OLEH :
KELOMPOK 1
FAKULTAS KEPERAWATAN
2020
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................ii
1. Latar Belakang.....................................................................................................ii
2. Tujuan...................................................................................................................ii
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................iii
1. Definisi..................................................................................................................iii
2. Keunggulan Pembelajaran Klinik......................................................................iii
3. Tantangan Pembelajaran Klinik........................................................................iii
4. Masalah Pembelajaran Klinik............................................................................iv
5. Metode Pembelajaran Di Klinik.........................................................................iv
A. Experensial.........................................................................................................v
B. Konferensi.........................................................................................................vi
C. Observasi (Ronde Keperawatan).....................................................................vii
D. Bed Side Teaching.............................................................................................ix
6. Evaluasi Praktik Keperawatan............................................................................x
BAB III PENUTUP........................................................................................................xii
Kesimpulan.................................................................................................................xii
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................xiii
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan tinggi keperawatan merupakan tingkatan pendidikan
yang bertujuan menghasilkan perawatan professional. Proses pendidikan
ini dilaksanakan melalui dua tahap, yaitu tahap akademik dan tahap
profesi. Proses pendidikan tahap profesi di Indonesia dikenal dengan
pembelajaran klinik dan lapangan, yang bertujuan untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menerapkan ilmu yang dipelajari
dikelas (pada tahap akademik) ke praktik klinik. Program profesi
(pengalaman belajar klinik – PBK dan pengalaman belajar lapangan- PBL)
merupakan proses transformasi mahasiswa menjadi perawat professional.
Dengan kata lain, peserta didik dengan perilaku awal sebagai mahasiswa
keperawatan, setelah memperoleh PBK dan PBL dia akan memiliki
perilaku sebagai perawat professional. Dalam fase ini, peserta didik
mendapat kesempatan beradaptasi pada perannya sebagai perawat
professional dalam masyarakat keperawatan dan lingkungan pelayanan
atau askep.
2. Tujuan
a) Mahasiswa mampu memahami tentang metode pembelajaran di klinik.
b) Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tujuan, kesalahan dan
evaluasi dari satu metode.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi
Pembelajaran praktisi klinik adalah suatu bentuk pengalaman belajar
profesional yang menekankan pada pentingnya klien, mahasiswa dan
konteks situasional proses pembelajaran terjadi.
4
4. Masalah Pembelajaran Klinik
Masalah utama dalam pembelajarn klinik adalah sebagai berikut :
Belum jelasnya tujuan yang ingin di capai.
Lebih cenderung untuk fokus pada aspek pengetahuan berdasar fakta
daripada pengembangan sikap serta keterampilan memecahkan
masalah.
Peserta didik lebih banyak melakukan observasi pasif di bandingkan
partisipasi aktif.
Supervisi yang belum adekuat dan kurangnya masukan dari
pembimbing klinik.
Kesempatan untuk berdiskusi masih kurang.
Kurangnya penghargaan terhadap privasi dan harga diri klien.
5
A. Experensial
Pengertian Experensial
Suatu metode yang dipergunakan pembimbing akademik
dalam membatu peserta didik dalam menyelesaikan masalah dan
mengambil keputusan terhadap kasus yang terjadi dengan pasien
atau keluarga pasien.
6
9. Merupakan situasi penyelesaian masalah yang memerlukan
pengambilan keputusan.
10. Peserta didik melakukan :
Pengujian data yang ada.
Pengidentifikasian alternatif tindakan.
Penentuan prioritas tindakan.
Pembuatan keputusan.
11. Melengkapi situasi pengambilan keputusan secara
indidvidual atau kelompok.
12. Berdiskusi dan menggali proses berpikir dalam menanggapi
situasi.
Proses Insiden
Keguanaan dari proses insiden adalah sebagai berikut :
a. Membantu peserta didik mengembangkan keterampilan reflektif
berdasarkan kejadian klinik/insiden.
b. Insiden berasal dari pengalaman praktik aktual atau
dikembangkan secara hipotetikan.
c. Bisa dalam bentuk insiden terkait klien, staf atau tatanan praktik.
B. Konferensi
Keguanaan dari metode konferensi adalah sebagai berikut :
1. Dirancang melalui diskusi kelompok
2. Meningkatkan pembelajaran penyelesaian masalah dalam
kelompok, melalui analisis kritikal, pemilihan alternatif
pemecahan masalah, dan pendekatan kreaktif.
3. Memberikan kesempatan mengemukakan pendapat dalam
menyelesaikan masalah.
4. Menerima umpan balik dari kelompok atau pengajar.
5. Memberi kesempatan terjadi peer review, diskusi kepedulian,
issue, dan penyelesaian masalah oleh disiplin lain.
6. Berinteraksi dan menggunakan orang lain sebagai narasumber.
7
7. Meningkatkan kemampuaan memformulasikan idea.
8. Adanya kemampuan konstribusi peserta didik.
9. Meningkatkan percaya diri dalam berinteraksi dengan kelompok.
10. Kemampuan menggali perasaan, sikap dan nilai-nilai yang
mempengaruhi praktik.
11. Mengembangkan keterampilan beragumentasi.
12. Mengembangkan keterampilan kepemimpinan.
Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik
yang memungkinkan peserta didik menstranfer dan
mengaplikasikan pengetahuan teoritis kedalam praktik
keperawatan langsung.
