Anda di halaman 1dari 19

SMK TARUNA BHAKTI DEPOK

MODUL
Masuknya Agama dan Kebudayaan Islam
di Indonesia

Sejarah Indonesia
Suprihatin, S.Sos
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas
nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Modul Sejarah Indonesia yang
khusus disusun oleh penulis untuk membantu pembelajaran di kelas X SMK Taruna
Bhakti Depok, Jawa Barat.

Penulis berharap modul ini dapat dijadikan salah satu sumber pembelajaran
untuk siswa kelas X SMK Taruna Bhakti, walaupun pada dasarnya saat ini
siswaTaruna Bhakti menggunakan pembelajaran online dengan Learning
Management System (LMS), namun tidak adasalahnya bila modul ini pun
dipergunakan dalam pembelajaran tersebut.

Selain itu pemanfaatan teknologi kadangkala mengalami hambatan baik itu


karena sarana prasarananya belum memadai ataupun ada gangguan pada server yang
telah disiapkan dalam pembelajaran online, oleh karena itu dengan menggunakan
modul ini siswa SMK Taruna Bhakti tetap bisa mengikuti pembelajaran secara offline
di tempatnyamasing-masing.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas segala bentuk


bantuan yang telah diberikan dan semoga mendapat imbalan dan rahmat dari Allah
SWT. Aamiin.

Depok, 30 Juni 2020

Suprihatin, S.Sos

MODUL MASUKNYA AGAMA ISLAM KE INDONESIA | SMK TARUNA BHAKTI DEPOK i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………..i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………. ii

PENDAHULUAN …………………………………………………………………. iii

Deskripsi …………………………………………………………………………… iii

masuknya agama dan kebudayaan Islam di indonesia

1. Indikator ………………………………………………………………… 1
2. Alat dan Bahan ………………………………………………………….. 1
3. Materi …………………………………………………………………… 1
A. Proses Masuknya Islam Ke Indonesia……………………………….. 1
B. Islam Dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau………………………..3
C. Islam Masuk Istana Raja………………………………………………5
D. Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam……………………… 12
4. Tugas …………………………………………………………………….14

DAFTAR PUSTAKA

MODUL MASUKNYA AGAMA ISLAM KE INDONESIA | SMK TARUNA BHAKTI DEPOK ii


PENDAHULUAN
Deskripsi

Mata Pelajaran sejarah merupakan pelajaran yang sangat penting untuk


menumbuhkan karakter cinta tanah air dan menghargai jasa para pahlawan. Sehingga
mata pelajaran ini bersifat wajib bagi siswa SMK.

Sejarah adalah mata pelajaran yang berisikan materi mengupas kejadian


kejadian yang terjadi pada bangsa Indonesia di masa lampau yang tentunya kejadian
tersebut mempunyai makna bagi kemajuan bangsa Indonesia

Peristiwa yang terjadi di kisahkan kembali agar diambil suri tauladan, dan
dijadikan motivasi kepada peserta didik agar peserta didik mempunyai karakter
pekerja keras, gigih dan pantang menyerah

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Teringat
kata kata presiden pertama RI bahwa “ sebagai warga negara Indonesia jangan sekali
kali melupakan sejarah”,

Pada Kompetensi dasar ini akan di pelajari tentang masuknya agama dan kebudayaan
Islam Ke Indonesia. Dengan mempelajari materi ini kita jadi saling menghargai antar
penganut agama dan memelihara peninggalan kebudayaan kebudayaan Islam.

MODUL MASUKNYA AGAMA ISLAM KE INDONESIA | SMK TARUNA BHAKTI DEPOK iii
Teori tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Islam serta
pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat Indonesia

Indikator

 Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan berkembangnya agama


dan kebudayaan islam indonesia
 Menganalisis islam dan jaringan perdagangan antar pulau
 Menganalisis perkembangan kerajaan islam di nusantara
 Menganalisis perkembangan hasil - hasil kebudayaan zaman kerajaan islam
 Menganalisis akulturasi dan perkembangan budaya islam

1. Alat dan Bahan


 Modul
 Laptop

2. Materi
A. Proses masuknya islam ke indonesia

Islam lahir di Mekah tahun 611 Masehi dengan ditandai dengan turunnya ayat
AlQuran yang pertama. Mula-mula ajaran ini berkembang di Mekah dan Madinah,
kemudian berkembang di seluruh Timur Tengah, Eropa Selatan dan ke wilayah timur
hingga ke Indonesia.
Mulanya Islam dibawa oleh para pedagang Gujarat, kemudian diikuti oleh orang-
orang Arab dan Persia. Para pedagang ini pada umumnya memeluk Islam. Sambil
berdagang mereka menyebarkan ajran Islam di tempat-tempat mereka berlabuh.
Ada beberapa pendapat mengenai masuknya Islam ke Indonesia. Pendapat tersebut
mereka kemukakan berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan. Pendapat yang
menyatakan pengaruh Islam mulai masuk ke Indonesia adalah antara abad ke-7 dan
ke-8. Pendapat ini mendasarkan bukti pada abad tersebut telah terdapat
perkampungan orang ISlam di sekitar Selat Malaka..
Pendapat lain menyatakan pengaruh Islam mulai masuk ke Indonesia abad ke-11.
Pendapat ini mendasarkan bukti pada sebuah batu nisan Fatimah binti Maimun yang
dikenal dengan Batu Leran di daerah Tuban Jawa Timur yang berangka tahun 1082
Masehi.

