01 GDL Srisatitib 1554 1 Skripsi)
01 GDL Srisatitib 1554 1 Skripsi)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan
Oleh :
Sri Satiti Budayani
NIM : ST 13068
NIM : ST.13068
iii
KATA PENGANTAR
karena atas rahmat dan hidayahNya yang telah memberikan kemudahan kepada
Husada Surakarta.
Penulis menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak tidak banyak yang
bisa penilis lakukan dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas semua bantuan dan
1. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si selaku ketua STIKES Kusuma Husada Surakarta.
kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal
Oleh sebab itu atas kekurangan tersebut dengan senang hati penulis menerima
Akhir kata segala kesalahan dan kekurangan penulis mohon maaf yang
sebesar – besarnya dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... xi
ABSTRACT........................................................................................................ xi
vi
3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................ 40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Kelamin 47
Pendidikan 48
Perkawinan 48
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan
Lampiran
8. Jadwal Penelitian
x
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2015
ABSTRAK
Kecemasan dapat terjadi akibat suatu kelainan medis salah satunya adalah
asma bronkhial. Pada keadaan sakit dan dirawat dirumah sakit atau fasilitas
kesehatan lainnya sering kali terjadi dua hal yang berlawanan, disatu sisi individu
yang sakit mengalami peningkatan kebutuhan tidur. Sementara disisi yang lain
pola tidur seseorang yang masuk dan dirawat dirumah sakit dapat dengan mudah
berubah atau mengalami gangguan pola tidur sebagai akibat kecemasan yang
kondisi sakitnya atau rutinitas rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur penderita
asma di RSUD Kabupaten Karanganyar.
Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non
eksperimental dengan metode korelasional dengan menggunakan pendekatan
cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua penderita asma yang
rawat inap di RSUD Karanganyar pada bulan Pebruari - April 2015. Cara
pengambilan sample dilakukan secara total sampling, didapatkan 38 responden,
Data yang didapatkan kemudian diolah menggunakan analisis korelasi Rank
Spearman.
Sebagian besar tingkat kecemasan pada seluruh responden adalah normal
sebanyak 63,2% dan 31,6% seluruh responden dengan kualitas tidur buruk. Hasil
analisis terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan
kualitas tidur dengan p value 0,000 dengan koefesien korelasi 0,889 sehingga
hubungan tersebut sangat kuat.
xi
BACHELOR PROGRAM IN NURSING SCIENCE
KUSUMA HUSADA HEALTH SCIENCE COLLEGE OF SURAKARTA
2015
Correlation between Anxiety Level and Sleep Quality ofthe Asthma Patients
at Local General Hospital of Karanganyar
ABSTRACT
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Asma adalah penyakit paru dengan ciri khas yakni saluran nafas
atau sesak, batuk, pilek, nyeri dada, nadi meningkat, retraksi otot dada, nafas
(GINA, 2006).
(Sudhita,2005).
1
2
yang disertai dengan gangguan tubuh yang menyebabkan rasa tidak waspada
maupun psikologis(Asmadi,2008).
Pada keadaan sakit dan dirawat dirumah sakit atau fasilitas kesehatan
lainnya sering kali terjadi dua hal yang berlawanan, disatu sisi individu yang
pola tidur seseorang yang masuk dan dirawat dirumah sakit dapat dengan
sakit(Potter&Perry,2010).
kita menyimpan suatu keadaan yang disebut ‘sleep debt’ yang dapat diganti
hanya melalui tidur. Hal ini diatur oleh suatu mekanisme dalam tubuh yang
tidur. Jika jumlah ‘sleep debt’ besar, maka “sleep homeostat” akan
memberitahukan pada kita bahwa kita perlu tidur lebih banyak (Robotham,
2011).
fisik dan psikis. Dari segi fisik, kurang tidur akan menyebabkan muka pucat,
mata sembab, badan lemas, dan daya tahan tubuh menurun sehingga mudah
berkonsentrasi(Endang, 2007).
(Amir, 2007).
dipenuhi dengan masalah pribadi dan merasa sulit untuk rileks saat akan
kurangnya waktu tidur tahap IV NREM dan tidur REM serta lebih banyak
perubahan dalam tahap tidur lain dan lebih sering terbangun (Kozier et.al.
2010).
Kabupaten Karanganyar, data penderita asma pada tahun 2013 adalah 172
pada bulan November tahun 2014 terdapat 18 pasien asma. Dari hasil
pada saat terjadi serangan asma, sehingga dengan kondisi itu kualitas tidur
Karanganyar ?”
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Kecemasan
1. Pengertian Kecemasan
7
9
identitas diri dan arti hidup. Kecemasan adalah reaksi yang dapat
dalam kehidupannya.
terjadi.
