Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

KEPERAWATAN ANAK

OLEH :

SRI AYU NI’MATILLAH MASIHU


NIM : C1814201253

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


STELLA MARIS MAKASSAR
2018 / 2019
MINGGU I
TUGAS INDIVIDU: KEPERAWATAN ANAK

Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan pemahaman anda sebagai perawat,
setiap pertanyaan dijawab dengan minimal 500 kata

1. Mengapa seorang perawat harus memahami paradigma keperawatan anak dan


bagaimana aplikasinya dalam praktek ketika anda sebagai perawat anak ?

Jawaban :
1) Anak adalah individu yang berusia antara 0 sampai 18 tahun, yang sedang dalam
proses sedang dalam proses tumbuh kembang, mempunyai kebutuhan yang
spesifik fisik,psikologis, sosial dan spiritual yang berbeda dng orang dewasa.
Paradigma keperawatan anak merupakan suatu landasan berfikir dalam
penerapan ilmu keperawatan anak. Landasan berpikir tersebut terdiri dari empat
komponen, diantaranya manusia dalam hal ini anak, keperawatan, sehat - sakit
dan lingkungan.
Ada beberapa paradigm keperawatan anak antara lain :
a. Manusia
Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Dalam proses
berkembang anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri, pola koping dan
perilaku sosial. Ciri fisik pada semua anak tidak mungkin pertumbuhan
fisiknya sama, demikian pula pada perkembangan kognitif adakalanya cepat
atau lambat. Perkembangan konsep diri sudah ada sejak bayi akan tetapi
belum terbentuk sempurna dan akan mengalami perkembangan seiring
bertambahnya usia anak. Dalam memberikan pelayanan keperawatan anak
selalu diutamakan, mengingat kemampuan dalam mengatasi masalah masih
dalam proses kematangan yang berbeda dibandingorang dewasa karena
struktur fisik anak dan dewasa berbeda mulai dari besarnya ukuran hingga
aspek kematangan fisik

b. Sehat – sakit
Rentang ini suatu alat ukur dalam menilai status kesehatan yang
bersifat dinamis dalam setiap waktu. Selama dalam batas rentang tersebut
anak membutuhkan bantuan perawat baik secara langsung maupun tidak
langsung, seperti apabila anak dalam rentang sehat maka upaya perawat untuk
meningkatkan derajat kesehatan sampai mencapai taraf kesejahteraan baik
fisik, sosial maupun spiritual.
c. Lingkungan
Lingkungan dalam paradigma keperawatan anak yang dimaksud adalah
lingkungan eksternal maupun internal yang berperan dalam perubahan status
kesehatan anak. Lingkungan internal seperti anak lahir dengan kelainan
bawaan maka dikemudian hari akan terjadi perubahan status kesehatan yang
cenderung sakit, sedang lingkungan eksternal seperti gizi buruk, peran orang
tua, saudara, teman sebaya dan masyarakat akan mempengaruhi status
kesehatan anak.
d. Keperawatan
Komponen ini merupakan bentuk pelayanan keperawatan yang
diberikan kepada anak dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan
secara optimal dengan melibatkan keluarga. Upaya tersebut dapat tercapai
dengan keterlibatan langsung pada keluarga mengingat keluarga merupakan
sistem terbuka yang anggotanya dapat dirawat secara efektif dan keluarga
sangat berperan dalam menentukan keberhasilan asuhan keperawatan, di
samping keluarga mempunyai peran sangat penting dalam perlindungan anak
dan mempunyai peran memenuhi kebutuhan anak.

2) Aplikasi dalam praktek


Dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak tentu berbeda
dibandingkan dengan orang dewasa. Banyak perbedaan - perbedaan yang
diperhatikan dimana harus disesuaikan dengan usia anak serta pertumbuhan dan
perkembangan karena perawatan yang tidak optimal akan berdampak tidak baik
secara fisiologis maupun psikologis anak itu sendiri. Sebagai perawat anak, yang
penting adalah Dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak tentu
berbeda dibandingkan dengan orang dewasa. Banyak perbedaan - perbedaan
yang diperhatikan dimana harus disesuaikan dengan usia anak serta
pertumbuhan dan perkembangan karena perawatan yang tidak optimal akan
berdampak tidak baik secara fisiologis maupun psikologis anak itu sendiri.

2. Mengapa prinsip a traumatic care harus diaplikasikan dalam praktek klinik dan
berikan contoh penerapan konsep ini ?

Jawaban :
a traumatic care yaitu asuhan keperawatan yang tidak menyebabkan trauma
pada anak. Seorang perawat anak harus mampu memberikan asuhan keperawatan
terapeutik melalui pelaksananaan intervensi keperawatan. Intervensi ini untuk
mengurangi pengalaman yang tidak menyenangkan terhadap anak dan keluarga.
Perawat juga harus memandang bahwa anak merupakan individu yang unik. Perawat
harus menjaga anak jangan sampai mengalami trauma. Asuhan yang diberikan
kepada anak pun seminimal mungkin jangan membuat anak menjadi trauma.