MODUL MASUKNYA AGAMA ISLAM KE INDONESIA | SMK TARUNA BHAKTI DEPOK 1


Beberapa pendapat tentang masuknya islam ke kepulauan Indonesia
 Pertama , pendapat ini dikemukakan oleh J. Pijnapel, bahwa islam yang masuk
ke kepulauan Indonesia berasal dari Gujarat sekitar abad ke- 13 M atau abad ke –
7 H. pendapat ini mengasumsi bahwa gujart terletak di India bagian barat,
berdekatan dengan laut arab. Letaknya sangat strategis, berada di jalur
perdagangan timur dan barat. Pedagang arab telah bermukin di Gujarat sejak
abad ke – 7 . menurut J. Pijnapel orang yang menyebarkan agama islam ke
Indonesia bukanlah orang arab langsung melainkan para pedagang Gujarat yang
telah memeluk islam.
C. Snouck Hurgronye, dan J.P. Moquetta mendukung argumentasi ini dengan
di dasarkan pada batu nisan Sultan Malik Al Saleh yang wafat pada 17 Dzulhijah
831 H atau 1297 M di Pasai Aceh. Menurutnya batu nisan di pasai dan makam
maulana malik Ibrahim di Gresik memiliki bentuk yang sama dengn batu nisan
yang terdapat di Kambay, Gujarat. Moquetta berkesimpulan bahwa batu nisan
tersebut di impor dari Gujarat.
 Hosein Djajadiningrat mengatakan bahwa islam yang masuk ke Indonesia
berasal dari Persia ( Iran sekarang ). Berdasarkan pada kesamaan budaya dan
tradisi yang berkembang antara masyarakat persi dan Indonesia. Tradisi tersebut
antara lain tradisi merayakan 10 Muharram atau Asyuro sebagai hari suci kaum
syiah atas kematian husein bin ali seperti yang berkembang dalam tradisi Tabot di
Pariaman, Sumatra Barat dan Bengkulu.
 Buya Hamka mengatakan bahwa islam berasal dari tanah kelahirannya yaitu arab
atau mesir. Hal ini berlangsung pada abad pertama hijriah atau abad ke – 7
masehi. Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh Anthony H John bahwa
proses islamisasi di lakukan oleh para musyafir yang datang ke kepulauan
Indonesia.
semua teri diatas buka mengada ada tetapi saling melengkapi . proses
islamisasi di kepulauan nusantara merupakan hal yang komplek yang sampai saat
ini masih berlangsung.Pasai dan malaka , adalah tempat dimana estfet islamisasi
di mulai. Pengaruh pasai kemudian diwarisi aceh darusalam. Johor tidak
melupakan jasa dinasti Palembang yang elah mengislamkan Malaka. Minagkabau
juga akan selalu mengingat malaka sebagai pengirim islam ke daerahnya.

Ada juga yang berpendapat pengaruh Islam mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-
13. Pendapat ini berdasarkan bukti-bukti sebagai berikut:

1. Batu nisan Sultan Malik al Saleh berangka tahun 1297 Masehi. Sultan Malik
al Saleh adalah raja Samudra Pasai pertama yang masuk Islam. Kerajaan ini
adalah kerjaan Islam pertama di Indonesia.
2. Catatan perjalanan Marco Polo yang pernah singgah di Kerajaan Perlak
(1292). Dalam catatannya menceritakan penduduk kota Perlak telah menganut
Islam, sedangkan di luar kota belum, melainkan masih animisme dan
dinamisme.

MODUL MASUKNYA AGAMA ISLAM KE INDONESIA | SMK TARUNA BHAKTI DEPOK 2


3. Catatan Ibnu Battuta (12345 - 1346) yang menytakan bahwa Samudra Pasai
menganut paham Syafi'i. Hal ini membuktikan bahwa Islam sudah
berkembang di kerajaan tersebut.
4. Catatan Ma-Huan musafir Cina ini memberitakan pada awal abad ke-15
Masehi sebagian besar masyarakat di pantai utara Jawa Timur telah memeluk
agama Islam.
5. Suma Oriental dari Tome Pires musafir Portugis memberitakn tentang
penyebaran Islam antara tahun 1512 sampai tahun 1515 Masehi, yang
meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa hingga kepulauan Maluku.

