Anda di halaman 1dari 24

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/335972973

Penggunaan Teknologi Informasi Pada E-Business

Article · January 2019

CITATIONS READS
0 491

4 authors, including:

Yananto Mihadi Putra Dzalika Asha


Universitas Mercu Buana Universitas Mercu Buana
1,211 PUBLICATIONS   1,197 CITATIONS    9 PUBLICATIONS   8 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

DAYA SAING BISNIS ELEKTRONIK GLOBAL DAN KOLABORASI TEKNOLOGI DENGAN E-COMMERCE PADA DELL CORPORATION View project

Implementasi Sistem Informasi Perusahaan View project

All content following this page was uploaded by Dzalika Asha on 22 September 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Penggunaan Teknologi Informasi Pada
E-Business
Makalah Ini Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

Dibuat oleh :
Dzalika Asha Kinanty (43218010151)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
2019
PEMBAHASAN
E-business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan memanfaatkan
teknologi elektronik seperti komputer dan internet. E-business memungkinkan suatu perusahaan
untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien
dan fleksibel. Contoh dari e-business misalnya pembelian barang secara online melalui
www.tokopedia.com. Dari proses pemesanan barang, konfirmasi pembayaran, hingga konfirmasi
bahwa pengiriman barang tersebut sudah sampai kepada customer dilakukan secara elektronik.
Istilah e-commerce dan e-business mungkin kedengarannya sama tapi secara teknis
sebenarnya keduanya berbeda. Keduanya memang memiliki huruf “e” yang mengindikasikan
penggunaan elektronik termasuk internet dan EDI (Electronic Data Interchange) untuk
mengembangkan proses bisnis. Secara definisi e-commerce merupakan bagian dari e-
business, namun tidak semua e-business berarti e-commerce. E-commerce lebih sempit
jika dibandingkan dengan e-business, di mana e-commerce adalah sub perangkat dari e-
business. E-business memiliki ruang lingkup yang sangat luas, menunjuk kepada penggunaan
teknologi untuk menjalankan bisnis yang memberikan hasil, memberikan dampak yang besar
kepada bisnis secara keseluruhan. Sementara e-commerce mengacu kepada penggunaan internet
untuk belanja online, seperti untuk belanja produk dan jasa. Contohnya terjadi ketika konsumen
mengorder tiket, buku atau hadiah, produk berwujud maupun tidak berwujud melalui internet.

Dalam Makalah “Implementasi E-Business di Indonesia” yang disusun oleh Muhammad


Fauzanul Hakim Abdurrahim dijelaskan beberapa pengertian E-Business sebagai berikut:
1. E-business adalah mengenai penggunaan teknologi internet untuk melakukan
transformasi proses bisnis yang dilakukan. Bentuk e-businessyang paling mudah terlihat
adalah pembelian barang secara online baik retail maupun grosir. (Samantha
Shurety.1999. E-business with Net.Commerce. Prentice Hall)
2. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama
seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan,
pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi,
komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System:
Foundation of E-Business. Prentice Hall. 2002.)
3. E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi
maupun dari organisasi ke konsumen. (Sid L. Huff, dkk. 2000. Cases in Electronic
Commerce. McGraw-Hill)
4. Penggunaan internet dan teknologi digital lainnya untuk komunikasi, koordinasi,
dan manajemen organisasi. (Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon. 2001. Esssentials of
Management Information Systems: Organization and Technology in Networked
Enterprise. Prentice Hall).
5. Definisi e-business menurut IBM adalah sebuah pendekatan yang aman,
fleksibel, dan terintegrasi untuk memberikan nilai bisnis yang berbeda dengan
mengkombinasikan sistem dan proses yang menjalankan operasi bisnis utama dengan
pemanfaatan teknologi internet.

Defenisi dalam perspektif TI, e-bussiness yaitu praktek pengoperasian secara terintegrasi
proses-proses bisnis yang terlibat dalam penciptaan nilai tambah dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara ekstensif.

E-Business merupakan kegiatan berbisnis di Internet yang tidak saja meliputi pembelian,
penjualan dan jasa, tapi juga meliputi pelayanan pelanggan dan kerja sama dengan rekan bisnis
(baik individual maupun instansi).

Fungsi E- Bussiness yaitu untuk mensupport bagian dari marketing, produksi, accounting,
finance, dan human resource management. Proses transaksi online memegang peranan yang
sangat penting pada e-business.

Untuk membangun e-business yang utama harus kita buat yaitu membenahi terlebih dahulu
system pengelolaan sumber daya perusahaan secara terpadu, membuat perencanaan investasi
teknologi secara mendetail dan komprehensif, menentukan arah investasi teknologi untuk
menjawab kebutuhan jangka panjang, membentuk struktur organisasi yang fleksibel dan adaptif
terhadap perubahan, dan melakukan kerjasama kondusif dengan mitra bisnis.
Ada beberapa kiat – kiat dalam e-bussines diantaranya :
- Membenahi terlebih dahulu sistem pengelolaan sumber daya perusahaan secara terpadu.
- Membuat perencanaan investasi teknologi secara mendetail dan komprehensif.
- Menentukan arah investasi teknologi untuk menjawab kebutuhan jangka panjang.
- Membentuk struktur organisasi yang fleksibel dan adaptif terhadap perubahan.
- Melakukan kerjasama kondusif dengan berbagai mitra bisnis (vendor, pemasok barang,
lembaga keuangan, dan lain sebagainya).

