Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH INTERNET OF THINGS

TUGAS MATA KULIAH

DISUSUN OLEH :

NAMA : ANANDA AZHARI DALIMUNTHE


NIM : 5183351023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN


KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGRI MEDAN
2021
KATA P[ENGANTAR

Assalamu alaikum Wr. Wb.,

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, bahwasanya saya telah dapat


membuat makalah tentang Internet Of Things, walaupun tidak sedikit hambatan dan
kesulitan yang kami hadapi, tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Tuhan
yang Maha Esa.

Walaupun demikian, tentu makalah ini masih terdapat kekurangan dan belum
dikatakan sempurna karena keterbatasan kemampuan kami. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang bersifat membangun dan semua pihak yang mana dapat membuat makalah
ini lebih baik di waktu yang akan datang. Makalah yang berjudul “Internet Of Things”
ini saya susun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah. Penulis menyadari bahwa
makalah ini dapat diselesaikan berkat bantuan, motivasi, serta bimbingan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih

Harapan kami semoga makalah ini berguna dan memberikan hal yang
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya, demikian makalah ini saya susun
sedemikian rupa, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan banyak terdapat
kekurangan, saya mohon maaf.

Wabillahi Taufik Walhidayah Wassalamu Alaikum Wr. Wb.

Medan,17 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian...................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
2.1 Pengertian Internet Of Things................................................... 3
2.2 Sejarah Internet Of Things........................................................ 4
2.3 Manfaat Internet Of Things......................................................5
2.3 Mikrokontroler Secara Umum.................................................. 6
2.4 Sensor pada Internet Of Things................................................ 10

BAB III PENUTUP .................................................................... 12


3.1 Kesimpulan............................................................................... 12
3.2 Saran......................................................................................... 13

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kemajuan teknologi saat ini sangat berkembang dengan pesat hingga saat ini membuat para
perusahaan yang menyediakan berbagai macam program untuk membantu
mengemmbangkan produk berbasis Internet of Things. Internet of Things merupakan
sebuah istilah yang belakangan ini mulai ramai ditemui namun masih sedikit yang mengerti
arti dari istilah ini. Secara umum Internet of Things dapat diartikan sebagai benda-benda di
sekitar kita yang dapat berkomunikasi antara satu sama lain melalui jaringan internet.

Melalui internet, kita bisa mencari uang hanya dengan duduk di depan komputer atau laptop.
Internet menyediakan tempat tak terbatas bagi para perusahaan untuk membuka bisnisnya tanpa
memiliki sebuah kantor. Nantinya internet akan menjadi penghubung utama dalam interaksi
sedangkan manusia hanya sebagai pengatur dan pengawas perangkat ini. Internet of Things
memiliki konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat yang tersambung dalam koneksi
internet secara terus menerus. Sebagai contoh benda elektronik, bahan pangan dan termasuk
benda hidup dan masih banyak lagi. Benda tersebut dapat ditanamkan sensor yang dibuat selalu
aktif dan terhubung secara luas, baik dengan jaringan lokal maupun dengan jaringan global.

Dalam industri, peralatan-peralatan dapat dirancang untuk memberikan informasi mengenai


kondisinya. Misalnya ada peralatan yang membutuhkan bahan bakar, dan peralatan tersebut
memancarkan informasi status bahakn bakarnya secara periodik ke suatu peralatan lain melalui
jaringan internet. Dengan adanya sistem ini, maka kita dengan mudah memantau peralatan-
peralatan yang digunakan dalam kantor kita. Memudahkan pemantauan akan mengindarkan kita
dari situasi suatu mesin tidak berfungsi karena terlambat melakukan pemeliharaan. Dalam
aplikasi dalam rumah tangga, saat kita belok ke halaman depan rumah kita, garasi langsung
membuka. Pada saat garasi membuka, lampu ruangan dan AC akan langsung menyala.

1.2 Tujuan

Tujuan dari Penulisan Makalah ini untuk :

1 Mengetahui Pengertian dari Internet Of Things


2 Mengetahui Sejarah konsep dari Internet Of Things
3 Mengetahui Manfaat yang dapat dilakukan dari Internet Of Things
4 Mikrokontroller yang digunakan pada Internet Of Things
5 Sensor – sensor yang dapat digunakan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Internet Of Things

Internet of Things, atau dikenal juga dengan singkatan IoT, merupakan sebuah konsep yang
bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-
menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk
juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa
saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui
sensor yang tertanam dan selalu aktif.

Pada dasarnya, Internet of Things mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik
sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah Internet of Things awalnya
disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di
MIT. Semakin banyak hal-hal yang orang gunakan setiap hari dapat terhubung ke Internet. Jam
alarm tidak hanya cincin, tapi juga dapat menghidupkan mesin kopi sambil menyalakan lampu.
Tapi apa yang diperlukan untuk memastikan bahwa Internet of Things beroperasi seefisien
mungkin?

Sejauh ini, Internet telah arena disediakan untuk manusia. Tapi sekarang semakin banyak benda
fisik yang terhubung ke Internet: kita membaca email di telepon mobile kita, kita telah
mengetahui bahwa laporan pembacaan disampaikan secara otomatis, dan monitor pulsa dan
sepatu lari yang mempublikasikan informasi tentang joging kita sehari-hari secara langsung di
Facebook.

Alat untuk kolaborasi Internet of Things akan memperkenalkan objek pintar baru ke rumah kita.
Salah satu tantangan adalah menemukan solusi yang efektif untuk memungkinkan produk yang
berbeda untuk bekerja sama. Saat ini tidak ada alat standar atau platform distribusi ada di
daerah ini.

2.2 Sejarah Internet Of Things

Internet of Things pada tahun 2014 telah berkembang karena konvergensi beberapa teknologi,
mulai dari komunikasi nirkabel ke Internet dan dari embedded system ke sistem mikro-
elektromekanis (MEMS). Hal ini berarti bahwa bidang tradisional embedded system, jaringan
sensor nirkabel , sistem kontrol , otomatisasi (termasuk rumah dan otomatisasi bangunan ), dan
lain-lain, semua memiliki kontribusi untuk mengaktifkan Internet of Things (IOT).
Pada Tahun 1982 telah dibahas mengenai Konsep jaringan perangkat pintar, dengan mesin
Coke dimodifikasi di Carnegie Mellon University menjadi alat internet yang terhubung
pertama,dapat melaporkan persediaan dan apakah minuman yang baru dimuat dingin. Mark
Weiser 's mani 1991 kertas pada komputasi di mana-mana, "The Computer abad ke-21", serta
tempat-tempat akademis seperti ubicomp dan PerCom menghasilkan visi kontemporer IOT.
Pada tahun 1994 Reza Raji dijelaskan konsep di IEEE Spectrum sebagai "[pindah] paket kecil
data untuk satu set besar node, sehingga untuk mengintegrasikan dan mengotomatisasi segala
sesuatu dari peralatan rumah tangga untuk seluruh pabrik". Namun, hanya pada tahun 1999 itu
lapangan mulai mengumpulkan momentum. Bill Joy membayangkan Perangkat untuk
Perangkat (D2D) komunikasi sebagai bagian dari "Enam Webs" kerangka itu, dipresentasikan
pada Forum Ekonomi Dunia di Davos pada tahun 1999. Kevin Ashton mengusulkan istilah
"Internet of Things" pada tahun yang sama.

Konsep Internet of Things pertama menjadi populer pada tahun 1999, melalui Auto-ID Pusat di
MIT dan publikasi pasar-analisis terkait. identifikasi frekuensi radio ( RFID ) terlihat sebagai
prasyarat untuk Internet of Things di hari-hari . Jika semua benda dan orang-orang dalam
kehidupan sehari-hari yang dilengkapi dengan pengidentifikasi, komputer bisa mengelola dan
persediaan mereka. Selain menggunakan RFID, tag hal dapat dicapai melalui teknologi seperti
near field communication , barcode , kode QR dan watermarking digital .

