Anda di halaman 1dari 16

KERANGKA KONSEP DAN KERANGKA TEORI

DALAM PENELITIAN ILMU HuKUM


Gunardi'

ABSTRACT
The curreni science meihodology has been a combinarion between deductive and inductjve
approaches. In a legal research there have been such various methodologies as empirjcal
and
nomrati\€, quantitalive and qualiratile. as well documenring srud) y;t regardl;ss of the
methodolog). the main focus lies on rhe area between empirical and iationai asiects with somc
diflerent emphases respecrively, depending on rhe researihers. needs. For thoie concentratins
on praclical ma.rer.. empir:cal merhod;lo$ pta)s d more domrndn- "ote 8,, ;"i;;;^j
methodolol' p-o!ide. a Di8ge" \hare tor dcademrL pu?oses. the aflicle hd. r ,rborareo a raage
ofresearch methodologies of diverse legal Fameworks. In the en.l the author concludes th;.
for the law itself, the.e are no sisnificant itifferences in legal resca.ch. The most imDonanl
fd.ror. de ol odrds !dldin dnd "elidbrt Uhe r$o .houlJ be .o-.idered rr r\e ddrJ..
collection and analysis.

Kata kunci: Kerangka konsep, kerangka teori, penelitian ilmu hukum

I. PENDAHULUAN menggunakan metode-metode


Istilah penelitian dalam ilmiah" (Soetrisno Hadi, 1968: 4).
bahasa lnggris ad.alah re-search Dari pengentan re-search
yang artinya mencad atau tersebut di atas. Taliziduhu r-draha
menemukan kemball Re-search mencatat ada 3 unsur dalam
dalam terjemahan bebas, dapat kegiatan suatu penelitian. yaitu:
dirumuskan sebagai usaha menusia 1. Sasamn yang hendak dicapai
mencari dan menemukan penge- yaitu penegetahuan yang
tahuan yang benar secara berulang- benar tentang suatu hal;
ulang dan terus menerus. Sut sno 2. Usaha. yang berafti kegiatan.
Hadi memberi definisl re-search ikltiar, suatu p.oses yang
sebagai "...usaha untuk mene- ditempuh untuk mencapai
mukan, mengembangkan, menguji sasaran:
kebenaran suatu pengetahuan; 3. Nletode ilmiah (Taliziduhu
usaha mana dilakukan dengan Ndraha. 1985: 2).
Metode ilmiah sebagai salah
satu ciri dari kegiatan penelitian
' SralPengajar Fakultas Hukum Universitas menempatkan kerang-ka konsep
Tarumanasara,
κLRAヽ Cκ И κONSEPつ κDuハ 燕 JκИ rε οR′

嘲 DAι Иν ′avε"●
ι′r■AN rrν ご〃こ うてa1/

dan kerangka teori sebagai relevan. Agar argumentasi kita


landasan kegiatannya. Di dalam diterima sesama ilmurvan. nraka
desain penelitlan kerangka konsep kerangka berpikir harus disusun
dan kerangka teori merupakan secara locis dan sistematis.
blue print da kerangka berpikir.
Kerangka.berpikir ialah penjeiasan II.KIJRANGKA KONSEP DAN
sementara terhadap gejala y'ang KERANGI'A TEORI
menjadi objek permasalahan kita Sehubungan dcngan pcm-
(Husaini Usman dan Pumomo bahasan kerangka konsep dan
Setiady akbar. 19981 31). kerangka teori yang terdapat di
Kerangka berpikir disusun ber- dalam usulan penelitian,'proposal
dasarkan tinjauan pustaka dan hasil penulisan skipsi mahasiswa bagi
penelitian yang relevan- Kerangka mahasiswa fakultas hukum.
berpikir merupakan argumentasi pe(ama perlu dijelaskan terlebih
kita dalam merumuskan hipotesis. dahulu apa konsep itu.
Untuk merumuskan hipo- Konsep adalah bahan baku
tesis, maka argumentasi kerangka ilmu pengetahuan, dalam afii
berpikir menggunakan logika sempit/sederhana konsep adalah
deduktif (untuk metode kuartitatif) pengertian, yang diwujudkan
dengan memakai pengetahuan dalam sebuah istilah, lambang.
ilmiah sebagai premis-premis suara- dll. f)ari sini kemudian
dasamya. Kerangka berpikir muncul nama. misalnya jarum;
adalah buatan kita sendiri (bukan pena; benang; kertas; garpul buku
buatan orang lain) yaitu cara kita tuiis; tinta: pa.ku; sendok. Untuk
berargumentasi dalam merumus- memahami sebutan-sebutan ter-
kan hipotesis. Argumentasi itu sebut tinggal menunjuk bendanya
harus analitis. sistematis, dan saja. Namun ada sebutan-sebutan
meng-gunakan teori yang relevan. yang tidak bisa dengan hanya
Dalam membangun kerangka menunjuk, tctapi kita harus
berpikir sering timbul kecen- mengamati/menangkap melaiLri
derungan bahwa pertanyaan- gejala,/fenomena yang dipantulkan,
pertanyaan yang disusun tidak misalnya sebutan demokasi;
merujuk pada sumber kepus- keadilan; perjanjian; perbuatan
takaan. karena sudah habis melawar hukum; *,anprestasi; dll.
terpakai di dalam menyusun konsep-konsep ]ang abshak
kemngka teoritis. Hai ini tidaklah sepeti ini disebut konstruk, dan
benar, sebab justru dalam yang lebih luas lagi pengertian
menyrsun kerangka berpikir inilah konsep adalah abstraksi dari teo.i.
diperlukan argumentasi ilmiah Di sini konsep meliputi: keya-
yang dipilih dari teori-teori yang kinan-keyakinan: ide-ide dasar:
fiЧ 〃こ■ ′ヽ ヽ ′31SEPrε ″イ∂らR2θ θ
1'′ ■
`

