Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR JAWABAN

Mata Kuliah : Kewarganegaraan


Fakultas : Perikanan dan Ilmu Kelautan
Jurusan/Prodi : OSEANOGRAFI
Dosen Mata Kuliah : DR. MUHAMMAD IDRUS, M.PD.
Nama Mahasiswa : HIFZUR RAHMAN
Tugas Mandiri ke- : 4 (Empat)
Hari/Tanggal : Rabu, 06 Mei 2020
Materi : GEOPOLITIK INDONESIA

Resume 4

A. Pengertian dan Teori Geopolitik

1. Pengertian Geopolitik

Geopolitik berasai dari kata geo (bahasa Yunani) atau bumi dan politik yang berarti kekuatan
yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan dasar dalam menentukan alternatif kebijakan
nasional untuk mewujudkan tujuan nasional. Atau politik itu mempunyai pengertian suatu politik
yang tidak terlepas dari pengaruh kondisi dan letak geografis dari bumi yang menjadi wilayah
hidup. Dalam hal ini manusia hidup di atas bumi itulah yang memegang peranan sebagai penentu
pada tempat atau wadah di mana mereka berada.

2. Teori Geopolitik

Berikut ini dikemukakan teori dan ajaran yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu:

 Teori Geopolitik Frederich Ratzel

Pada abad ke-19, Frederich Ratzel merumuskan untuk pertama kalinya ilmu bumi politik sebagai
hasil penelitiannya yang ilmiah dan universal. Ratzel berpendapat bahwa negara itu seperti
organisme yang hidup. Negara identik dengan ruang yang ditempati oieh sekelompok
masyarakat (bangsa). Oleh karena itu, jika negara ingin tetap hidup dan berkembang butuh
ekspansi (perluiasan wilayah sebagai ruang hidup). Teori ini dikenal sebagai teori organisme
atau teori biologis.

 Teori Geopolitik Rudolf Kjellen

Kjellen melanjutkan ajaran Ratzel tentang teori organisme. Berbeda dengan Ratzel yang
menyatakan negara seperti organisme maka Kjellen menyatakan dengan tegas bahwa negara
adalah suatu organisme, bukan hanya mirip. Negara adalah satuan dan sistem politik yang
menyeluruh yang meliputi bidang geopoiitik, ekonomi politik, demo politik, sosial politik, dan
krato politik.

 Teori Geopolitik Karl Haushofer

Karl Haushofer melanjutkan pandangan Ratzel dan Kjellen terutama pandangan tentang
Iebenstraum dan paham ekspansionisme. Jika jumlah penduduk suatu wilayah negara semakin
banyak sehingga tidak sebanding lagi dengan luas wilayah, maka negara tersebut harus berupaya
memperluas wilayahnya sebagai ruang hidup (Iebenstraum) bagi warga negara. Ajaran ini
berkembang di Jerman ketika negara itu berada di bawah kekuasaan Adolf Hitler. Ajaran ini juga
dikembangkan di Jepang dalam ajaran Hako Ichiu yang diiandasi semangat militerisme dan
fasisme.

B. Faham Geopolitik Bangsa Indonesia

Bangsa Indonesia tidak dapat menerima rumusan Karl Haushofer dan rumusan-rumusan lain
yang pada prinsipnya sama karena bertentangan dengan Pancasila. Bagi bangsa Indonesia
geopolitik merupakan pandangan baru dalam mempertimbangkan faktor-faktor geografris
wilayah negara untuk mencapai tujuan nasionalnya. Jadi geopoIitik bagi bangsa Indonesia ialah
kebijaksanaan dalam rangka mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan keuntungan letak
geografis negara berdasarkan pengetahuan ilmiah tentang kondisi geografrs tersebut. Sedangkan
geostrategis ialah kebijaksanaan pelaksanan dalam menentukan tujuan-tujuan dan sarana-sarana,
serta cara penggunaan sarana-sarana tersebut.

C. Terbentuknya Wawasan Nasional

Wawasan adalah cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya. Diri bangsa itu
tampak terwujud dalam sejarah dan budayanya. Artinya untuk dapat memahami secara jelas diri
bangsa harus dipelajari sejarah dan budaya bangsa itu. Lingkungan bangsa diartikan terutama
konstelasi geografinya, meliputi: bentuknya, letak/ posisinya, luasnya, iklimnya, dan kekayaan
alamnya. Wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa dalam hidup bermasyarakat.
berbangsa dan bernegara, serta dalam hubungan antarnegara yang merupakan hasil perenungan
filsafah tentang diri dan lingkungannya dengan memperhatikan sejarah dan kondisi sosial budaya
serta memanfaatkan konstelasi geografis guna menciptakan dorongan dan rangsangan dalam
usaha mencapai tujuan nasional.

D. Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia

1. Pengertian dan Kedudukan Wawasan Nusantara.

Wawasan nusantara terdiri dua suku kata yaitu wawasan dan nusantara. Kata wawasan
mengandung arti pandangan, tinjauan, penglihatan, atau tanggap inderawi. Selain menunjukkan
kegiatan untuk mengetahui isi serta arti pengaruh-pengaruhnya dalam kehidupan berbangsa, juga
melukiskan cara pandang, cara tinjau, cara lihat atau cara tanggap inderawi. Istilah nusantara
dipergunakan untuk menggambarkan kepulauan Indonesia yang terletak di antara Samudera
Pasifik dan Samudera Hindia serta di antara Benua Asia dan Benua Australia.

2. Tujuan Wawasan Nusantara

Tujuan wawasan nusantara sebagai wawasan nasional dengan sendirinya harus sesuai dan tidak
boleh menyimpang dari tujuan nasional, yaitu mewujudkan kesejahteraan dan ketentraman
(keamanan) bagi bangsa Indonesia, ikut serta dalam mewujudkan kebahagiaan dan perdamaian
bagi seluruh umat manusia. Dari tujuan di atas dapat diartikan bahwa tujuan wawasan nusantara
di satu sisi diarahkan ke dalam, yaitu mewujudkan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan
nasional, baik aspek alamiah (gatra letak geograps, keadaan dan kekayaan alam. dan keadaan dan
kemampuan penduduk), maupun aspek sosial (gatra ideology, politik. ekonomi. sosial budaya,
dan gatra pertahanan keamanan). Sedang tujuan yang diarahkan ke luar telah turut serta
mewujudkan kebahagiaan, ketertiban, dan perdamaian bagi seluruh umat manusia.

3. Unsur Dasar Wawasan Nusantara

Konsepsi wawasan nusantara terdiri dari tiga unsur dasar. Wadah (contour), Isi (contec), dan
Tata laku (conduct). Ketiga unsure tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Wadah (Contour): Wadah kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara meliputi seluruh
wilayah Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan penduduk dengan aneka ragam budaya.

b. Isi (Content): Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta
tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945.

c. Tata laku (Conduct): Tata laku merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi, yang terdiri
dari tata laku batiniah dan lahiriah.

4. Peran wawasan nusantara

Dalam kehidupan nasional, wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia
dikembangkan peranannya untuk:

a. Mewujudkan sena memelihara persatuan dan kesatuan yang serasi dan selaras, segenap aspek
kehidupan nasional.

b. Menumbuhkan rasa tanggung jawab atas pemanfaatan lingkungan saling terkait

c. Menegakkan kuasan guna melindungi kepentingan nasional.

d. Merentang hubungan internasional dalam upaya menegakkan perdamaian.

Anda mungkin juga menyukai