Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK. FISIKA UMUM


PRODI S1 PENDIDIKAN
MATEMATIKA

Skor Nilai :

Perancangan Boost Konverter Sebagai Penguat Umpan Balik Charger Control Baterai
Pada Panel Surya

(Venny Yusiana)

NAMA MAHASISWA : ADE BULAN MUHARRANI BATU BARA

NIM : 4201111025

DOSEN PENGAMPU : YENI MEGALINA, S.Pd.,M.Si

MATA KULIAH : FISIKA UMUM

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

OKTOBER 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Journal Review mata
kuliah Fisika Umum dengan judul Perancangan Boost Konverter Sebagai Penguat Umpan
Balik Charger Control Baterai Pada Panel Surya.

Critical Journal Review ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan dukungan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Critical Journal Review ini.
Untuk itu saya sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung saya dalam pembuatan Critical Journal Review ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, saya memohon maaf
apabila ada kesalahan dan kekurangan. Akhir kata saya ucapkan Terima Kasih.

Medan, 18 Oktober 2020

Ade Bulan Muharrani Batu Bara

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2


DAFTAR ISI........................................................................................................... 3

BAB 1 PENDAHULUAN

A. RASIONALISASI PENTINGNYA CJR ............................................................ 4

B. TUJUAN ............................................................................................................. 4

C. IDENTITAS JURNAL ........................................................................................ 4

BAB II RINGKASAN ISI JURNAL

JURNAL I

 I.PENDAHULUAN ..................................................................................... 5
 II.METODE PENELITIAN ..................................................................... 5-6
 III.HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... 6

JURNAL II

 I.PENDAHULUAN ..................................................................................... 9
 II.METODE PENELITIAN ....................................................................... 10
 III.HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................... 10-11

BAB III PEMBAHASAN

 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal ............................................................. 12


 Kesimpulan ................................................................................................ 12
 Saran..................................................................................................... 12-13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. RASIONALISASI PENTINGNYA CJR

Keterampilan membuat CJR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam meringkas dan
menganalisis sebuah jurnal serta membandingkan jurnal yang dianalisis dengan jurnal yang
lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis.
Seringkali kita bingung memilih jurnal referensi untuk kita baca dan pahami,
terkadang kita hanya memilih satu jurnal untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum
memuaskan misalnya dari segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu penulis
membuat CJR Pragmatik ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih jurnal referensi
terkhusus pada pokok bahasan tentang cakupan dalam pragmatik.
B. TUJUAN

Critical Jurnal Review ini bertujuan untuk penyelesaian tugas CJR mata kuliah Fisika
Umum , menambah keterampilan dalam mengkritisi dan membandingkan jurnal, dan
menambah wawasan mengenai materi baterai dan charger.

C. IDENTITAS JOURNAL

 Jurnal I

1. Judul jurnal : Perancangan Boost Konverter Sebagai Penguat Umpan Balik Charger
Control Baterai Pada Panel Surya

2. Penulis : Venny Yusiana

3. Dipublikasikan : Oktober 2018

4. Volume : Volume 3

 Jurnal II

1. Judul jurnal : Portable Battery Charger Berbasis Sel Surya

2. Penulis : Budhi Anto, Edy Hamdani, dan Rizki Abdullah

3. Dipublikasikan : April 2014

4. Volume : Volume 11

4
BAB II

RINGKASAN ISI JURNAL

 Jurnal I

I.PENDAHULUAN

Energi surya merupakan energi baru terbarukan dimana dalam pemanfaatan-nya selalu di
optimalkan karena intensitas cahaya dari energi surya yang tidak selalu konstan, sel surya
atau komponen panel surya adalah komponen yang dapat mengubah besar intensitas sinar
matahari menjadi energi listrik yang bisa dimanfaatkan secara langsung oleh beban atau juga
sebagai charger baterai sehingga energi listrik tersebut dapat disimpan, keadaan intensitas
matahari yang tidak selalu konstan mengakibatkan terjadinya penurunan energi listrik dari
panel surya sehingga proses charger pada baterai tidak optimal, untuk itu diperlukan sebuah
rangkaian elektronika daya sebagai penguat umpan balik panel surya.