Contoh penerapan konsep a traumatic care :


- Agar mendukung proses penyembuhan anak, peran orang tua juga sangat
penting dimana kontak orang tua jangan sampai terpisah dari anak. Orang tua
disarankan untuk tetap berada disamping anak agar anak seminimal mungkin
tidak mengalami trauma karena berada di tempat asing.
- Sebagai perawat anak, kita harus menjadi pengganti orang tua terutama ibu
(substitute mother) karena dialah yang memberikan / memenuhi kebutuhannya
secara lahir dan batin yang dapat memberikan rasa aman pada anak dan dapat
mengurangi rasa trauma fisik atau nyeri.
- Perawat juga menjadi sektor krusial dalam meminimalkan trauma pada anak.
Perawat di bagian anak harus memiliki kemampuan komunikasi terapeutik yang
lebih luwes ketimbang perawat di bagian umum. Hal ini diperlukan karena anak
merupakan individu yang unik. Komunikasi tersebut akan mendorong anak lebih
percaya kepada perawat.

3. Menurut anda,apa yang dimaksud dengan konsep family center care? berikan contoh
penerapan di klinik.
Jawaban :
Family center care suatu kehidupan yang konstan, dimana individu dalam
keluarga harus saling mendukung, menghargai, hingga meningkatkan kekuatan dan
kompetensi dalam memberikan asuhan terhadap anak. Aspek ini yang harus
dipahami dengan baik oleh seorang perawat. Di dalam aspek family center care.
terdapat dua konsep penting yaitu konsep enabling dan empowering. Konsep
enabling memandang bahwa keluarga punya andil dalam asuhan yang diberikan.
Perawat harus melibatkan keluarga dalam pemberian asuhan perawatan agar
memenuhi kebutuhan anak maupun keluarga secara umum.
Pada konsep empowering, perawat dapat melibatkan keluarga dalam hal
pengambilan keputusan terhadap tindakan yang akan dilakukan. Keterlibatan
keluarga dibutuhkan mengingat anak selalu membutuhkan orang tua ketika berada
dirumah sakit. Selain itu, hubungan keluarga dengan tenaga kesehatan selama anak
berada di rumah sakit juga sangat diperlukan. Fasilitasi anak dengan keluarga oleh
perawat dapat membantu proses penyembuhan anak, sehingga kebutuhan
keamanan dan kenyamanan bagi keluarga dan anak dapat diperhatikan.
Contoh penerapan di klinik :
secara pskilogis, dalam melakukan tindakan invasif seperti pemasangan infus,
akan menyebabkan anak akan merasa nyeri, cemas, bahkan ketakutan. Perasaan
cemas dan ketakutan tersebut akan juga dirasakan baik oleh keluaganya, terutama
orang tuanya. Oleh karena itu, penerapan asuhan keperawatan turut berfokus pada
keluarga dalam hal ini perawat harus mengenal hubungan dalam keluarga untuk
mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan keluarga yang dapat dimanfaatkan untuk
membantu keluarga beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

4. Mengapa budaya, agama dan sosial berpengaruh terhadap praktek keperawatan,


bagaimana aplikasinya di klinik atau masyarakat ?

Jawaban :

Perawatan yang mendasarkan budaya adalah bagian komprehensif


serta holistik untuk mengetahui, menjelaskan, menginterpretasikan, dan
memprediksikan fenomena asuhan keperawatan serta memberikan panduan
dalam pengambilan keputusan dan tindakan keperawatan. Praktik perawatan
dipengaruhi oleh keyakinan dan nilai budaya yang cenderung tertanam dalam
pandangan dunia, bahasa, filosofi, agama, kekeluargaan, sosial, politik,
pendidikan, ekonomi, teknologi, etnohistory, dan lingkungan kebudayaan.
Keperawatan yang berdasarkan budaya dapat meningkatkan kepuasan
pasien sehingga dapat memengaruhi derajat kesehatan dan kesejahteraan individu,
keluarga, kelompok, dan komunitas di dalam lingkungannya. Keperawatan yang
berdasarkan budaya dapat terwujud apabila pola, nilai budaya dan perawatan
digunakan secara tepat, aman dan bermakna. Perawat sebagai bagian dari
sumberdaya manusia yang bekerja di rumah sakit (RS) memiliki nilai budaya tertentu,
yang menyangkut masyarakat kecil dengan kebudayaannya sendiri. Meskipun
demikian, rumah sakit memiliki kebudayaannya sendiri, kebudayaan secara umum
sulit untuk dicirikan, keperawatan merupakan ilmu tentang manusia dan pengalaman
sehat-sakit manusia yang disampaikan melalui transaksi profesional, ilmiah, estetis,
dan etis. Perawatan kesehatan yang benar adalah yang berfokus pada gaya hidup,
kondisi sosial dan lingkungan, bukan proses diagnose penyakit atau pengobatan.
Peran agama dalam praktek keperawatan sangat berpengaruh, disini agama
dijadikan pedoman yang digunakan perawat dalam melakukan suatu tindakan
terhadap klien. Oleh karena itu, pemahaman tentang peranan agama sangat penting
dan mendasar dalam memberikan asuhan keperawatan dimana nilai spiritual pasien
selalu menjadi pertimbangan dan dihormati. Dengan demikian setiap perawat harus
menunjukkan sikap etis professional yang baik dalam setiap penampilan dan
tindakannya, termasuk dalam mengambil keputusan ketika merespon situasi yang
sulit.

Aplikasi di masyarakat :

- Konsep masyarakat tentang penyebab diare berbeda dengan konsep medis.


Menurut masyarakat, penyebab penyakit diare pada bayi adalah karena bayi
tersebut sedang mengalami proses peningkatan kepandaiannya. Bayi yang
semula hanya bisa merangkak kemudian meningkat bisa berdiri, maka dalam
proses perubahan tersebut dianggap wajar sehingga tidak perlu doiobati. Selain
itu bayi yang baru tumbuh gigi juga bisa mengakibatkan diare.
- Contoh Aspek budaya yang berpengaruh terhadap keperawatan maternitas yang
terjadi dalam budaya: Sebelum usia kehamilan 28 minggu ibu hamil tidak
diperbolehkan untuk menyiapkan perlengkapan bayinya dengan alasan persiapan
sebelum waktu mandi-mandi dapat menyebabkan kematian bayi yang dikandung
ibu. Kerugiannya bila bayi yang dilahirkan prematur (28 minggu kehamilan), maka
tidak ada persiapan yang matang untuk memenuhi perlengkapan bayi.
- Usia kehamilan 28 minggu ibu hamil dianjurkan melakukan mandi-mandi/siraman
dengan menggunakan air bunga dan mayang kelapa yang ditepuk-tepukkan ke
seluruh badan ibu yang hamil dengan alasan agar bayi yang dilahirkan selamat
dan terhindar dari gangguan roh gaib.
- Bagi Ibu yang hamil dan bapak bayi tidak diperbolehkan mandi dengan
menggunakan sarung atau kain panjang yang dililitkan ke lehernya, dengan
alasan dapat membuat lilitan tali pusat pada bayi sehingga mempersulit kelahiran

Oleh sebab itu, penting bagi perawat mengenal latar belakang budaya orang yang
dirawat. misalnya kebiasaan hidup sehari-hari, seperti tidur, makan, pekerjaan,
pergaulan sosial dan lain-lain. Nilai-nilai budaya timur masih sangat kental, seperti
misalnya wanita yang sedang hamil ingin diperiksa oleh bidan atau perawat wanita
daripada dengan dokter pria. Hal ini menunjukkan bahwa budaya timur masih kental
dengan hal-hal yang dianggap tabu. Dalam masyarakat tradisional sistem
pengobatan tradasional ini adalah pranata sosial yang harus dipelajari dengan cara
yang sama seperti mempelajari pranata sosial umumnya dan bahwa praktek
pengobatan asli (tradisional) adalah rasional dilihat dari sudut kepercayaan yang
berlaku mengenai sebab akibat.
5. Bagaimana peran perawat anak di klinik dan komunitas ?

Jawaban :
Beberapa peran penting perawat anak di klinik ataupun dimasyarakat yaitu
sebagai pendidik baik secara langsung dengan memberikan penyuluhan atau
pendidikan kesehatan pada orang tua maupun secara tidak langsung dengan
menolong orang tua anak memahami pengobatan dan perawatan anaknya. Ada tiga
hal penting yang dapar diubah oleh perawat melalui pendidikan kesehatan adalah
pengetahuan, keterampilan serta sikap keluarga dalm hal kesehatan, khususnya
perawatan anak sakit. Seuatu waktu anak dan keluarganya mempunyai kebutuhan
psikologis berupa dukungan atau dorongan mental. Sebagai konselor, perawat dapat
memberikan konseling keperawatan ketika anak dan orangtuanya membutuhkan.
Perawat dituntut untuk dapat berperan sebagai pembuat keputusan etik
dengan berdasarkan pada nilai moral yang diyakini dengan penekanan pada hak
pasien untuk mendapat otonomi, menghindari hal – hal yang dianggap merugikan
pasien, dan asuhan keperawatan yaitu meningkatkan kesejahteraan pasien. Perawat
yang paling mengerti tentang keperawatan anak harus menyakinkan pemegang
kebijakan bahwa usulan tentang perencanaan pelayanan keperawatan yang diajukan
dapat memberikan dampak terhadap peningkatan kualitas asuhan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai