja dengan strategi penambahan
jenis aktivitas untuk menciptakan konsep holistik dalam penanganan
permasalahan sosial;
3) Mengembangkan program-program kerja dengan strategi replikasi,
yakni menularkan apa yang sudah berhasil ke daerah lain yang
membutuhkan sehingga juga bisa menjawab asas pemerataan sesuai
dengan kebutuhan;
4) Memelihara kontinunitas dan hasil program-program kerja
(sustainability) untuk menjaga konsistensi KARANG TARUNA sebagai
organisasi sosial generasi muda terbesar di Kota Cimahi.

G. AZAS-AZAS DAN PENDEKATAN

1. Azas-Azas

a. Azas Keimanan, program harus senantiasa dilandasi oleh kekuatan


mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar setiap
penyelenggaraannya selalu diberikan perlindungan, bimbingan dan ridha
dari-NYA;
b. Azas Persatuan, program harus senantiasa berorientasi pada pentingnya
penguatan nilai-nilai persatuan di tengah-tengah perbedaan dan
keberagaman yang tinggi di masyarakat kita;
c. Azas Pemerataan, program senantiasa diupayakan untuk juga dapat
dinikmati oleh semua anggota masyarakat yang membutuhkan pada
umumnya dan Warga KARANG TARUNA pada khususnya. Tentu
pemerataan lebih bermakna pada pemerataan yang adil tapi proporsional;
d. Azas Keseimbangan, program dirancang untuk membangun
keseimbangan antara perencanaan dengan kemampuan, antara
kebutuhan dengan modal kerja dan antara tantangan/hambatan dengan
motivasi;
Rapat Kerja Karang Taruna Kota Cimahi 2020, 22 Februari 2020

e. Azas Keterjangkauan, program terutama yang ditujukan untuk


penyandang masalah kesejahteraan sosial senantiasa diupayakan untuk
dapat menjangkau mereka-mereka yang benar-benar membutuhkan;
f. Azas Ketepatan, setiap program diupayakan merupakan jawaban
terhadap permasalahan yang aktual dan selalu dirancang untuk
momentum/waktu yang tepat, tempat yang tepat, kondisi yang tepat
sehinga ia menjadi up to date dan relevan menjawab kebutuhan
masyarakat;
g. Azas Kemitraan, setiap program selalu memiliki kemungkinan besar
untuk dilaksanakan dalam konsep kemitraan yang saling
menguntungkan baik lintas internal maupun dengan pihak eksternal;
h. Azas Kebersamaan, setiap program merupakan milik bersama bukan
milik orang perorang atau sekelompok orang tertentu saja, sehingga ia
harus menjadi tanggung jawab bersama dan dilaksanakan secara
bersama-sama sesuai dengan mekanisme operasional yang sudah diatur
tersendiri.

2. Pendekatan

a. Struktural. Pendekatan struktural dapat dimanfaatkan untuk


melakukan koordinasi efektif dan “tekanan” kelembagaan dalam hirarkhi
tertentu melalui mekanisme organisasi berjenjang horisontal yang
menggunakan tanggung jawab kolektif kelembagaan dengan
menghilangkan garis komando tapi memperkuat garis koordinatif;
b. Fungsional. Pada tingkat internal, penyelenggaraan program tidak hanya
mengandalkan fungsi koordinatif tetapi juga memperkuat kewenangan
jabatan-jabatan fungsional untuk dapat merancang program mulai dari
perencanaan, pengusulan hingga pada tingkat koordinasi teknis
pelaksanaan;
c. Edukatif. Program dibangun dengan kekuatan aspek pembelajaran yang
merangsang tumbuhnya kesadaran dan meningkatkan pemahaman pada
tingkat kognitif (pengetahuan) hingga sampai pada bagaimana
menyelesaikan masalah dan berpikir kritis dengan tingkat kecerdasan
spiritual emosional yang baik, baik bagi anggota masyarakat maupun
pengurus dan Warga KARANG TARUNA pada khususnya;
d. Komunikatif. Program diselenggarakan dengan dukungan aspek
komunikasi yang sehat, elegan dan setara sehingga menumbuhkan
kepercayaan diri yang kuat dalam setiap personil pengurus dan anggota
dengan tetap menjaga penghargaan terhadap etika berorganisasi dan
bertata-krama dalam masyarakat;
e. Preventif. Program dirancang dengan orientasi untuk mencegah secara
dini kemungkinan terjadinya permasalahan sosial baru, kemungkinan
terlibatnya seseorang dalam permasalahan sosial atau kemungkinan
kambuhnya suatu penyakit sosial atau seseorang kedalam suatu
permasalahan sosial;
f. Humanis. Setiap program juga dirancang dan diselenggarakan dengan
menganut prinsip-prinsip kemanusiaan yang tinggi, penghormatan
terhadap Hak Azasi Manusia dan perlakuan yang sama terhadap setiap
orang tanpa pandang bulu.
Rapat Kerja Karang Taruna Kota Cimahi 2020, 22 Februari 2020

H. KEBIJAKAN PENGURUS KARANG TARUNA KOTA CIMAHI

1. Penyediaan Data Dasar, Dasar Dasar ke-Karang Taruna-an menyangkut


data kepengurusan, data kewargaan aktif (aktivis), data PMKS/PPKS, data
potensi dan permasalahan ekonomi serta data geografis dan demografis
hingga tingkat kelurahan, ketersediaannya merupakan kebutuhan pokok
bagi Karang Taruna. Karena ketersediaan data dasar dimaksud akan
mampu membangun perencanaan yang akurat dan melahirkan program
yang tepat sasaran serta memposisikan Karang Taruna sebagai organisasi
yang betul-betul diperhitungkan menjadi ujung tombak dalam setiap
implementasi program-program pemerintah maupun program-program
pemberdayaan pada umumnya.
2. Konsolidasi dan Sosialisasi. Konsolidasi lebih pada penataan
kelembagaan, keorganisasian dan kepengurusan terutama ditingkat
Kecamatan sebagai amanat TKKT IV Kota Cimahi. Sosialisasi merupakan
langkah-langkah memperkenalkan dan membangun kesamaan tentang
format kelembagaan Karang Taruna yang relevan dengan kebutuhan saat
ini.
3. Pembenahan Sistem Administrasi. Menyangkut upaya-upaya strategis
menata manajemen professional kelembagaan (organisasi) sebagai modal
penting menjalankan program kerja dan membina hubungan kemitraan
dengan pihak lain, termasuk prioritas penting penyediaan sekretariat yang
sangat representatif di Kota Cimahi.
4. Keuangan. Membangun manajemen keuangan yang bersifat kolektif,
kemitraan, dan kreatif melalui usaha-usaha baik secara internal maupun
eksternal. Prinsip keswadayaan terutama dalam hal pengembangan program
menjadi sangat penting sebagai modal tawar menawar dalam kerjasama
kemitraan.
5. Partisipasi. Partisipasi adalah kunci pengembangan dan pemberdayaan
karena melalui upaya-upaya partisipatif maka diharapkan Warga/Pengurus
Karang Taruna di Kota Cimahi dapat belajar lebih banyak lagi. Partisipasi
dikembangkan selain dalam penyelenggaraan program oleh Karang Taruna
maupun program pihak lain.
6. Peningkatan Kapasitas Pengurus. Konsolidasi Internal sangat penting
dibangun sedini mungkin mengingat peningkatan kualitas kepengurusan
(PKT Jabar) merupakan syarat mutlak bagi penyelenggaraan
programprogram kerja Pengurus Karang Taruna Kota Cimahi. Kebijakan ini
dilakukan melalui aktivitas diskusi berkala, rapat-rapat bidang dan bidang,
pengiriman pengurus pada kegiatan-kegiatan pelatihan, simulasi, dan jurnal
internal.
Rapat Kerja Karang Taruna Kota Cimahi 2020, 22 Februari 2020