Aplikasi elektronika daya dewasa ini sangat banyak digunakan salah satu diantaranya
adalah DC Chopper. DC Chopper ini mempunyai banyak aplikasi. Aplikasi yang sudah ada
sekarang ini adalah DC Chopper sebagai catu daya searah yang dapat diregulasi, dimana catu
daya searah yang digunakan adalah catu daya searah bisa dinaikkan dan diturunkan sesuai
dengan kebutuhan. Dengan memanfaatkan komponen saklar daya yaitu MOSFET maka kita
bisa mengatur besar keluaran dari catu daya searah[2] melalui pengaturan lebar pulsa atau
PWM yang diberikan pada gate MOSFET, DC Chopper pada Penelitian ini dirancang tipe
Boost converter . DC Chopper yang dirancang dilengkapi dengan penguatan umpan balik
(feedback) dengan mengatur lebar pulsa pada gate MOSFET dari rangkaian daya, semakin
besar lebar pulsa dari rangkaian PWM yang dibangkitkan maka keluaran catu daya semakin
besar pula. Pengaturan lebar pulsa PWM menggunakan sebuah tranduser LDR untuk
mengidentifikasikan keadaan intensitas matahari, jika intensitas matahari berkurang maka
dengan pengindaraan komponen LDR dapat menaikan lebar pulsa PWM sehingga keluaran
dari panel surya tetap stabil.

II.METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan adalah metode ekperimental yaitu dengan melakukan percobaan
terhadap variabel yang diuji. Adapun variabel yang diuji adalah radiasi matahari dibumi(
intensitas) yang tergantung keadaan spektrum solar ke bumi dimana insulation solar matahari
akan berpengaruh pada arus dan tegangan, orientasi pada Panel Surya yaitu mengoptimalkan
keluaran tegangan yang diakibatkan intensitas matahari yang tidak selalu konstan. Diagram
alir metode penelitian diperlihatkan pada gambar dibawah.

5
III.HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari tabel 1. hasil pengujian diatas, terdapat perubahan dari keluaran tegangan solar dan
keluaran tegangan boost konverter dalam setiap pengambilan data, tegangan yang dihasilkan
solar cell dipengaruhi oleh intensitas matahari, semakin besar intensitas maka tegangan yang
dihasilkan juga bertambah besar. dalam hal ini kerja dari rangkaian boost konverter berusaha
untuk menaikan tegangan keluaran yang dihasilkan dari solar cell. Hubungan kecendrungan
pengaruh intensitas matahari terhadap perubahan tegangan yang dihasilkan dari solar cell dan
boost konverter diperlihatkan pada gambar.1 dan gambar .2 dibawah

6
Gambar 1. Kurva linieritas intensitas matahari dan tegangan keluaran solar cell

Dari gambar 1 diatas kecenderungan koefesien determinasi didapat sebesar 0,62 hal ini
dikarenakan perubahan fluktuasi intensitas matahari yang terlalu ekstrim sehingga keluaran
tegangan dari solar cell kurang optimal.

Gambar .2 Kurva linieritas intensitas matahari dan tegangan keluaran boost konverter

Dari gambar 2 diatas kecenderungan koefesien determinasi didapat sebesar 0,54 lebih kecil
dari keluaran tegangan solar cell hal ini dikarenakan perubahan fluktuasi intensitas matahari
yang terlalu ekstrim dan juga pengaruh dari LDR yang berfungsi sebagai feedback pada
rangkaian boost konverter.

Tabel 2

Dari table.2 hasil pengujian diatas, merupakan pengambilan data pada hari kedua dimana data
yang didapat dipengaruhi faktor cuaca mendung sehingga besar arus yang didapat menuruan
dikarenakan faktor bayangan pada solar cell yang dipasang. Hubungan kecendrungan
pengaruh intensitas matahari terhadap perubahan tegangan yang dihasilkan dari solar cell dan
boost konverter diperlihatkan pada gambar.3 dan gambar.4 dibawah.

Gambar .3 Kurva linieritas intensitas matahari dan tegangan keluaran solar cell

7
Dari gambar.3 diatas kecenderungan koefesien determinasi didapat sebesar 0,95 yang artinya
perubahan fluktuasi intensitas matahari cenderung konstan walaupun keluaran arus solar cell
yang didapat kecil dan keluaran tegangan dari solar cell kurang optimal.

Gambar .4 Kurva linieritas intensitas matahari dan tegangan keluaran boost konverter

Dari gambar.4 diatas kecenderungan koefesien determinasi keluaran boost konverter


menurun yaitu sebesar 0,85 atau lebih kecil dari koefesien determinasi keluaran tegangan
solar cell hal ini dikarenakan pengaruh dari LDR yang berfungsi sebagai feedback pada
rangkaian boost converter.

Tabel 3

Dari tabel 3 hasil pengujian diatas, merupakan pengambilan data pada hari ketiga dimana
data yang didapat sama seperti pengambilan data pada hari kedua yaitu dipengaruhi faktor
cuaca mendung. Hubungan kecendrungan pengaruh intensitas matahari terhadap perubahan
tegangan yang dihasilkan dari solar cell dan boost konverter diperlihatkan pada gambar.5 dan
gambar.6 dibawah.