Faktor-faktor yang mendukung penyebaran Islam cepat berkembang di Indonesia


adalah seperti berikut:

1. Ajarannya sederhana, mudah dimengerti dan diterima.


2. Syaratnya mudah, hanya dengan mengucapkan kalimat syahadat, yang berisi
pengakuan adanya Tuhan Yang Maha Esa dan Muhammad utusan Tuhan.
3. Islam tidak mengenal kasta, sehingga lebih mudah menarik bagi rakyat biasa
yang jumlahnya justru lebih besar.
4. Upacara-upacara keagmaan sangat sederhana.
5. Islam disebarkan dengan cara damai lewat kesenian dan akulturasi dengn
kebudayaan setempat.
6. Jatuhnya Majapahit dan Sriwijaya menyebabkan kerajaan-kerajaan Islam
berkembang pesat.

Saluran-saluran penyebaran Islam di Indonesia yang digunakan pada abad ke-13


sampai abad ke-16 adalah sebagai berikut:

1. Perdagangan, yaitu penyebaran ajaran Islam kepada pedangan lain.


2. Perkawinan, seorang penganut Islam menikah dengan yang belum manganut
agma ini, sehingga pasangannya ikut masuk Islam.
3. Kesenian, yaitu penyebaran Islam dengan menggunakan media seni wayang,
musik rebana, syair dan sebagainya.
4. Akulturasi dan asimilasi kebudayan, hal ini dilakukan dengan menggunakan
unsur-unsur kebudayaan lama untuk usaha penyebaran Islam. Misalnya
menggunakan doa-doa dalam upacara adat seperti kelahiran, selapanan,
perkawinan, seni wayang kulit untuk dakwah dan lain sebagainya.
5. Pondok pesantren adalah perguruan khusus ajaran agam Islam. Penyebaran
lewat pondok pesantren berarti penyebaran melalui perguruan Islam.

B. Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau


Sejak awal abad Masehi, wilayah Indonesia telah banyak dikunjungi oleh para
pedagang dari berbagai negara. Hal ini karena Indonesia merupakan daerah
penghubung perdagangan dan pelayaran antara Asia Barat, Asia Selatan, dan Asia
Timur (Cina). Daerah yang banyak dikunjungi oleh para pedagang muslim adalah

MODUL MASUKNYA AGAMA ISLAM KE INDONESIA | SMK TARUNA BHAKTI DEPOK 3


malaka yang letaknya sangat strategis di tengah-tengah jalur perdagangan dan
pelayaran internasional. Oleh karena itu, agama Islam berkembang pesat di wilayah
Malaka. Dari Malaka, agama Islam tersebar luas ke berbagai wilayah di Indonesia,
antara lain ke Pulau Jawa, Sumatra Selatan, dan Kalimantan Barat. Saat Kerajaan
Sriwijaya mengalami kemunduran pada abad ke- 11 M, agama Islam mengalami
perkembangan pesat. Sampai pada abad ke-18 M, hampir semua wilayah pantai
Sumatra telah menerima pengaruh Islam termasuk daerah pedalaman. Di Jawa, Islam
mulai masuk pada abad ke-7 M. Penyebaran agama Islam di Jawa mengalami
perkembangan yang pesat ketika kekuasaan Majapahit mengalami kemunduran pada
abad ke- 15 M. Seluruh wilayah Pulau Jawa sampai dengan abad ke- 18 M telah
menerima pengaruh Islam.
Di Kalimantan, Islam mulai masuk pertama kali di Kalimantan Barat (Sukadana)
pada awal abad ke-16 M. Islam dibawa oleh para pedagang muslim dari wilayah
Sumatra. Di Kalimantan Selatan (Banjar), Islam mulai masuk pada tahun 1550 M dari
Demak. Adapun wilayah Kalimatan Tirnur (Kutai) menerima pengaruh Islam dari
Makassar pada tahun 1575 M. Daerah-daerah sepanjang pantai Pulau Kalimantan
sämpai dengan abad ke- 18 M telah menerima pengaruh Islam. Di Sulawesi,
pengaruh Islam mulai muncul pada abad ke- 16 M.
Wilayah pertama yang menerima pengaruh Islam adalah Gowa. Dari Gowa, Islam
menyebar ke wilayah Gorontalo. Adapun wilayah Sulawesi Tenggara mendapat
pengaruh Islam dari Ternate. Sampai dengan abad ke- 18 M, wilayah di Sulawesi
yang mendapat pengaruh Islam makin meluas. Hanya wilayah Sulawesi Tengah
(Toraja) dan Sulawesi paling utara saja yang belum terpengaruh Islam. Wilayah
Maluku menerima pengaruh Islam dan Pulau Jawa, terutama dari Gresik. Islam
masuk wilayah Maluku pada pertengahan abad ke-15 M. Pengaruh Islam di Maluku
sampai dengan abad ke- 18 M makin meluas ke berbagai pulau. Namun, Pulau Seram
bagian timur dan pulau-pulau sebelah timurnya belum dipengaruhi oleh Islam. Dari
Maluku, agama Islam menyebar ke Nusa Tenggara. Agama Islam, masuk ke wilayah
Nusa Tenggara dibawa oleh para pedagang Bugis dan pedagang dari Jawa sejak abad
ke-16 M. Perkembangan Islam yang paling pesat terjadi di Pulau Lombok dan Pulau
Sumbawa. Di Pulau Sumbawa telah berdiri kerajaan Islam yang berpusat di Bima.