I. PROGRAM KERJA KARANG TARUNA KOTA CIMAHI


MASA BAKTI 2019-2024

Program Bidang Keorganisasian dan Kelembagaan

1. Rapat Kerja Karang Taruna Kota Cimahi (2020);


2. Rapat Pengurus Pleno Pengurus Karang Taruna Kota Cimahi (4 bulan
sekali);
3. Rapat Pengurus Harian Pengurus Karang Taruna Kota Cimahi (2 bulan
sekali);
4. Rapat Konsultasi Karang Taruna Jawa Barat dengan pihak mitra kerja
dari kalangan pemerintah dan dunia usaha (tahunan);
5. Rapat Konsultasi dengan Majelis Pertimbangan Karang Taruna Kota
Cimahi (setahun 2 kali);
6. Pembuatan Kartu Warga Aktif untuk kalangan Pengurus Karang Taruna
Kecamatan hingga Kelurahan (Jangka Panjang);
7. Penyelenggaraan Pendataan klasifikasi Karang Taruna Kelurahan untuk
pemetaan dan penetapan status akreditasi (Jangka Menengah);
8. Pembentukan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Karang Taruna
Kota Cimahi (Jangka Panjang);
9. Pengadaan Kendaraan Operasional Karang Taruna Kota Cimahi (Jangka
Menengah);
10. Pengusulan Program dan Pelaksanaan Rencana Pra-Pembangunan
Sekretariat /Kantor Karang Taruna Kota Cimahi (Jangka Panjang)

Program Bidang Kerohanian

1. Sektor Pengembangan Kerohanian:


a. Memperingati Hari Keagamaan (Jangka Menengah);
b. Islamic Festival Ramadhan(Jangka Menengah);
c. Youth Islamic Movement (Jangka Panjang);

2. Sektor Pembinaan Mental dan Kerohanian:


a. Penyelenggaraan Pengajian bagi Pengurus Karang Taruna Kota Cimahi
dan Kecamatan dan Kelurahan (rutin);
b. Pelatihan Emotional Spiritual Question (ESQ) bagi Pengurus Karang
Taruna (Jangka Menengah);

3. Program Peningkatan Kapasitas Kepengurusan:


a. Orientasi dan pelatihan peningkatan kapasitas pengurus Karang
Taruna (Jangka Pendek);
b. Ekonomi Keumatan (Jangka Menengah).
Rapat Kerja Karang Taruna Kota Cimahi 2020, 22 Februari 2020

Program Bidang Humas dan Kemitraan

1. Pengembangan kemitraan dengan pemerintah secara fungsional maupun


teknis, temporer maupun berkelanjutan (Jangka pendek, menengah dan
panjang);
2. Pengembangan potensi kerjasama kemitraan dalam berbagai bidang
yang melibatkan generasi muda (Jangka Menengah);
3. Pengembangan kemitraan dengan dunia usaha (BUMD, BUMN dan
swasta) melalui implementasi tanggung jawab sosial perusahaan
(Jangka Pendek);
4. Pengembangan kerjasama kemitraan dengan legislatif dalam rangka
memantapkan kedudukan dan tupoksi Karang Taruna yang harus di
perkuat oleh regulasi (Jangka Menengah);
5. Pengembangan kerjasama kemitraan dengan lembaga yudikatif (lembaga
pengawasan dan hukum) dalam rangka penyelenggaraan organisasi
yang tertib dan memperluas wawasan hukum Karang Taruna (Jangka
Menengah);
6. Penerbitan dan pengembangan Bulletin Karang Taruna Kota Cimahi
(Jangka Panjang);
7. Pembentukkan Manajemen Sistem Informasi Karang Taruna Kota
Cimahi (website, hotline service, e-mail, dan IT KT Cimahi) (Jangka
Pendek);
8. Pengadaan Teknologi Sistem Databased dan Informasi Karang Taruna
Ter-update / GIS System (Jangka Menengah);
9. Pengembangan dan Penguatan Fungsi Komunikasi dan Informasi
Kepengurusan Karang Taruna Kota Cimahi (Jangka Pendek);
10. Pembentukan Media Center Karang Taruna Kota Cimahi (Jangka
Pendek);
11. Pengembangan kerjasama dengan Surat Kabar Lokal dan provinsi dalam
peningkatan pencitraan dan publikasi Karang Taruna (Jangka
Menengah).