1. Tujuan
a. Menumbuhkan cara berpikir kritis.
b. Menumbuhkan pemikiran bahwa tindakan keperawatan
berasal dari masalah klien.
8
c. Meningkatkan pola pikir sistematis.
d. Meningkatkan validitas data klien.
e. Menilai kemampuan menentukan diagnosa keperawatan.
f. Meningkatkan kemampuan membuat jastifikasi, menilai
hasil kerja, dan memodifikasi Renpra.
2. Karakteristik
a. Klien dilibatkan langsung
b. Klien merupakan fokus kegiatan peserta didik
c. Peserta didik dan pembimbing melakukan diskusi
d. Pembimbing memfasilitasi kreaktifitas pesrta didik adanya
ide-ide baru.
e. Pembimbing klinik membantu mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk meningkatkan
kemampuan dalam mengatasi masalah.
3. Kelemahan
Klien dan keluarga merasa kurang nyaman dan privacy
terganggu
9
b. Menjelaskan masalah keperawatan utama
c. Menjelaskan intervensi yang dilakukan
d. Menjelaskan hasil yang didapat
e. Menentukan tindakan selanjutnya
f. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang diambil
6. Peran Pembimbing
a. Membantu peserta didik untuk belajar.
b. Mendukung dalam proses pembelajaran
c. Memberikan justifikasi
d. Memberikan Reinforcement
e. Menilai kebenaran dari masalah dan intervensi
keperawatan serta rasional tindakan.
f. Mengarahkan dan mengoreksi.
g. Mengintegrasikan teori, dan konsep yang telah dipelajari.
7. Masalah
a. Berorientasi pada prosedur keperawata
b. Persiapan sebelum praktik kurang memadai
c. Belum ada keseragaman tentang hasil ronde
keperawatan.
d. Belum ada kesepakatan tentang rmodel ronde
keperawartan.
10
2. Manfaat
Agar pembimbing klinik dapat mengajarkan dan mendidik peserta
didik untuk menguasai keterampilan prosedural, menumbuhkan
sikap profesional, mempelajari perkembangan biologis/fisik,
melakukan komunikasi melalui pengamatan langsung.
3. Prinsip
a. Sikap fisik maupun psikologis dari pembimbing klinik peserta
didik dan klien.
b. Jumlah peserta didik dibatasi (ideal 5-6 orang)
c. Diskusi pada awal dan paska demonstrasi didepan klien
dilakukan seminimal mungkin.
d. Lanjutkan dengan redemonstrasi
e. Kaji pemahaman peserta didik sesegera mungkin terhadap apa
yang didapatnya saat itu.
f. Kegiatan yang didemonstrasikan adalah sesuatu yang belum
pernah diperoleh peserta didik sebelumnya, atau apabila
peserta didik menghadapi kesulitan menerapkan.
4. Persiapan
a. Mendapatkan kasus yang sesuai yang dapat memberikan
kesempatan pada peserta didik untuk menerapkan keterampilan
teknik prosedural dan interpersonal.
b. Koordinasi dengan staff diklinik agar tidak mengganggu
jalannya rutinitas perawatan klien.
c. Melengkapi peralatan atau fasilitas yang akan digunakan.
11
Evaluasi belajar mengajar merupakan bagian integral dalam proses
pendidikan. Karena itu harus dilakukan oleh setiap pendidik sebagai
bagian dari tugasnya dalam merancang sistem pembelajaran. Setiap
merancang sistem pembelajaran, sebaiknya telah ditetapkan terlebih
dahulu tujuan-tujuan yang ingin dicapai yang akan dituangkan dalam
rumusan rencana evaluasi. Evaluasi 10 atau penilaian tidak hanya
dilakukan terhadap hasil belajar tetapi juga dilakukan terhadap proses
pengajaran itu sendiri.
Banyak keuntungan yang didapat apabila evaluasi telah
direncanakan sebelumnya dan dikelola dengan baik. Keuntungan-
keuntungan itu antara lain:
Memberikan kemudahan dalam mengkaji ulang
model atau rancangan pembelajaran yang telah disusun.
Membantu dalam mengumpulkan informasi tentang
pemahaman peserta didik terhadap suatu materi dan memberikan waktu
yang cukup untuk merancang tes sehingga tes yang dilakukan tidak
terkesan asal-asalan.
12
bukan merupakan suatu hal yang bersifat subjektif atau keberuntungan.
Baik buruknya hasil evaluasi akan menjadi indikator suatu institusi,
bahkan turut menentukan apakah suatu program masih layak
dipertahankan seandainya berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan
adalah kurang memuaskan. Oleh karena itu baik tidaknya pengeloaan
evaluasi ikut menentukan penguasaan mahasiswa terhadap kompetensi
yang harus dicapainya dan berdampak pada mutu suatu institusi.
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengalaman belajar klinik dan lapangan merupakan proses pembelajaran
yang penting diberikan kepada peserta didik untuk mempersiapkan mereka
menjadi perawat profesional pemula. Melalui pengalaman belajar klinik dan
lapangan diharapkan dapat membentuk kemampuan akademik dan profesional,
mampu mengembangkan ketrampilan dalam memberikan pelayanan atau asuhan
keperawatan profesional, serta dapat berorientasi dengan peran profesionalnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
15