Makalah Kimia
Makalah Kimia
XI IPA 2
Makalah Kimia
Alberta Gracia, Axell Sebastian,
Jason Manuel
A. PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI DAN GAS ALAM
1. Ganggang hidup di danau tawar dan laut. Mengumpulkan energi dari matahari dengan fotosintesis.
2. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar cekungan sedimen dan
membentuk batuan induk (source rock). Batuan induk adalah batuan yang mengandung karbon (High
Total Organic Carbon). Batuan ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di delta, maupun di dasar
laut. Proses pembentukan karbon dari ganggang menjadi batuan induk ini sangat spesifik. Itulah
sebabnya tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak atau gas bumi. Jika karbon ini
teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi rantai karbon yang tidak mungkin dimasak.
3. Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya dan berlangsung selama jutaan tahun.
Salah satu batuan yang menimbun batuan induk adalah batuan reservoir atau batuan sarang(batu pasir,
batu gamping, atau batuan vulkanik yang tertimbun dan terdapat ruang berpori-pori di dalamnya). Jika
daerah ini terus tenggelam dan terus ditumpuki oleh batuan-batuan lain, maka batuan yang
mengandung karbon ini akan terpanaskan. Semakin kedalam, maka suhunya akan bertambah. Minyak
terbentuk pada suhu 50-180o Celsius, tapi puncak kematangan terbagus akan tercapai saat suhunya
mencapat 100oCelsius. Suhu tinggi akan memasak karbon menjadi gas.
4. Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrokarbon. Minyak yang
dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang adalah minyak mentah. Minyak bumi yang memiliki 8
berat jenis lebih rendah dari air cenderung akan pergi ke atas. Ketika minyak tertahan oleh sebuah
3. Teori Duplex
Gabungan dari 2 teori diatas. Minyak bumi terbentuk dari berbagai macam jasad organisme laut
(hewan/tumbuhan). Organisme tersebut akan tertutup lumpur dalam jangka waktu yang lama sehingga
lumpur tersebut perlahan berubah menjadi batuan sedimen. Batuan sedimen ini memiliki bintik
minyak atau gas yang kemudian disebut sebagai batuan induk.
Proses pengolahan minyak bumi yang dilakukan untuk membuat minyak mentah menjadi minyak siap
guna terjadi dalam alur yang cukup panjang. Minyak mentah yang terdiri dari berbagai bahan awalnya
dipisahkan berdasarkan titik didihnya menjadi beberapa fraksi melalui proses destilasi.
Fraksi-fraksi tersebut kemudian dimurnikan, diperbaiki struktur molekulnya, kemudian dibersihkan dari
bahan pengotor, dan terakhir ditambahi dengan bahan-bahan aditif hingga menjadi produk bahan bakar
yang kita pakai sehari-hari,misalnya: bensin,solar,minyak tanah dan lain-lain.
Proses pengolahan minyak bumi dilakukan di kilang minyak. Kilang minyak (oil refinery) adalah
pabrik/fasilitas industri yang mengolah minyak bumi(mentah) menjadi produk petroleum yang bisa
langsung digunakan maupun produk-produk lain yang menjadi bahan baku bagi industri petrokimia.
2. Proses konversi: proses untuk mengubah ukuran dan struktur senyawa hidrokarbon. Termasuk dalam
proses ini adalah:
a. Dekomposisi dengan cara perengkahan termal dan katalis (thermal and catalytic cracking).
b. Unifikasi melalui proses alkilasi dan polimerisasi. 8
c. Alterasi melalui proses isomerisasi dan catalytic reforming.
PROSES DISTALISASI
Tahap awal proses pengilangan yaitu berupa proses distilasi (penyulingan), yang berlangsung di dalam
Kolom Distilasi Atmosferik dan Kolom Distilasi Vacuum. Di kedua unit proses ini minyak mentah
disuling menjadi fraksi-fraksinya,yaitu:
a. gas,
b. distilat ringan (seperti minyak bensin)
c. distilat menengah (seperti minyak tanah, minyak solar)
d. minyak bakar (gas oil)
e. residu.
Pemisahan fraksi tersebut didasarkan pada titik didihnya.Kolom distilasi berupa bejana tekan silindris
yang tinggi (sekitar 40 m) dan di dalamnya terdapat tray-tray yang berfungsi memisahkan dan
mengumpulkan fluida panas yang menguap ke atas.
Mula-mula minyak mentah pada suhu sekitar 400°C, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi.
Komponen yang titik didihnya tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah,sedangkan yang titik
didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup.
Fraksi hidrokarbon berat mengumpul di bagian bawah kolom, sementara fraksi-fraksi yang lebih ringan
akan mengumpul di bagian-bagian kolom yang lebih atas.
Fraksi-fraksi hidrokarbon yang diperoleh dari kolom distilasi ini akan diproses lebih lanjut di unit-unit
proses yang lain, seperti: Fluid Catalytic Cracker, dan lain-lain
Dengan adanya pemanasan yang cukup dan katalis maka hidrokarbon paraffin akan pecah menjadi dua
atau lebih fragmen dan salah satunya berupa olefin. Semua reaksi cracking adalah endotermik dan
melibatkan energi yang tinggi.
Suatu proses cracking, biasanya selain menghasilkan bensin (gasoline) juga mengandung molekul-
molekul yang lebih kecil (gas) dan molekul-molekul yang lebih besar (memiliki titik didih yang lebih
tinggi dari bensin). Proses cracking dilakukan untuk menghasilkan fraksi-fraksi bensin yang berat yaitu
yang mempunyai bilangan oktan yang buruk karena umunya bilangan oktan itu meningkat jika titik
didihnya turun.
8
Maka pada cracking bensin berat akan diperoleh suatu perbaikan dalam kualitas bahan pembakarnya
yang disebabkan oleh 2 hal,yaitu:
Bahan yang tidak mengandung aromatik (misalnya parafin murni) dengan 2 atau 5% AlCl3 dapat
merubah sebagian besar (90%) dari bahan itu menjadi bensin, bagian lain akan ditinggal sebagai arang
dalam ketel.
Anehnya pada proses ini bensin yang dihasilkan tidak mengandung alkena-alkena tetapi masih memiliki
bilangan oktan yang lumayan, hal ini mungkin disebabkan karena sebagian besar alkena bercabang.
Fraksi yang pertama terbentuk adalah gas. Gas dari destilasi minyak bumi mer
Upakan bahan Liquid Petroleum ( gas untuk memasak). Fraksi gas mempunyai hidrokarbon antara
C1 - C5. Jumlah ikatan rantainya pendek. Terbentuk pada saat titik didihnya mencapai suhu -164°C
-30°C.
2. Nafta
Biasanya di gunakan untuk olefin ( perengkah uap) dan pelarut non folar dalam proses industri.
Rantai karbonya C5 l- C7. Terbentuk pada saat titik didihnya mencapai suhu 30°C - 90°C.
3. Bensin (gasolin)
Di gunakan sebagai bahan bakar motor,mobil, dan mesin-mesin ringan lain. Rantai karbonya C5 -
C12. Terbentuk pada saat titik didihnya mencapai suhu 30°C - 200°C.
Dahulu banyak di gunakan untuk lampu minyak tanah dan kompor minyak, namun sekarang sudah
langka. Punya rantai karbon C12 - C16. Terbentuk pada saat titik didihnya mencapai suhu 175°C -
275°C.
5. Solar (diesel)
Solar umumnya di gunakan untuk bahan bakar mobil, mesin berat, dan alat berat. Punya rantai 8
karbon C15 - C18. Terbentuk pada saat titik didihnya mencapai suhu 50°C - 400°C.
Minyak pencegah kehausan seperti oli dan gemuk. Terbentuk pada saat titik didihnya mencapai suhu
lebih dari 350°C
7. Parafin/lilin
Di gunakan sebagai bahan baku lilin, korek api, dan teknologi pengawet buah. Punya rantai karbon
lebih dari C20.
8. Residu
Residu terbentuk dati proses tanur tinggi juga dapat di manfaatkan oleh manusia. Misalnya residu
dapat di gunakan sebagai aspal atau bahan abku untuk membuat jalan, bahan bakar boiler (mesin
pembangkit uap), dan bahan pelapis anti bocor.
http://penulis.web.id/proses-pembentukan-minyak-bumi-dan-gas-alam.html
http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/geomorfologi/proses-pembentukan-minyak-bumi
http://curahanilmu.blogspot.co.id
http://adk0304.blogspot.co.id
http://sites.google.google.com
http://kisahasalusul.blogspot.co.id
http://www.ilmusiana.com
http://kisahasalusul.com
http://www.cnzahid.com/2016/12/proses-pengolahan-minyak-bumi-dan.html
http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/08/8-fraksi-minyak-bumi-dan-rantai.html