2. Tingkat Kecemasan
a. Kecemasan Ringan
b. Kecemasan Sedang
perhatiaannya
c. Kecemasan Berat
yang terinci dan spesifik, serta tidak dapat berfikir tentang hal
d. Panik
Rufaidah (2009):
a. Faktor fisik
2.1.2 Tidur
1. Definisi Tidur
adalah(Alimul, 2006):
a. Penyakit
(Widodo, 2009).
diperpendek(Widodo, 2009).
c. Stres Psikologis
d. Obat
e. Nutrisi
f. Lingkungan
g. Motivasi
peters, 2006).
3. Kualitastidur
durasi tidur, latensi tidur, serta aspek subjektif seperti tidur dalam
diri, apatis, merasa tidak enak badan, malas, daya ingat menurun,
keputusan menurun.
kualitas tidur. Alat ini terdiri dari 19 poin pertanyaan yang berada di
dengan tidur seperti durasi tidur, latensi tidur, dan masalah tidur.
W, 2006).
4. Tahapan Tidur
rapid eye movement) dan tidur aktif atau REM, dengan penjelasan
sebagai berikut :
18
a. Tidur NonREM
b. Tidur REM
Tidur REM adalah tahapan tidur yang sangat aktif. Pola nafas
atau muka, dan pada laki-laki dapat timbul ereksi pada periode
gerak tetap lemah dan rileks. Tahap tidur ini diduga berperan
itu hampir setiap 90 menit tahap tidur REM terjadi. Pada tahap
ada tahap III atau IV. Tapi malam lainnya seluruh tahapan tidur
akan didapatkannya.
a. Bayi
b. Todler
(Asmadi, 2008).
c. Preschooler
tahap REM 20%. Bisa jadi anak usia 4-5 mengalami kurang
d. Usia sekolah
(Asmadi, 2008).
e. Adolensia
2005).
f. Dewasa muda
g. Dewasa Akhir
(Asmadi, 2008)
1. Pengertian Asma
atau dini hari (GINA, 2006). Menurut National Heart Lung and
2. Patofisiologi
Bare, 2006).
3. Klasifikasi Asma
(Tabrani , 2010).
2008).
2006).
1) Intermitten
2) Persistenringan
3) Persisten sedang
4) Persisten berat
Tanda serangan asma yang dapat kita ketahui adalah napas cepat,
merasa cemas dan ketakutan, tak sanggup bicara lebih dari 1-2
kata setiap kali tarik napas, dada dan leher tampak mencekung
Bare, 2006).
5. FaktorResiko Asma
kelompokbesar, factor
resikoyangberhubungandenganterjadinyaatauberkembangnya
a. Asap Rokok
anak yang telah lahir, tapi juga pada janin yang masih ada di
29
(GINA,2006).
2005).
debu yang berasal dari karpet dan jok kursi, terutama yang
2006).
dada yang terjadi pada masa puber laki-laki dan tidak pada
(GINA, 2006).
d. Binatang Peliharaan
(Wibisono, 2010).
e. Jenis Makanan
(CO1, NO2, SO2) yang biasanya berasal dari asap rokok dan
g. Perubahan Cuaca
(Wibisono, 2010).
37
penelitian yang serupa atau sama dengan penelitian yang dilakukan peneliti
Kualitas Tidur
Pasien Asma Tingkat kecemasan
Faktor-faktor yang
1. Ringan mempengaruhi tidur :
2. Sedang 1. Penyakit
3. Berat 2. Latihan dan Kelelahan
4. panik 3. Stres Psikologis
4. Obat
5. Nutrisi
6. Lingkungan
9. Motivasi
2.4 KerangkaKonsep
BAB III
METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien asma yang mondok di
bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusi : pasien asma anak dan pasien
digunakan pada penelitian ini adalah Teknik Total Sampling. Yaitu teknik
40
42
1. Variabel penelitian
yaitu(Sugiyono, 2009):
2. Definisi Operasional
angket/kuesioner.
efektif digunakan untuk mengukur kualitas dan pola tidur pada orang
44
kualitas tidur baik dan kualitas tidur buruk. Rentang jumlah skor PSQI
dengan metode Zung – Self Rating Anxiety Scale. Zung – Self Rating
kadang (2), sering (3), selalu (4).Cara pengisian kuesioner adalah dengan
memberikan jawaban dengan tanda ceklis (√) sesuai dengan hasil yang
dianalisis.
1. Editing
2. Coding
3. Scoring
4. Tabulating
1. AnalisisUnivariat
dan pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan
2. AnalisisBivariat
(Notoatmodjo, 2005).
instansi tempat penelitian dalam hal ini Rumah Sakit Umum Daerah
1. Informed Concent
diteliti yang memenuhi criteria inklusi dan disertai judul penelitian, bila
hak-hak responden.