=iヽ

asumsiasumsi; proposisi; kons- dengan teori. karena untuk


truksi: dan konsep-konsep penelitian yang bersifat eksplorasi
sederhana. dan deskriptif eksplorasi, di mana
Maria S.W. Sumardjono pengetahuan tentang masalah yang
mengatakan bahwa "konsep adalah diteliti sangat kumng atau bahkan
unsu.unsur abstrak yang mewakili belum ada sama sekali- tentu
kelas-kelas fenomena dalam satu belum ada teori. Lain halnya
bidang studi. Dengan demikian dengan penelitian yang bersifai
konsep merupakan penjabaran eksplanasi (menjelaskan), kerang-
abshak da
teo ." Konsep yang ka teo membantu peneliti dalam
menggambarkan abstraksi dari menentukan tujuan dan arah
teori inilah yang dinamakan penelitiannya dan dalam memilih
dengan "kerangka konsep". konsep-konsep yang tepat guna
Menurut Soedono Soekanto pembentukan hipotesa. Konsep
"Kerangka konsepsi onal adalah yang bersifat abstrak (konstruk)
kerangka yang mengggambarkan itu harus di.jabarkan melaiui
hubungan antara konsep-konsep va abel atau perilaku dan gejala-
khusus yang akan diteliti" geiala yang dapat diamati.
(Soekanto, Soerjono, 1982: 132). Penjabaran konsep kedalam
Konsep bukan
merupakan variabel-variabel inilah yang
gejala/fakta yang akan diteliti dimaksud dengan deflnisi
melainlan abstraksi dari gejala operasional. Dengandemikian
tersebut (konstruk). Dikemukakan apabila konsep itu berhubungan
sebagai contoh oleh Maria S.W. dengan teori, \'a abelnya ber-
Sunardjo[o, tentang kenakalan hubungan dengan observasi dan
remaja, maka di sini ada beberapa pengukuran. Dalam konsep status
konsep yang terkait, misalnya: sosial ekonomi, variabelnya antara
Kenakalani Remaja; Status lain tingkat pendidikan dan jenis
ekonomii Prestasi di sekolah pekerjaan orang tua, karena
(Maria S.w. Sumardjono, 1996: varibelnya dapat diamati dan
8). diukur.
Teori pada dasamya Untuk memahami kerangka
merupakan pernyataan tentang konsep dao kerangka teori sebagai
hubungal dua va abel atau Iebih bagian dari siklus keda penelitian,
)arg telah diuji kebenarannya. maka perlu dipahami prinsip-
Pem]ataan tentang hubungan prinsip dasar penelitian ilmiah
rersebut merupakan penjelasan yaitu metodologi (ilmu metode),
rentang sebab dan akibat dari dua karena dengan metode/cara/teknik
arau lebih variabel atau faktor. saja tidak cukup. Mada S.W.
iidali setiap penelitian dimulai Sumardjono memberi arti umum
KA KONSEP


K E RANG DA iN K LRA NG K/1 TEOR 1
DALAM PENEL]TIAN ILTIL LILKLIII

metodologi" sebagai studi yang penelitiann) a pada umumnva


logis dan sistematis teltang bersifat deskriptif arau
prinsip-prinsip dasar dan bukan de.l,riptiI eksplor,rr I scn:
sebagai methods atau cara-cara analisisnl a bcr<ilxl lualil.rl.t
untuk melakukan penelitian. tentu sa.ja penerapan pola
Metodologi .sebagai prinsip dasar lcbih bchr:
rersebur ddpar
meliputi: masalah: tu.juan; tinj auan Karena sunber data yang
pustaka: kerangka teori (ika ada); dipergunakan sebagai dasar
hipotesis (ika ada); cara analisis berbeda. dengan
penelitian. Cara penelitian yang pendekatan penelitian hukum
dimaksud dengan metode empiris lebih menekankan
(methods) terdiri atas lima unsur segi observasi. sedangkan
yaitu: bahan; alat: jalannya penelitian hukum nonnatif
penelilian; variable penelitian: lebih menelankan segi
analisis hasil (Maria S.\f . ab5lral,si ,ideografi.: d.u i
Sumardjono, 1996: 8). J,enulrs.l. (Marra S.\,\
Lebih lanjut Ma aS.W. Sumardjono, 1996:9).
Sumardjono mengatakan bahwa: Babbie mengatakan bah*a
Dalam bahasa seharai-hari. Penelitian pada hakikatnya adalah
pengertian methodolog) dalr proses 'benan\a dan menla\ab .
methods ini sering dikacau- Bermula pada menpertanyakan
kan. Seringkali dijumpai dan berakiir pada menjawab.
istilah metodologi atau Tetapi. anta.a bertanya dan
metode penelitjan. padahal menjawab terdapat suatu proses
yang dimaksud sebenamla yang menentukan mutu jawaban
adalah methods atau cara yang djperoleh. Proses itu
penelitian sebagai salah satu dilakukan secara deduksi dan
tahap dalam metodologi inJuksi. .isrematis. rerkendali
penelitian yang kemudiaa empiris dan kritis. Menurut
dituangkan dalam usulan Babbie, ilmu pergetahuan itu
penelitian. Dalam penelitian berdid di atas dua pilar. Pilar yarg
hukum empiris yang pertama adalah logika atau
mempergunakal data p mer rasionalitas. dan pilar yang kedua
cara penelitian dapat adalah pen8alnrran empiri..
mengikuti pola penelitian Karend dilopang oleh keduu pilar
ilmu-ilmu sosial. Sedangkan ter:ebul. mald ciri ilmu penge-
dalam penelitian ilmu hukum tahuan adalah logic-empirical
normatif yang (Babbie Earl. 2002: 24 25).
mempergunakan data Deagan dcmikian pada unlumnva
sekunder dan yang penelitian mengandung dua c irl

