Anda di halaman 1dari 2

KAD

Definisi
keadaan dekompensasi/kekacauan metabolic yang ditandai oleh trias hiperglikemia, asidosis
dan ketosis terutama disebabkan oleh defisiensi insulin yang absolut dan relative (Gotera
W.,Budiyasa D.G.A., 2010).

Etiologi
Ada sekitar 20% pasien KAD yang baru diketahui menderita DM untuk pertama
kali. Pada pasien yang sudah diketahui Dm sebelumnya, 80% dapat dikenali adanya faktor
pencetus. Mengatasi faktor pencetus ini penting dalam pengobatan dan pencegahan
ketoasidosis berulang.
Beberapa penyebab terjadinya KAD adalah:
1. Infeksi: pneumonia, infeksi tratus urinarius, dan sepsis. Diketahui bahwa
jumlah sel darah putih mungkin meningkat tanpa indikasi yang mendasari
infeksi
2. Ketidakpatuhan: karena ketidakpatuhan dalam dosis
3. Pengobatan: onset baru diabetes atau dosis insulin tidak adekuat
4. Kardiovaskular: infark miokardium
5. Penyebab lain: hipertiroidisme, pankreatitis, kehamilan, pengobatan
kortikosteroid and adrenergik. (Suwita C.S., Johan M., Taharapary D.L.,
Darmow B., 2018).

ULKUS DIABETIKUM
Definisi
Ulkus kaki diabetik adalah salah satu komplikasi kronis dari penyakit diabetes melitus berupa
luka pada permukaan kulit kaki penderita diabetes disertai dengan kerusakan jaringan bagian
dalam atau kematian jaringan, baik dengan ataupun tanpa infeksi, yang berhubungan dengan
adanya neuropati dan atau penyakit arteri perifer pada penderita diabetes melitus (Alexiadou
dan Doupis, 2012).

Etiologi
Ulkus Kaki Diabetik pada dasarnya disebabkan oleh trias klasik yaitu neuropati, iskemia, dan
infeksi (Singh et al., 2013).

SEPSIS
Definisi
Sepsis adalah disfungsi organ yang mengancam jiwa akibat disregulasi respons tubuh
terhadap infeksi. Syok sepsis merupakan bagian dari sepsis dimana terjadi abnormalitas
sirkulasi dan metabolisme selular yang dapat meningkatkan mortalitas (Martin et al., 2008).

Etiologi
Penyebab sepsis antara lain organisme gram positif dan gram negatif, parasit malaria, jamur,
organisme yang mengandung endotoksin dan mikroba lainnya berproliferasi dan
menghasilkan bakteremia dan atau melepas racun yang menstimulasi sistem innate immune,
sel endothelial dan sel-sel lainnya. Dari keseluruhan penyebab, 60% kasus disebabkan oleh
bakteri gram negative (Martin et al., 2008).
Gotera W., Budiyasa D.G.A., 2010, ‘Penatalaksanaan Ketoasidosis Diabetik (KAD)’, J Peny
Dalam, 11(2), pp. 126-138, Tersedia pada:
https://ojs.unud.ac.id/index.php/jim/article/download/ 3948/2940/

Suwita C.S., Johan M., Tahapary D.L., Darmow B., 2018, ‘Herpes Zoster sebagai Pencetus
Ketoasidosis Diabetikum (KAD)’, Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 5(4), pp. 195-199,
Tersedia pada: http://www.jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/
index.php/jpdi/article/download/206/171

Alexiadou,K., Doupis,J., (2012). Management of Diabetic Foot Ulcers.


http://www.ncbi.nlm.nih.gov.

Singh S, Pai DR, Yuhhui C (2013). Diabetic foot ulcer-diagnosis and management. Clinical
Research on Foot and Ankle, 1(3): 120.

Martin, A., Swarbrick, J. & Cammarata, A., 2008, Farmasi Fisik, Edisi Ketiga, Penerbit UI Press,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai