net/publication/335972973
CITATIONS READS
0 491
4 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
DAYA SAING BISNIS ELEKTRONIK GLOBAL DAN KOLABORASI TEKNOLOGI DENGAN E-COMMERCE PADA DELL CORPORATION View project
All content following this page was uploaded by Dzalika Asha on 22 September 2019.
Dibuat oleh :
Dzalika Asha Kinanty (43218010151)
Defenisi dalam perspektif TI, e-bussiness yaitu praktek pengoperasian secara terintegrasi
proses-proses bisnis yang terlibat dalam penciptaan nilai tambah dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara ekstensif.
E-Business merupakan kegiatan berbisnis di Internet yang tidak saja meliputi pembelian,
penjualan dan jasa, tapi juga meliputi pelayanan pelanggan dan kerja sama dengan rekan bisnis
(baik individual maupun instansi).
Fungsi E- Bussiness yaitu untuk mensupport bagian dari marketing, produksi, accounting,
finance, dan human resource management. Proses transaksi online memegang peranan yang
sangat penting pada e-business.
Untuk membangun e-business yang utama harus kita buat yaitu membenahi terlebih dahulu
system pengelolaan sumber daya perusahaan secara terpadu, membuat perencanaan investasi
teknologi secara mendetail dan komprehensif, menentukan arah investasi teknologi untuk
menjawab kebutuhan jangka panjang, membentuk struktur organisasi yang fleksibel dan adaptif
terhadap perubahan, dan melakukan kerjasama kondusif dengan mitra bisnis.
Ada beberapa kiat – kiat dalam e-bussines diantaranya :
- Membenahi terlebih dahulu sistem pengelolaan sumber daya perusahaan secara terpadu.
- Membuat perencanaan investasi teknologi secara mendetail dan komprehensif.
- Menentukan arah investasi teknologi untuk menjawab kebutuhan jangka panjang.
- Membentuk struktur organisasi yang fleksibel dan adaptif terhadap perubahan.
- Melakukan kerjasama kondusif dengan berbagai mitra bisnis (vendor, pemasok barang,
lembaga keuangan, dan lain sebagainya).
Aplikasi E-bussiniess:
• ERP (Enterprise Resource Planning) sistem informasi pendukung e-business, yg
menyediakan berbagai macam kebutuhan perusahaan seperti supply chain, CRM,
marketing, warehouse, shipping, dan payment, serta mampu melakukan otomatisasi
proses bisnis.
• CRM (Customer Relationship management) ¤ sistem kustomisasi real
time yang memanajemen kustomer dan melakukan personalisasi produk dan servis
berdasarkan keinginan kustomer.
• EAI (Enterprise Application Integration) ¤ merupakan konsep integrasi berbagai proses
bisnis dengan memperbolehkan mereka saling bertukar data berbasis message.
• SCM (Supply Chain Management) ¤ manajemen rantai supply secara
otomatis terkomputerisasi.
Strategi perlu disusun dengan cermat untuk menjawab tantangan bisnis seperti kompetitor pada
satu jenjang atau kompetitor kecil lainnya, produk-produk substitusi dan tuntutan konsumen.
Strategi juga berfungsi untuk mengelola sumber daya yang terbatas jumlahnya guna memperoleh
laba. Sistem informasi E-Business yang dibangun harus terdefinisi dengan jelas dan terinci
tentang model bisnis yang akan diterapkan, alur pergerakan informasi, jenis dan model informasi
yang dibutuhkan serta menentukan hak akses informasi. Strategi meliputi penentuan perangkat
keras dan perangkat lunak baik sistem dan aplikasinya.
Model E-Bussines
• Model bisnis merupakan suatu abstraksi mengenai apa itu perusahaan dan cara
perusahaan menyampaikan produk atau jasa, menunjukkan bgaimana perusahaan menciptakan
kekayaan. Jadi dalam hal in model bisnis menggambarkan bagaimana perusahaan menghasilkan,
mengirimkan, dan menjual produk atau jasa, menunjukkan nilai kepada para pelanggan dan
bagaimana ia menciptakan kesejahteraan (Margaretta, 2002).
Strategi E-business
Strategi merupakan cara bagaimana mencapai tujuan. Berhubungan dengan masalah e-business,
starategi dapat dikatakan sebagai cara untuk mencapai tujuan dari kompetisi di dunia bisnis
(competitive advantage). E-business tidak dapat bekerja tanpa strategi (bisnis). Strategi e-
business dibutuhkan untuk mendukung arah strategis perusahaan secara keseluruhan. Oleh sebab
itu agar dapat sukses dalam e-business, organisasi perlu mengembangkan strategi e-business.
Terdapat tiga strategi dasar dalam membangun e-business yang memiliki hubungan hierarki atau
berurutan. Strategi tersebut meliputi strategi analisa, strategi dalam pemilihan, dan strategi
implementasi.
Strategi analisa adalah strategi dimana organisasi menganalisa segala sesuatu dengan tepat sesuai
dengan tujuan e-businessnya. Strategi analisis ini dapat meliputi analisis lingkuangan eksternal
yang dapat meliputi analisa teknologi, ekonomi, politik, social serta analisis sumber daya internal
dapat meliputi analisis sumber daya, analisis competitor, dan juga yang tidak kalah penting
adalah analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threaths).
Berikut ini empat model umum strategi bisnis yang dapat dianalisis:
1. Low-Cost Leadership
Dalam strategi ini Sistem informasi diharapkan dapat mendukung dalam kegiatan memproduksi
produk, menganalisis data untuk penjualan tersetel dan teknik pemasaran. Selain itu dalam
strategi low-cost leadership ini diharapkan pula system informassi dapat mendukung layanan
pada lower-price dimana memungkinkan perusahaan untuk menganalisis pola pembelian
konsumen, selera, dan preferensi guna efisien layanan iklan dan pemasaran untuk target pasar
yang low-cost.
2. Product Differentiation
Strategi ini pada dasarnya adalah bagaimana menghasilkan suatu produk yang berbeda dengan
produk lain. Strategi ini menggunakan sistem informasi untuk memproduksi produk dan layanan
yang belum ada, new, fresh dan tentunya berbeda dengan produk-produk yang sudah ada.
Sebagai contoh, Google yang terus memperkenalkan layanan pencarian baru dan unik di situs
Web-nya, seperti Google Maps, Google Docs, Google Mail.
Setelah strategi analisis ini benar-benar matang maka strategi selanjutnya adalah strategi dalam
pengambilan keputusan atau strategi pemilihan, organisasi memilih dan memutuskan segala
sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan e-businessnya untuk selanjutnya
mengimplementasikan pilihan atau keputusan yang diambil strategi dalam kegiatan e-
business dari organisasi.
a. Tahap Perencanaan
Tahap ini sangat penting karena pada tahap ini permasalahan yang sebenarnya didefinisikan
secara rinci dimana Pembuat sistem mencoba memahami permasalahan dan mendefinisikan
secara rinci, kemudian menentukan tujuan pembuatan sistem dan mengidentifikasi kendala-
kendala. Hasilnya berupa proposal proyek
b. Tahap Analisis
Pada tahap ini pembuat sistem akan menganalisis permasalahan dengan menyusun studi
kelayakan. Studi kelayakan ini menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan
serta untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat dicapai
dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan serta
dampak terhadap lingkungan sekeliling.
c. Tahap Perancangan
Tahap perancangan dalam membuat sistem informasi e-business ini dapat disebut juga sebagai
desain sistem. Dalam rancangan SI e-business harus memperhatikan kebutuhan perusahaan e-
business, kebutuhan operator, kebutuhan pemakai, dan kebutuhan teknis.
