Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 6

Nama/NIM : TSANIA ANNISA SIREGAR/7182220010

SRI RAHAYU/7183220045

Kelas : Akuntansi C 2018

Matkul : Analisis Laporan Keuangan

Analisa Perbandingan Laporan Keuangan

Analisa perbandingan laporan keuangan merupakan analisis vertikal horizontal yang membandingkan
antara setiap pos-pos yang sama dalam laporan keuangan untuk periode beberapa tahun (periode)
sehingga dapat diketahui perkembangan (tren).

Hasil analisis laporan keuangan dapat ditunjukkan dalam bentuk

1. Jumlah dalam rupiah

2. jumlah penurunan dalam rupiah

3. Jumlah kenaikan dalam rupiah

4. Perbandingan dalam %

5. Perbandingan dalam bentuk rasio

Faktor-faktor yang mempengaruhi analisa laporan keuangan di antaranya adalah

1. Likuiditas merupakan suatu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang
harus segera dipenuhi, atau kemampuan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih

2. solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban apabila perusahaan


tersebut dilikuidasikan baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. apabila perusahaan
dikatakan solvabilitas, bila perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk
membayar semua hutang.

3. profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam hal menghasilkan laba selama periode
tertentu. Profitabilitas perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan antara laba yang diperoleh
dalam suatu periode dengan jumlah aset atau jumlah modal perusahaan tersebut.

4. stabilitas usaha merupakan kemampuan dari perusahaan tersebut dalam hal mempertahankan
operasional perusahaan yang bersangkutan dan pada umumnya ditujukan dengan kemampuan
melakukan usaha secara stabil yang diukur dengan pertimbangan kemampuan perusahaan untuk
membayar beban beban bunga.
Tujuan analisa laporan keuangan menurut Kasmir

1. untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu baik harta, kewajiban,
modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.

2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan

3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki

4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan yang berkaitan
dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.

5. untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena
sudah dianggap berhasil atau gagal

6. dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka
capai.

Klasifikasi metode analisa laporan keuangan terbagi dua :

1. Metode analisis dinamis (horizontal), adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara
membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat diketahui
perkembangan dan kecenderungannya. Disebut metode analisis horizontal karena analisis ini
membandingkan pos yang sama untuk periode yang berbeda (bergerak dari tahun ke tahun).

2. Metode analisis statis (vertikal), adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis
laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu
dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk tahun (periode) yang sama. Disebut
metode statis karena metode ini hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan pada tahun
(periode) yang sama.

Menurut Munawir (2010), teknik analisis yang digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah
sebagai berikut:

1. Analisis perbandingan antara laporan keuangan merupakan analisis yang dilakukan dengan
membandingkan laporan keuangan lebih dari satu periode.

2. Analisis tren atau tendensi merupakan analisis laporan keuangan yang biasanya dinyatakan dalam
persentase tertentu dan biasanya dilakukan dari satu periode ke periode.

3. Analisis persentase per komponen merupakan analisis yang dilakukan untuk membandingkan antara
komponen yang ada dalam suatu laporan keuangan, baik yang ada di neraca maupun laporan laba rugi.

4. Analisis sumber dan penggunaan dana merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui sumber-
sumber dana perusahaan dan penggunaan dana dalam suatu periode.
5. Analisis sumber dan penggunaan kas merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui sumber-
sumber kas perusahaan dan penggunaan uang kas dalam suatu periode.

6. Analisis rasio merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan pos-pos yang ada
dalam satu laporan keuangan atau pos-pos antara laporan keuangan neraca dan laba rugi.

7. Analisis kredit merupakan analisis yang digunakan untuk menilai layak tidaknya suatu kredit
dikeluarkan oleh lembaga keuangan seperti bank.

8. Analisis laba kotor merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui jumlah laba kotor dari satu
periode ke periode lainnya.

9. Analisis titik pulang merupakan analisis dimana untuk mengetahui pada kondisi berapa penjualan
produk dilakukan dan perusahaan tidak mengalami kerugian.

Ilustrasi perbandingan laporan keuangan.

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.

Neraca Komparatif

Per 31 Desember 2009

Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008

(dalam jutaan rupiah kecuali dinyatakan lain)

Neraca 31 Desember Perubahan

2008 2009 Rupiah %

Aset

Aset Lancar

Kas dan Setara Kas 499.362 527.681 28.319 5.67

Piutang usaha

Pihak ketiga-bersih 116.591 447.362 330.771 283.70

Pihak hubungan istimewa 16.347 48.658 32.311 197.66

Piutang lainya

Pihak ketiga 405.328 25.325 (380.003) (93.75)

Pihak hubungan istimewa 167.096 198.758 31.662 18.95


Persediaan – bersih 7.657.848 9.539.067 1.881.219 24.56

Pajak dibayar dimuka 470.490 472.741 2.251 0.48

Uang muka pembelian 1.547.275 1.295.793 (251.482) (16.25)


tembakau

Beban dibayar dimuka dan aset 156.950 133.259 (23.691) (15.09)


lainya

Jumlah aset lancar 11.037.287 12.688.643 1.651.356 14.96

Aset tidak lancar

Aset pajak tangguhan 74.435 63.226 (11.209) (15.05)

Penyertaan saham 22.373 20.587 (1.786) (7.98)

Aset tetap – setelah dikurangi 4.329.506 4.310.194 (19.312) (0.44)


Akumulasi penyusutan sebesar

Rp. 2.099.422 pada tahun 2009


( 2008 : Rp.1.725.765 )

Tanah untuk pengembangan 175.689 175.772 83 0.04

Godwill-bersih 313.014 275.167 (37.847) (12.09)

Aset lainya – bersih 181.515 182.858 1.343 0.73

Jumlah aset tidak lancar 5.096.532 5.027.804 (68.728) (1.34)

JUMLAH ASET 16.133.819 17.716.447 1.582.628 9.80

Analisis :

Pada neraca komparatif di atas PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. untuk aktiva lancar mengalami
kenaikan sebesar 14,96 %. Kenaikan tersebut dipengaruhi karena banyaknya kenaikan pada akun-akun
aktiva lancar, kenaikan terbesar pada piutang usaha pihak ketiga-bersih sebesar 283,70 %. Pada aktiva
tidak lancar terjadi penurunan sebesar 1,34 %. Penurunan tersebut dipengaruhi banyaknya penurunan
pada aktiva tidak lancar dan penurunan terbesar pada aset pajak tangguhan sebesar 15,05 %.

Anda mungkin juga menyukai