MODUL MASUKNYA AGAMA ISLAM KE INDONESIA | SMK TARUNA BHAKTI DEPOK 4


Tugas Kelompok
Setelah kalian memahami proses masuk dan perkembangan islam di Nusantara, coba
amati dan perhatikan beberapa fenomena social yang terkait dengan islam di sekitar
tempat tinggalmu. Buatlah kelompok dan catatan atas permasalahan berikut ini :
1. Di lingkungan masyarakat di Indonesia terutama di pedesaan masih sering ada
kegiatan kenduri atau selamatan untuk suatu kegiatan, peristiwa atu
peringatan kejadian tertentu yang disertai dengan doa doa secar islam.
Sementara kalau dilihat asal usulnya di ajaran islam tidak ada. Mengapa dan
bagaimana pendapatmu

C. Islam Masuk Istana Raja


1. Kerajaan Islam di Sumatra

1. Samudra Pasai

A. lokasi dan Sumber Sejarah


Samudra Pasai adalah kerajaan islam pertama di indonesia. Letaknya di pantai utara
sumatra (Aceh)., kurang lebih 15 Km di sebelah timur Lhokseumawe , Nangroe Aceh
Darusalam. Dekat perlak (malaysia). Kesultanan ini didirikan oleh Marah Silu, yang
bergelar Sultan Malik as- Saleh, sekitar tahun 1267 ( 11 M), sumber sejarah yang
menyebut tentang keberadaan krajaan ini adalah :
 Berita marcopolo (1292), menyebukan saat singgah di sumatra ia mendpati
penduduk setempat di sekitar perlak beragama islam. Ia juga mengagumi
kemajuan yang dicapai kesultanan tersebut.
 Berita Ibnu Batutah (1304-1368),musafir dari maroko.dalam kunjungan
pertamanya tahun 1326,ia menuturkan masyarakat pedagang di kerajaan ini
sebagian besar beragama islam. Ia juga menyebutkan kerajaan ini ebagai
sebuah pelabuhan yang ramai dan banyak disinggahi kapal-kapal dagang cina,
india dan dari nusantara sendiri.
 Hikayat raja-raja pasai. Merupakan karya berbahasa melaayu yang bercerita
tentang kerajaan islam dikerajaan islam pertama di nusantar, yaitu samudra
pasai.

B. kondisi sosial – politik kesultanan


Menurut perkiraan para ahli seperti snock Hourgronye dan JJ Moena,
kesultanan samudra pasai diperkirakan berdiri pada pertengahan abad ke -11.
Menurut Hikayat Raja- Raja Pasaia dan Hikayat Raja – Raja Melayu penguasa pasai

MODUL MASUKNYA AGAMA ISLAM KE INDONESIA | SMK TARUNA BHAKTI DEPOK 5


adalah dinasti Meurah Silu dengan sultan pertama Mslik Al- Saleh yang memerintah
tahun ( 1267 – 1292) . ia keturunan sultaan Perlak (sekarang Malaysia) . pada masa
pemerintahannya , sistem pemerintahan kerajaan dan angkatan perang laut serta darat
sudah terstruktur rapi. Kesultanan makmur setelah pelabuhan pasai dibuka.
C. keaadaan ekonomi dan ekonomi
Pasai menjadi pusat perdagangan internasional, banyak dikunjungi par
pedagang dari berbagai benua. ( Cina, India, Malaka). Afrika, dan eropa. Sehingga
membawa dampak pada kemajuan dibidang sosial kemasyarakatan. Kehidupan sosial
pasai diatur menurut hukum islam mereka hidup saling menghormati. Hubungan
antara sultan dan rakyat pun berjalan sangat baik dalam menjalankan pemerintahan
sultan didampingi ara ulama sebagai penasehat.
D. silsilah raja samudra pasai
1. Sultan Malik as-saleh (696H/ 1297)
2. Sultan Muhammad Malik Zahir ( 1297 – 1326)
3. Sultan Mahmud Malik Zahir ( 1346 -1383)
4. Sultan Zainal Abidin Malik Zahir ( 1383 – 1405)
5. Sultanah Nahrisyah (1405 _ 1412 )
6. Abu Zain Malik Zahir(1412)
7. Mahmud malik Zahir ( 1513 – 1524 )

Menurut Tome Pires kesultanan samudra pasai mencapai puncaknya pada abad ke –
16.kesultanan ini mengalami kemajuan diberbagaibidang, politik, ekonomi,
pemerintahan, dan ekonomi perdagangan.
Dalam hikayat Patani, terdapat cerita tentang pengislaman raja patani yang bernama
paya tu nakpa dilakukan oelh seorang raja dari pasai.
Kemunduaran samudra pasai : sejak portugiss menguasai malaka pada 1511 dan
meluasfkan kekuasaannya , maka kerajaan islam samudra pasai mulai dikuasai sejak
1521. Kemudian kerajaan Aceh darusalam dibawah pimpinan sultan Ali
Mughayatsyah lebih berhasil menguasai samudra pasai. Kerajaan – kerajaan islam di
pesisir sepertiaru , pedir dan lainnya lambat laun berada dibawah kekuasaan kerajaan
islam Aceh darusalam yang sejak abad 16 makin mengalami perkembangan.