Dalam interpretasi aslinya, salah satu konsekuensi pertama menerapkan Internet of Things
dengan melengkapi semua objek di dunia dengan perangkat mengidentifikasi sangat kecil atau
pengenal yang dapat dibaca mesin akan mengubah kehidupan sehari-hari . Sebagai contoh,
instan dan tanpa henti inventory control akan menjadi mana-mana. kemampuan seseorang
untuk berinteraksi dengan benda-benda dapat diubah dari jarak jauh didasarkan pada kebutuhan
mendesak atau sekarang, sesuai dengan yang ada pengguna akhir perjanjian. Sebagai contoh,
teknologi tersebut bisa memberikan penerbit gerak-gambar lebih banyak kontrol atas perangkat
pribadi pengguna akhir dengan menegakkan jarak jauh pembatasan hak cipta dan manajemen
pembatasan digital , sehingga kemampuan untuk menonton film dari seorang pelanggan yang
membeli disc Blu-ray menjadi tergantung pada keputusan yang disebut "pemegang hak cipta",
mirip dengan gagal Circuit City DIVX.

2.3 Manfaat Internet Of Things


Banyak manfaat yang didapatkan dari Internet of Things. Pekerjaan yang kita lakukan menjadi
lebih cepat, mudah dan efisien. Sebagai contoh barcode yang tertera pada sebuah produk.
Dengan barcode tersebut, bisa dilihat produk mana yang oaling banyak terjual dan produk mana
yang kurang diminati. Selain itu dengan barcode kita juga bisa memprediksi produk yang
stoknya harus ditambah atau dikurangi.

Dengan barcode kita tak perlu susah – susah menghitung produk secara manual. Contoh lain
saat kita pergi ke Singapore. Jika kita ingin berpergian menggunakan transportasi umum seperti
MRT atau bis, kita cukup menggunakan EZ-link card. EZ-link card biasanya dipakai oleh para
wisatawan yang mengunjungi Singapore sebagai pengganti uang untuk membayar jasa
transportasi yang telah digunakan. Sedangkan warga Negara Singapore sendiri menggunakan
KTP ataupun kartu pelajar sebagai atat membayarnya. Jika kita menggunakan uang tunai, kita
masih harus mengantri untuk membayar, belum lagi jika kita membayar dengan nilai nominal
uang besar, kita harus menunggu untuk mendapatkan uang kembali.

2.4 Mikrokontroller secara umum

Pada Internet of Things perangkat yang paling sering digunakan untuk dapat menhubungkan
suatu benda ke internet yaitu menggunakan Mikrokontroller.Mikrokontroler adalah komputer
mikro dalam satu chip tunggal. Mikrokontroler memadukan CPU, ROM, RWM, I/O paralel,
I/O seri, counter-timer, dan rangkaian clock dalam satu chip seperti terlihat pada Gambar 2.
Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai
masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara
khusus. Cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Sebagai contoh,
bayangkan diri Anda saat mulai belajar membaca dan menulis. Ketika Anda sudah bisa
melakukan hal itu maka Anda bisa membaca tulisan apapun baik buku, cerpen, artikel, dan
sebagainya, dan Andapun bisa menulis hal-hal sebaliknya. Begitu pula jika Anda sudah mahir
membaca dan menulis data maka Anda dapat membuat program untuk membuat suatu sistem
pengaturan otomatis menggunakan mikrokontroler sesuai keinginan Anda.

Sama halnya dengan mikroprosesor, mikrokontroler adalah piranti yang dirancang untuk
kebutuhan umum. Fungsi utama dari mikrokontroler adalah mengontrol kerja mesin atau sistem
menggunakan program yang disimpan pada sebuah ROM. Mikrokontroler merupakan komputer
didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan
efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiah dapat disebut sebagai “pengendali kecil” dimana
sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen
pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta
dikendalikan oleh mikrokontroler ini.

Mikrokonktroler digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara automatis, seperti
sistem kontrol mesin, remote control, mesin kantor, peralatan rumah tangga, alat berat, dan
mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan desain
menggunakan mikroprosesor memori dan alat input output yang terpisah, kehadiran
mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses menjadi lebih ekonomis.
Dengan penggunaan mikrokontroler ini maka

 sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas,


 Rancang bangun sistem elektronik dapat dilakukan lebih cepat karena sebagian besar
sistem merupakan perangkat lunak yang mudah dimodifikasi,
 gangguan yang terjadi lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak.

Namun, mikrokontroler tidak sepenuhnya dapat mereduksi komponen IC TTL dan CMOS yang
seringkali masih diperlukan untuk aplikasi kecepatan tinggi atau sekedar menambah jumlah
saluran masukan dan keluaran (I/O). Dengan kata lain, mikrokontroler adalah versi mini atau
mikro dari sebuah komputer karena mikrokontroler telah mengandung beberapa periferal yang
langsung bisa dimanfaatkan, misalnya port paralel, port serial, komparator, konversi digital ke
analog (DAC), konversi analog ke digital dan sebagainya hanya menggunakan sistem minimum
yang sederhana.

Agar sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, maka mikrokontroler tersebut memerlukan


komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem minimum. Untuk membuat sistem
minimum paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset, walaupun pada beberapa
mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal
pun mikrokontroler dapat beroperasi.

2.5 Sensor pada Internet of Things

Sebenarnya ada banyak sekali sensor yang dapat digunakan pada internet of things, namun pada
makalah akan dijelaskan beberapa sensor yang sering digunakan untuk internet of things pada
umumnya.

LED (Light Emitting Diode)


LED (Light Emitting Diode) adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya
monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga diode yang terbuat
dari bahan semikonduktor. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada
jenis bahan semikonduktor yang dipergunakan. Cara kerja dari LED yaitu hanya akan
memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari anoda ke katoda. LED
terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N.
Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan
ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan
karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju yaitu dari Anoda
(P) menuju ke katoda (K). Kelebihan elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah
yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat
elektron berpindah dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya
monokromatik (satu warna)

Photodiode

Photodiode adalah suatu jenis diode yang resistansinya akan berubah-ubah apabila terkena sinar
cahaya yang dikirim oleh transmitter LED. Resistansi dari photodiode dipengaruhi oleh
intensitas cahaya yang diterimanya, semakin banyak cahaya yang diterima makan semakin kecil
resistansi dari photodiode dan begitu pula sebaliknya jika semakin sedikit intensitas cahaya
yang diterima oleh sensor photodiode maka semakin besar nlai resistansinya (Trianjaswati,
2013). Sensor photodiode sama dengan sensor LDR, mengubah besaran cahaya yang diterima
sensor menjadi perubahan konduktansi (kemampuan suatu benda menghantarkan arus listrik
dari suatu bahan). Photodiode merupakan sebuah sensor cahaya (photodetektor) yang
memungkinkan arus mengalir dalam satu arah dari satu sisi ke sisi yang lain ketika menyerap
foton (cahaya). Semakin banyak cahaya semakin banyak arus yang mengalir. Photodioda ini
biasa digunakan untuk mendeteksi pulsa cahaya dalam serat optik dan lainnya yang sensitive
terhadap gerakan cahaya, ia bekerja kebalikan dari Light Emitting Dioda (LED). Jadi bedanya
adalah bila photodiode mendeteksi cahaya dan kemudian menciptakan jalur konduktif yang
memungkinkan listrik mengalir. Sedangkan LED menerima listrik kemudian memancarkan
cahaya.

PIR (Passive Infra Red)


Keamanan merupakan faktor yang sangat diperhatikan dalam segala aspek kehidupan dewasa
ini, bahkan dalam hal perparkiran, keamanan merupakan syarat utama untuk mencapai
kenyamanan pengguna lahan parkir. PIR (Passive Infrared Receiver) merupakan sensor berbasis
inframerah. Akan tetapi, tidak seperti sensor inframerah kebanyakan yang terdiri dari IR LED
dan fototransistor. PIR tidak memancarkan apapun seperti IR KED. Sesuai dengan namnya
‘passive’, sensor ini hanya merespon energi dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki
oleh setiap benda yang terdeteksi olehnya. Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan
detector gerakan berbasis PIR. Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah
gerakan akan terdeteksi ketikan sumber inframerah dengan suhu tertentu (missal: manusia)
melewati sumber inframerah yang lain dengan suhu benda yang berbeda (misal: dinding), maka
sensor akan membandingkan pancaran inframerah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga
jika ada pergerakan akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor.

BAB IV
PENUTUP

Sekarangini, semakin lama teknologi akan semakin canggih . Segala sesuatu benda disekeliling
kita semuanya dapat digerakkan oleh operasional lewat internet. Peranan manusia pada masa
yang akan datang akan banyak digantikan oleh teknologi canggih buatan manusia. Sebut saja
salah satunya adalah Internet of Things (IoT) yaitu adalah sebuah istilah yang menggambarkan
terhubungnya segala sesuatu berwujud materi ke jaringan internet.

Dalam kehidupan sehari-hari misalnya, kita dapat memanfaatkan tirai, televisi, coffe maker,
tempat tidur, garasi, meja, pulpen, gelang semuanya itu dapat kita perintah dengan sendirinya
lewat koneksi perangkat sensor yang terhubung lewat internet. Dengan perangkat IoT semuanya
dapat berjalan dan bertugas secara otomatis tanpa bantuan manusia.

Tak hanya itu, sesama perangkat IoT juga bisa saling berbicara antara satu dengan yang lainya,
sehingga dapat tercipta sebuah ekosistem yang membuat semua hal bisa terjadi secara otomatis.
Sistem IoT sedang dikembangkan lebih lanjut agar tidak sebatas dapat bekerja di dalam rumah
saja. Namun IoT bisa menjadi basis smart city dalam meningkatkan taraf kesejahteraan
kehidupan warga.

Internet merupakan hubungan antar berbagai jenis computer dan jaringan di dunia yang berbeda
system operasi maupun aplikasinya di mana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media
komunikasi (telephon dan satelit) yang menggunakan protocol standar dalam berkomunikasi
yaitu protocol TCP/IP. Tingginya mobilitas penggunaan internet menuntut jaringan yang
fleksibel sehingga seseorang yang sedang berpergian tetap dapat mengakses internet walaupun
di dalam mobil yang sedang berjalan sehingga dikembangkan jaringan tanpa kabel (wireless).

Tingginya penggunaan internet juga berpengaruh pada peralatan atau aplikasi yang semakin
mempermudah kita dalam melakukan pekerjaan serta mengendalikan satu perangkat ke
perangkat lainnya. Beberapa perangkat yang bisa kita gunakan untuk mengendalikan perangkat
lain dengan mudah adalah smartphone, ipad dan laptop.

SARAN
Semakin berkembangan teknologi internet serta berkembangannya keperluan komunikasi
data dan manusia maka akan terus muncul berbagai macam teknologi, dalam tulisan ini
penulis memaparkan sejarah, teknologi dan penerapan internet of things.

Dalam perkembangannya Internet of Things menjadi topik penelitian yang terus bisa
dilanjutkan dalam berbagai bidang seperti yang telah dipaparkan dalam tulisan ini. Untuk
penelitian berikutnya perlu bahan studi yang lebih banyak sehingga didapatkan hasil
review yang lebih lengkap meliputi beberapa bagian keilmuan yang menggunakan
Internet of Things.

Anda mungkin juga menyukai