IPI=:I〔 l′ ヽ0 777′ ′F/SD。 EMBEl1 2つ 05

・・・

・・ ・・
pokok. iaitu logika dan pcng dan pada gilirannya obseNasi itu
amatan empids- menghasilkan generalisasi.
\4enurut Babbie dalam Demikin seterusnya, teori dan
prosesnya penelitian mengandung pcnclltian dihubungkan melalui
tiga unsur pokok, yakni: dua metode logika: deduksi dan
pem.ahaman teoritis; induksi. yang dipergunakan secara
operasionalisasi; dan pengujian berse)ang scling. Wallace
hipotcsis. Ketiga unsur pokok melukiskan proses iersebLlt sebagai
penelitian ini bekerja secara lingkaran ilmu pengetahuan,
dinamis. artinya secara terus- karena proscs menemukan ilmu
menerus/berulang-ulang dan ljdak pengetahuan dan penelitian
han)a berhenti setelah diperoleh berlandaskan metode tettentu
hasil. Perkenlbangan suatu teori (Maria S.W. Sumardiono, 1996:
diawali dengan pemahaman 3).
terhadap teori itu sendiri, yang Gambar di bawah ini dikenal
kcmudian menghasilkan hipotcsis, sebagai siklus menemukan kebenaran
lalu dari hipotesis ilu diperoleh dariWallace (w. Gulo, 2002: 3,1).
crra uniuk melakukan observasi.
KLR"ヽ,Mκ て Ll“ ヽ κ[國 ヽCM rε OR′

∝ ρHι 'SE′
"1′
ρaV[■ ′ ιlrし ″こA[● ′
η月、 ′

Dalam gambar siklus di atas, digambarkan scbagai gudang


kerangka konsep dan kemngka bahasa.
teo ada pada bagian sisi kanan Untuk mempemudah dalan
atas, yaitu antara teori dan memahami perbandingan tersebut
hipotesis. Berikut disajikan bagian di atas menggambarkan. Roger
atau po.tongan dari siklus kerja Sperrl menggarnbarkan fungsi
tersebut. otak kanan antam lain: visual-
merekam-ruang-
gerak-bertiidak
Teori langsung-cepat'
krealivitas-

inovasi-intuitii'-
Kerangka Konsep
Kerangka Teori
l: Dcd uksi oblektif
Logika (Triguna
: Priyadhama.
2001:90).
Q泳 閾 H :
Otak Kanan
:
Dalzrm
pengembang-an

Hipotesis orgnaisasi yang
berkaitan
dengan proses dan transisi seperti
Apabila siklus kerja
proses kelompok-proscs
menemukan kebenaran di atas
perubahan-proses belaj:r-proses
dianalogikan dengan anatomi otak
perencanzum-proses pemecahan
manusia yang terdid: dua sisi (otak
masalah-pengambilan keputusan-
kanan dan otak kiri)l dan sisi atas;
serta sisi bawah. (lang dikenal
proses konsultasi; yang

dengan empat model berpikir),


menyangkut interaksi dan
hubungan seperti ketrampilan
maka peyusunan kerangka konsep
dan kerangka teomerupakan
memberikan umpan balik-
ketrampilan manajemen konflik-
aktivitas/kegiatarl/ kemampuan perasaan dan kesadaran. Bcrjkut
otak kanan atas yang disebut gambar otak kiri dan otak kanan
svnthesizer- Kemampuan
yang dinamal<an dengan empat
di
synthesizer antaran)a adalah
model berpikir, sebagai berikut:
visual; holistic, intuitive,
innovative; creatir)e; conceptual;
tb)thm: imaginatire. Otak kanan
digambarkan sebagai artikulator,
sedangkan sisi otak kiri
′F Sε ′アεMBER 2θ θ5


Otak Kiri Olak Kanan

Iヽ ACIヽ ATIVE

D C

COヽ SERVATIヽ E
Sl Rt CTURED
SEQし ANT:AL
ORCANIZED
DETAILED

Dengan perbandingan III. KONSEP DAN TEORI


siklus kerja penelitian dan DALAM PENELITIAN ILMU
pembagian fiungsi otak, maka HUKUNI
aktivitas penelitian sama dengan Kemngka kolsep adalah
aktivitas fi.msi-fungsi otak. abstraksi dari kerangka teo . Di
Aktivitas penelitian berupa kalangan peneiiti ilmu hukum
pembentukan kerangka konsep penyusunan kerangka konsep dan
dar1 kerangka teori merupakan kerangka teori sebagai suatu
kegiatan fungsi otak kanan yang kesulitan tersendiri. Kesulitan ini
disebut dengan synthesizer. disebabkan metode penelitian
Fuigsi otak kanan atas yang digunakan oleh para peneliti
menekankan pada aktivitas ya-ng hukum selama ini adalah metode
berkaitan dengan imaginative. penelitian kualitatii Dalam
atau kemampuan membayang- penelitian kualitatif kerangka
kan sesuatu secara konseptual. konsep dan kerangka teori
Bcrbeda dengan fungsi otak sedapat murgkin justru dihindari
kanan barvah yang iebih agar hasil penelitian sesuai
menekanJian kemampuan dengan apa lang dialami secam
enpirik rcal. langsung didalam kehidupan
Il',G^ tAn\\t P14\ At8{ \uA | / /, ,a,.
∝ ^iP DALAIl PE"lELITIAN IL.VI,I HL'KL\1

masyarakat yang diteliti dengan magister. dan doktor diwajibkan


meng-gunakan metode peng- membuat tugas akhir belupa
hayatarl/pemahaman (ideografi s). skripsi. resi.. mdupun di(ena:i
Sedangkan dalam penelitian yang apabila ditclaah secaril
kuart itatif sebaliknya kerangka meadalam- justeru paradigma
konsep dan kerangka teori adalah penelitian ang dilatihhan adalah
)
paket dari siklus kerja dalam pa.adigma metode penelitian
pencarial kebenaran. kuantitatif. Susunan karya ilmiah,
Tradisi berpikir kualitarif di baik skripsr. re:i.. dan dis(na5r
kalangan peneliti hukum sering umunya sebagai berikut:
dianggap aneh dan tidak
sistematis dalam berpikir, dan Judulr
sering dijumpai pe(nvataan- Latar Belakang Masalah;
pemyataan )ang nadanya Tujuan dan Kegunaan;
menyepelekal hasil-hasil pene- Kerangka Konsep dan
litian hukum yang dianggap tidak Kerangka Teorii
ilmiah dari kalangan ilmurvan Hipotesis (tidak selalu)t
yang lebih dominan dalam Pengumpuian datat
menggunakan metode penelitian Analisis data:
kuantitatil Dalam metode Interpretasi dan kesimpuian.
penelitian kuantitatif kegiatan
berpikir disusun secara Susunan karya ilmiah
sistematis, ta.hap demi tahap jelas di ara.
sebagaimana disebutkaJ.
urutan dan dapat diikuti dengan sarat dengdn cirri-ciri dari
mudah oleh pihak lajnnya. penelitian kuantitatif. Karena
Sedangkan dalam penelitian dalam penelirian kualirarit
kualitatil peneliti harus berusaha penelitr diberikan lebebasar-
menjelaskan semua aspek dalanr melakulan penelirian.
terutama menyang-kut perasaan. peneliti tidak dituntut harus
perspektif. dan penghayatan yang terlebih dahulu merumuskan
dialaminya, agar pihak lain dapat masalah, kerangka konsep
menerima hasil-hasil penelitian- maupun kerangka teori. Apalagi
nya tersebut. hipotesis. Peneliti sekaligus
Dalam keseharian para instrumen dan pengurnpul data.
peneliti hukum menggunakan Anaiisisnya ideogarfis, yaitu
metode penelitian kualitatil dengan pemahaman dan peng-
narnun dalam proses belajar di hayatan. Demikianlah penyebab
perguuan tinggi, di mana setiap dari kebingungan yang sering
mahasiswa yang akan dialami oleh para peneiiti hukum.
memperoleh gelar satjana. Dalam kesempatan ini. penulis

