Anda di halaman 1dari 15

TATALAKSANA DEMAM TIFOID

By Adinda Narulitia & Rizkia Hani


TUJUAN PERAWATAN
• Optimalisasi pengobatan dan
mempercepat penyembuhan
• Observasi terhadap perjalanan penyakit
• Minimalisi komplikasi
• Isolasi untuk menjamin pencegahan
terhadap pencemaran dan atau
kontaminasi
1. Tirah Baring
• Penderita yang dirawat harus tirah baring
dengan sempurna untuk mencegah komplikasi,
terutama perdarahan dan perforasi.
• Bila klinis berat, penderita harus istirahat total.
• Bila terjadi penurunan kesadaran maka posisi
tidur pasien harus berubah-ubah untuk
mencegah komplikasi pneumonia hipostatik dan
dekubitus. (kepmenkes RI)
Nutrisi
1. Cairan
Penderita harus mendapat cairan yang
cukup, baik secara oral maupun
parenteral. cairan parentelar diindikasikan
pada penderita sakit berat, ada
komplikasi, penurunan kesadaran serta
yang sulit makan.
Dosis cairan parenteral sesuai dengan
kebutuhan harian. (kepmenkes RI)
Nutrisi...
2. Diet
Diet harus mengandung kalori dan protein
yang cukup. sebaiknya rendah selulose
(rendah serat) untuk mencegah
perdarahan dan perforasi.
Diet untuk penderita tifoid biasanya
diklasifikasinya atas : diet cair, bubur
lunak, tim dan nasi biasa. (kepmenkes RI)
Anti Mikroba
• Kebijakan dasar pemberian anti mikroba
– anti mikroba segera diberikan bila diagnosis
klinis demam tifoid telah dapat ditegakkan
– sebelum anti mikroba diberikan, harus diambil
spesimen darah atau sumsum tulang , untuk
pemeriksaan biakan kuman Salmonella typhii
– anti mikroba yang dipilih harus
dipertimbangkan (kepmenkes RI)
PILIHAN ANTI MIKROBA UNTUK
DEMAM TIFOID
anti mikroba...
anti mikroba...

• anti mikroba lini pertama untuk tifoid :


– kloramfenikol
– ampisilin atau amoxicillin (aman untuk
penderita yang sedang hamil)
– trimetroprim-sulfametoksazol
bila pemberian salah satu anti mikroba lini
pertama dinilai tidak efektif dapat diganti
dengan antimikroba yang lain atau pilih lini
kedua
(kepmenkes RI)
anti mikroba....

• anti mikroba lini kedua untuk tifoid :


– seftriakson (diberikan untuk dewasa dan
anak)
– cefixim (efektif untuk anak)
– Quinolone ( tidak dianjurkan untuk anak
<18th, karena dinilai dapat mengganggu
pertumbuhan tulang.
(kepmenkes RI)
Antibiotik Demam Tifoid pada
Wanita Hamil
Klorafenikol tidak dianjurkan pada trimester ke-3
kehamilan karena menyebabkan partus prematur,
kematian fetus intrauterin, dan grey syndrome
pada neonatus. Tiamfenikol juga tidak dianjurkan
pada trimester pertama karena memiliki efek
teratogenik. Antibiotik yang dianjurkan adalah
ampisilin, amoksilin, dan ceftriakson. (Sakinah,
2016)
Konseling dan Edukasi
Edukasi pasien dengan cara:
- Pengobatan dan perawatan serta aspek
lain dari demam tifoid yang harus diketahui pasien
dan keluarganya.
- Diet, pentahapan mobilisasi, dan konsumsi
obat sebaiknya diperhatikan atau dilihat langsung
oleh dokter, dan keluarga pasien telah memahami
serta mampu melaksanakan.
- Tanda-tanda kegawatan harus diberitahu
kepada pasien dan keluarga supaya bisa segera
dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.
Pencegahan dan Pengendalian
Demam Tifoid
- Perbaikan sanitasi lingkungan
- Peningkatan higiene makanan dan
minuman
- Peningkatan higiene perorangan
- Pencegahan dengan imunisasi
Vaksinasi (kepmenkes RI,2006)
Kriteria rujukan
- Telah mendapat terapi selama 5 hari
namun belum tampak perbaikan
- Demam tifoid dengan tanda-tanda
kedaruratan
- Demam tifoid dengan tanda-tanda
komplikasi dan fasilitas tidak mencukupi

Anda mungkin juga menyukai