Anda di halaman 1dari 10

KARYA ILMIAH

TAHUN AJARAN 2017-2018


DISUSUN OLEH:
ALBERTA GRACIA

CHERYL NATASHA

FILBERT APIN
KARYA ILMIAH DISUSUN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS
BAHASA INDONESIA
BAGAIMANA JENIS TONTONAN REMAJA DAPAT MEMPENGARUHI
POLA PIKIR (STUDI DESKRIPTIF TENTANG PSIKOLOGI DAN SOSIAL
SISWA SMA TALENTA BANDUNG)
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………

A. LATAR BELAKANG……………………………………………..
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………..
C. TUJUAN PENULISAN……………………………………………

BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………………..

A. PENGERTIAN POLA PIKIR…………………………………….


B. HUBUNGAN VISUAL DENGAN POLA PIKIR………………..
C. CONTOH KONKRET HUBUNGAN KAUSALITAS…………..

BAB 3 PENUTUP………………………………………………………………

A. KESIMPULAN…………………………………………………….
B. SARAN…………………………………………………………….

DAFTAR PUSAKA…………………………………………………………….
BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan YME karena berkat-Nya karya
ilmiah ini dapat disusun untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia dan untuk
memberikan manfaat bagi pembacanya terutama para orangtua, guru, dan
siswa.

Visualisasi erat kaitannya dengan kehidupan remaja saat ini. Tontonan


yang di suguhkan dari berbagai pihak perfilman maupun industry dunia
hiburan dapat memberikan dampak positif namun di sisi lain juga memberikan
dampak negatif. Peran lingkungan dan keluarga sangat diperlukan untuk
membantu perkembangan mental dan psikis anak-anak dalam usia akil balig.
Tanpa disadari apa yang terekam oleh mata dapat mengubah pola piker
seseorang sesuai apa yang dia lihat.

Karya ilmiah ini disusun untuk memberikan penjabaran mengenai


hubungan kausalitas antara apa yang dilihat dengan apa yang akan dilakukan.
Karya ilmiah ini didukung dengan menggunaka survey dan analisis psikologi
dari berbagai sumber yang dapat menjadi acuan sebagai fakta dalam penulisan
karya ilmiah ini.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan tontonan?
2. Apa yang dimaksud dengan pola pikir?
3. Apa saja jenis tontonan yang biasanya disaksikan remaja seusia SMA?
4. Bagaimana cara mengubah pola pikir?
5. Bagaimana tontonan dapat mempengaruhi pola pikir?
6. Bagaimana perbedaan yang tampak pada tiap-tiap pribadi dengan
berbagai pola pikir?
7. Bagaimana perbedaan keadaan psikis dilihat dari jenis tontonan
remaja?

C. TUJUAN PENULISAN
Karya ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memberikan arahan dan
kajian dalam melihat perubahan yang mungkin saja terjadi dari segi pergaulan
maupun individual remaja yang dapat dilihat melalui kesehariannya terutama
dari apa yang rutin dilihatnnya. Disamping uraian di atas ada beberapa tujuan
lain dari penyusunan karya ilmiah ini antara lain :
1. Mengungkap perilaku dan pola pikir yang mungkin saja muncul dari
jenis tontonan
2. Memperbaiki pola pikir yang mungkin saja keliru
3. Agar remaja menonton hal yang lebih berguna
4. Mengontrol apa yang dilakukan remaja di waktu senggang
5. Mengantisipasi timbulnya generasi muda yang tidak berkualitas
BAB 2 PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN POLA PIKIR


Kepercayaan atau sekumpulan kepercayaan atau cara berpikir yang
mempengaruhi perilaku dan sikap seseorang yang akhirnya menentukan
level keberhasilan hidupnya.

B. HUBUNGAN VISUAL DENGAN POLA PIKIR


1. Psikologi kognitif
Suatu pendekatan yang menekankan bahwa organisme manusia
memiliki kecenderungan dasar mengorganisasikan apa yang dilihat
atau di persepsikan dan bahwa suatu keseluruhan lebih besar dan
penting daripada bagian bagian.
2. Perilaku manusia
Perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan konsumen yang
langsung terlibat dalam mendapatkan, menkonsumsi, dan
menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan menyusuli tindakan ini.
3. Teori kreativitas
Pola pikir kreativ memerlukan imajinasi. Proses berfikir kreativ
bersifat sejajar(pararel), dapat pola pikir yang melompat lompat
yang akan membawa seseorang pada penemuan gagasan ataupun
jawaban yang banyak.

C. CONTOH KONKRET HUBUNGAN KAUSALITAS


Berikut dampak psikologis seseorang yang sering menonton tayangan
yang kurang baik :
1. Gangguan tidur
Terlalu sering menonton dapat mengurangi kadar hormon
melatonin di otak yang dapat mempengaruhi ritme alami tubuh
sehingga membuat kita terjaga lebih lama, tidur tidak teratur dan
lelah. Berkurangnya level melatonin juga kerap dikaitkan dengan
pubertas dini dengan anak perempuan.

2. Attention Devicit Disorder(ADD)


ADD adalah gangguan pemusatan perhatian atau konsentrasi dan
sifat impulsif yang tidak sesuai pada umur anak, bahkan beberapa
anak dapat menunjukan sifat hiperaktif. Penelitian di University of
Washington Child Health Institute menemukan bahwa pada anak
usia 3 tahun yang menonton TV 2 jam per hari, 20% beresiko
memiliki masalah gangguan perhatian pada usia 7 tahun
dibandingkan anak anak tidak menonton TV.

3. Memberi efek negatif pada mental


Menonton TV untuk jangka waktu lama memiliki efek negatif pada
perkembangan intelegtual anak. American Academy of Pediatrics
melarang anak anak dibawah 2 tahun untuk tidak menonton TV
lebih dari 2 jam sehari.

4. Perilaku agresif
Anak anak kecil lebih mungkin untuk menunjukan perilaku agresif
setelah melihat acara TV atau film kekerasan. Sebuah penelitian
melibatkan lebih dari 3000 anak usia 3 tahun dan menemukan
bahwa anak anak yang terlalu sering nonton TV, secara langsung
ataupun tidak, akan beresiko untuk memamerkan perilaku agresif.

5. Kurang sosialisasi
Terlalu sering menonton TV dapat mengurangi interaksi sosial
anda dengan teman dan keluarga. Hal ini dapat menyebabkan fobia
sosial.

6. Berpengaruh terhadap perkembangan otak


Anak usia 0-3 tahun dapat menimbulkan gangguan perkembangan
berbicara, menghambat kemampuan membaca verbal maupun
pemahaman. Juga menghambat perkembangan anak dalam
mengekspresikan pikiran melalui tulisan, mengingkatkan
agresivitas dan kekerasan dalam usia 5-10 tahun, serta tidak
mampu membedakan realitas dan khayalan.

7. Mendorong anak menjadi konsumtif


Anak-anak merupakan target pengiklan yang utam sehingga
mendorong mereka menjadi konsumtif.

8. Berpengaruh terhadap sikap


Anak yang banyak menonton tv namun belum memiliki daya kritis
yang tinggi, besar kemungkinan terpengaruh oleh apa yang
ditampilkan di tv. Mereka bisa jadi berpikir bahwa semua orang
dalam kelompok tertentu mempunya sifat yang sama dengan orang
dilayar tv. Hal ini akan mempengaruhi akan mempengaruhi sikap
mereka dan dapat terbawa hingga mereka dewasa.

9. Mengurangi semagat belajar


Bahasa televisi yang sederhana memikat dan membuat ketagihan
sehingga sangat mungkin anak menjadi alas belajar.

10. Membentuk pola pikir sederhana


Terlalu sering menonton tv dan tidak pernah membaca
menyebabkan anak akan memliki pola pikir sederhana, kurang
kritis, linier atau searah pada akhirnya akan mempengaruhi
imajinasi, intelektualitas, kreativitas dan perkembangan
kognitifnya.

8.
VANESSA AURELIA

Anda mungkin juga menyukai