Program Bidang Pariwisata,Ekonomi Kreatif, UMKM dan UEP

1. Program Kelembagaan:
a. Pendataan potensi dan permasalahan ekonomi daerah yang terkait
dengan KUBE/UEP Karang Taruna (Jangka Pendek);
b. Pengembangan dan operasionalisasi Koperasi Karang Taruna se Kota
Cimahi (Unit Teknis Karang Taruna dibidang ekonomi) (Jangka
Pendek);

2. Program Incubator Bisnis:


Rapat Kerja Karang Taruna Kota Cimahi 2020, 22 Februari 2020

a. Pengembangan Produk UEP Karang Taruna (Jangka Panjang);


b. Pengembangan dan pemantapan Kewirausahaan dikalangan pelaku
UEP Karang Taruna (Jangka Panjang);
c. Peningkatan kapasitas dan kualitas manajemen pemasaran
dikalangan pelaku UEP Karang Taruna (Jangka Panjang);
d. Peningkatan kapasitas dan kualitas manajemen penjualan dikalangan
pelaku UEP Karang Taruna (Jangka Panjang);
e. Peningkatan kapasitas dan kualitas manajemen keuangan dikalangan
pelaku UEP Karang Taruna (Jangka Panjang);

3. Program Ekonomi Kreatif:


a. Pengembangan kolaborasi dengan BUMD, BUMN dan swasta murni
(Jangka Panjang);
b. Pengembangan Produk dan Jasa dari Potensi Unggulan Karang
Taruna Kota Cimahi (Jangka Panjang);
c. Pengembangan Potensi Kepariwisataan dan Jasa Wisata yang dikelola
oleh Karang Taruna (Jangka Menengah).

4. Program Kemitraan:
a. Pengembangan Permodalan bagi UEP Karang Taruna di Kota Cimahi
(Jangka Menengah);
b. Peningkatan kapasitas keahlian usaha bagi pengelola UEP Karang
Taruna di Kota Cimahi (Jangka Panjang).

Program Bidang Kesejahteraan Sosial & CSR

1. Program Karang Taruna Berbagi


a. MOU dengan Perusahaan untuk kerjasama peduli sosial dengan
penyimpanan kencleng/kotak (Jangka Pendek);
b. Road show dan FGD dengan PSKS lainnya (Jangka Pendek);
c. Pemberian bantuan sosial (Jangka Pendek, Menengah dan Panjang);
d. Pembuatan Kencleng (Jangka Menengah);
e. Program Rehabilitasi dan Advokasi kepada PMKS/PPKS (Jangka
Pendek, Menengah dan Panjang).

2. Program Penanggulangan Bencana:


a. Pembentukan dan pelantikan Unit Teknis Penanggulangan Bencana
Karang Taruna Kota Cimahi (Jangka Menengah);
Rapat Kerja Karang Taruna Kota Cimahi 2020, 22 Februari 2020

b. Audiensi dengan lembaga terkait (Jangka Pendek);


c. Kerjasama sosialisasi penanggulangan dan mitigasi kebencanaan
(Kampanye Simulatif Kesiap-siagaan) dengan BMG, RAPI,BPBD,
Instansi Sosial, PMI, ISGI, dan Media Massa (Jangka Menengah);
d. Penyelenggaraan Persediaan Stock Bantuan dana dan logistik (Jangka
Menengah);
b. Pengadaan mobil unit takis cepat tanggap bencana/mobil rescue
(Jangka Panjang);
c. Pengadaan Alat dan perlengkapan Tanggap Darurat (Jangka
Menengah);
d. Pemberian Bantuan sosial dan advokasi kepada korban bencana
(Jangka Pendek dan Menengah).

3. Program Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesejahteraan Sosial KT:


a. Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesejahteraan Sosial KT (Jangka
Menengah);
b. Pembuatan dan pengembangan modul dan seragam untuk TKS KT
(Jangka Menengah);
c. Rekruitmen Sumberdaya Manusia TKS KT yang profesional (Jangka
Panjang);
d. Stadium General Kesejahteraan Sosial (Jangka Panjang).

4. Program Penanggulangan Bahaya Narkoba:


a. Kampanye Anti Narkoba dan Peringatan Hari Anti Madat se-Dunia
(Jangka menengah, rutin tahunan).

5. Program Rehabilitatif dan Pasca-Rehabilitatif:


a. Penyelenggaraan Workshop Perumusan dan Implementasi Model
Rehabilitasi dan Penanganan Efektif Anak Jalanan (Jangka
Menengah);
b. Penyelenggaraan Workshop Model Penanganan Korban Trafficking dan
Pekerja Seks Komersial (Jangka Pendek);

6. Program Pemberdayaan Masyarakat dan Pelayanan Langsung:


a. Penyelenggaraan Bulan Bhakti Karang Taruna Tingkat Kota Cimahi
dengan kegiatan-kegiatan: Bhakti Sosial, Donor Darah, Kemah
Bhakti, Karang Taruna Expo, Rapat Konsultasi, SKBKT, dan Puncak
Acara Pencanangan (Rutin Tahunan);
b. Penyelenggaraan Gerakan Lingkungan Hidup Karang Taruna Kota
Cimahi dengan kegiatan: Kampanye Penghijauan dan Rehabilitasi
Rapat Kerja Karang Taruna Kota Cimahi 2020, 22 Februari 2020

Lahan Kritis serta Workshop Pengelolaan Sampah Kota (Jangka


Pendek);

7. Program Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) melalui


Karang Taruna:
a. Melakukan pendataan Perusahaan-perusahaan se-Kota Cimahi yang
telah menyelenggarakan CSR (Jangka Pendek);
b. Melakukan pendataan terhadap Karang Taruna yang selama ini telah
melakukan penyaluran kegiatan CSR dari perusahaan diwilayahnya
(Jangka Pendek);
c. Melakukan pendataan terhadap wilayah-wilayah yang memiliki
potensi kerjasama dalam pengembangan kegiatan CSR terutama
daerah dengan ciri khas industri (Jangka Menengah);
d. Melakukan pendataan terhadap perusahaan-perusahaan se-Kota
Cimahi yang belum mengimplementasikan kegiatan CSRnya (Jangka
Pendek);
e. Menyelenggarakan seminar tentang CSR terutama dalam perspektif
mitra kerja dan parameter pelaksanaan CSR (Jangka Panjang);
f. Mempromosikan kepada kalangan dunia usaha terhadap
programprogram unggulan Karang Taruna serta kapasitas Karang
Taruna dalam penyaluran kegiatan CSR, baik melalui selebaran,
buku maupun dalam kegiatan-kegiatan expo (Jangka Pendek).

Program Pendidikan & Pelatihan

1. Sektor Pendidikan:
a. Penyelenggaraan pendidikan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM) yang difasilitasi Karang Taruna dengan dinas/instansi terkait
(Jangka Menengah);
b. Proyeksi Program Beasiswa bagi Warga Karang Taruna di Kota Cimahi
dalam kerjasama dengan Perguruan Tinggi (Jangka Panjang);
c. Kerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam pembentukan dan
pengembangan Kelompok Studi dan Riset Karang Taruna (Jangka
Pendek);

2. Sektor Pelatihan:
a. Pengembangan modul pelatihan dan peningkatan kapasitas
kepemimpinan Karang Taruna (Jangka Pendek);
b. Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Kepemimpinan tingkat kelurahan
(Jangka Menengah);
c. Penyelenggaraan Pelatihan Lanjutan Kepemimpinan Karang Taruna I
Tingkat Kecamatan (Jangka Menengah);
d. Penyelenggaraan Pelatihan Lanjutan Kepemimpinan Karang Taruna II
Rapat Kerja Karang Taruna Kota Cimahi 2020, 22 Februari 2020

Tingkat Kota (Jangka Panjang);


e. Pelatihan Keterampilan Sosial dan Manajemen Pelayanan Sosial bagi
Pengurus Karang Taruna tingkat Kota dan Kecamatan (Jangka
Pendek);
f. Pelatihan/Pemantapan Tenaga Inti Karang Taruna tingkat Kota
(Jangka Menengah);
g. Pelatihan Pembekalan Pola Kendali Operasional Satuan Tugas Karang
Taruna Anti Narkotika (Jangka Menengah);
h. Pelatihan Kewirausahaan Karang Taruna tingkat kota (Jangka
Menengah);
i. Pengembangan modul-modul pelatihan (Jangka Pendek);

Program bidang Rekreatif, Olahraga dan Seni Budaya

2. Program Seni dan Budaya:


a. Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya Sunda se-Kota Cimahi
(Jangka Menengah);
b. Studi Wisata (kunjungan muhibah) Pengurus Karang Taruna Kota
Cimahi ke dalam dan luar Kota (jangka menengah);
c. Kunjungan ke Wilayah (Kecamatan dan Kelurahan) yang mempunyai
potensi budaya (Jangka Menengah);
d. Pembentukan dan pengembangan Kelompok Paduan Suara Karang
Taruna Kota Cimahi (Jangka Panjang).

3. Program Rekreatif dan Wisata:


a. Pelatihan Pemandu Wisata (Touris Guide) bagi Kader Karang Taruna
(Jangka Panjang);
b. Penyelenggaraan Jambore Karang Taruna dengan kegiatan rekreatif
dan wisata kreatif terpadu (Jangka Panjang)

4. Program Olahraga dan Kesehatan:


a. Penyelenggaraan Pekan Olahraga Karang Taruna secara berjenjang,
tingkat Kota Cimahi (Jangka Panjang);
b. Penyelenggaraan Kegiatan Gerak Jalan Sehat bersama Karang Taruna
(Jangka Menengah);
c. Penyelenggaraan Turnamen Futsal Karang Taruna se-Kota Cimahi
(Jangka Menengah);
d. Olahraga rutin bersama Pengurus Karang Taruna Kota Cimahi
(Jangka Pendek: rutin);
Rapat Kerja Karang Taruna Kota Cimahi 2020, 22 Februari 2020

J. PETA JALAN KARANG TARUNA KOTA CIMAHI (2019-2024)

2020
1. Penetapan Rencana Strategis
2. Penetapan Rencana Aksi
3. Pengenalan sejarah Karang Taruna
4. meningkatkan kapasitas sumber daya manusia Karang Taruna melalui TOT
program tingkat II Kota Cimahi
5. meningkatkan kelembagaan Karang Taruna melalui penguatan struktural
dan penambahan anggota di Kota Cimahi
6. mengembangkan aktivitas Karang Taruna;
7. meningkatkan sarana dan prasarana kegiatan Karang Taruna; dan
8. mengembangkan jejaring kerja Karang Taruna melalui penguatan
komunikasi dan integrasi
2021
1. Implementasi dan pengawasan Rencana Aksi
2. Monev anggota dan program kerja di Koat Cimahi
3. meningkatkan kapasitas sumber daya manusia Karang Taruna melalui TOT
program tingkat III kecamatan se – Kota Cimahi
4. meningkatkan kelembagaan Karang Taruna melalui penguatan struktural
dan penambahan anggota di Kota Cimahi
5. mengembangkan aktivitas Karang Taruna;
6. meningkatkan sarana dan prasarana kegiatan Karang Taruna; dan
7. mengembangkan jejaring kerja Karang Taruna melalui penguatan
komunikasi dan integrasi
2022
1. Implementasi dan pengawasan Rencana Aksi
2. Monev anggota dan program kerja di Kota Cimahi
3. meningkatkan kapasitas sumber daya manusia Karang Taruna melalui TOT
program tingkat IV kelurahan se- Kota Cimahi
4. meningkatkan kelembagaan Karang Taruna melalui penguatan struktural
dan penambahan anggota di Kota Cimahi
5. mengembangkan aktivitas Karang Taruna;
6. meningkatkan sarana dan prasarana kegiatan Karang Taruna; dan
7. mengembangkan jejaring kerja Karang Taruna melalui penguatan
komunikasi dan integrasi
2023
1. Implementasi dan pengawasan Rencana Aksi
2. Monev anggota dan program kerja di Kota Cimahi
3. meningkatkan kapasitas sumber daya manusia Karang Taruna melalui TOT
program tingkat IV lingkungan/RW
4. meningkatkan kelembagaan Karang Taruna melalui penguatan struktural
dan penambahan anggota di Kota Cimahi
5. mengembangkan aktivitas Karang Taruna;
6. meningkatkan sarana dan prasarana kegiatan Karang Taruna; dan
7. mengembangkan jejaring kerja Karang Taruna melalui penguatan
komunikasi dan integrasi
Rapat Kerja Karang Taruna Kota Cimahi 2020, 22 Februari 2020

