meningkatkan kepercayaan.
3) Melakukan evaluasi/validasi
R/ Sebagai perjanjian/informed consent bahwa pasien setuju terhadap tindakan yang akan
dilakukan.
R/ Mengurangi kecemasan klien dan meningkatkan kerja sama antara klien dan perawat.
6) Mencuci tangan
mencegah infeksi.
7) Mempersiapkan alat
R/ Dengan mempersiapkan alat terlebih dahulu, dapat mengefisienkan waktu dan agar
penyakirnya, kondisi/perasaan yang dialami sehingga tidak semua pasien dapat dikaji
dengan wawancara. Usia/tahap perkembangan mempengaruhi fisik, psikososial,
pengalaman, dll.
R/ Untuk mengetahui kesimetrisan anggota tubuh, ada tidaknya disabilitas. Cara berjalan
yang tidak tegak menandakan adanya abnormalitas anggota tubuh baik misalnya pada
R/ Bentuk tubuh yang tidak tegak menandakan bentuk vertebra tidak sesuai anatomi
21) Mengukur tanda-tanda vital (suhu, denyut nadi, laju pernapasan, dan tekanan darah)
Herdman, T.H., & Kamitsuru, S. (2018). NANDA-I diagnosis keperawatan : definisi dan
klasifikasi 2018-2020. Jakarta: EGC
Jacob, A., Rekha, R., & Tarachnand, J.S. (2014). Buku ajar clinical nursing prosedure.
Tangerang Selatan: Binarupa Aksara.
Tim Keperawatan. (2021). SOP Keterampilan Klinik Profesi Keperawatan Dasar. Makassar:
Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin.
Perry, Peterson, & Potter (2005). Keterampilan dan prosedur dasar. Jakarta: EGC
ANALISIS VIDEO
tangan dan memakai handscoon, tidak mengukur tinggi badan dan berat badan klien,
tidak mengukur tanda-tanda vital (suhu, denyut nadi, laju pernapasan, dan tekanan
darah).
2) Pada pemeriksaan telinga, perawat tidak mempalpasi adanya nyeri tekan aurikuler,
3) Pada pemeriksaan hidung dan sinus perawat tidak melakukan palpasi dan perkusi
4) Pada pemeriksaan mulut dan bibir, tidak melakukan inspeksi dan palpasi pada strukur