Anda di halaman 1dari 3

Kasus 1

Tn. MA (58 th) alamat jalan Mulyosari, RM 302030. Pasien masuk rawat ina8 diruang Agathis RS
Pakuan dengan diagnosa medis BPH . Saat dikaji pasien mengeluh saat BAK air kemih keluar sedikit-
sedikit dan pada waktu malam sering bolak balik ke kamar mandi untuk BAK namun tetap saja air
kemih yang keluar tidak banyak. Tn. MA terlihat meringis menahan nyeri karena terpasang kateter
dan nampak urine bercampur darah pada urine bag, didapatkankan data data vital sign Tn MA sebagai
berikut : TD 150/90 MmHg, Suhu tubuh 36,2 C, RR 20 x/mnt, nadi 92x/mnt, dilakukan skoring nyeri Tn
MA menunjukan level 6, kesadaran GCS E4 V5 M6 .Hasil pemeriksaan darah lengkap HB: 13,1 g/dL,
Hematokrit 41 %, lekosit 10.200 10³/µL,Ureum : 40 mg/dL, Creatinin: 1.2 mg/dL hasil pemeriksaan
Rectal Touche didapatkan gambaran pembesaran prostat dengan konsistensi Jinak. Hasil Terapi yang
diberikan injeksi Tramadol 100 mg drip dalam RL 10 tetes/mnt, Injeksi Cefotaxime 3x1 Gr (IV). Istri
Tn.MA selalu bertanya pada petugas apakah penyakit suaminya dapat disembuhkan mengingat
suaminya sebagai tulang punggung keluarga yang sehari-hari bekerja sebagai kuli panggul di pasar.

Kasus 2
Nn. HS usia 22 tahun, dirawat di Ruang Angsana RS Bakti Jaya 1 hari yang lalu. Dengan diagnosa Medik
Pielonefritis Akut. Saat dikaji pasien mengatakan badannya demam dan menggigil 4 hr, nyeri pinggang
sampai ke perut, dan terlihat lemah banyak berbaring ditempat tidur. Nn. CK juga mengatakan saat
BAK rasa panas terbakar dan warna urine nya keruh. Hasil pemeriksaan Laboratorium HB: 12,6 g/dL,
Hematokrit 42 %, lekosit 13.900 10³/µL,trombosit 190.000 /µL, LED 12 mm/jam, hasil urine analisa :
warna : kuning, kekeruhan : keruh, Glukosa : negatif, Bilirubin : Negatif, Keton : negatif, Berat jenis :
1.030, PH : 6,0, protein : negatif, darah samar : Negatif, Sel epietl : banyak, Sel epithel : 0-2 / LPB,
Eritrosit 0-2/ LPB, silinder : negatif, Kristal : negatif, bakteria 1 +. Hasil Kultur urine blm ada, hasil foto
polos perut menunjukan adanyan kekaburan dari bayangan otot psoas dan bayangan radio-opak,
rencana akan dilakukan pemeriksaan BNO IVP
Hasil pemriksaan vital sign TD 110/60 MmHg, Suhu tubuh 39,9 C, RR 21 x/mnt, nadi 82x/mnt,
dilakukan skoring nyeri Nn HS menunjukan level 7, kesadaran GCS E4 V5 M6.
Terapi yang diperoleh infus Asering 20 tetes/mnt, inj Ceftriaxone 2x1 gr, Sumagesic 3x 500 mg, inj
Tramadol 100 mg drip /kolf.
Ibu pasien mengatakan anaknya suka minuman bersoda dan makan sedikit, tidak suka makan buah
dan sayur. Pasien takut akan kondisi dirinya mengingat temannya pernah mengalami gejala yang
sama dan harus menjalani proses pengobatan yang lama.