2024
1. Implementasi dan pengawasan Rencana Aksi
2. Monev anggota dan program kerja di Kota Cimahi
3. meningkatkan kapasitas sumber daya manusia Karang Taruna melalui TOT
program tingkat IV lingkungan/RW
4. meningkatkan kelembagaan Karang Taruna melalui penguatan struktural
dan penambahan anggota di Kota Cimahi
5. mengembangkan aktivitas Karang Taruna;
6. meningkatkan sarana dan prasarana kegiatan Karang Taruna; dan
7. mengembangkan jejaring kerja Karang Taruna melalui penguatan
komunikasi dan integrasi
2024
1. Evaluasi Rencana Strategis 5 tahuan
2. Monev Rencana Aksi
3. Monev program 5 tahunan
4. Peningkatan kapasitas anggota melalui program pengembangan usaha
menuju kemandirian setiap anggota
5. Pengembangan kemitraan yang menjamin peningkatan kemampuan dan
potensi generasi muda secara terarah dan berkesinambungan
Rapat Kerja Karang Taruna Kota Cimahi 2020, 22 Februari 2020
Rapat Kerja Karang Taruna Kota Cimahi 2020, 22 Februari 2020

K. PENUTUP

Paradigma pembangunan saat ini sudah mengalami perubahan yang lebih


cerah karena strategi pembangunan yang berorientasi kepada kerakyatan.
Kesadaran ini setidaknya bukan hanya tumbuh di kalangan pemerintah tetapi
juga tumbuh di kalangan masyarakat yang terwakili oleh
komponenkomponennya.

Masyarakat diharapkan lebih banyak mengambil peran utama dalam


menggerakkan pembangunan, dengan asumsi bahwa masyarakat lebih
memahami dan merasakan apa yang mereka butuhkan. Karena itu sebagai
salah satu representasi masyarakat guna ikut mendukung upaya peningkatan
taraf kesejahteraan sosial masyarakat, maka KARANG TARUNA Kota Cimahi
tetap secara konsisten berupaya mempersembahkan program-program terbaik
sebagai wujud pengabdian dan perjuangan ke arah yang lebih baik. Rencana
Strategi, Kebijakan Umum dan Program Kerja untuk 5 (lima) tahun kedepan ini
ditetapkan sebagai manifestasi dari kehendak tersebut. Semoga dengan
tersusunnya Renstra, Kebijakan Umum dan Program Kerja ini akan menjadi
pedoman yang mencerahkan bagi gerak langkah perjuangan KARANG TARUNA
di Kota Cimahi. Semoga Karang Taruna Kota Cimahi senantiasa berjaya dengan
panji-panjinya yang berkibar megah di bumi parahyangan tersayang dan bumi
Nusantara tercinta. Salam ADHITYA KARYA MAHATVA YODHA!

DITETAPKAN DI : Cimahi Technopark, Kota Cimahi


PADA TANGGAL : 22 Februari 2020 J A M
: WIB

ATAS PERSETUJUAN FORUM RAPAT KERJA KARANG TARUNA KOTA CIMAHI


TAHUN 2020

PENGURUS KARANG TARUNA PROVINSI JAWA BARAT,

BILAL INSAN MUHAMMAD PRIATNA SALMAN NURDIN, S.Pd.I.


Ketua Sekretaris

Anda mungkin juga menyukai