Ada beberapa Metode Pengembangan e-Business :


- Pertimbangan Komoditi
- Infrastruktur Pengembangan
- Perencanaan Basisdata
- Pengembangan Program Aplikasi
- Implementasi dan Disseminasi

Aplikasi E-bussiniess:
• ERP (Enterprise Resource Planning) sistem informasi pendukung e-business, yg
menyediakan berbagai macam kebutuhan perusahaan seperti supply chain, CRM,
marketing, warehouse, shipping, dan payment, serta mampu melakukan otomatisasi
proses bisnis.
• CRM (Customer Relationship management) ¤ sistem kustomisasi real
time yang memanajemen kustomer dan melakukan personalisasi produk dan servis
berdasarkan keinginan kustomer.
• EAI (Enterprise Application Integration) ¤ merupakan konsep integrasi berbagai proses
bisnis dengan memperbolehkan mereka saling bertukar data berbasis message.
• SCM (Supply Chain Management) ¤ manajemen rantai supply secara
otomatis terkomputerisasi.

MERANCANG STRATEGI SISTEM E-BUSINESS


Perusahaan E-Business perlu merancang sebuah strategi yang akan diimplementasikan dalam
bentuk sistem informasi E-Business. Stategi itu tidak hanya berupa strategi bisinis melainkan
juga melibatkan strategi teknologi informasi karena sistem E-Business dibangun dengan
tumpuan teknologi tersebut.

Strategi perlu disusun dengan cermat untuk menjawab tantangan bisnis seperti kompetitor pada
satu jenjang atau kompetitor kecil lainnya, produk-produk substitusi dan tuntutan konsumen.

Strategi juga berfungsi untuk mengelola sumber daya yang terbatas jumlahnya guna memperoleh
laba. Sistem informasi E-Business yang dibangun harus terdefinisi dengan jelas dan terinci
tentang model bisnis yang akan diterapkan, alur pergerakan informasi, jenis dan model informasi
yang dibutuhkan serta menentukan hak akses informasi. Strategi meliputi penentuan perangkat
keras dan perangkat lunak baik sistem dan aplikasinya.

Strategi Pengembangan E-Business :


- Penyusunan Rencana Pengembangan
- Pembangunan secara bertahap/dinamis
- Perlu menetapkan prioritas implementasi
- Pemilihan Teknologi yang tepat
- Penyiapan Sumber Daya
- Gunakan jasa Web-Hosting
- Pengembangan diserahkan pihak ketiga
- Kerjasama dengan Institusi Penyedia jasa Internet

Persyaratan dan tantangan Web-site E-business.


Berikut beberapa persyaratan dan tantangan dari e-business, yaitu:
a. Availability. Ketersediaan berkaitan dengan sisi server e-bisnis. Fasilitas “Always
on” dibutuhkan untuk menjaga aplikasi bisnis penting. Situs web harus diisi
pada server (khususnya hard drive berkapasitas besar)yang mampu mendukung untuk
mengakses volume permintaan, lalu lintas perdagangan, dan ke situs.
b. Accuracy and Quick Response. Tidak hanya server Web yang harus tersedia, Perangkat
lunak e-commerce dan database perlu untuk respon dengan cepat. Perangkat lunak Web harus
mampu mencari; memilah;membandingkan fiturproduk; memeriksa ketersediaan; saldo, dan wak
tu pengiriman; memproses promosi danpembayaran; memverifikasi bahwa nomor kartu
kredit yang digunakan oleh pelanggan; danmengkonfirmasikan pembelian secara real time.
c. PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard) adalah satu set persyaratan
keamanan informasi untuk membantu mencegah penipuan/kecurangan kartu kredit.
d. Membangun Keunggulan Kompetitif. Tidak ada inovasi kompetitif yang memiliki keunikan
yang bertahanlama. Perusahaan terkemuka selalu mencari kemampuan generasi
mendatang untuk mengembangkankeunggulan kompetitif baru. Salah satu pendekatannya adalah
dengan mengintegrasikan jaringan sosial.
e. Integrasi Sistem E-Commerce dengan Sistem Perusahaan. Tantangan besar lain adalah
mengintegrasikansistem e-commerce dengan sistem perusahaan lainnya. Hal ini dilakukan
karena adanya minat yang memungkinkan integrasi/hubungan yang lebih baik pada semua
titik interaksi pelanggan.