Gambar 5. Kurva linieritas intensitas matahari dan tegangan keluaran solar cell

8
Dari gambar 5 diatas kecenderungan koefesien determinasi didapat sebesar 0,22 yang artinya
perubahan fluktuasi intensitas matahari cenderung sangat besar yang mengakibatkan keluaran
arus solar cell yang didapat kecil dan keluaran tegangan dari solar cell kurang optimal.

Gambar.6 Kurva linieritas intensitas matahari dan tegangan keluaran boost konverter

Dari gambar .6 diatas kecenderungan koefesien determinasi keluaran boost konverter hampir
sama dengan koefesien determinasi keluaran tegangan solar cell dikarenakan kemampuan
LDR untuk menangkap intesitas matahari yang berfungsi sebagai feedback pada rangkaian
boost konverter sama seperti kemampuan solar cell. Berdasarkan pengamatan selama
penelitian penulis hanya memperlihatan tiga hari pengamatan untuk penerbitan jurnal ini.

 Jurnal II

I. PENDAHULUAN

Dengan semakin menipisnya cadangan bahan bakar fosil dunia dan isu-isu lingkungan global,
berbagai kalangan baik yang berasal dari pemerintahan maupun organisasi swadaya
masyarakat nasional maupun internasional telah berupaya mempopulerkan sumber energi
alternatif pengganti bahan bakar fosil atau lebih dikenal dengan istilah energi baru dan
terbarukan (EBT). Energi yang berasal dari cahaya matahari merupakan sumber tenaga yang
potensial untuk diusahakan, mengingat potensinya melimpah di wilayah Indonesia sebesar 4
kWh/m2 per hari [1]. Selain itu dengan teknologi sel surya, proses konversi energi cahaya
matahari menjadi energi listrik tidak menghasilkan gas rumah kaca sehingga pemanfaatan
energi surya melalui sel surya adalah ramah lingkungan.

Sistem yang dibuat terdiri atas konstruksi panel surya yang bersifat portabel (dapat dengan
mudah dibawa atau dipindah-pindah), baterai akumulator dan unit pengendali pengisian
muatan baterai akumulator (charge controller). Sel surya mengisi muatan baterai akumulator
melalui charge controller, selanjutnya energi yang tersimpan pada baterai akumulator dapat
dimanfaatkan sebagai sumber tenaga listrik, misalnya untuk mencatu lampu LED.

9
II. METODE

Sistem yang dibuat terdiri atas panel surya dengan konstruksi yang bersifat portabel, baterai
akumulator dan charge controller. Panel surya berfungsi mengubah cahaya matahari menjadi
kerja listrik melalui photovoltaic effect. Selanjutnya listrik yang dihasilkan oleh panel surya
disimpan pada baterai akumulator. Charge controller berfungsi mengendalikan pengisian
muatan baterai akumulator agar proses pengisian tersebut terjadi pada kondisi yang aman
bagi baterai akumulator.

Terdapat 3 hal penting yang berkaitan dengan perancangan peralatan yaitu, (1) perhitungan
ukuran panel surya, (2) perancangan dudukan panel surya yang bersifat portabel, dan (3)
perancangan rangkaian charge controller

Terdapat 3 hal penting yang berkaitan dengan perancangan peralatan yaitu, (1) perhitungan
ukuran panel surya, (2) perancangan dudukan panel surya yang bersifat portabel, dan (3)
perancangan rangkaian charge controller dapat dengan mudah ditemukan di pasaran dengan
harga yang relatif murah. Kapasitas baterai akumulator telah dipilih sebesar 7,5 Ah dengan
tegangan nominal 12 Volt. Kapasitas ini cukup untuk menyalakan lampu LED 10-W, 12-V
selama 6 jam. Dengan rata-rata nilai efikasi lampu LED sebesar 100 lumen/Watt [10], maka
lampu LED dapat menghasilkan cahaya sebesar 600 lumen. Nilai fluks cahaya tersebut secara
psikologis sangat memadai untuk menerangi sebuah gerobak dorong usaha kuliner keliling.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Baterai asam-timbal yang digunakan adalah dari jenis valve regulated lead acid (VRLA) atau
disebut juga sealed lead acid (SLA). Baterai jenis ini bebas perawatan dan lebih higinis
dibandingkan dengan jenis baterai asamtimbal lainnya, sehingga baterai jenis ini cocok
digunakan pada usaha kuliner keliling yang mementingkan aspek kebersihan dan kesehatan
produknya. Tegangan nominal baterai adalah 12 Volt dengan kapasitas 7,5 Ah.

Dengan tegangan nominal baterai SLA 12 Volt, berarti baterai menggunakan 6 sel, sehingga
tegangan pengisian baterai maksimum adalah 6x2,45 Volt = 14,7 Volt. Sedangkan batas
tegangan untuk float charging adalah 6x2,28 Volt = 13,68 Volt.

Dengan menggunakan nilai-nilai C = 7,5 Ah; E = 12 Volt dan h = 2,48 jam, diperoleh P = 40
Watt. Panel surya dengan daya maksimum 50 Watt telah dipilih untuk mengisi muatan
baterai tersebut. Spesifikasi panel surya adalah sebagai berikut,

• Daya maksimum : 50 Wp

• Tegangan Optimum : 17,2 Volt

• Arus optimum : 2,91 A

• Tegangan beban nol : 21,5 Volt

• Ukuran panel : 54 cm x 67 cm

10
 Berat : 5,5 kg

Untuk mendapatkan panel surya yang bersifat portabel, maka konstruksi mekanis panel surya
dilengkapi dengan roda kastor. Terdapat 3 roda kastor, 2 roda pada bagian belakang dan 1
roda pada bagian depan. Konstruksi panel surya dilengkapi dengan pegangan untuk
mendorong atau memindahkan panel surya tersebut. Tinggi panel surya dari lantai adalah 1
meter sehingga memudahkan orang dewasa untuk mendorongnya.

11
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

Memaparkan secara jelas dan lengkap metode dan hasil penelitian, penulis menjelaskan
proses penelitian, dan penulis menyertakan referensi.

Kesimpulan

Penambahan boost converter pada rangkaian panel surya dapat dimanfaatkan sebagai
penaik tegangan saat intensitas cahaya matahari menurun. Dengan hasil pengukuran yang
didapat pada penelitian ini terlihat tegangan yang dihasilkan akan mendekati konstan setelah
ada penambahan boost converter sehingga dapat di manfaatkan pada peralatan listrik dengan
skala tertentu.

Suatu teknologi tepat guna dalam bentuk alat pengisi muatan baterai akumulator berbasis sel
surya telah dibuat. Alat tersebut dirancang untuk bersifat portabel dan ditujukan untuk
mengisi muatan baterai akumulator berkapasitas medium yang dapat digunakan oleh
pedagang kuliner keliling dan nelayan pesisir untuk menyalakan lampu listrik untuk
menerangi gerobak dorong atau perahu mereka di malam hari. Alat tersebut mengisi muatan
baterai akumulator dengan mempergunakan metode float charging yang diimplementasikan
dengan mempertahankan tegangan pada kedua terminal baterai sebesar 13,5 Volt dan
membatasi arus pengisian sampai 1,5 Ampere, dengan mempergunakan regulator tegangan
linier LM338. Hasil pengujian pengisian baterai pada kondisi cuaca cerah dari pukul 08.00
sampai pukul 16.00 telah memperlihatkan bahwa alat yang dibuat telah dapat mengisi muatan
baterai sampai penuh pada kondisi yang aman bagi baterai tersebut. Karena menggunakan
metode float charging berbasis regulator tegangan linier maka waktu pengisian baterai
akumulator relatif lama yaitu sekitar 6 jam dan efisiensi charge controller relatif rendah
dengan nilai tertinggi sebesar 62%. Langkah penyempurnaan perlu dilakukan agar pengisian
baterai dapat dilakukan dengan lebih efisien dan lebih cepat, misalnya dengan menggunakan
converter dc-dc dan metode pengisian 3-tahap (3-stage charging).

Saran

Dalam makalah ini penulis memiliki harapan agar pembaca memberikan kritik dansaran
yang membangun. Karena penulis sadar dalam penulisan makalah ini terdapat begitu banyak
kekurangan. Berdasarkan pada kekurangan jurnal yang ditemukan selama melakukan
analisis, ada beberapa saran yang dapat diajukan adalah pelajari kriteria-kriteria jurnal yang
baik, yaitu sebagai berikut:

1. Pada saat menulis jurnal, jadikan materi terbaik yang akan dimuat di dalam jurnal.

2. Pelajari dan pahami dengan baik standar kompetensi dan kompetensi dasar yang adadalam
jurnal.
12
3. Tuliskan standar kompetensi, kompetensi dasar, juga indikator kedalam jurnal bukanhanya
tujuan pembelajaran.

4. Persiapkan dengan matang bahan-bahan atau data yang akan dijadikan materi di dalam
jurnal.

5. Dalam mendefinisikan sesuatu carilah referensi yang dapat dipercaya

6. Gunakan ilustrasi dan warna yang mampu menarik minat pembaca dan bisamemotivasi pembaca

13
DAFTAR PUSTAKA

 Venny Yusiana. Oktober 2018. Perancangan Boost Konverter Sebagai Penguat Umpan Balik
Charger Control Baterai Pada Panel Surya. Jurnal Civronlit Universitas Batanghari Vol.3 No.2
 Budhi Anto, Edy Hamdani, dan Rizki Abdullah. April 2014. Portable Battery Charger Berbasis
Sel Surya. Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 11, No. 1

14

Anda mungkin juga menyukai