SRI RAHAYU/7183220045
Analisa perbandingan laporan keuangan merupakan analisis vertikal horizontal yang membandingkan
antara setiap pos-pos yang sama dalam laporan keuangan untuk periode beberapa tahun (periode)
sehingga dapat diketahui perkembangan (tren).
4. Perbandingan dalam %
1. Likuiditas merupakan suatu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang
harus segera dipenuhi, atau kemampuan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih
3. profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam hal menghasilkan laba selama periode
tertentu. Profitabilitas perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan antara laba yang diperoleh
dalam suatu periode dengan jumlah aset atau jumlah modal perusahaan tersebut.
4. stabilitas usaha merupakan kemampuan dari perusahaan tersebut dalam hal mempertahankan
operasional perusahaan yang bersangkutan dan pada umumnya ditujukan dengan kemampuan
melakukan usaha secara stabil yang diukur dengan pertimbangan kemampuan perusahaan untuk
membayar beban beban bunga.
Tujuan analisa laporan keuangan menurut Kasmir
1. untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu baik harta, kewajiban,
modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan yang berkaitan
dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.
5. untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena
sudah dianggap berhasil atau gagal
6. dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka
capai.
1. Metode analisis dinamis (horizontal), adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara
membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat diketahui
perkembangan dan kecenderungannya. Disebut metode analisis horizontal karena analisis ini
membandingkan pos yang sama untuk periode yang berbeda (bergerak dari tahun ke tahun).
2. Metode analisis statis (vertikal), adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis
laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu
dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk tahun (periode) yang sama. Disebut
metode statis karena metode ini hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan pada tahun
(periode) yang sama.
Menurut Munawir (2010), teknik analisis yang digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah
sebagai berikut:
1. Analisis perbandingan antara laporan keuangan merupakan analisis yang dilakukan dengan
membandingkan laporan keuangan lebih dari satu periode.
2. Analisis tren atau tendensi merupakan analisis laporan keuangan yang biasanya dinyatakan dalam
persentase tertentu dan biasanya dilakukan dari satu periode ke periode.
3. Analisis persentase per komponen merupakan analisis yang dilakukan untuk membandingkan antara
komponen yang ada dalam suatu laporan keuangan, baik yang ada di neraca maupun laporan laba rugi.
4. Analisis sumber dan penggunaan dana merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui sumber-
sumber dana perusahaan dan penggunaan dana dalam suatu periode.
5. Analisis sumber dan penggunaan kas merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui sumber-
sumber kas perusahaan dan penggunaan uang kas dalam suatu periode.
6. Analisis rasio merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan pos-pos yang ada
dalam satu laporan keuangan atau pos-pos antara laporan keuangan neraca dan laba rugi.
7. Analisis kredit merupakan analisis yang digunakan untuk menilai layak tidaknya suatu kredit
dikeluarkan oleh lembaga keuangan seperti bank.
8. Analisis laba kotor merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui jumlah laba kotor dari satu
periode ke periode lainnya.
9. Analisis titik pulang merupakan analisis dimana untuk mengetahui pada kondisi berapa penjualan
produk dilakukan dan perusahaan tidak mengalami kerugian.
Neraca Komparatif
Aset
Aset Lancar
Piutang usaha
Piutang lainya
Analisis :
Pada neraca komparatif di atas PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. untuk aktiva lancar mengalami
kenaikan sebesar 14,96 %. Kenaikan tersebut dipengaruhi karena banyaknya kenaikan pada akun-akun
aktiva lancar, kenaikan terbesar pada piutang usaha pihak ketiga-bersih sebesar 283,70 %. Pada aktiva
tidak lancar terjadi penurunan sebesar 1,34 %. Penurunan tersebut dipengaruhi banyaknya penurunan
pada aktiva tidak lancar dan penurunan terbesar pada aset pajak tangguhan sebesar 15,05 %.