Ada beberapa bentuk e-Business, yaitu sebagai berikut :


1. B2C (Business to Consument)
B2C adalah kegiatan e-business dalam pelayanan secara langsung kepada konsumen melalui
barang atau jasa. Transaksi penjualan dapat dilakukan di intenet dan pemesanan langsung
dilakukan oleh konsumen dengan melihat harga - harga yang sudah tercantum.
Contoh dari Website E-Commerse B2C adalah :
• Giestore Aksesoris (Giestore.com)
Giestore adalah sebuah toko online yang menjual berbagai jenis aksesoris, giestore.com
termasuk kedalam jenis website E-Commerse B2C karena Giestore adalah sebuah perusahaan
yang menjual barang – barangnya kepada konsumen secara langsung.
• Asus Store (store.asus.com)
Asus Store adalah sebuah website E-Commerse yang baru didirikan oleh Asus yang menjual
smartphone buatan asus langsung kepada konsumen. Oleh karena itu asus store juga termasuk
kedalam Website E-Commerse B2C.
2. B2B (Business to Business)
B2B adalah transaksi secara elektronik antara objek bisnis yang satu dengan objek bisnis lainnya.
B2B disebut juga transaksi antar perusahaan. Transaksinya menggunakan EDI (Elektronikm data
Interchange) dan email untuk pembelian barang dan jasa, informasi dan konsultasi. B2B juga
digunakan untuk pengiriman dan penerimaan berupa proposal bisnis.
Contoh website E-commerce B2B adalah :
• PT Krakatau Steel (www.krakatausteel.com)
PT Krakatau Steel adalah perusahaan baja terbesar di Indonesia, untuk melakukan
pemesanan baja di Krakatau Steel setiap perusahaan harus mendaftarkan perusahaannya. Setelah
terdaftar Perusahaan Mitra dapat memesan baja di Krakatau Steel dengan menggunakan EDI.
• Unilever (www.unilever.co.id/id/)
Unilever adalah perusahaan penghasil produk Home and Personal Care serta Foods & Ice
Cream di Indonesia. Unilever adalah salah satu customers dari PT. Electronic Data Interchange
Indonesia.

3. C2C (Consumer to Consumer)


C2C adalah Sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis atau transaksi antar konsumen untuk
memenuhi kebutuhan tertentu dan pada saat tertentu. C2C merupakan model e-commerce yang
telah menjamur di Indonesia.
Contoh Dari Website C2C adalah :
• Carmudi (carmudi.co.id)
Carmudi.co.id adalah situs jual beli kendaraan yang memberikan penawaran terbaik dalam pasar
mobil di Indonesia. Di carmudi.co.id pengunjung situs dapat mengiklankan mobil yang akan
dijual ataupun jika ingin membeli mobil, pengunjung situs dapat mencari mobil mobil yang
ditawarkan oleh pengunjung lain di carmudi.co.id
• Puali.com
Sama halnya dengan carmudi.co.id, puali.com adalah sebuah situs jual beli. namun di puali.com
pengunjung situs bisa mengiklankan lebih banyak jenis barang tidak seperti di carmudi.co.id
yang hanya dikhususkan untuk jual beli kendaraan.
4. C2B (Consumer to Business)
C2B adalah jenis e-commerce dengan pembalikan utuh dari transaksi pertukaran atau jual beli
barang secara tradisional, meliputi individu yang menjual produk atau jasa kepada organisasi,
serta individu yang mencari penjual, berinteraksi dengan penjual tersebut, dan melakukan
transaksi.
Contoh C2B Yaitu :
• Google Play (http://play.google.com/)
Google Play adalah layanan konten digital milik Google yang melingkupi toko untuk produk-
produk seperti musik/lagu, buku, aplikasi, permainan. Para pengembang dapat mengupload
produk – produk nya di google play. Produk yang telah di upload ke google play kemudian akan
ditawarkan oleh google ke pengguna. Dengan kerjasama ini berarti pengembang bertindak
sebagai consumer dan google sebagai business yang menampung produk- produk dari para
pengembang.
• MBT (www.mybloggerthemes.com)
MBT (My Blogger Themes) adalah sebuah situs yang menjual template – template blog dari
berbagai pengembang template. Pembuat template dapat mengupload template yang dibuatnya
pada link yang telah disediakan oleh MBT, kemudian MBT akan Menjual Template Yang telah
di upload dan berbagi keuntungan dengan pembuat template.

5. G2B (Goverment to Business)


G2B adalah suatu bentuk kerjasama antara pemerintah dengan para pelaku bisnis/sektor bisnis
dengan menggunakan interaksi secara online.
Contoh : Pajak perseroan, Peluang Bisnis, Pendaftaran perusahaan, peraturan pemerintah
(Hukum Bisnis), Pelelangan dan penjualan yang dilaksanakan oleh pemerintah, hak paten merk
dagang, dll

6. B2G (Bussiness to Government)


B2G sama dengan B2B disebut sebagai definisi pasar “pemasaran sektor publik” yang mencakup
pemasaran produk dan jasa untuk instansi pemerintah melalui teknik komunikasi pemasaran
terpadu seperti iklan, dan komunikasi berbasis web, dll.
Contoh:
http://www.businessofgovernment.org/
IBM Center for the Business of Government menghubungkan penelitian manajemen publik
dengan praktek. Sejak tahun 1998, telah membantu para eksekutif sektor publik meningkatkan
efektivitas pemerintah dengan ide-ide praktis. Kami mensponsori penelitian independen oleh
pikiran teratas di perguruan tinggi dan sektor non-profit. Dan menciptakan peluang untuk dialog
tentang berbagai topik manajemen publik.

7. G2G (Government to Governments)


Di era globalisasi ini terlihat jelas adanya kebutuhan bagi negara-negara untuk saling
berkomunikasi secara lebih intens dari hari ke hari. Kebutuhan untuk berinteraksi antar satu
pemerintah dengan pemerintah setiap harinya tidak hanya berkisar pada hal-hal yang berbau
diplomasi semata, namun lebih jauh lagi untuk memperlancar kerjasama antar negara dan
kerjasama antar entiti-entiti negara (masyarakat, industri, perusahaan, dan lain-lain) dalam
melakukan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi perdagangan, proses-proses politik,
mekanisme hubungan sosial dan budaya, dan lain sebagainya.
Contohnya G2C : Pajak online, mencari Pekerjaan, Layanan Jaminan sosial, Dokumen pribadi
(Kelahiran dan Akte perkawinan, Aplikasi Paspor, Lisensi Pengarah), Layanan imigrasi,
Layanan kesehatan, Beasiswa, penanggulangan bencana.

Model E-Bussines
• Model bisnis merupakan suatu abstraksi mengenai apa itu perusahaan dan cara
perusahaan menyampaikan produk atau jasa, menunjukkan bgaimana perusahaan menciptakan
kekayaan. Jadi dalam hal in model bisnis menggambarkan bagaimana perusahaan menghasilkan,
mengirimkan, dan menjual produk atau jasa, menunjukkan nilai kepada para pelanggan dan
bagaimana ia menciptakan kesejahteraan (Margaretta, 2002).

Model-Model Bisnis yang Memanfaatkan Internet


Kategori Keterangan Contoh
Toko Virtual Menjual produk-produk fisik secara langsung Amazon.com
kepada konsumen atau bisnis individual EPM.com
Pialang Menyediakan produk, harga, ketersediaan informasi Edmunds.com
informasi kepada individual dan bisnis. Penghasilan diperoleh Kbb.com
dari periklanan atau mengarahkan pembeli kepada Insweb.com
penjual. IndustrialMall.com
Pialang Menghemat uang dan waktu pengguna dengan E*TRADE.com
transaksi memproses transaksi penjualan secara online, Expedia.com
membuat biaya setiap kali muncul transaksi serta
menyediakan mengenai istilah-istilah dan daftar
harga.
Pasar Online Memberikan suatu lingkungan digital di mana EBay.com
pembeli dan penjual dapat bertemu, mencari produk, Priceline.com
memajang produk dan menetapkan harga untuk ChenConnect.com
produk. Dapat memberikan lelang online atau lelang Pantellos.com
balik di mana pembeli mengajukan penawaran
kepada banyak penjual untuk membeli pada harga
yang ditetapkan oleh pembeli, harga negoisasi, atau
harga tetap.
Content Menciptakan pendapatan dengan memberikan isi WSJ.com
Provider digital seperti berita digital, music, foto atau video CNN.com
pada Web. Pembayar membayar sejumlah uang TheStreet.com
untuk dapat mengaksesnya atau pendapatan Gettyimages.com
dihasilkan dengan menjual ruang iklan. MP3.com
Penyedia jasa Menyediakan jasa online untuk individu dan bisnis. @Backup.com
online Menghasilkan pendapatan dari pembayaran Xdrive.com
subskripsi atau transaksi dari iklan atau dengan Employease.com
menmgumpulkan informasi pemasaran dari para Salesforce.com
pengguna.
Komunitas Menyediakan tempat pertemuan online di mana FortuneCity.com
virtual orang-orang dengan minat yang sama dapat IVillage.com
berkomunikasi dan menemukan informasi yang
berguna.
Portal Menyediakan poin entri awal ke Web bersama Yahoo.com
dengan isi spesifik dan layanan lain MSN.com

Strategi E-business

Strategi merupakan cara bagaimana mencapai tujuan. Berhubungan dengan masalah e-business,
starategi dapat dikatakan sebagai cara untuk mencapai tujuan dari kompetisi di dunia bisnis
(competitive advantage). E-business tidak dapat bekerja tanpa strategi (bisnis). Strategi e-
business dibutuhkan untuk mendukung arah strategis perusahaan secara keseluruhan. Oleh sebab
itu agar dapat sukses dalam e-business, organisasi perlu mengembangkan strategi e-business.
Terdapat tiga strategi dasar dalam membangun e-business yang memiliki hubungan hierarki atau
berurutan. Strategi tersebut meliputi strategi analisa, strategi dalam pemilihan, dan strategi
implementasi.
Strategi analisa adalah strategi dimana organisasi menganalisa segala sesuatu dengan tepat sesuai
dengan tujuan e-businessnya. Strategi analisis ini dapat meliputi analisis lingkuangan eksternal
yang dapat meliputi analisa teknologi, ekonomi, politik, social serta analisis sumber daya internal
dapat meliputi analisis sumber daya, analisis competitor, dan juga yang tidak kalah penting
adalah analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threaths).

Berikut ini empat model umum strategi bisnis yang dapat dianalisis:

1. Low-Cost Leadership
Dalam strategi ini Sistem informasi diharapkan dapat mendukung dalam kegiatan memproduksi
produk, menganalisis data untuk penjualan tersetel dan teknik pemasaran. Selain itu dalam
strategi low-cost leadership ini diharapkan pula system informassi dapat mendukung layanan
pada lower-price dimana memungkinkan perusahaan untuk menganalisis pola pembelian
konsumen, selera, dan preferensi guna efisien layanan iklan dan pemasaran untuk target pasar
yang low-cost.