Kasus 3
Ny. M (45 thn) RM 201203 di diagnosa CKD On HD. Pasien rutin Hemodialisa seminggu 2x hal ini
sudah dijalani sekitar 3 bulan yang lalu. Ny. M mempunyai riwayat hipertensi, ayahnya juga menderita
penyakit yang sama dan pernah menderita stroke. Saat dikaji pasien mengatakan kencingnya hanya
150 cc/24 jam, kakinya bengkak, serta edem pada kelopak mata. Ny M juga mengatakan sering haus
terkadang dia suka mengunyah es batu, kulit area lengan sering gatal tampak bekas garukan dan kulit
bersisik seperti serpihan salju. Pasien sudah pernah menjalani operasi pembuatan AV Shunt namun
gagal dan direncanakan operasi ulang. Saat ini pasien menggunakan Catheter Doubel Lumen sebagai
akses hemodialisa namun terkadang proses hemodialisa tidak berjalan sesuai yang diharapkan karena
aliran darah ke mesin HD sering tersendat. Pasien mengatakan pernah dipasang pada akses femoral
namun tidak mau lagi karena nyeri. Hasil Laboratorium pre HD Ny M yakni HB: 9,1 g/dL, Hematokrit
41 %, lekosit 7.200 10³/µL, LED 10 mm/jam, ureum 235 mg/dL, kreatinin 11. Pemeriksaan vital sign
Saat diukur tekanan darah pasien 170/100 Mmhg, suhu 37,2 C, Nadi 92 x/menit serta RR 21x/mnt,
SPO2 95% tanpa oksigen bantuan, kesadaran GCS E4 V5 M6 dan pasien compos mentis hanya ketika
berjalan sempoyongan dan dibantu oleh anaknya. Terapi yang diberikan oleh dokter Calos 3x1 tab,
amlodipin 1x 10 mg (Pagi), Micardis 1x80 mg (malam), asam folat 2x1 tab.

Kasus 4
Tn. G (38 tahun) dirawat diruang Angsoka RS Medika Sakti dengan keluhan Merasa kesulitan saat
melakukan miksi, sering berkemih namun keluarnya menetes hal ini sudah dirasa sekitar 1 minggu
lamanya, dan sekarang terlihat penisnya mulai membengkak. Dokter mendiagnosa penyakit Tn. G
sebagai Striktur uretra. Tn. G mengatakan setahun lalu pernah kecelakaan dan sempat mengalami
trauma area pelvis dan sempat dipasang kateter. Hasil pemeriksaan vital sign tekanan darah 120/90
MmHg, Suhu tubuh 37 C, RR 20 x/mnt, nadi 82x/mnt, SPO2 98% tanpa oksigen bantuan, kesadaran
GCS E4 V5 M6 dan pasien compos mentis.
Tn G juga sering bertanya apakah penyakitnya bisa disembuhkan dan apakah berpengaruh akan pada
organ reproduksinya karena pasien baru menikah. Hasil sistoskopi terlihat adanya gambaran striktur
pada meatus uretralis Tn. G, dokter akan melaksanakan tindakan operatif . hasil Laboratorium HB:
13,6 g/dL, Hematokrit 42 %, lekosit 7.200 10³/µL,trombosit 200.000 /µL, LED 8 mm/jam

Kasus 5
Ny. EY usia 29 tahun datang ke IGD Klinik Ibnu Sina dengan keluhan badan meriang, sering kencing
namun keluar sedikit-sedikit dan rasa perih saat kencing. Hasil pemeriksaan TD 140/70 MmHg, Suhu
tubuh 37,5 C, RR 18 x/mnt, nadi 88x/mnt, dilakukan skoring nyeri Ny. EY menunjukan level 4,
kesadaran GCS E4 V5 M6 .Hasil pemeriksaan darah lengkap HB: 13,1 g/dL, Hematokrit 42 %, lekosit
9.900 10³/µL. Ny.EY mengatakan keluhan mulai timbul setelah berhubungan dengan suami 1 hr yang
lalu. Ny .EY mengatakan bahwa dirinya jarang minum air putih lebih suka minum es teh. Makan 3x
sehari dan tidak ada masalah. Pasien juga mengeluh sakit kepala karena semalaman bolak balik kamar
mandi. Dokter mendiagnosa Ny. UM Sistitis serta memberi terapi Pamoxillin 3x500mg selama 3 hari
dan Becom C 1x1 kaplet.

