Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN MATERI KONSEP SMART CITY

Disusun Oleh :
Bima Basudewo (120110190091)
Ahmad Haikal Fahlevi (120110190082)
Sean Sebastian (120110190095)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2021
PENDAHULUAN

Saat ini peradaban baru teknologi informasi sudah memasuki era digitalisasi.
Berbagai produk terkini mulai bermunculan sehingga menyebabkan istilah masyarakat
modern bergeser dan terjadi perluasan makna menjadi masyarakat digital. Dulu pelayanan
menggunakan kertas dan dokumen fisik lainnya, saat ini pelayanan diupayakan dalam bentuk
paperless dan soft-file. Belum lagi ketika pelayanan harus melalui berbagai prosedur yang
panjang dan cenderung berbelit serta waktu yang sangat lama. Namun, saat ini dengan era
digitalisasi pelayanan birokrasi maupun administrasi semakin efektif dan efisien. Pendaftaran
dapat melalui internet, cukup mengisi form yang dibuat dalam sebuah sistem informasi online
atau semacam website (laman). Pengisian data dapat melalui berbagai perangkat informasi
seperti komputer, handphone, smartphone, tablet dan produk teknologi mutakhir lainnya.
Seiring dengan waktu pemerintah pun mulai melirik pemanfaatan teknologi informasi untuk
memberikan pelayanan masyarakat yang lebih maksimal bahkan optimal. Implementasi
sistem informasi dan teknologi komunikasi menjadi berkembang dengan sangat pesat di
dunia birokrasi dan perusahaan. Hal tersebut akhirnya memunculkan ide besar berupa
penciptaan tata kelola masyarakat termasuk masyarakat perkotaan yang cenderung lebih siap
dibandingkan dengan masyarakat pedesaan. Ide besar dan langkah kreatif pun muncul dengan
hadirnya istilah smart city (dikenal dengan kota yang cerdas) atau pun istilah sejenisnya.
Berbagai kota besar di dunia bahkan di Indonesia sudah mulai menerapkannya dengan segala
kelebihan dan kekurangannya. Tujuan membangun sebuah kota yang cerdas adalah untuk
meningkatkan kualitas hidup dengan menggunakan informasi perkotaan dan teknologi untuk
meningkatkan efisiensi layanan dan memenuhi kebutuhan warga. Teknologi informasi dan
komunikasi memungkinkan pejabat kota untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat dan
infrastruktur kota dan memantau apa yang terjadi di kota, bagaimana kota ini berkembang,
dan cara mengaktifkan kualitas hidup yang lebih baik. Melalui penggunaan sensor
terintegrasi dengan sistem pemantauan real-time, data yang dikumpulkan dari warga dan
perangkat, kemudian diolah dan dianalisis. Informasi dan pengetahuan yang dikumpulkan
adalah kunci untuk mengatasi in-efisiensi.

Menurut indeks, New York (AS), London (Inggris), dan Paris (Prancis) adalah tiga
kota di dunia yang melakukan yang terbaik di berbagai metrik. New York menempati urutan
pertama di Ekonomi, ketiga Teknologi dan keempat di Human Capital, Manajemen Publik,
Pemerintah, International Outreach dan Mobilitas dan Transportasi. Namun, masih berkinerja
buruk dalam hal Kohesi Sosial, di mana ia menempati urutan 161 dari 181. Dimensi ini juga
salah satu kelemahan terbesar dari London (129) dan Paris (91). Antara lain Sosial tindakan
kohesi ketidaksetaraan, tingkat pengangguran, harga properti dan rasio pekerja perempuan.
Ini adalah area di mana kota dunia kita perlu melakukan yang lebih baik di. Pembulatan
keluar 10 tiga kota lain Amerika (San Francisco 4, Boston 5 dan Chicago 7), dua kota Eropa
lainnya (Amsterdam 6 dan 9 Jenewa), dan Seoul (8) dan Sydney (10). Dua kota dengan
peringkat terendah adalah Lagos (Nigeria) dan Karachi (Pakistan). Mereka berdua
menunjukkan kinerja yang buruk di hampir setiap dimensi peringkat. Beberapa contoh
penerapan konsep Smart City di Indonesia :

1. E-Government
2. E-Budgeting
3. E-Wadul di Surabaya
4. Jakarta Smart City Website
5. Command Center di Bandung
6. Portal Pengadaan Nasional oleh INAPROC
7. Layanan Paspor Online oleh Dirjen Imigrasi RI
8. Situs LAPOR oleh UKPPPP (salah satu Unit Kerja Presiden) dan sebagainya

