Disusun oleh :
Dosen Pembimbing:
Dr. Ir. Edhi Wahyuni Setyowati, MT
Universitas Brawijaya
Malang
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika dengan
judul “Ilmu Hitung Matriks dan Macam-macam matriks” di Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya.
Demikianlah makalah ini disusun semoga bermanfaat, agar dapat memenuhi
tugas mata kuliah Matematika.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................... 1
1.2 Tujuan.................................................................................................................. 1
1.3 Rumusan Masalah................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 2
2.1 Pengertian Matriks ............................................................................................. 2
2.2 Pengertian ordo matriks................................................................................ 3
2.3 Macam-macam matriks ...............................................................................
3.0 Ilmu hitung matriks ............................................................................................. 5
BAB III PENUTUP........................................................................................................
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
Bab 1
1.1 Latar Belakang
Matematika berasal dari bahasa latin Manthanein atau Mathema yang berarti
“belajar atau hal yang dipelajari”. Sedangkan matematika di dalam bahasa belanda
dikenal dengan sebutan wiskunde yang memiliki arti “ilmu pasti”. Jadi secara umum
dapat diartikan bahwa matematika merupakan sebuah ilmu pasti yang berkenaan
dengan penalaran.
Teori matriks merupakan salah satu cabang ilmu aljabar linier yang menjadi
pembahasan penting dalam ilmu matematika. Sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, aplikasi matriks banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, baik
dalam bidang matematika maupun ilmu terapannya.
1.2 TUJUAN
a. Untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Matematika I.
b. Untuk memudahkan dalam proses pembelajaran dengan cara mendiskusikan
makalah pembahasan Ilmu hitung Matriks dan Macam” Matriks
c. Memberikan informasi kepada masahasiswa sekelas mengenai Mata kuliah
Matematika I dengan pembahasan Ilmu hitung Matriks dan Macam” Matriks
Contoh :
2 7 1 Baris I
−1 5 Baris I
( )
A= 2 0
3 4
Baris II
Baris III
B 3 0 4
4 5 2
Baris II
Baris III
Ordo dari suatu matriks ditentukan oleh banyaknya baris dan banyaknya kolom dari
matriks itu
Matriks Bujur Sangkar adalah matriks yang banyaknya kolom (n) sama dengan
banyaknya baris(n).
Contoh : A(3.3) = 1 4 7
2 3 5
6 7 2
Matriks Diagonal adalah matriks bujur sangkar yang semua elemennya sama dengan
nol, kecuali elemen pada diagonal utamanya.
Contoh :
1 0 0
[ ]
B 3 x3 = 0 3 0
0 0 2
Matriks identitas, dilambangkan dengan I, adalah matriks diagonal dengan semua
elemen diagonal = 1 dan elemen lainnya 0
Contoh :
1 0 0 0
[ ]
I 4 x 4=
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
Contoh :
5 3 4
(
D = 0 −2 2
0 0 1 )
Matriks Segitiga Bawah Adalah matriks persegi dimana elemen-elemen di atas
diagonal utama = 0.
Contoh :
1 0 0
( )
B = 5 −1 0
6 7 6
Matriks Sekalar adalah diagonal yang elemen elemen pada diagonal utama sama
sedangkan elemen lainnya = 0.
Contoh :
5 0 0
( )
C= 0 5 0
0 0 5
Contoh :
’ t
jika A = 1 5 7 Maka transpos dari matriks A adalah A atau A
( )
4 2 6
1 4
t
( )
A = 5 2Jadi prinsip mencari transpos adalah baris dijadikan kolom
7 6
Matriks Elementer adalah sebuah matriks mxm yang diperoleh dengan melakukan
sebuah operasi baris elementer terhadap matriks identitas nxn.
Contoh
(20 01) adalah matriks elementer yang diperoleh dengan mengalikan baris
1 0
pertama matriks (
0 1)
dengan 2
adalah matriks elemeter yang diperoleh dengan menukar posisi baris pertama
dengan baris ketiga dari matriks
A. Penjumlahan Matriks
Operasi hitung matriks pada penjumlahan memiliki syarat yang harus dipenuhi agar dua buah
matriks dapay dijumlahkan. Syarat dari dua buah matriks atau lebih dapat dijumlahkan jika
memiliki nilai ordo yang sama. Artinya, semua matriks yang dijumlahkan harus memiliki jumlah
baris dan kolom yang sama.
Matriks dengan jumlah baris 3 dan kolom 4 hanya bisa dijumlahkan dengan matriks dengan
jumlah baris 3 dan kolom 4. Matriks dengan jumlah baris 3 dan kolom 4 tidak bisa dijumlahkan
dengan matriks dengan jumlah baris 4 dan kolom 3. Kesimpulannya, jumlah baris dan kolom
antar dua matriks yang akan dijumlahkan harus sama.
Selanjutnya, kita akan mempelajari cara melakukan operasi hitung penjumlahan dua buah matriks.
Penjelasan akan diberikan dalam bentuk contoh soal secara umum.
B. Pengurangan Matriks
Seperti halnya operasi hitung penjumlahan matriks, syarat agar dapat mengurangkan elemen-elemen
antar matriks adalah matriks harus memiliki nilai ordo yang sama. Cara melakukan operasi pengurangan
pada matriks dapat dilihat seperti cara di bawah.
C. Perkalian Matriks
Perkalian matriks yang akan dibahas di bawah adalah perkalian matriks dengan skalar
dan perkalian matriks dengan matriks
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, syarat dua buah matriks dapat dikalikan jika
memiliki jumlah kolom matriks pertama yang sama dengan jumlah baris matriks ke dua.
Ordo matriks hasil perkalian dua matriks adalah jumlah baris pertama dikali jumlah
kolom ke dua.
Matriks A memiliki jumlah kolom sebanyak m dan jumlah baris r, matriks B memiliki
jumlah kolom sebanyak r dan jumlah baris m, hasil perkalian matriks A dan B adalah
matriks C dengan jumlah kolom m dan jumlah baris n.
Sifat-sifat matriks di atas dapat digunakan untuk memudahkan perhitungan dalam
melakukan operasi hitung matriks.
Sekarang, pembahasan kita masuk pada perkalian dua matriks. Untuk pembahasan
pertama kita akan mempelajari cara melakukan perkalian matriks dengan ukuran 2x2
dan matriks dengan ukuran 2x1.
Proses cara melakukan operasi perkalian matriksdengan ukuran 2x2 dan matriks
dengan ukuran 2x1 dapat disimak pada pembahasan di bawah.
Selanjutnya adalah perkalian dua matriks. Kedua matriks yang akan dioperasikan
sama-sama berukuran 2X2. Selengkapnya, simak pembahasan di bawah.
Maka perkalian dua matriks P.Q dapat diperoleh dengan cara di bawah.
Untuk lebih jelasnya akan ditunjukkan dari contoh soal operasi perkalian dua matriks
seperti yang ditunjukkan di bawah.
Maka
Herawati, Tri Dewi &. N.D. Matematika SMA. PT Grafindo Media Pratama.