2. Product Differentiation
Strategi ini pada dasarnya adalah bagaimana menghasilkan suatu produk yang berbeda dengan
produk lain. Strategi ini menggunakan sistem informasi untuk memproduksi produk dan layanan
yang belum ada, new, fresh dan tentunya berbeda dengan produk-produk yang sudah ada.
Sebagai contoh, Google yang terus memperkenalkan layanan pencarian baru dan unik di situs
Web-nya, seperti Google Maps, Google Docs, Google Mail.

3. Focus on Market Niche


Strategi ini lebih menekankan pada bagaimana sistem informasi itu nantinya dapat focus pada
pangsa pasar tertentu dan dapat melayani yang lebih baik. Jadi dapat dikatakan strategi ini
memfokuskan bisnis pada a single marketdengan produk dan layanan khusus.

4. Strengthen Customer and Supplier Intimacy


Strategi ini lebih mengutamakan kekuatan hubungan baik dengan pemasok maupun pelanggan
atau partner. Sistem informasi diharapkan mampu mengembangkan kekuatan hubungan dan
loyalitas dengan partner baik itucustomer maupun supplier agar nantinya dengan kekuatan
hubungan dan loyalitas dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi.

Setelah strategi analisis ini benar-benar matang maka strategi selanjutnya adalah strategi dalam
pengambilan keputusan atau strategi pemilihan, organisasi memilih dan memutuskan segala
sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan e-businessnya untuk selanjutnya
mengimplementasikan pilihan atau keputusan yang diambil strategi dalam kegiatan e-
business dari organisasi.

Membangun Sistem E-business


Membangun sistem e-business bukan hanya mengkomputerisasi sistem informasi bisnis yang
kemudian dihubungkan ke Internet. Jika pemahaman itu yang menjadi landasan dalam
membangun sistem e-business, maka niscaya sistem itu sulit untuk bertahan. Oleh sebab itu
sebelum membangun sistem e-business perlu menetapkan persiapan yang tepat menuju
pembangunan e-business. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan e-
business.

Visi dan prospek membangun e-business:


1. Adanya keinginan yang kuat dan konsisten untuk membangun hubungan langsung
dengan konsumen.
2. Pembangunan Jaringan Komunitas
3. Perluasan pasar
4. Masuk era persaingan global

Tahap-tahap Pembangunan Sistem


Tahap- tahap dalam pembentukan Sistem e-business:
1. Mendayagunakan komputer personal, jaringan komputer dan internet seoptimal mungkin
2. Membangun halaman Web, Web merupakan salah satu wadah dimana e-business dapat
dijalankan maka oleh sebab itu perlu dibuat web dari e-business.
3. Membangun SI E-Business yang efektif
Pembangunan Sistem informasi ini dapat meliputi kegiatan merancang aliran data, prosedur
pengolahan dan aliran informasi. Untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan
efisiendiperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan
masingmasing organisasi. Guna dari sistem yang efektif dan efisien tidak lain untuk
mendapatkan keunggulan dalam berkompetisi
4. Mengembangkan SI yang bersifat inter platform
Sistem informasi diharapkan mampu menjembatani antar platform system informasi seperti
arsitektur komputer, sistem operasi atau bahasa pemrograman.

Metode Pembangunan Sistem


Metode yang paling sering digunakan dalam membangun e-business adalah metode daur hidup.
Metode ini cocok untuk pembangunan sistem e-business, karena memiliki beberapa karakteristik
yaitu proses dilakukan selangkah demi selangkah yang disertai dengan proses dokumentasi yang
rapi. Metode daur hdup terdiri dari beberapa tahapan proses, yaitu tahap perencanaan, analisis,
perancangan, penerapan, evaluasi, penggunaan, dan pemeliaraan. Pada setiap tahapan dilakukan
proses pendokumentasian atas segala yang telah dilakukan atau disepakati.

a. Tahap Perencanaan
Tahap ini sangat penting karena pada tahap ini permasalahan yang sebenarnya didefinisikan
secara rinci dimana Pembuat sistem mencoba memahami permasalahan dan mendefinisikan
secara rinci, kemudian menentukan tujuan pembuatan sistem dan mengidentifikasi kendala-
kendala. Hasilnya berupa proposal proyek
b. Tahap Analisis
Pada tahap ini pembuat sistem akan menganalisis permasalahan dengan menyusun studi
kelayakan. Studi kelayakan ini menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan
serta untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat dicapai
dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan serta
dampak terhadap lingkungan sekeliling.

c. Tahap Perancangan
Tahap perancangan dalam membuat sistem informasi e-business ini dapat disebut juga sebagai
desain sistem. Dalam rancangan SI e-business harus memperhatikan kebutuhan perusahaan e-
business, kebutuhan operator, kebutuhan pemakai, dan kebutuhan teknis.
d. Tahap Penerapan (Implikasi)
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan yang telah disusun
sebelumnya agar dapat diwujudnyatakan. Implementasi untuk prosedur di dalam teknologi
komputer akan menggunakan bahasa computer. Sementara itu, untuk proses yang terdapat di luar
sistem komputer, disusunlah sebuah konvensi atau perjanjian atau tata tertib, agar setiap orang
yang terlibat dapat mengikuti alur yang telah ditetapkan. Untuk merealisasikan sistem pada tahap
pemaparan ini, ditempuh beberapa metode, antara lain, penggunaan paket aplikasi,
pengembangan oleh staf sendiri (insourcing), dan pengembangnan yang dilakukan dengan
kerjasama dari pihak luar seperti konsultan atau software house (outsourcing).
e. Tahap Evaluasi
Pada tahap ini, dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun. Proses uji coba diperlukan
untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengevaluasi perangkat keras adalah:
• Kemampuan perangkat keras yang meliputi kecepatn proses dan distribusinya
• Seberapa besar biaya yang harus disediakannya untuk pengoperasian dan perawatan
sistem.
• Kompatibilitas perangkat keras terhadap sistem-sistem yang terkait, seberapa lama
teknologi yang digunakan akan bertahan.
• Sejauh mana pilihan-pilihan terhadap komputer yang digunakan, memperhatikan faktor-
faktor ergonomik.
• Tingkat kehandalan dan sekalabilitas jaringan komputer yang dibangun sebagai
infrastruktur sistem tersebut.
f. Tahap Pemeliharaan dan penggunaan
Pada tahap ini, sistem yang telah diuji coba dan dinyatakan lolos dapat mulai digunakan untuk
mengenal proses e-business yang sesungguhnya. Pemeliharaan sistem secara rutin dapat meliputi
penataan ulang database, membackup, dan scaning virus. Sementara itu, pemelihara juga
termasuk melakukan penyesuaian-penyesuaian untuk menjaga kemuktahiran sistem, atau
pembetulan atas kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dan belum diketahui sebelumnya.
Tahapan E-business
Ada empat tahap pemanfaatan jaringan komputer dan internet untuk tujuan e-business, di
mana terjadi transformasi perusahaan tradisional ke e-business, diantaranya sebagai berikut:
1. Mendayagunakan komputer
2. Mendayagunakan jaringan dan internet (seperti email, chat messanger, IRC, dll,.)
3. Membangun dan mendayagunakan web
4. E – commerce

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian e-commerce dan e-business apabila tidak dipahami
terlebih dahulu akan membuat pembahasan tentang hal tersebut menjadi tidak sistematis. Hal ini
dikarenakan kebingungan dalam menentukan istilah yang paling cocok untuk mewakili konsep
perdagangan dengan sarana elektronik.

Perbedaan yang mendasar antara e-commerce dan e-business adalah bahwa tujuan e-
commerce berorientasi pada bagaimana memperoleh keuntungan, sedangkan e-
business berorientasi pada kepentingan jangka panjang dan sifatnya abstrak seperti kepercayaan
konsumen, pelayanan terhadap konsumen, peraturan kerja, relasi antar mitra bisnis, dan
penanganan masalah sosial lainnya. Selain dari perbedaan yang dimiliki oleh keduanya, ternyata
keduanya juga memiliki persamaan tujuan yaitu memajukan perusahaan menjadi perusahaan
yang lebih besar dari sebelumnya.
Contoh perusahaan yang menerapkan E-Bussiness.

Profil Perusahaan AirAsia

Maskapai penerbangan yang terdepan di Asia ini didirikan dengan impian untuk
membuat semua orang dapat terbang dengan pesawat. Sejak 2001, AirAsia telah dengan mulus
mendobrak norma bepergian keliling dunia dan telah meningkatkan posisinya menjadi yang
terbaik di dunia. Dengan jaringan rute yang membentang di lebih dari 20 negara, AirAsia terus
membangun jalur menuju penerbangan berbiaya hemat dengan solusi inovatif kami, proses yang
efisien dan pendekatan kami terhadap dunia bisnis yang penuh dengan semangat. Bersama
dengan perusahaan rekanan kami AirAsia X, Thai AirAsia dan Indonesia AirAsia, AirAsia siap
membawa konsep terbang dengan biaya hemat ke level yang baru dengan slogan kami:
“Sekarang Siapapun Bisa Terbang (Now Everyone Can Fly)”.

Core Business AirAsia


Menciptakan brand ASEAN yang diakui secara global. Mencapai tarif terhemat sehingga
semua orang bisa terbang dengan AirAsia. Mempertahankan produk berkualitas tinggi,
menggunakan teknologi untuk mengurangi pembiayaan dan meningkatkan kualitas layanan.
AirAsia Memfokuskan diri untuk penerbangan berbiaya hemat, untuk penerbangan jarak jauh.
AirAsia menyediakan jaringan titik ke titik dan berfrekuensi tinggi untuk bisnis layanan jarak
jauh. Efisiensi biaya AirAsia bersumber dari langkah mempertahankan armada penerbangan
yang sederhana dan jaringan rute yang didasarkan pada bandara berbudget hemat, tanpa
pembagian kode yang rumit dan kebiasaan-kebiasaan pembiayaan lainnya, yang memberatkan
penerbangan konvensional tanpa mengurangi komitmen kami dalam hal keamanan penerbangan.
Para penumpang dapat terus menikmati penerbangan dengan biaya hemat, melalui penghematan
biaya yang kami lakukan.

Penerapan e-business Pada AirAsia

Penggunaan internet sebagai bisnis model inti dalam perusahaan juga biasa dikenal
dengan e-business. Melalui AirAsia.com, maka customer hanya perlu mengakses situs dari
AirAsia.com untuk melakukan reservasi tiket pesawat, bahkan lebih jauh lagi, mereka dapat
melakukan reservasi untuk hotel dan berbagai paket menarik yang ditawarkan oleh AirAsia.com.
Dengan sistem e-Business tersebut, AirAsia dapat melakukan efisiensi biaya seperti komisi
untuk travel agent, dan juga AirAsia tidak perlu membuat sistem Human Resource sebanyak
pada perusahaan penerbangan lainnya. E-Business yang diterapkan AirAsia termasuk dalam
aplikasi B2C (Business to Consumer) dimana aplikasi ini ditujukan agar consumer dapat
langsung berhubungan dengan pihak perusahaan tanpa harus melalui perantara (travel agent)
seperti sistem reservasi konvensional. Penerapan e-Business pada AirAsia memberikan berbagai
keuntungan baik untuk pihak perusahaan maupun bagi pihak customer.
Sistem yang digunakan sebagai POS (Point Of Sales) disebut dengan Global Distribution
System (GDS). GDS memiliki interface yang berupa GUI (Graphical User Interface) yang
langsung berhadapan dengan pelanggan. Saat pelanggan berinteraksi dengan sistem malalui GUI,
maka sistem tersebut secara real-time akan melakukan proses-proses back-office diantaranya
melakukan validasi, otorisasi dan konfirmasi yang akhirnya akan memberikan pelanggan suatu
bukti penjualan tiket sehingga bukti penjualan ini yang akhirnya akan digunakan sebagai tiket
pesawat.
Keberhasilan AirAsia yang dapat mempertahankan kualitas maskapainya dengan
penggunaan e-Business sebagai core business model merupakan salah satu bukti bahwa
teknologi dapat memberikan competitive advantage dalam persaingan bisnis. Namun
pengggunaan teknologi juga harus didukung dengan infrastruktur dan sistem yang memadai
sehingga akan memberikan hasil yang optimal bagi profitabilitas perusahaan.

Contoh perusahaan lain yang menerapkan E-Bussiness.

www.kaskus.us
website ini awalnya adalah sebuah forum yang usernya berkumpul untuk membicarakan
ketertarikan masing-masing, seperti tertarik dengan ikan,otomotif, olahraga, film, music, dan
sebagainya. Kaskus.us ini sudah lama berdiri sebagai forum terbesar di Indonesia. Kemudian
kaskus.us ini mengembangkan kategorinya tidak hanya sekedar forum untuk berkumpul dan
berdiskusi saja, kaskus membuka bagian khusus untuk jual-beli, maka bagian
tersebut diberikan nama sebagai forum jual-beli. Di tempat tersebut diberlakukanlah sistem e-
commrce, karena orang menjual barang melalui kaskus, dan juga transaksi yang dilakukan antara
penjaual dan pembeli menggunakan transaksi elektronik. Untuk lebih memudahkan mereka,
kaskus juga memberikan transaksi online yang mudah, yang dinamakan “kaskus epay”, sehingga
hal ini menjadikan kaskus salah satu perusahaan yang mengimpelentasikan kegiatannya dengan
e-business.

www.Tokobagus.com
Webstite ini menyediakan penjualan online yang mudah dalam hal transaksi, barang-
barang yang dijual juga banyak kategorinya, yang mereka jual bisa dari mereka sendiri, atau
mempertemukan penjual dan pembeli. Perusahaan ini dinilai sudah menggunakan e-business
karena untuk dapat membeli barang mereka perlu adanya transaksi secara online.

Manfaat dan Hambatan E-Bisnis


A. Manfaat E-bisnis:
• Bagi Perusahaan Atau Pebisnis Perorangan
• Memperpendek jarak
• Perluasan pasar
• Biaya terkendal
• Efisien
• Cash flow terjamin
• Manfaat lainya
B. Bagi Konsumen
• Efektif
• Biaya terkendali
• Aman secara fisik
• Harga murah
• Fleksibel
C. Bagi Masyarakat Pada Umumnya
• Peluang kerja baru
• Wahana kompetisi
D. Bagi Dunia Akademis
• Tantangan baru
• Para peneliti tertantang untuk melakukan analisis terhadap pergeseran pola bisnis.
• Membuka kerangka baru dalam penjualan jasa pendidika.

B. Hambatan E-Bisnis:

Beberapa hambatan-hambatan yang ada tentang implementasi E-Business adalah sebagai


berikut:

a. Belum terbentuknya high trust society. Perubahan pola belanja konsumen dari pola
konvensional kepada virtual. Masyarakat masih terbiasa membeli dengan memegang
barang yang akan dibeli dan menanyakan sedetail mungkin tentang produk yang kan
mereka beli.
b. Pada umumnya harga tidak bisa ditawar lagi. Tidak seperti pasar tradisioanal proses
transaksi melalui proses tawar-menawar.
c. Sarana dan prasarana masih belum memadai.
d. Masih sangat sedikit SDM yang memahami dan menguasai dengan baik dan benar
konsep dan implementasi teknologi ini.
e. Jasa pengiriman pos. masih memerlukan pembenahan, sehingga proses pengiriman
barang tidak terlalu lama sampai kepada tangan pembeli.
f. Adanya tindak kejahatan penyalahgunaan kartu kredit.
g. Perbedaan flatform antar perusahaan.
h. Penjual dan pembeli masih menunggu sampai sistem E-Business stabil dan aman.
i. E-Business masih dipandang sebelah mata sebagai sistem yang sulit digunakan.
j. Perubahan pola konsumen menjadi aktif. Etika dan moralitas, E-Business belum
mendapatkan tempat yang tepat sehingga banyak disalahgunakan menjadi penjajakan
bisnis pornografi.

Kelebihan dan Kelemahan e-business


KELEBIHAN
1. Akses Mudah
Agar bisa berhubungan dengan konsumen, pebisnis hanya membutuhkan koneksi internet yang
baik dan memadai
2. Menghemat Waktu
Jika bisnis yang dilakukan pada umumnya harus pergi ke tempat konsumen maupun rekan-rekan
bisnis lainnya untuk melakukan transaksi maupun kerjasama. Maka berbeda dengan e-business,
segala jenis komunikasi dilaksanakan secara online di internet.

3. Lebih Tepat Sasaran


Para peminat bisnis yang kita usahakan akan datang kepada kita. Sedangkan yang tidak
berminat,tidak perlu mengindahkan iklan yang kita buat sebagai pebisnis.

4. Tidak Membutuhkan Modal Besar


Banyak orang beranggapan bahwa untuk memulai berbisnis harus mempunyai modal uang yang
besar. Menurut saya hal tersebut adalah pendapat yang kurang tepat, karena setiap orang bisa
memulai bisnis internet bahkan tanpa modal sekalipun. Asalkan memiliki koneksi internet yang
baik dan bisa menggaet kerja sama yang baik dengan pebisnis lain. Salah satu contoh e-business
tanpa modal yaitu bisnis reseller. Kita menjual ulang barang-barang yang dijual oleh penjual
lain. Sebelumnya, kita harus mengajak kerjasama kepada penjual tersebut untuk menentukan
kesepakatan harga. Selain bisnis reseller,masih ada banyak lagi bisnis internet tanpa modal
lainnya. Modal yang paling penting yang harus kita miliki adalah adanya akses internet dan
keberanian untuk menjalankan bisnis ini.

KELEMAHAN
1. Tidak Ada Pertemuan dengan Konsumen Secara Langsung
Salah satu kelemahan dari e-business yaitu tidak adanya akses antara pebisnis dengan konsumen.
Agar bisa terjadi tatap muka secara langsung, mereka harus membuat kesepakatan untuk
bertemu.
2. Resiko Penipuan Lebih Tinggi Dibanding Bisnis Lainnya
Karena tidak ada pertemuan antara pebisnis dengan konsumen maka akan sering terjadi penipuan
jika konsumen ataupun calon pebisnis (pemula) kurang pengetahuannnya mengenai seluk beluk
bisnis internet.
Sekarang ini sedang menjamur bisnis MLM (Multi Level Marketing) lewat internet yang
menawarkan kerja mudah dengan gaji fantastis.
Kita perlu curiga dalam hal ini, jangan mudah percaya dengan testimoni-testimoni yang ada di
halaman website tersebut. Karena bisa saja hal itu sudah diatur oleh oknum bisnis abal-abal
tersebut.
Saran saya, sebaiknya jangan anda tergoda dengan bisnis seperti itu. Mungkin modal awal yang
harus dibayarkan tidak seberapa, namun setela anda bergabung, mungkin saja anda akan diminta
untuk mencari korban lain.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa, e-business adalah salah satu cara yang dapat kita gunakan untuk
meningkatkan bisnis kita atau memulai sebuah bisnis baru. Dimana kemudahannya membuat kita
tidak perlu harus kesana kemari hanya untuk bertemu dengan orang lain. Dan membayar uang
jutaan rupiah hanya untuk menyebarkan dan memberitahukan orang-orang kalau kita mempunyai
bisnis.
Dimasa yang serba digital dan akses informasi yang semakin cepat telah mengubah paradigma
dalam berbisnis. Bisnis yang dikelola secara tradisional akan mengalami beberapa permasalahan
dan tidak dapat efektif berkembang. E-business memudahkan kita dalam manajemen dan
membantu meningkatkan produktifitas kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M., (2018). Penggunaan Teknologi Informasi Pada E-Business. Modul Kuliah
Sistem Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta.
Prasetya, faisal. (2016). Sistem Informasi e-business. http://faisalksiuts.blogspot.com/.
Diakses pada 14 November 2016

Cendana, Olivia Elvira. (2017). Pengguna Teknologi Informasi dalam e-business.


http://olivbelotugasim.blogspot.com/. Diakses pada 16 Juni 2017

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai