RATA-RATA.
BAB 6
DISTRIBUSI SAMPLING
Pendahuluan.
Dalam mempelajari populasi diperlukan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
Walaupun dapat diambil lebih dari sebuah sampel berukuran n dari populasi yang berukuran
N, pada praktiknya biasanya hanya diambil sebuah ukuran sampel. Sampel yang diambil
adalah sampel acak, dan dari sampel tersebut nilai-nilai statistikanya dihitung, dan
digeneralisasi pada populasi. Untuk itu diperlukan teori yang dikenal dengan distribusi
sampling, seperti distribusi sampling rata-rata, distribusi sampling proporsi, distribusi
sampling simpangan baku dan yang lainnya.
didapat kombinasi ( Nn ) buah sampel yang berlainan. Anggap semua rata-rata ini sebagai
data baru, jadi didapat kumpulan data yang terdiri atas rata-rata dari sampei-sampel.
Dari kumpulan ini dapat dihitung rata-rata dan simpangan bakunya.
Latihan soal.
1. Rata-rata tinggi badan mahasiswa mencapai 165 cm dan simpangan baku 8,4 cm. Diambil
secara acak sampel 45 mahasiswa.
Tentukan berapa peluang tinggi rata-rata ke 45 mahasiswa tersebut:
a. Antara 160 cm dan168 cm.
b. Paling sedikit 166 cm.
Selesaian
μ x́ =165
8,4
σ x́ = =1,252
√ 45
160−165
a. z 1= =−3,99
1,252
168−165
z 2= =2,40
1,252
Penggunaan datar normal baku mendapatkan luas kurva
0,5 +0,4918 = 0,9918.
Jadi peluang tinggi rata-rata ke 45 mahasiswa antara 160 dan 168 tersebut adalah
0,9918.
166−165
b. z= =0,80
1,252
Penggunaan datar normal baku mendapatkan luas kurva
0,5 + 0,2881 = 0,2119.
Jadi peluang tinggi rata-rata ke 45 mahasiswa paling sedikit 166 adalah 0,2119.