d. Tahap Penerapan (Implikasi)
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan yang telah disusun
sebelumnya agar dapat diwujudnyatakan. Implementasi untuk prosedur di dalam teknologi
komputer akan menggunakan bahasa computer. Sementara itu, untuk proses yang terdapat di luar
sistem komputer, disusunlah sebuah konvensi atau perjanjian atau tata tertib, agar setiap orang
yang terlibat dapat mengikuti alur yang telah ditetapkan. Untuk merealisasikan sistem pada tahap
pemaparan ini, ditempuh beberapa metode, antara lain, penggunaan paket aplikasi,
pengembangan oleh staf sendiri (insourcing), dan pengembangnan yang dilakukan dengan
kerjasama dari pihak luar seperti konsultan atau software house (outsourcing).
e. Tahap Evaluasi
Pada tahap ini, dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun. Proses uji coba diperlukan
untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengevaluasi perangkat keras adalah:
• Kemampuan perangkat keras yang meliputi kecepatn proses dan distribusinya
• Seberapa besar biaya yang harus disediakannya untuk pengoperasian dan perawatan
sistem.
• Kompatibilitas perangkat keras terhadap sistem-sistem yang terkait, seberapa lama
teknologi yang digunakan akan bertahan.
• Sejauh mana pilihan-pilihan terhadap komputer yang digunakan, memperhatikan faktor-
faktor ergonomik.
• Tingkat kehandalan dan sekalabilitas jaringan komputer yang dibangun sebagai
infrastruktur sistem tersebut.
f. Tahap Pemeliharaan dan penggunaan
Pada tahap ini, sistem yang telah diuji coba dan dinyatakan lolos dapat mulai digunakan untuk
mengenal proses e-business yang sesungguhnya. Pemeliharaan sistem secara rutin dapat meliputi
penataan ulang database, membackup, dan scaning virus. Sementara itu, pemelihara juga
termasuk melakukan penyesuaian-penyesuaian untuk menjaga kemuktahiran sistem, atau
pembetulan atas kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dan belum diketahui sebelumnya.
Tahapan E-business
Ada empat tahap pemanfaatan jaringan komputer dan internet untuk tujuan e-business, di
mana terjadi transformasi perusahaan tradisional ke e-business, diantaranya sebagai berikut:
1. Mendayagunakan komputer
2. Mendayagunakan jaringan dan internet (seperti email, chat messanger, IRC, dll,.)
3. Membangun dan mendayagunakan web
4. E – commerce
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian e-commerce dan e-business apabila tidak dipahami
terlebih dahulu akan membuat pembahasan tentang hal tersebut menjadi tidak sistematis. Hal ini
dikarenakan kebingungan dalam menentukan istilah yang paling cocok untuk mewakili konsep
perdagangan dengan sarana elektronik.
Perbedaan yang mendasar antara e-commerce dan e-business adalah bahwa tujuan e-
commerce berorientasi pada bagaimana memperoleh keuntungan, sedangkan e-
business berorientasi pada kepentingan jangka panjang dan sifatnya abstrak seperti kepercayaan
konsumen, pelayanan terhadap konsumen, peraturan kerja, relasi antar mitra bisnis, dan
penanganan masalah sosial lainnya. Selain dari perbedaan yang dimiliki oleh keduanya, ternyata
keduanya juga memiliki persamaan tujuan yaitu memajukan perusahaan menjadi perusahaan
yang lebih besar dari sebelumnya.
Contoh perusahaan yang menerapkan E-Bussiness.