Kasus 6
Tn. KJ (35 tahun) dirawat di ruang Pinus selama 1 hari dengan diagnosa medik Urolithiasis dan
direncanakan akan dilakukan tindakan operatif. Saat dikaji pasien mengatakan nyeri pinggang dan
jumlah urine nya sedikit, mual dan saat dilakukan pengkajian nyeri skoring 7, pasien juga mengatakan
terkadang urinenya berwarna kemerahan. Hasil BNO IVP terlihat adanya batu di ureter dextra dan
sinistra. Data vital sign pasien yakni tekanan darah 160/900 MmHg, Suhu tubuh 37 C, RR 20 x/mnt,
nadi 82x/mnt, SPO2 97% tanpa oksigen bantuan, kesadaran GCS E4 V5 M6 dan pasien compos mentis.
Laboratorium ureum : 95 mg/dL, Creatianin : 2 mg/dL HB: 11,6 g/dL, Hematokrit 42 %, lekosit 10.200
10³/µL,trombosit 200.000 /µL, LED 8 mm/jam,GDS 180, hasil urine analisa : warna : kuning, kekeruhan
: kemerahan, Glukosa : negatif, Bilirubin : Negatif, Keton : negatif, Berat jenis : 1.030, PH : 6,0,
protein : negatif, darah samar : Negatif, Sel epitel : banyak, Sel epithel : 0-2 / LPB, Eritrosit 0-2/ LPB,
silinder : positif, Kristal : positif, bakteria negatif.
Terapi infus Nacl 10 tetes/menit, injeksi tramadol drip 100 mg/kolf. Inj ranitidin 2x 50 mg
(IV),Ceftriaxone 2x1 gr (IV)
Istri Tn. KJ mengatakan suaminya suka berolahraga futsal kebiasaannya minum minuman berenergi
dan kurang suka minum air putih. Mertuanya mempunyai riwayat penyakit diabetes dan pernah
dirawat di rumah sakit. Istri Tn KJ juga mengatakan suaminya sering diingatkan untuk mengatur pola
makan karena orang tuanya mempunyai riwayat diabetes namun Tn. KJ tidak menghiraukan dengan
alasan usianya masih muda dan suka berolahraga.

Kasus 7
Nn. MM (25 tahun) alamat jalan Sidodadi masuk ke IGD RS Karyadi dengan keluhan badan lemas,
kencing sedikit , mual disertai muntah, saat diukur tekanan darah 150/100MmHg, Suhu tubuh 37 C,
RR 22 x/mnt, nadi 92x/mnt, SPO2 96% tanpa oksigen bantuan, kesadaran GCS E4 V5 M5 dan pasien
compos mentis . Hasil pemeriksaan darah lengkap HB: 12,1 g/dL, Hematokrit 42 %, lekosit 6.200
10³/µL, LED 10 mm/jam,GDS 60, ureum 200 mg/dL, creatinin : 3 mg/dL. Hasil elektrolit Natrium : 115
mmol/L, kalium : 5,4 100 mmol/L, Chloride : 105 mmol/L. Dokter IGD mendiagnosa Nn. MM dengan
Acute Kidney Injury dan memberi terapi pasang infus Dex 5 20 tetes/ menit, Injeksi ranitidin 2x50 mg
(IV), Injeksi metclopermide 3x50 mg (IV) serta segera menjalani hemodialisa juga pasang kateter. Saat
dipasang kateter oleh petugas IGD urine keluar sekitar 200 cc berwarna kuning pekat.
Ibu pasien mengatakan anaknya minum obat diet sdh 1 bulan, anaknya minum air putih di takar
sehari 3-4 liter namun sudah beberapa hari anaknya minum berkurang karena mual. Untuk makan
anaknya makan nasi merah dengan lauk serta sayur juga ditakar, Nn. MM jarang berolahraga karena
setiap hari sibuk bekerja sebagai karyawan BUMN. Sudah 2 hari Nn. MM tidak bisa tidur nyenyak
karena sering timbul mual terkadang dibarengi muntah, Ibu pasien menanyakan apakah anaknya
mual muntah bisa karena hamil atau karena masuk angin saja.
Kasus 8
Tn. K (21 tahun) masuk IGD RS Kencana dengan kecelakaan lalu lintas, dari hasil pemeriksaan vital sign
tekanan darah 110/60MmHg, Suhu tubuh 37,5 C, RR 20 x/mnt, nadi 92x/mnt, SPO2 97% tanpa
oksigen bantuan, kesadaran GCS E4 V5 M5 dan pasien compos mentis.Tn. M sulit menggerakan
panggulnya dan mengerang nyeri,pasien gelisah, saat dipasang kateter urine yang keluar bercampur
darah.
Hasil pemeriksaan darah lengkap HB: 10,1 g/dL, Hematokrit 42 %, lekosit 6.200 10 ³/µL, LED
10.Trombosit 200.000 /µL,GDS 70, dan foto rotgen ada fraktur di daerah pelvis dan tulang belakang
akan direncanakan pemeriksaan CT Scan. Diagnosa sementara Dokter IGD Suspek ruptur ginjal terapi
yang berikan infus RL 20 tetes/menit, injeksi tranexsa 3x 200 mg, tramadol 100 mg/kolf (drip),
cefotaxim 3x1 gr,ranitidin 2x50 mg (IV).

Anda mungkin juga menyukai