I■ :I:ヽ こ■′ヽ0′ .=ヽ ′ MBぅマ2ο ο5

・・・
'SEPrε
ヨ ⑨
mencoba menielaskan bagai teoritis yang bersilat tentatif
mana melyusun kerangka konsep dapat dilinggalkan, akan tetapi
dan kerangka teod dalam penyusunan kerangka konseps!
penelitian ilmu hukum. Adapun onal mudak diperlukan".
analisis yang akan digunakan Menurutnya Pengerrian teori
adelah dengan pendekatar menurut ilmu-ilmu sosiai tersebut
hlosofis. karena ilmu hukum dapat diterapkan dalam penelitian
termasuk ilmu humaniora dan hukum empiris, namun harus
sekaligus ilmu sosial. Ilmu dilengkapi dengan kerangka
hukum memiliki kharakteristik teoritis yang didasarkan pada
yang khusus dalam jajaran ilmu- kerangka acuan hukum (Soe.jono
i1mu. Soekanto, 1982:53).
Kerangka teod dij abarkan Namun demikian. dalam
dan disusun berdasarkan tiljauan bagian lain Soer.jolo Soekanto
pustaka, dan akan merupakan menyatakan bahwa untuk
suatu bingkai lang mendasari penelitian hukum nonnatif
pemecahan masalah serta untuk diperlukan kerangka teoritis lain
memmuskan hipotesis. Teori yang khas iimu hukum. Tanpa
dapat juga diwujudkan dalam me nci perbedaannya dengan
model penelitian -vang apabila kerangka teoritis menurut ilmu-
dipersiapkan denga:r cermat akan ilmu sosial, selaniutnya diberikan
memoermudah pcnanganan sebagai contoh. Stufentheorie
penelitian. Di kalangan peneliti dari Hans Kelsen; Beslissinger-
ilmu hukum sering dihadapkan leer da'i ler Haar. dan
pada permasalahan apakah setiap penyusunan klasitikasi sanksi
usulan penelitian hukum harus dalam paadangan kalaigan
selalu disertai kerangka teori? hukum.
Maria S.W. Sumardjono Konsep, )ang merupakan
menjawab dengan tegas bahwa salah satu unsur leori, dengan
jika teod diberi pengertian demikian mempuryai sifat yang
menurut ilmu-ilmu sosial lebih kongket da pada teori.
sebagaimana diuaraikan di atas. Namun demikian, konsep ini
landasan teori tidak harus ada masih perlu dijabarkan lebih
pada setiap usul penelitian (Maria lanjut yaitu dcngan memberikan
S.W. Sumardjono, 1996. 21). definisi operasionalnya. Dalam
Sedangkan Soerjono Soekanto ilmu hukum, penjabarar lebih
berpendapat bahwa: Pada lanjut itu dapat diambil misalnya
penelitian hukum normatif yang dari pemtumn perundang-
sepenuhmya menggunakan data undangan.
sekunder, penlusunan kerangka
κE4● INCκ OヽSEP D″ ヽ κ[え iVGκ OR′

∝ r"κ
lι ″●′′ENEι

′ IAN′“ "7ε
ι/ び″ [jKι 'V

Dengan demikian, bila teori ,1) Lapisan ilmu hukum (Philipus


diberi pengertian menuut ilmu- M. Hadion dan l-atiek Sri
ilmu sosial, tidak semua usulan Djatmiati, 2005: 1).
penelitian memerlukan kemngka Di antara ke-,1 hal tersebut
teori. Tetapi. bagaimanapun juga. di atas. kharahter normatif dalam
untuk. melaksanakan penelitian ilmu hukum ilulah )ang terutama
diperlukan sesuatu ,varg memberi membedakan ilmu hukum
arah pada usaha untuk dengan ilmu-ilmu lainnl a. Dalam
memecahkan masalah dalam ilmu alam, matemtika. mauplu1
penelitian itu. dan dalam hal ini dalam ilmu-ilmu sosial seperti
kerangka teori dapat digantikan ilmu ekonomi dikenal juaga
oleh kerangka konsepsional. sebutan "hukum'. namun
Lain halnya dengan pengertiar hukum dalam ilmu
Philipus M. Hadjon dalam hukum memiliki arti yang
bukunya yang berjudul berbeda. Istilah hukum dalam
Argumentasi Hukum mengata- ilmu hukum memiliki klarakter
kan bahwa ilmu hukum sebagai normatif yaitu adanya nilai
ikrlj sui generis. aninya bah\\.a pengharapan atau clta-cita atau
iimu hukum merupakan ilmu dapat disebut juga hukum
jenis sendiri. Lebih lanjut ia memiliki ide.
mengatakan aiasannya bahua Tradisi berpikir kualitatif di
"ilmu hukum dengan kualitas kalangan peneliti hukum sering
ilmiah sulit dikelompokkan dianggap aneh dan tidak
dalam salah satu cabang pohon sistematis dalam berpikir, dan
ilmu. Apakah ilmu hukum masuk sering dijumpai pernyataan-
cabang IPA (Ilmu Pengetahuan pemyataan yang nadanva
Alam). apakah ilmu hukum menyepelekan hasil-hasil pene-
masuk cabang IPS (llmu litian hukum 1,ang dianggap tidak
Pengetahuan Sosial), apakah ilmu ilmiah dari kalangnn ilmuu'ur
hukum masuk cabang yang lebih dominan dalam
humaniora." Menurut-nya ilmu menggunakan metode penelitian
hukun memiiiki sifat khas. Sifat kuantitatif. Daltun metode
khas yang menggambarkan ilmu penelitian kuantitatif kegiatar
hukum sebagai ilmu .rri g€relis berpikir disusun secara
yaitu bahwa ilmu hukum sistematis, tahap demi tahap jelas
memiliki 4 hall urutan dan dapat diikuti dengan
1) Karakter normalif ilmu mudah oleh pihak lainn)a.
hukum; Sedangkan dalam penelitian
2) Terminologi ilmu hukum; kualitatil peneliti harus berusaha
3) Jenis ilmu hukum; menjelaskan semua aspek
どRI″ ιAしヽ ヽ0′ /乃7′ 31SEPrEMBER,つ θづ