Maskapai penerbangan yang terdepan di Asia ini didirikan dengan impian untuk
membuat semua orang dapat terbang dengan pesawat. Sejak 2001, AirAsia telah dengan mulus
mendobrak norma bepergian keliling dunia dan telah meningkatkan posisinya menjadi yang
terbaik di dunia. Dengan jaringan rute yang membentang di lebih dari 20 negara, AirAsia terus
membangun jalur menuju penerbangan berbiaya hemat dengan solusi inovatif kami, proses yang
efisien dan pendekatan kami terhadap dunia bisnis yang penuh dengan semangat. Bersama
dengan perusahaan rekanan kami AirAsia X, Thai AirAsia dan Indonesia AirAsia, AirAsia siap
membawa konsep terbang dengan biaya hemat ke level yang baru dengan slogan kami:
“Sekarang Siapapun Bisa Terbang (Now Everyone Can Fly)”.
Penggunaan internet sebagai bisnis model inti dalam perusahaan juga biasa dikenal
dengan e-business. Melalui AirAsia.com, maka customer hanya perlu mengakses situs dari
AirAsia.com untuk melakukan reservasi tiket pesawat, bahkan lebih jauh lagi, mereka dapat
melakukan reservasi untuk hotel dan berbagai paket menarik yang ditawarkan oleh AirAsia.com.
Dengan sistem e-Business tersebut, AirAsia dapat melakukan efisiensi biaya seperti komisi
untuk travel agent, dan juga AirAsia tidak perlu membuat sistem Human Resource sebanyak
pada perusahaan penerbangan lainnya. E-Business yang diterapkan AirAsia termasuk dalam
aplikasi B2C (Business to Consumer) dimana aplikasi ini ditujukan agar consumer dapat
langsung berhubungan dengan pihak perusahaan tanpa harus melalui perantara (travel agent)
seperti sistem reservasi konvensional. Penerapan e-Business pada AirAsia memberikan berbagai
keuntungan baik untuk pihak perusahaan maupun bagi pihak customer.
Sistem yang digunakan sebagai POS (Point Of Sales) disebut dengan Global Distribution
System (GDS). GDS memiliki interface yang berupa GUI (Graphical User Interface) yang
langsung berhadapan dengan pelanggan. Saat pelanggan berinteraksi dengan sistem malalui GUI,
maka sistem tersebut secara real-time akan melakukan proses-proses back-office diantaranya
melakukan validasi, otorisasi dan konfirmasi yang akhirnya akan memberikan pelanggan suatu
bukti penjualan tiket sehingga bukti penjualan ini yang akhirnya akan digunakan sebagai tiket
pesawat.
Keberhasilan AirAsia yang dapat mempertahankan kualitas maskapainya dengan
penggunaan e-Business sebagai core business model merupakan salah satu bukti bahwa
teknologi dapat memberikan competitive advantage dalam persaingan bisnis. Namun
pengggunaan teknologi juga harus didukung dengan infrastruktur dan sistem yang memadai
sehingga akan memberikan hasil yang optimal bagi profitabilitas perusahaan.
www.kaskus.us
website ini awalnya adalah sebuah forum yang usernya berkumpul untuk membicarakan
ketertarikan masing-masing, seperti tertarik dengan ikan,otomotif, olahraga, film, music, dan
sebagainya. Kaskus.us ini sudah lama berdiri sebagai forum terbesar di Indonesia. Kemudian
kaskus.us ini mengembangkan kategorinya tidak hanya sekedar forum untuk berkumpul dan
berdiskusi saja, kaskus membuka bagian khusus untuk jual-beli, maka bagian
tersebut diberikan nama sebagai forum jual-beli. Di tempat tersebut diberlakukanlah sistem e-
commrce, karena orang menjual barang melalui kaskus, dan juga transaksi yang dilakukan antara
penjaual dan pembeli menggunakan transaksi elektronik. Untuk lebih memudahkan mereka,
kaskus juga memberikan transaksi online yang mudah, yang dinamakan “kaskus epay”, sehingga
hal ini menjadikan kaskus salah satu perusahaan yang mengimpelentasikan kegiatannya dengan
e-business.
www.Tokobagus.com
Webstite ini menyediakan penjualan online yang mudah dalam hal transaksi, barang-
barang yang dijual juga banyak kategorinya, yang mereka jual bisa dari mereka sendiri, atau
mempertemukan penjual dan pembeli. Perusahaan ini dinilai sudah menggunakan e-business
karena untuk dapat membeli barang mereka perlu adanya transaksi secara online.