2. Kesultanan Aceh Darussalam

A. lokasi dan sumber sejarah


Kesultanan aceh (1507 -1903) ,yang letaknya di aceh Rayeuk (sekarang Aceh
Besar ) , didirikan oleh Ali Mughayatsyah tahun 1496, diatas bekas wilayah

MODUL MASUKNYA AGAMA ISLAM KE INDONESIA | SMK TARUNA BHAKTI DEPOK 6


kesultanan Lamuri yang ditaklukkan Mughayatsyah. Meski demikian Aceh
merupakan bagian semacam kerajaan bawahan kesultanan Pedir.karena itu penentuan
awal aceh sebagai sebuah kesultanan adalah ketika mughayat Syah dilantik sebagai
sultan pada 1507. Sumber lain mengataka 1514, setelah berhasil mengalahkan pedir.
Aceh merupakan salah satu kerajaan islam yang besar terutama karena
kemampuannya mengembangkan pola dan sistem pendidkan militer, kuatnya
menentang hegemoni eropa, sistem pemerintahannya yang teratur dan sistematis,
serta kemampuan menjalin hubungan diplomatik dengan negara- negara lain.
B. Kondisi Sosial Politik
Aceh berkembang pesat ketika pasai berada diambang keruntuhan ( sejak diserang
Majapahit th 1360) dan malaka jatuh ketangan portugis. Hal itu karena jatuhnya
malaka dan surutnya pengaruh pasai membuat kapal-kapal yang lewat perairan
malaka singgah dipelabuhan Aceh, aceh mencapai puncak kejayaan pada masa
pemerintahan Sultan Iskandar Muda ( 1607 – 1636 ).

Berikut ini daftar para sultan yang pernah berkuasa di kerajaan Aceh Darussalam:

1. Sultan Ali Mughayat Syah (1496-1528 M)

2. Sultan Salahuddin (1528-1537).

3. Sultan Ala al-Din al-Kahhar (1537-1568).

4. Sultan Husein Ali Riayat Syah (1568-1575)

5. Sultan Muda (1575)

6. Sultan Sri Alam (1575-1576).

7. Sultan Zain al-Abidin (1576-1577).

8. Sultan Ala al-Din Mansur Syah (1577-1589)

9. Sultan Buyong (1589-1596)

10. Sultan Ala al-Din Riayat Syah Sayyid al-Mukammil (1596-1604).

11. Sultan Ali Riayat Syah (1604-1607)

12. Sultan Iskandar Muda Johan Pahlawan Meukuta Alam (1607-1636).

MODUL MASUKNYA AGAMA ISLAM KE INDONESIA | SMK TARUNA BHAKTI DEPOK 7


Kemunduran Aceh disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya ialah:
 makin menguatnya kekuasaan Belanda di pulau Sumatera dan Selat Malaka,
ditandai dengan jatuhnya wilayah Minangkabau, Siak, Tiku, Tapanuli,
Mandailing, Deli, Barus (1840) serta Bengkulu kedalam pangkuan penjajahan
Belanda.
 Faktor penting lainnya ialah adanya perebutan kekuasaan di antara pewaris
tahta kesultanan

2. Kerajaan – Kerajaan Islam di Riau

1.Kerajaan Siak

Kerajaan ini didirikan di Buantan oleh Raja Kecil dari Pagaruyung bergelar Sultan
Abdul Jalil pada tahun 1723, sesudah sebelumnya terlibat dlm perebutan tahta Johor.

Dalam perkembangannya, Kesultanan Siak muncul sebagai sebuah kerajaan bahari yg


kuat & menjadi kekuatan yg diperhitungkan di pesisir timur Sumatera &
Semenanjung Malaya di tengah tekanan imperialisme Eropa. Jangkauan terjauh
pengaruh kerajaan ini sampai ke Sambas di Kalimantan Barat, sekaligus
mengendalikan jalur pelayaran antara Sumatera & Kalimantan. Pasang surut kerajaan
ini tak lepas dari persaingan dlm memperebutkan penguasaan jalur perdagangan di
Selat Malaka.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Sultan Siak terakhir, Sultan Syarif


Kasim II menyatakan kerajaannya bergabung dengan Republik Indonesia.