Penerapan smart city di beberapa kota di Indonesia ternyata memiliki berbagai


kelemahan dan kelebihan. Hal tersebut perlu dikaji lebih lanjut mengingat kota-kota besar di
Indonesia tentunya memiliki banyak kesamaan, namun ternyata penerapan konsep Smart City
di setiap kota besar tersebut memiliki latar belakang yang berbeda. Implementasi smart city
di Jakarta dan implementasi di Surabaya ternyata tidak sama. Begitu pula smart city yang
dikembangkan di Bandung dengan smart city di kota Makasar pun terdapat perbedaan pada
tataran fokus smart city. Perbedaan potensi daerah baik dari sumber daya alam dan sumber
daya manusia berdampak pada dimulai dari mana sebuah smart city tersebut akan dibangun.
Oleh karenanya, sebuah konsep smart city dan potensi daerah tersebut harus diteliti dan
dilakukan pengkajian secara mendalam. Bagaimana smart city dapat diterapkan pada suatu
kota dengan melihat segala potensi yang dimiliki oleh daerah atau kota sehingga pada
implementasinya nanti dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Adapun tujuan penulisan
karya ilmiah ini adalah untuk memperoleh suatu konsep smart city dan implementasinya serta
untuk mengupas berbagai tantangan pembangunan smart city bagi masyarakat kota.

APA ITU SMART CITY?


Smart City (Kota Cerdas) merupakan sebuah kota yang instrumennya saling
berhubungan dan berfungsi secara cerdas. Smart City menggunakan teknologi informasi
untuk menggerakkan berbagai macam aktifitas sehingga menjadi lebih efisien dan efektif.
Smart City juga merupakan sebuah konsep yang membanty masyarakat yang berada di
dalamnya untuk mengelola sumber daya secara efisien dan memberikan informasi yang tepat
ke masyarakat atau lembaga dalam melakukan kegiatannya ataupun mengantisipasi kejadian
yang tak terduga sebelumnya. Selain itu, Smart City dapat juga diartikan sebagai kota yang
mampu membuat SDM, modal social, dan infrastruktur telekomunikasi modern untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan juga kehidupan dengan kualitas yang
tinggi.

6 DIMENSI SMART CITY

 Smart Government adalah Good Governance yang menjadi kunci utama untuk
keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan. Good Governance dapat berupa sistem
dan proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang mengindahkan
prinsip-prinsip supremasi hukum, kemanusiaan, keadilan, demokrasi, dan juga
berkomitmen terhadap tegaknya nilai dan prinsip desentralisasi.
 Smart Economy yaitu semakin tinggi inovasi baru yang ditingkatkan maka akan
menambah peluang usaha yang baru dan juga meningkatkan persainga pasar usaha
atau pasar modal.
 Smart Live merupakan kualitas hidup dan kebudayaan. Pencapaian budaya pada
manusia secara langsung maupun tidak langsung merupakan hasil dari sebuah
pendidikan, maka kualitas pendidikan yang baik yaitu jaminan atas kualitas budaya.
Budaya yang berkualitas merupakan hasil dari pendidikan yang berkualitas juga.
 Smart Living merupakan lingkungan yang bisa memberikan kenyamanan,
keberlanjutan sumber daya, keindahan fisik maupun non fisik bagi masyarakat yang
berada di lingkungan tersebut. Salah satu contoh penerapan Smart Living yaitu Ruang
Terbuka Hijau.
 Smart People merupakan masyarakat yang penuh dengan kreativitas dan modal social.
Pembangunan membutuhkan modal ekonomi, modal usaha dan modal social.
Kemudahan akses pada modal dapat meningkatkan kemampuan ketrampilan
masyarakat dalam mengembangkan usaha.
 Smart Mobility terdiri dari transportasi dan infrastruktur. Pengelolaan infrastruktur
harus dilakukan secara terpadu dan diorientasikan untuk menjamin kepentingan
public.

MANFAAT SMART CITY

- Kota menjadi layak huni


- Produktivitas masyarakat dan daerah
- Pelayanan publik meningkat
- Kenyaman dan keamanan

KONSEP SMART CITY

 Sebuah kota berkinerja baik dengan berpandangan ke dalam ekonomi, penduduk,


pemerintahan, mobilitas, dan lingkungan hidup.
 Sebuah kota yang mengontrol dan mengintegrasi semua infrastruktur.
 Kota Cerdas (smart city) dapat menghubungkan infrastuktur fisik, infrastruktur IT,
infrastruktur sosial, dan infrastruktur bisnis untuk meningkatkan kecerdasan kota.
 Kota Cerdas (smart city) membuat kota lebih efisien dan layak huni.
 Penggunaan smart computing untuk membuat Kota Cerdas (smart city) dan
fasilitasnya saling berhubungan dan efisien.

SMART CITY MENUMBUHKAN KEBERLANJUTAN

Keberlanjutan adalah aspek utama lain dari Smart City. Teknologi pintar akan
membantu kota mempertahankan pertumbuhan dan meningkatkan efisiensi untuk
kesejahteraan warga negara dan efisiensi pemerintah di daerah perkotaan di tahun-tahun
mendatang.

INTERNET OF THINGS DAN SMART CITY

Peran internet of things (IoT) dalam mewujudkan konsep smart city sangatlah vital.
Perangkat IoT mampu mengirim informasi dan melakukan tindak lanjut melalui jaringan
dengan campur tangan manusia yang minimal, sehingga mampu melakukan beragam fungsi
secara otomatis.

3 ELEMEN UTAMA PERANGKAT INTERNET OF THINGS


CONTOH PENERAPAN INTERNET OF THINGS YANG UMUM

- Smart lightning:
Mengatur lampu penerangan jalan dan lalu lintas jarak jauh
- Smart parking:
Memesan tempat parker secara digital
- Waste management:
Memantau volume sampah di berbagai tempat secara otomatis
- Connected manhole:
Memantau temperature gorong-gorong bawah tanahyang menjadi tempat
penyimpanan kabel dan pipa gas
- Smart electricity:
Membantu mengetahui penggunaan listrik

TANTANGAN PENERAPAN SMART CITY DI INDONESIA

- Harga perangkat yang tinggi dan sulit didapatkan


- Beberapa daerah belum membangun infrastruktur untuk kebutuhan TI
- Anggaran untuk memenuhi kebutuhan smart city cukup besar
- Kesiapan masyarakat untuk berubah ke arah smart city

CONTOH PENERAPAN SMART CITY


Dalam rangka mendukung penerapan Smart City di daerah, Kota Bandung telah
menghibahkan 9 aplikasi untuk memudahkan pelayanan di masing-masing daerah. Namun
dalam pelaksanaannya kebijakan Smart City belum seluruhnya diterapkan oleh beberapa
wilayah daerah di Bandung, karena berbagai kendala yang dihadapi. Salah satunya faktor
infrastruktur di daerah yang belum memadai, seperti masalah kabel jaringan (koneksi) yang
saat ini masih jauh dari yang diharapkan. Implementasi Kebijakan Smart City di Kota
Bandung belum merata secara keseluruhan di beberapa daerah di kota Bandung. Untuk itu
Pemerintah Kota Bandung saat ini berupaya mengatasi permasalahan tersebut dengan
memperbaiki infrastruktur jaringan melalui pembangunan daktin, yaitu penurunan kabel-
kabel listrik melalui pipa ke dalam bawah tanah serta membuat MCF (microcellful), gunanya
sebagai penyebar sinyal HandPhone. Pembangunan dakting ini dilakukan untuk menjaga
keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam mengakses pelayanan serta memperindah
estetika tata ruang kota agar terlihat rapi. Selain itu, sosialisasi yang belum merata di setiap
wilayah daerah disebabkan oleh masyarakat yang belum melek teknologi. Masih banyak
masyarakat yang tidak tahu teknologi bahkan jarang mengakses internet maupun media
lainnya sehingga informasi tidak tersampaikan. Padahal berbagai upaya telah dilakukan
Pemerintah Kota Bandung untuk mensosialisasikan Penerapan Smart City di masyarakat
yaitu melalui berbagai media seperti media cetak, online, radio, dan TV. Pemerintah Kota
telah berupaya membuat masyarakat Bandung melek internet dengan cara menyediakan
jaringan internet gratis di seluruh penjuru Kota Bandung. Tidak hanya itu, saat sudah melek
internet, Pemerintah Kota Bandung akan berupaya agar masyarakat mau melaporkan segala
keluhan melalui layanan internet. Pemerintah juga menggelar pelatihan internet di
Universitas Maranatha untuk para Pegawai Negeri Sipil. Permasalahan selanjutnya mengenai
Sumber Daya, Sumber daya manusia merupakan aspek penting dalam mencapai
terlaksananya Smart City, tetapi faktanya penempatan pegawai di Pemerintahan belum sesuai
dengan skill yang dimiliki. Baru dalam tahap penempatan SDM yang handal di bidang
teknologi (IT) sehingga untuk pembenahan dan kelancaran program smart city, Pemerintahan
Kota Bandung merekrut tenaga out sourching khususnya dalam bidang IT. Pegawai yang ahli
di bidang IT ini sangat penting dalam menunjang pelaksanaan Smart City. Perilaku birokrasi
sangat berpengaruh dalam membangun sebuah Kota yang Smart, sehingga dalam
pelaksanaan program Smart City menjadikan kota yang efisien untuk masyarakat, kota yang
layak tinggal, pelayanan publik terjadi dengan baik, tingkat perekonomian tinggi, serta
tingkat infrastruktur kota tertata dan rapih. Untuk itu Pemerintah Kota Bandung ingin
mewujudkan itu semua dengan membangun Smart People sebagai penunjang Smart City.

Anda mungkin juga menyukai