terutama menyang-kui Perasaan. maiusia mcncari Pengetahuan
perspektif. dan penghayatan yang 1'ang benar.
dialaminya, agar pihak lain dapat Padahal apabila kita
menerinra hasil-hasii menelaah sistem hukum yang
penelitiannya temebut. berlaku di lndonesia yaitu apa
yang dikenal dengan sistem
Iv. R{SiONALISME h|ktsm Eropah Ko tinental alar
KEKI]ATAN SISTEM Cl1,l/ ldr (pengaruh Pemerintah
HUKUM EROPA Jajahan Belandal. Dalam sistem
KONTINENTAL hukum Eropah Koltinenta]
Kesulitan yang dialami sumber hukum utama adalah
peneliti hukum berlatar belakang kodifikasi hukLrm. padangaruya
karena begitu kuatnya pengaruh bahwa hukum dilahirkan sebagai
sistem hukum E.opa Kontinental suatu sistem y ang rasional,
di Indonesia, dan sistem belajar berbeda dengan sistem hukum
di fakultas-fakultas hukum Anglo Sttton laammon l/]v')
diberbagai perguruan tinggi di -vang mula bcrkembal-gnya di
lndonesia. Sisten ini dibarva oleh daratan Inggris dimana padangan
para peniaiah di masa lalu. sistem hukumnra berdasarkan
Pemerintah Jajahan Belanda preseden (menenl-patkan hukum
memberlakukan hukum barat di sebagai hasil kekuatan peng-
u,ilayah jajahan Indonesia. Ada alamaru'empiris-mc ). Apabila kita
perbedaan mendasar anlam mempelajari sejarah
sistem hukum Eropa Kontinental perkembangan tllsalat barat. hal
dan sistem hukum lnglo Saron ini mudah dimengerti karena
yang berkembang di Inggris tokoh-tokoh lilsafat dari masing-
pada awalnya. Perbedaan sistem masing ka\\'asan telah meng-
hukum ini berlatar belakang embangkan sistem pemi-kirannya
perkembangan sejarah filsafat masing-masing. misaln)a kita
dari masing-n'rasing rvilayah
"vaitu
meflgenal DcsLarles. \t.G.
daratan Kontinental dan lnggris. Leibniz. Barukh Spinoza. yang
Filsafat rasionalisme berkembang pemikirannya berpengaruh di
di daratan Kontinental, sedang- daratan Eropah Kontinentai,
kan filsafat di lnggris filsafat sedangkan ../o.ln Lock, Datid
,vang berkembang dan ber- Hume, Berkelel pemikirannya
pengaruh adalah filsafat berpengaruh di lnggris. Ke dua
empirisme. Dua aliran filsafat ini aliran tersebul di belakang dalam
asal-usul perkembangannya filsafat dikenal daiam dua sumber
sehubungan dengan upaya utama pengetahuan Yaitu
Rasionalisme dan E pirisme.

κらRИ ハ
lε κィκOハ 1,ε ′D″ Ⅳ KER月 、sκ ″ rε
OR′
つИι″1//PaVε ι′ AⅣ Zi′び 〃uK,M

Inti dari pandangan bukti yang kuat bagi pengetahuan


rasionalisme l aitu bahwa hant.a vang benar. Mereka pun berusaha
dengan menggunakan prosedur mene-mukan pembenaran, atau
tertentu dari akal saja kita bisa pembuktian yang kokoh bagi
sampai pada pengetahuan 1.ang penegatahuan manusia. Mereka
sebenamya. ),aitu pengetahuan pun menuntut kepastian akan
yang tidak mungkin saiah. kebenaran pengetahuan manu-
Menurut kaum rasionalis. akal sia. dan karena itumenolak
merupakan sumber satlr-satunva
bagi pengetahuan manusia
pengetahuan yang tidak
didasarkan pada bukti yang
(temasuk tentunya adalah meyakinhan.
pengetahuan hukum). Akal Hanya saja berbeda dengan
budilah ;ang memberi kita paham rasioLulisme. empirismr
pengetahuan !.ang pasti benar adalah paham /,ilosoIs )ang
tentang sesuatu. Konsekuensi, mengatakan bahwa sumber satu-
nya, kaum rasionalis menolak satunya bagi pengetahuan
anggapan bahrva kita bisa manusia adalah pengalaman.
menemukan pengetahuan mela_ Yang paling pokok untuk bisa
lui panca indera kita. Baai sampai pada pengetahuan yang
mereka alal budi sudah culu-p benar, menurut kaum empirisme
membe pemahaman bJgj kla. adalah data dan pengetalluan
terlepas dari pancainderanya. yang benar adalah lang diperoleh
Dengan demikian, akal budi sara melalui pengalaman dan
bisa membuktikan bahwa a<Ia pengamatan panca indera. Maka.
dasar bagi pengetahuan kita. sumber pengetaluan adalah
bahwa kita boleh merasa oasti
Pengalaman dan pengamatan
dan vakin al<an pengetahran r ane panca indera tersebut yang
kita Deroleh memberi data dan fakta bagi
Seperti halnya rasionalis- pengetahuan kita. Semua konsep
me dan para filsuf rasionaiis, dan ide yang krta angEap benar
empirisme dan juga para filsuf sesungguhnya bersumber darj
empiris, seslu.rgguhnya ingin pengalaman kita dengan obyek
menanggapl persoalan !anp yangkita tangkap melalui
diajukan skeptisisme: bagai-mani pancaindera. Atas dasar inr. brgi
kita bisa sampai pada Kaum emptnsrne. scmuS
pengetahuan yang pasti benar? pengetahuan manusia bersifat
Seperti kaum rasionaiis. kaum empiris.. Pengetahuan ) ang benar
empiris pun ingin mencari br_rkti oan scjah. Yartu penqetahuan
yang kuat bagi pengetahuan yang pasti benar adalah
sejati. Mereka juga ingin mencari pengetahuan inderawi. penge-
l,TH l3/SEPTEMBER 2405


ERl Ht-'Kt,tM \-O.

tahuan empiris. Pengalam-an demikian bagi kaum emPiris,


yang dimaksud adalah Peng- akal budi hanya mengkom-
alaman yang tejadi melalui dan binasikan pengalaman indera$'i
berkat baltuan Panca indera. untuk sampai pada Pengetahuan.
Pengalaman semacam ini N4aka. tanpa Pengalaman
berkqitan dengan data Yang inderaql tidak ada Pengetahuan
ditankap melalui Panca indera, apa-apa.
khususnya yang bersifat sPontan Ada beberapa hal Penting
dan langsung. Dengan kata lain, yang perlu digarisbawahi
pengaiaman'percobaan/ Penga- menvangkul Pandangan empi-
matan, penelitian langsung di risme. Penama- kaum emPiris
lapangal untuk mengumPulkan mengalui bah\\a persepsi atau
data dan fakta, itulah Yang proses pengindaraan sampai
meruPakan titik
tolak dari tingkat teneniu tidak dapat
pengetahuan manusia karena diragukan tindutable) Sampai
pada dasamYa kita tahu tentang tingkat ter1entu. persePsi bebas
sesualu hanya berdasarkan dan dari kemungkinan saLah atau
hanya dengan titik tolak keliru. kuena kekeliruan tidak
pengalamalt indera\.vi kita. Tidak puflya tempat pada aPa Yang
ada sumber Pengetahuan lain "terberikan (gi\ en) Sesuatu
selain pengalaman Maka, Panca yang giren samPai tingkat
indera - dan bukan akal budi - tertentu harus dtlerima sebagai
memainlQn Peran Penting dengan nayata. tidak keliru, tak
menvaiikan bagi kita Pengaiaman teragukan. Bagi Ilume dalr kaum
langsung dengan obYek tertentu empiris lainnya. persePsi tidak
Panca indera memainkan bisa diragukan. Yang keliru
pennan terpenting dibanding-kan adalah da.va nalar manusia dalam
dengan akal budikarena: menangkaP dan memutuskan aPa
Pertama, semua Proposlsl yang yang ditangkap oleh Pancaindera
kita ucapkan merupakan hasil itu. Menurut kaum cmPiris, tidali
laporan dari pengalaman atau bisa diragukan bahwa ada
yang disimpulkan dari Penga- kebenaran tenentu Yang di-
laman. Kedua, kita tidak bisa berikan oleh Pengalaman
punya konsep atau ide apa Pun inderawi kita. Bahkar satu-
tentang sesuatu kecuali Yang satunya pengelahuan sejati
didasarkan Pada aPa Yang adalah pengetahuan lewat
diperoleh dari Pengalaman. pengalaman.
Ketiga. akal budi hanYa bisa Kedua. dari emPirisme
berfungsi kalau Punya acuan ke Humc tcrlihat ielas bahua
realitas atau pengaiaman Dengan empirisme hanyalah sebuah tcsis
A_FR"NCκ OヽSEP,И ヽ κFRЙ ヽ1,κ アεOR′

∝ "κι ν ′EヽBι ′ ■AN π lrr,″





“ ら、 びν

tentang pengetahuan empiris, sampai pada pengetahuan yang


yaitu pengetahuan tentang dunia lebih universal sifatn-va.
yang berkaiatan dengan Bersamaar dengan ini. terutama
pengalaman manusia. Empirisis atas pengaruh Hume dan juga
tidak bermaksud menyangkut Francis Bacon. semakirl kuat
pula penegetahuan aprioi kecenderungan untuk merelatif-
semacam ilmu ukur dan kan kebenaran bcrbagai
matematika. Kaum empiris penegetahuan manusia. Dari
mengakui bah\'va ada pengela- kenyataan bah\\a batu akan tetap
huan tenentu yang tidak kalau dibuang ke udara. Ini
diperoleh melalui pengalaman membawa semangat dan
inderawi. kecendcrungan baru untuk tetap

Ketiga, karena lebih menganggap kebenaran ilmu


menekankaJr pengalaman sebagai pengetahuan sebagai bersilat
sumber pengetahuan manusia. sementara. Dengan demikian,
kaum empiris jadinya iebih \r'alaupun sana-sama mengang-
menekanlGn metode pengetauan gap serius metode keragual yang