Sumber sejarah kerajaan siak :

1. catatan Tomé Pires yg ditulis antara tahun 1513-1515, Siak merupaken


kawasan yg berada antara Arcat & Indragiri yg disebutnya sebagai kawasan
pelabuhan raja Minangkabau, kemudian menjadi vasal Malaka sebelum
ditaklukan oleh Portugal.
2. Sulalatus Salatin juga menceritakan tentang bagaimana hebatnya serangan
Jambi ke Johor [1673], yg mengakibatkan hancurnya pusat pemerintahan
Johor, yg sebelumnya juga telah dihancurkan oleh Portugal & Aceh.

Kemajuan Perdagangan Kesultanan Siak

Kesultanan Siak Sri Inderapura mengambil keuntungan atas pengawasan


perdagangan melalui Selat Melaka serta kemampuan mengendalikan para perompak

MODUL MASUKNYA AGAMA ISLAM KE INDONESIA | SMK TARUNA BHAKTI DEPOK 8


di kawasan tersebut. Kemajuan perekonomian Siak terlihat dari catatan Belanda yg
menyebutkan pada tahun 1783, ada sekitar 171 kapal dagang dari Siak menuju
Malaka. Siak menjadi kawasan segitiga perdagangan antara Belanda di Malaka &
Inggris di Pulau Pinang.

Sungai Siak merupaken kawasan pengumpulan berbagai produk perdagangan, mulai


dari kapur barus, benzoar bahkan timah & emas. Sementara pada saat bersamaan
masyarakat Siak juga telah menjadi eksportir kayu yg utama di Selat Malaka serta
salah satu kawasan industri kayu terutama untuk pembuatan kapal maupun untuk
bangunan. Dengan cadangan kayu yg berlimpah, pada tahun 1775 Belanda
mengizinkan kapal-kapal Siak mendapat akses langsung kepada sumber beras &
garam di Pulau Jawa, tanpa harus membayar kompensasi kepada VOC namun tentu
dengan syarat Belanda juga diberikan akses langsung kepada sumber kayu di Siak, yg
mereka sebut sebagai kawasan hutan hujan yg tak berujung.

Dominasi Kesultanan Siak terhadap wilayah pesisir pantai timur Sumatera


&Semenanjung Malaya cukup signifikan, mereka mampu mengantikan pengaruh
Johor sebelumnya atas penguasaan jalur perdagangan, selain itu Kesultanan Siak juga
muncul sebagai pemegang kunci ke dataran tinggi Minangkabau, melalui tiga sungai
utama yaitu Siak, Kampar, & Kuantan, yg sebelumnya telah menjadi kunci bagi
kejayaan Malaka. Namun demikian kemajuan perekonomian Siak memudar seiring
dengan munculnya gejolak di pedalaman Minangkabau yg dikenal dengan Perang
Padri.

Masa Kejayaan Sultan Siak

Dengan klaim sebagai pewaris Malaka, pada tahun 1724-1726 Sultan Abdul Jalil
melakukan perluasan wilayah, dimulai dengan memasukan Rokan ke dlm wilayah
Kesultanan Siak, membangun pertahanan armada laut di Bintan. Namun tahun 1728
atas perintah Raja Sulaiman, Yang Dipertuan Muda bersama pasukan Bugisnya,
berhasil menekan Raja Kecil keluar dari kawasan kepulauan. Raja Sulaiman
kemudian menjadikan Bintan sebagai pusat pemerintahannya & atas keberhasilan itu
Yang Dipertuan Muda diberi kedudukan di Pulau Penyengat. Sementara Raja Kecil
terpaksa melepas hegemoninya pada kawasan kepulauan & mulai membangun
kekuatan baru pada kawasan sepanjang pesisir timur Sumatera. Antara tahun 1740-
1745, Raja Kecil kembali bangkit & menaklukan beberapa kawasan di Semenanjung
Malaya.

Berikut ini urutan raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Siak :


1. Sultan Abdul Jalil Rakhmad Syah Almarhum Buantan (1723 - 1744)
2. Sultan Mohamad Abdul Jalil Jalaladdin Syah (1744-1760)
3. Sultan Ismail Abdul Jalil Jalaluddin Syah (1760 - 1761)
4. Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (1761-1766)
5. Sultan Mohamad Ali Abdul Jalil Mu’azam Syah (1766 - 1779)

MODUL MASUKNYA AGAMA ISLAM KE INDONESIA | SMK TARUNA BHAKTI DEPOK 9


6. Sultan Ismail Abdul Jalil Rakhmat Syah (1779 - 1781)
7. Sultan Yahya Abdul Jalil Muzafar Syah (1782 - 1784)
8. Sultan Assyaidis Syarif Ali Abdul Jalil Syaifuddin (1784 - 1811)
9. Sultan Assyaidis Syarif Ibrahim Abdul Jalil Kholiluddin (1811-1827)
10. Sultan Assyaidis Syarif Ismail Abdul Jalil Syaifuddin (1827 - 1864)
11. Sultan Assyaidis Syarif Kasim I Abdul Jalil Syaifuddin (1864 - 1889)
12. Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin (1889 - 1908)
13. Sultan Assyaidis Syarif Kasim II Abdul Jalil Syaifuddin (1908 - 1946).

