Anda di halaman 1dari 1

PEMBAHASAN

Seorang wanita berusia 59 tahun, dibawa oleh cucunya ke IG RSUD Dr. Soegiri Lamongan
pukul 4 sore. Ny. P ditemukan dengan kondisi lemah dan kesadarannya menurun 30 menit
yang lalu di kamarnya. Ia mengeluh mual yang sangat parah, muntah-muntah, lemah, nafsu
makan menurun, dan kehilangan konsentrasi selama 4 hari terakhir. Pasien terdatar sebagai
peserta JKN. Pasien memiliki riwayat penyakit diabetes militus, dan luka pada kaki kanan
sejak satu bulan yang lalu, dan riwayat pengobatan berupa glimepirid 4 mg/hari, dan injeksi
lavemir 20 IU sebcutan setiap jam 20.00

Pada pemeriksaan fisik didapatkan kedaan fisik umum tampak lemah dengan GCS 325, dan
keadaan lainnya masih cenderung normal. Selain itu juga didapatkan ulkus pedis dekstra.
Kemudian 15 menit berikutnya, pada pemeriksaan TD dan GCS menurun, dan nadi, RR
meningkat. Pada pemeriksaan lab hematologi didapatkan peningkatan pada jumlah
hemoglobin, hematokrit, trombosit, dan analisis gas darah kemudian penurunan pada jumlah
leukositnya. Pemeriksaan EKG didapatkan gambaran sinus takikardi: 110x/menit, dan foto
rontgen thorax cardiomegali.

Dari data yang didapatkan kami menyimpulkan diagnosis dari kasus ini adalah ketoasidos
diabetikum (KAD) dengan ulcus. KAD adalah keadaan dekompensasi kekacauan metabolik
yang ditandai oleh trias hiperglikemia, asidosis, dan ketosis, terutama disebabkan oleh
defisiensi insulin absolut atau relatif. Terdapat faktor resiko yang dapat meningkatkan
kemungkinan terjadinya KAD yaitu diabetes melitus, usia muda, infeksi, penggunaan
alkohol, pankreatitis, infark jantung, dan terapi insulin yang tidak adekuat.

KAD dapat terjadi oleh karena ulkus yang timbul oleh sebab penumpukan nutrien dalam
pembuluh darah yang kemudian menyebabkan peningkatan metabolism basal, sehingga tubuh
membutuhkan lebih banyak energi dan nutrisi, sebagai kompensasinya glukosa di jaringan
akan dipecah dan memperparah hiperglikemia yang sebelumnya telah ada oleh karena pada
diabetes melitus

Anda mungkin juga menyukai