B. Hambatan E-Bisnis:
a. Belum terbentuknya high trust society. Perubahan pola belanja konsumen dari pola
konvensional kepada virtual. Masyarakat masih terbiasa membeli dengan memegang
barang yang akan dibeli dan menanyakan sedetail mungkin tentang produk yang kan
mereka beli.
b. Pada umumnya harga tidak bisa ditawar lagi. Tidak seperti pasar tradisioanal proses
transaksi melalui proses tawar-menawar.
c. Sarana dan prasarana masih belum memadai.
d. Masih sangat sedikit SDM yang memahami dan menguasai dengan baik dan benar
konsep dan implementasi teknologi ini.
e. Jasa pengiriman pos. masih memerlukan pembenahan, sehingga proses pengiriman
barang tidak terlalu lama sampai kepada tangan pembeli.
f. Adanya tindak kejahatan penyalahgunaan kartu kredit.
g. Perbedaan flatform antar perusahaan.
h. Penjual dan pembeli masih menunggu sampai sistem E-Business stabil dan aman.
i. E-Business masih dipandang sebelah mata sebagai sistem yang sulit digunakan.
j. Perubahan pola konsumen menjadi aktif. Etika dan moralitas, E-Business belum
mendapatkan tempat yang tepat sehingga banyak disalahgunakan menjadi penjajakan
bisnis pornografi.
KELEMAHAN
1. Tidak Ada Pertemuan dengan Konsumen Secara Langsung
Salah satu kelemahan dari e-business yaitu tidak adanya akses antara pebisnis dengan konsumen.
Agar bisa terjadi tatap muka secara langsung, mereka harus membuat kesepakatan untuk
bertemu.
2. Resiko Penipuan Lebih Tinggi Dibanding Bisnis Lainnya
Karena tidak ada pertemuan antara pebisnis dengan konsumen maka akan sering terjadi penipuan
jika konsumen ataupun calon pebisnis (pemula) kurang pengetahuannnya mengenai seluk beluk
bisnis internet.
Sekarang ini sedang menjamur bisnis MLM (Multi Level Marketing) lewat internet yang
menawarkan kerja mudah dengan gaji fantastis.
Kita perlu curiga dalam hal ini, jangan mudah percaya dengan testimoni-testimoni yang ada di
halaman website tersebut. Karena bisa saja hal itu sudah diatur oleh oknum bisnis abal-abal
tersebut.
Saran saya, sebaiknya jangan anda tergoda dengan bisnis seperti itu. Mungkin modal awal yang
harus dibayarkan tidak seberapa, namun setela anda bergabung, mungkin saja anda akan diminta
untuk mencari korban lain.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa, e-business adalah salah satu cara yang dapat kita gunakan untuk
meningkatkan bisnis kita atau memulai sebuah bisnis baru. Dimana kemudahannya membuat kita
tidak perlu harus kesana kemari hanya untuk bertemu dengan orang lain. Dan membayar uang
jutaan rupiah hanya untuk menyebarkan dan memberitahukan orang-orang kalau kita mempunyai
bisnis.
Dimasa yang serba digital dan akses informasi yang semakin cepat telah mengubah paradigma
dalam berbisnis. Bisnis yang dikelola secara tradisional akan mengalami beberapa permasalahan
dan tidak dapat efektif berkembang. E-business memudahkan kita dalam manajemen dan
membantu meningkatkan produktifitas kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Y. M., (2018). Penggunaan Teknologi Informasi Pada E-Business. Modul Kuliah
Sistem Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta.
Prasetya, faisal. (2016). Sistem Informasi e-business. http://faisalksiuts.blogspot.com/.
Diakses pada 14 November 2016