Penurunan Kesultanan Siak & Ekspansi kolonialisasi Belanda

Ekspansi kolonialisasi Belanda ke kawasan timur Pulau Sumatera tak mampu


dihadang oleh Kesultanan Siak, dimulai dengan lepasnya Kesultanan Deli,
Kesultanan Asahan & Kesultanan Langkat, kemudian muncul Inderagiri sebagai
kawasan mandiri. Begitu juga di Johor kembali didudukan seorang sultan dari
keturunan Tumenggung Johor, yg berada dlm perlindungan Inggris di Singapura.
Sementara Belanda memulihkan kedudukan Yang Dipertuan Muda di Pulau
Penyengat & kemudian mendirikan Kesultanan Lingga di Pulau Lingga.

Selain itu Belanda juga mempersempit wilayah kedaulatan Siak, dengan mendirikan
Residentie Riouw pemerintahan Hindia-Belanda yg berkedudukan di Tanjung
Pinang. Penguasaan Inggris atas Selat Melaka, mendorong Sultan Siak pada tahun
1840 untuk menerima tawaran perjanjian baru mengganti perjanjian yg telah mereka
buat sebelumnya pada tahun 1819. Perjanjian ini menjadikan wilayah Kesultanan
Siak semakin kecil & terjepit antara wilayah kerajaan kecil lainnya yg mendapat
perlindungan dari Inggris.

Demikian juga pihak Belanda menjadikan kawasan Siak sebagai salah satu bagian
dari pemerintahan Hindia-Belanda, sesudah memaksa Sultan Siak menandatangani
perjanjian pada 1 Februari 1858. Dari perjanjian tersebut Siak Sri Inderapura
kehilangan kedaulatannya, kemudian dlm setiap pengangkatan raja Siak mesti
mendapat persetujuan dari Belanda. Selanjutnya dlm pengawasan wilayah, Belanda
mendirikan pos militer di Bengkalis serta melarang Sultan Siak membuat perjanjian
dengan pihak asing tanpa persetujuan Residen Riau pemerintahan Hindia-Belanda.
Perubahan peta politik atas penguasaan jalur Selat Malaka, kemudian adanya
pertikaian internal Siak & persaingan dengan Inggris & Belanda melemahkan
pengaruh hegemoni Kesultanan Siak atas wilayah-wilayah yg pernah dikuasainya.

Tarik ulur kepentingan kekuatan asing terlihat pada Perjanjian Sumatera antara
pihak Inggris & Belanda, menjadikan Siak berada pada posisi yg dilematis, berada
dlm posisi tawar yg lemah. Kemudian berdasarkan perjanjian pada 26 Juli 1873,
pemerintah Hindia-Belanda memaksa Sultan Siak, untuk menyerahkan wilayah
Bengkalis kepada Residen Riau. Namun di tengah tekanan tersebut Kesultanan Siak

1
MODUL MASUKNYA AGAMA ISLAM KE INDONESIA | SMK TARUNA BHAKTI DEPOK
0
masih mampu tetap bertahan sampai kemerdekaan Indonesia, walau pada masa
pendudukan tentara Jepang sebagian besar kekuatan militer Kesultanan Siak sudah
tak berarti lagi.

Masih ada kerajaan islam lainnya di Riau antara lain, Keraan Kampar dan Indragiri.
3. Kerajaan Islam di Jawa

a. Kerajaan Demak
b. Kerajaan Mataram
c. Kesultanan Banten
d. Kesultanan Cirebon

4. Kerajaan – kerajaan Islam di Kalimantan

a. Kerajaan Pontianak
b. Kerajaan Banjar ( Banjar masin)

5. Kerajaan – kerajaan di Sulawesi

a. Kerajaan Gowa Talo


b. Kerajaan Wajo

6. Kerajaan – kerajaan Islam di Maluku Utara

a. Kerajaan Ternate
b. Kerajaan Tidore

Tugas individu :
Buatlah peta dunia ( download peta dunia) ,kemudian tunjukkan pelabuhan
pelabuhan yang pada masa islam digunakan sebagai Bandar- Bandar perdagangan
dan berperan dalam penyebaran islam di indonesia
D. Akulturasi dan perkembangan Budaya Islam
Bentuk – bentuk akulturasi kebudayaan Islam dengan kebudayaan nusantara antara
lain :
1. Seni Bangunan
a. Masjid dan Menara

Dalam seni bangunan di zaman perkembangan islam, Nampak ada unsure islam
dengan pra islam yang telah ada. Seni bangunan islam yang menonjol adalah masjid.