deduktif, yaitu cara kerja ilmu- dilontarkan kaum skeptis, kaum


ilmu empiris yang mendasarkan rasionalis malah berakiir dengan
diri pada pengamatan, pada menegaskan kebenaran mutlak
eksperimen untuk bisa sampai untuk pengetahuan manusia yang
pada pengetahuan yang umum diperoleh akal budi manusia.
tak terbantahlGn. OIeh karena itu. Sebaliknya, kaum empiris malah
pengetahuan,vang ditekanlan menegaskan sikap skeptis itu
kaum empiris adalah penge- dengan menganggap kebenaran
tahuan aposteori. manusia. khususn-!_a pengetahuan
Sikap dasar kaum empids cmpiris sebagai bersilat scmen-
ini mempunyai sumbangan besar tara.
bagi perkembangan ilmu penge- lnimemha\\'a konsekucnsi
tahuan modem, karena menacu lebih lanjut bahwa alam semesta
percobaan yang didasarkan pada bagi kaum ilmuwan merupakan
observasi dan peneiitian empiris. sebuah teka-teki yang perlu djkaii
Ilmu*'an tidak lagi bergulat dan dan diteliti lebih lanjut. f idak ada
terpaku pada flrmusan dan kebenaran mutlak. dan alam
prinsip-p.insip pertama yang semesta adalah sebuah mcdan
bersifat apriori dan bcrlaku kebenaran abru yang lebih
mutlak, melainlan iebih giat sempurna. Berbagai ilmu pun
melakukan penilaial lapangan bermuculan. dan berbagai
untuk membuktikan kebenaran penemuan pun bermunculan. dan
berbagai proposisi dan untuk berbagai penemuan baru mucrul
E E 臓 E E E E ︰ E
ヨ ⑨
ま ︰ ︰ ⋮ lanpa diduga. Ini pula yang ilmiah dalam penelitian hukum
memungkinan perkem-bangan adalah sebuah sintesa da pola
ilmu pengetahuan semakin maju pikir rasional dan empiris.

dan sena.ik. Terjadinya penekanan-penekaDan


⋮ ⋮ ⋮ ︰ ︰ ︰

Keempat. kepastiai menge- pada salah satunya terganlung


nai pengetahuan empiris harus dari pendekatan dalam menelaah
dicek berdasarkan pengamatan, hukum sebagai ilmu. Bagi
data, pengalaman, dan bukan peneliti hukum untuk kepen-
︰  

berdasarkan akal budi. Bagi tingan praktik. sisi empirik lebih


kaum empiris, pengalaman dapat dominan. scdangkar bagi

memberikan pembuktian tertentu kepentingan akadcmik, sisi


︰ ︰ ︰ ︰

secara langsr.mg dan pasti tentang rasional Iang lebih menonjol.


proposisi tertentu, dan bahua dari Dengan demiklan perdebatan
proposisi ini bisa ditarik tentang metode penelilian dalam
︰ ︰ ︰ ︰ ︰ ︰

proposisi lainnya. bidang hukum tidaklah mendasar.


Yang perlu dipcrhatikan adalah
V. KESIMPULAN validitas dan reliabelitas dari
Metode ilmiah yang mulai penetapan alat sampai pada
⋮ ⋮

sekarang dijadikan model dalam pengumprlan data. serta analisis


berbagai penelitian dalam satu yang dihasilkan.

abad terakhir ini


adalah
merupakan hasil pelpaduan atau
sintesa dari kedua pola Pikir
deduktif-induktif. Dalam Pene-
litian dimana hukum sebagai DAFTAR PUSTKA
objek penelitian diperoleh
metode -vang sangat variatif yaitu Adian, Donny Cahral(2002)
metode penelitian empjris dan ●ο
1/.・α 々おき″′″″ν
′0″ ε
nonnatif, atau metode Penelitian Pengetahuan Jakafia:
kr]antitatif dan kualitalif. serta TClau
metode studi dokumen.Kemudian
ada juga yang menempatkan Culo, W (2002)1旋 ′oあ ′∝
hukum sebagai kajian dalam ilmu Pゼ ″θ′
′r,α η Jakara: '

alam, ilmu sosial, ilmu Grasindo


humaniora, dan ilmu normatif.
Hukum sebagai ilmu Hadi. Soetrisno. (1968).
dikenaliuga sebagai ilmu analitjs Metodok)gi Research.
dan ilmu preskiptif. Namun Yog,vakarta: YaYasan
demikian, yang jelas dan Penerbitan IKIP.
mendasar adalah bahwa metode
κER“ NC′ oNSう 。DИ ヽ κうり N_‐ κ γεて


,R′
"κ ν ′D嘔 ″ 7“ NzИ ″してて
“ ,ν
'24“

Hadjon, Philipus M. dan Tariek Sumardjono, Maria S.W. (1996).


Sri Djaimiati. (2005). Pedoman I'embuattdn
Argumentasi Hukum. LlsulanI'cnelilidn Seh ah
Yogyakarta: Gajah Mada pandiLtn ddsu Jakarta:
University Press. Gramedia.

Keraf, Sony. (2001). Ilnu Usman. Ilusaini dan Pumomo


Pengetahuan Sebuah Setiady Akbar. (1998).
Tinjauan Filosofi-r. Metodologi Penelitian
Yog]akarta: Kanisius. So.tial. Jakafia: Bumi
Aksara.
Koentjaianingrat. (1971).
Metodologi Penelitidn
Masj arakat. Jakafia: LlPl
Ndraha, Taliziduhu. (1985).
Research: Teori.
Metodologi, Administrasi.
Jakarta: Bina Aksara.
Priyadharma, Triguna. (2001).
Kreatiyitas & Strdtegi.
Jakarta: Golden Trayon
Press.

Soedjono, Peter. (2004).


Pengdnt Sejarah Fi/tdfal
Ilmu Pengetahuan Alam.
Yogyakarta: Gajah Mada
Universitv Press

Soekanto. Soeijono. (1982).


Metode Penelitian Hukum.
Jakarta: RajaGrafindo
Persada.

dan Sri l\4amudji.


(1995). Penelitian Hukum
Normatif Suatu Tikjauan
Singkat. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai