KELOMPOK 4:
1. Anggelia Nuke P.S 18013010077
2. Hilyati Nurul Shadrina 18013010217
3. Veronika Anggun 18013010228
4. Ananda Riana 18013010228
2. Belanja Langsung
Belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program
dan kegiatana. Kelompok belanja langsung dari suatu kegiatan dibagi menurut jenis
belanja yang terdiri atas :
a. Belanja Pegawai
Untuk pengeluaran honorarium/upah dalam melaksanakan program dan
kegiatan pemerintah daerah
b. Belanja Barang dan jasa
Untuk pengeluaran pembelian / pengadaan barang yang nilai manfaatnya
kurang dari 12 (dua belas) bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan
program dan kegiatan pemerintah daerah
c. Belanja Modal
Pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan atau
pembangunan aset tetap berwujud lyang mempunyai nilai manfaat lebih dari
12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah
Adanya perbedaan klasifikasi belanja diantara kedua
d a s a r peraturan tersebut membuat entitas pelaporan harus melakukan
konfersiuntuk klasifikasi belanja yang akan dilakukan realisai anggaran
(LRA).H a l ini sejalan dengan PSAP No.2 paragraf 44-45 bahwa
realisasianggaran belanja dilaporkan sesuai dengan klasifikasi yang
ditetapkandalam dokumen anggaran.berikut klasifikasi belanja menurut PP No.71
Tahun 2010 tersebut.
a. Klasifikasi Belanja Pemerintah Pusat
Belanja Operasi :
- Belanja Pegawai
- Belanja barang
- Bunga
- Subsidi
- Hibah
- Bantuan Sosial
- Belanja lain-lain
Belanja Modal :
- Belanja Tanah
- Belanja Peralatan dan Mesin
- Belanja Gedung dan Bangunan
- Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
- Belanja Aset Tetap Lainnya
- Belanja Aset Lainnya
Transfer
Dana Perimbangan :
- Dana Bagi Hasil Pajak
- Dana Bagi Hasil SDA
- Dana Alokasi Umum
- Dana Alokasi Khusus
Belanja Modal :
- Belanja Tanah
- Belanja Peralatan dan Mesin
- Belanja Gedung dan Bangunan
- Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
- Belanja Aset Tetap Lainnya
- Belanja Aset Lainnya
Transfer
Belanja Modal :
- Belanja Tanah
- Belanja Peralatan dan Mesin
- Belanja Gedung dan Bangunan
- Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
- Belanja Aset Tetap Lainnya
- Belanja Aset Lainnya
Transfer
2. Pengungkapan beban
Beban disajikan berdasarkan jenis beban dalam laporan oprasional dan rincian lebih
lanjut jenis belanja disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.
Belanja Langsung
Berikut fungsi yg terkait dengan prosedur akuntansi pengeluaran kas untuk pembayaran
langsung kepada pihak ketiga :
a. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
b. Bendahara Pengeluaran/Pembantu Bendahara Pengeluaran
c. Pejabat Pentausahaan Keuangan SKPD
d. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
e. Bendahara Umum Daerah/Kuasa Bendahara Umum Daerah
Adapun dokumen yg digunakan dalam prosedur akuntansi belanja langsung :
1. Surat Penyediaan Dana (SPD)
2. Surat Permintaan Pembayaran Ganti Uang Persediaan (SPP-GU)
3. Surat Pengesahan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran (SPP-
Belanja)
4. Surat Perintah Membayar Ganti Uang Persediaan (SPM-GU)
5. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
6. Bukti Transfer
7. Buku Jurnal
8. Buku Besar
9. Buku Besar Pembantu
a. Belanja dan Beban Pegawai
Berdasarkan Permendagri No. 64 Tahun 2013, pengakuan beban pegawai yg
menggunakan mekanisme LS dilakukan berdasarkan SP2D-LS, SP2D-LS ini menjadi
dasar bagi SKPD untuk mencatat dengan jurnal :
Laporan Operasional :
Beban Pegawai-LO xxx
R/K PPKD xxx
Laporan Realisasi Anggaran :
Belanja Pegawai xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
KOREKSI BELANJA DAN BEBAN
Koreksi beban dapat disebabkan atas beberapa kemungkinan, yaitu :
a. Kesalahan klasifikasi belanja/beban
b. Kesalahan pencatatan nilai belanja/beban
c. Pengembalian belanja/beban
Berdasarkan PSAP No.10 Paragraf 8-10, kesalahan bila ditinjau dari sifat kejadian
dikelompokkan dalam 2 jenis :
1. Kesalahan Tidak Berulang
Adalah kesalahan yg diharapkan tidak akan terjadi kembali, dikelompokkan menjadi :
a. Kesalahan tidak berulang yg terjadi pada periode berjalan
b. Kesalahan tidak berulang yg terjadi pada periode sebelumnya
2. Kesalahan Berulang dan Sistematik
Adalah kesalahan yg disebabkan sifat alamiah (normal) dari jenis-jenis transaksi tertentu
yg diperkirakan akan terjadi secara berulang.
Koreksi atas Belanja
Jenis Terjadi di Tahun Terjadi di Tahun
Sebelumnya yang Sama
kesalahan Tidak dilakukan jurnal koreksi Dilakukan koreksi ke kode
klasifikasi belanja yg sesuai
Kesalahan Dilakukan koreksi ke Saldo Dilakukan koreksi atas
pencatatan nilai Anggaran Lebih kekurangan/kelebihan
belanja jumlah ke kode rekening yg
terkait
Pengembalian Dicatat sebagai lain-lain PAD yg Dicatat sebagai pengurang
belanja sah belanja
Koreksi atas Beban
Jenis Terjadi di Tahun Terjadi di Tahun
Sebelumnya yang Sama
kesalahan Tidak dilakukan jurnal koreksi Dilakukan koreksi ke kode
klasifikasi beban yg sesuai
Kesalahan Dilakukan koreksi ke ekuitas Dilakuka koreksi atas
pencatatan nilai kekurangan/kelebihan
belanja jumlah kode rekening yg
terkait
Pengembalian Dilakukan koreksi ke ekuitas Dicatat sebagai pengurang
belanja beban