1
MODUL MASUKNYA AGAMA ISLAM KE INDONESIA | SMK TARUNA BHAKTI DEPOK
1
Cirri masjid kuno di Indonesia :
 Atapnya berupa atap tumpang. Yaitu atap yang bersusun, semakin keatas
semakin kecil. Dan tingkat yang paling atas berbentuk limas. Atap masjid
biasanya di berilagi kemuncak/ puncak yang dinmakan mustaka
 Tidak ada menara yang digunakan untuk mengumandangkan azan
 Masjid umumnya didirikan di ibu kota atau dekat dengan istana kerajaan. Ada
juga masjid yang dipandang keramat di bangun diatas bukit atau dekat dengan
makam
b. Makam

Bentuk makam yang di tempatkan di tempat yang tinggi atau diatas bukit
menunjukkan adanya perpaduan budaya sebelumnya yaitu punden berundak
undak pada masa megalitihikum. Orang yang paling dihormati di tempatkan di
makam yang paling atas.
Disamping bangunan makam terdapat pula tradisi pemakaman yang sebenarnya
bukan bersal dari ajaran islam . misalnya, jenazah dimasukkan ke dalam peti .
pada zaman kuno ada peti batu, kubur batu dan lainnya . serng pula diatas kubur
diletakkan bunga bunga. Saji sajian adalah kebudayaan pra islam tetapi doanya
secara islam masih dilaksanakan oleh beberapa masyarkat di Indonesia.
2. Seni Ukir

Pada bangunan islam sering di hias dengan ukiran yang merupakan budaya pra
islam. Tetapi setelah masuknya islam lukisannya bermotif daun daun dan bung
bunga. Serta huruf arab yang dikenal dengan kaligrafi.
3. Aksara dan seni sastra

Tersebarnya islam di Indonesia membawa pengaruh dalam bidang aksara dan


tulisan. Huruf arab mulai digunakan dan dikenal dengan seni kaligrafi.
Disamping pengaruh sastra islam dan Persia, perkembangan sastra di zaman
madya tidak terlepas dari pengaruh unsure sebelumnya. Maka terjadilah
akulturasi sastra islam dengan pra islam. Ada beberapa jenis sastra seperti :
1. Hikayat adalah karya sastra yang berisi cerita sejarah ataupu dongeng missal:
Hikayat zulkarnain, Hikayat raja raja pasai, hikayat 1001 malam, dan
hikayat Amir Hamzah
2. Babad mirip dengan hikayat . penulisan babad seperti sejarah tetapi isinya
tidak selalu berdasarkan fakta. Isinya campuran fakta sejarah, mitos dan
kepercayaan.contoh : babat tanah jawa, babad Cirebon, babad mataram dan
babad Surakarta
1
MODUL MASUKNYA AGAMA ISLAM KE INDONESIA | SMK TARUNA BHAKTI DEPOK
2
3. Syair berasal dari perkataan arab untuk menamakan karya sastra berupa sajak-
sajak yang terdir empat baris setiap baitnya. Contoh syair yang tertulis pada
batu nisan makam putrid pasai di Minye Tujoh

4. Kesenian

Kesenian yang bernafaskan islam antara lain :


 Permainan debus yaitu tarian yang pada puncak acara para pemain
menusukkan benda tajam ke tubuhnya tanpa meninggalkan luka
 Seudati sebuah bentuk tarian dari aceh. Tarian yang para pemainnya
menyanyikan lagu yang isinya salawat nabi
 Wayang : termasuk wayang kulit. Seni pertunjukan yang sudah berkembang
zaman hindu .

5. Kalender

Menjelang tahun ke tiga pemerintahan Umar bin Khattab, beliau berusaha


membenahi kalender islam. Perhitungan tahun yang dipakai atas dasar peredaran
bulan komariah . umarmenetapkan tahun 1 H bertepatan dengan tanggal 14
September 622 M, sehingga sekarang kita mengenal tahun Hijriah. System
kalender jug berpengaruh di Nusantara. Bukti perkembangan system penanggalan
( kalender ) yang paling nyata adalah kalender yang diciptakan oleh sultan Agung.
Beliau melakukan beberapa perubahan, missalnya bulan Muharam diganti Syura
dan Ramadhan diganti Puasa.

1
MODUL MASUKNYA AGAMA ISLAM KE INDONESIA | SMK TARUNA BHAKTI DEPOK
3
Tugas

1. Buatlah peta dunia ( download peta dunia) ,kemudian tunjukkan pelabuhan


pelabuhan yang pada masa islam digunakan sebagai Bandar- Bandar
perdagangan dan berperan dalam penyebaran islam di indonesia
2. Carilah bentuk akulturasi kebudayaan islam dengan kebudayaan hindu budha
atau kebudayaan lain.

1
MODUL MASUKNYA AGAMA ISLAM KE INDONESIA | SMK TARUNA BHAKTI DEPOK
4
DAFTAR PUSTAKA

Amurwani Dwi Lestariningsih,S.Sos. dr. Restu Gunawan, M . Hum. 2017. Buku


siswa Sejarah Indonesia, Pusat Kurikulum dan Perbukuan , Balitbang, Kemendikbud

1
MODUL MASUKNYA AGAMA ISLAM KE INDONESIA | SMK TARUNA BHAKTI DEPOK
5

Anda mungkin juga menyukai