2. Anonimity
3. Confidentiality
BAB IV
HASIL PENELITIAN
kecemasan dan kualitas tidur pada pasien asma adalah sebagai berikut:
4.1.1.Umur Responden
32-42th 20 53%
43-53th 18 47%
Jumlah 38 100%
4.1.2.Jenis Kelamin
Laki-laki 25 66%
Perempuan 13 34%
Jumlah 38 100%
47
49
4.1.3.Pendidikan
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Frekuensi (f) Persentase (%)
SD 1 3%
SMP 14 37%
SMA 21 55%
Perguruan Tinggi 2 5%
Jumlah 38 100%
4.1.4.Status Perkawinan
diteliti, ternyata sebagian besar dari responden dalam penelitian ini yaitu
buruk.
kecemasan dengan kualitas tidur yaitu sebesar 0,889, hal ini menunjukkan
kualitas tidur.
data yang diambil bersifat data ordinal baik data pada variabel independen
signifikansi dari hasil analisa adalah 0,00 menunjukkan bahwa hasil yang
BAB V
PEMBAHASAN
5.1.1. Usia
sebaliknya (Varcoralis,2000).
tidur.
51
53
5.1.3. Pendidikan
(Stuart, 2006).
terjadi dengan penyebab yang tidak jelas dan dihubungkan dengan perasaan
yang tidak menentu dan tidak berdaya (Suliswati, 2005). Cemas adalah
perasaan karena aktifitas system nervus otonomi pada respon ancaman non
bahwa para pasien yang dirawat inap di Ruang Perawatan Penyakit Dalam
suasana ruang perawatan yang terlalu ramai karena batas tempat tidur pasien
tidak ada sekatnya, selain itu juga karena memikirkan prognosis penyakit,
lingkungan yang baru, hal tersebut yang dialami responden ketika menjalani
Sesuai hasil yang saya dapatkan kemarin di rumah sakit banyak pasien yang
Selain itu pasien tersebut sebelum sakit biasaya saat tidur terbiasa
menyala, salah satu respon yang muncul dari kecemasan adalah gangguan
pola tidur pada pasien yang sedang dirawat di rumah sakit atau pusat
hari dirawat.
personal ini, terutamajika dirinya menekan rasa marah atau frustasi dalam
kecemasan.
Hal ini mirip dengan penelitian yang dilakukan oleh Fahmi 2015
Tidur adalah suatu proses yang sangat penting bagi manusia, karena
kondisi seseorang pada keadaan semula, dengan begitu tubuh yang tadinya
Kebutuhan untuk istirahat dan tidur adalah penting bagi kualitas hidup
2005)
pengaturan suhu dan cadangan energi normal terlebih bagi seseorang yang
korteks, yakni bagian otak terpenting atau fungsi mental tertinggi yang
5.4. Hubungan Tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pada pasien Asma
kualitas tidur pada pasien asma yang dirawat inap yang ditunjukan dengan
nilai p Value sebesar 0,00 atau kurang dari 0,05, pada taraf signifikan 95%
kecemasan dan kualitas tidur pada pasien asma yang dirawat inap terbukti
atau diterima. Keeratan hubungan antara kecemasan dan kualitas tidur bisa
dan dirawat di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya sering
kali terjadi dua hal yang berlawanan, disatu sisi individu yang sakit
yang lain kualitas tidur seseorang yang masuk dan dirawat di rumah sakit
dapat dengan mudah berubah atau mengalami gangguan pola tidur sebagai
Terjadinya gangguan pola tidur pada klien yang dirawat inap di rumah sakit
waktu bangun, sering terbangun dan berkurangnya tidur REM serta jam
BAB VI
6.1. Kesimpulan
tidur.
tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pada pasien asma yang dirawat
6.2. Saran
yang nyaman terutama memberi batasan skat atau korden di ruang pasien
60
62
dan memberi batasan waktu kunjung pasien agar pasien tidurnya tidak
terganggu.
4. Bagi Peneliti dapat mengetahui secara nyata tentang hasil penelitian yang
DAFTAR PUSTAKA
Hadibroto, Iwan & Syamsir Alam. (2006). Asma. Jakarta: Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama
Lestari, Pemi L (2009). Riset. Perbedaan kualitas tidur pekerja shif saat
menjalani shift pagi dengan shift malam pada PT. Kobame Propertindo.
Universitas Indonesia.
Maas, L. Meridean. 2011. Asuhan Keperawatan Geriatrik : Diagnosis NANDA,
Kriteria hasil NOC, & Intervensi NIC. Jakarta : EGC
Maulida. 2011. Test Reliabilitas dan Validitas Indeks Kualitas Tidur Dari
Pittsburg (PSQI) Versi Bahasa Indonesia Pada Lansia [Thesis].
Yogyakarta:Universitas Gajah Mada
64
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan
Praktik. Jakarta : EGC.
Potter & Perry.(2010).Fundamental of Nursing.Mosby.st.Louis
Tim MGBK. Bahan Dasar Untuk Pelayanan Konseling Pada Satuan Pendidikan
MenengahJilid I .( jakarta: PT.Grasindo, 2010)
Stuart, Gail W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
Suliswati, dkk. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta :
EGC.