Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan bagian dari kehidupan manusia di mana setiap orang


yang telah lahir akan mendapat pendidikan dari orang tuanya. Mendidik seorang anak
sejak kecil adalah bagian dari pendidikan dini yang diberikan oleh keluarga yang
lambat laun akan memperoleh pendidikan di institusi tertentu dan masyarakat.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk memanusiakan manusia, di mana saat ini tugas
seorang guru bukan hanya sebagai pengajar namun juga menjadi seorang pendidik.
Seorang pendidik diharapkan mampu melaksanakan fungsi pendidikan dan dapat
mencapai tujuan pendidikan. Pendidik adalah seorang manusia yang dengan
kesadarannya mampu mempengaruhi orang lain dengan tujuan transfer pengetahuan
dan karakter. Pembelajaran dengan memberikan pengetahuan yang tinggi tanpa
dibarengi dengan karakter yang baik, maka akan menjadikan ilmu yang diperoleh
kurang bermanfaat. Begitu juga sebaliknya, orang berkarakter tetapi tidak berilmu,
maka sama saja kebermanfaatanya kurang maksimal. Sehingga perlu adanya
keseimbangan antara keduanya.

Peran pendidik dalam menjadikan peserta didik yang berwawasan luas dan
berkarakter sangat penting. Sehingga kualitas pendidik sangat diperhatikan demi
terciptanya peserta didik yang diharapkan. Ada beberapa syarat agar sesorang bisa
dikatakan pendidik. Noeng Muhadjir menyebutkan sebagaimana dikutip oleh
Siswoyo (2013: 117), bahwa prasyarat seseorang bisa sebagai pendidik apabila
seseorang tersebut: (1) memiliki pengetahuan lebih, (2) mengimplisitkan nilai dalam
pengetahuan itu dan (3) bersedia menularkan pengetahuan beserta nilainya kepada
orang lain.

 
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang terdapat pada makalah, yaitu:

1. Apakah yang dimaksud dengan kompetensi guru?


2. Apakah yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik?
3. Apakah yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian?
4. Apakah yang dimaksud dengan kompetensi profesional?
5. Apakah yang dimaksud dengan kompetensi sosial?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah adalah untuk mengetahui apa itu kompetensi guru,
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan
kompetensi sosial.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan makalah ini adalah dapat digunakan sebagai sumber atau referensi
belajar bagi pembaca.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kompetensi Guru

Kompetensi dalam Bahasa Indonesia merupakan serapan dari bahasa


Inggris, competence yang berarti kecakapan dan kemampuan (Musfah, 2015:27).
Kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, perilaku, dan keterampilan yang harus
dimilki guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan.  Kompetensi
berarti kemampuan mewujudkan sesuatu sesuai dengan tugas yang diberikan kepada
seseorang. Kompetensi juga terkait dengan standar dimana seseorang dikatakan
kompeten dalam bidangnya jika pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta hasil
kerjanya sesuai standar (ukuran) yang ditetapkan dan/atau diakui oleh
lembaganya/pemerintah. Musfah (2015:27) hakikat kompetensi adalah kekuatan
mental dan fisik untuk melakukan tugas atau keterampilan yang dipelajari melalui
latihan dan praktek. Dari hal ini maka suatu kompetensi dapat diperoleh melalui
pelatihan dan pendidikan.

Pengertian kompetensi guru berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005


adalah kompetensi guru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan
dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran. Menurut Mulyasa (2013:27)
Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personalia, keilmuan,
teknologi, sosial, dan spiritual yang membentuk kompetensi standar profesi guru,
yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran
yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalitas. Kompetensi guru lebih
merujuk pada kemampuan guru untuk mengajar dan mendidik sehingga
menghasilkan perubahan perilaku belajar dari peserta didik. Kemampuan guru yang
dimaksud adalah tidak hanya dari segi pengetahuan saja tetapi juga dari segi 
kepribadian, sosial dan profesional sebagai guru.
 

 Kompetensi Pedagogik

Guru sebagai seseorang yang berwenang untuk mengajar dan mendidik peserta
didik agar dapat mencapai keberhasilan di masa depan maka guru harus bisa
memberikan apa yang dibutuhkan peserta didik dalam proses pembelajaran sesuai
dengan karakteristik peserta didik.   Siswoyo (2013:118) mengemukakan bahwa
kompetensi pedagogik itu bukan hanya bersifat teknis belaka, yaitu “kemampuan
mengelola pembelajaran kelas ...” (yang dirumuskann dalam PP RI No. 19 Tahun
2005. Kompetensi pedagogik tidak hanya mencakup perencanaan, pelaksanaan dan
penilaian pembelajaran namun juga menguasai ilmu pendidikan. Ilmu pendidikan
diperlukan karena seorang guru haarus mengetahui wawasan tentang pendidikan yang
ada sehingga guru dapat mempersiapkan strategi yang efektif dan efisien yang
sebaiknya digunakan.  Menurut Musfah (2015:30) kompetensi pedagogik adalah
kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan
atau landasan kependidikan; (b) pemahaman tentang peserta didik; (c) pengembangan
kurikulum atau silabus; (d) perancangan pembelajaran; (e) pelaksanaan pembelajaran
yang mendidik dan dialogis; (f) evaluasi hasil belajar; dan (g) pengembangan peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

proses pengembangan kurikulum mencakup tiga hal, yaitu (1) menyusun tujuan
umum dan tujuan khusus; (2) mengidentifikasikan materi yang tepat; (3) memilih
strategi belajar mengajar.

Manfaat yang diperoleh baik guru maupun siswa dengan adanya kompetensi
pedagogik adalah sebagai berikut.

1. Bagi Guru
2. Guru dapat memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip
perkembangan kognitif siswa
3. Guru dapat memahami prinsip-prinsip perkembangan kepribadian siswa dan
merefleksikannya dalam proses pembelajaran
4. Guru mampu menyusun rancangan dan melaksanakan strategi pembelajaran
yang sesuai dengan kompetensi, karakteristik dan kebutuhan siswa dalam
belajarnya.
5. Bagi Siswa

Jika guru dapat memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip


perkembangan kognitif siswa maka:

1. Siswa dapat terpenuhi rasa ingin tahunya.


2. Siswa memiliki keberanian berpendapat dan kemampuan menyelesaikan
masalah.
3. Siswa dapat lebih nyaman dalam kegiatan belajarnya.

 Kompetensi Kepribadian
1. Konsep Kompetensi Kepribadian

Dalam jurnal Pengembangan Kepribadian Guru (Nursyamsi, 2014) Kartono (2005:9)


menjelaskan bahwa kepribadian itu secara langsung berhubungan dengan kapasitas
psikis seseorang ; berkaitan dengan nilai-nilai etis atau kesusilaan dan tujuan hidup.
Kepribadian itu manusia itu juga selalu mengandung unsur dinamis, yaitu ada
kemajuan-kemajuan atau progress menuju suatu integrasi baru tapi system psikofisis
tersebut tidak pernah akan sempurna bisa terintegrasi dengan sempurna. Kepribadian
ini mencakup kemampuan adaptasi (menyesuaikan diri) yang karakteristik terhadap
lingkungan.

 Kompetensi profesional
1. Konsep Profesional

Dalam jurnal Meningkatkan Profesionalisme Guru: Sebuah Harapan (Ali Muhson,


2004) Profesionalisme merupakan paham yang mengajarkan bahwa setiap pekerjaan
harus dilakukan oleh orang yang profesional. Orang yang professional itu sendiri
adalah orang yang memiliki profesi. Muchtar Luthfi (1984: 44) menyebutkan bahwa
seseorang disebut memiliki profesi bila ia memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Profesi harus mengandung keahlian, artinya suatu profesi itu mesti ditandai
oleh suatu keahlian yang khusus untuk profesi itu. Keahlian itu diperoleh dengan
cara mempelajari secara khusus karena profesi bukanlah sebuah warisan.
2. Profesi dipilih karena panggilan hidup dan dijalani sepenuh waktu. Profesi
juga dipilih karena dirasakan sebagai kewajiban sepenuh waktu, maksudnya
bukan bersifat part time.
3. Profesi memiliki teori-teori yang baku secara universal. Artinya, profesi itu
dijalani menurut aturan yang jelas, dikenal umum, teori terbuka dan secara
universal pegangannya itu diakui.
4. Profesi adalah untuk masyarakat, bukan untuk diri sendiri.
5. Profesi harus dilengkapi dengan kecakapan diagnostik dan kompetensi
aplikatif. Kecakapan dan kompetensi itu diperlukan untuk meyakinkan peran
profesi itu terhadap kliennya.
6. Pemegang profesi memiliki otonomi dalam melakukan tugas profesinya.
Otonomi ini hanya dapat diuji atau dinilai oleh rekan-rekannya seprofesi.

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006:88) dalam buku Peningkatan


Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik (Musfah,
2015:54) kompetensi professional adalah:

“Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam meliputi;


(a) konsep, struktur, dan metode keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren
dengan materi ajar; (b) materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; (c) hubungan
konsep antar mata pelajaran terkait; (d) penerapan konsep keilmuan dalam kehidupan
sehari-hari; dan (e) kompetensi secara profesional dalam konteks global dengan tetap
melestarikan nilai budaya nasional.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kompetensi guru adalah seperangkat kemampuan, ketrampilan,
pengetahuan, dan sikap seorang guru yang dilakukan secara sadar untuk
melakukan tugas secara nyata di lingkungan sekolah terhadap warga sekolah dan
di masyarakat terhadap warga masyarakat dengan memberikan teladan yang baik.
Kompetensi pedagogik merupakan memampuan seorang guru untuk
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran ditambah lagi
dengan penguasaan ilmu pengetahuan yang akan diajarkan.
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan seorang guru untuk
bersikap secara profesional dalam pembelajaran. Sikap tersebut meliputi sikap
berwibawa, arif, dewasa, mantap, stabil, dan berakhlak mulia sehingga pantas
untuk dijadikan teladan.
Kompetensi profesional merupakan kemampuan seorang guru untuk
melakasankan tugasnya sesuai dengan peraturan dan kode etik.
Kompetensi sosial merupakan kemampuan seorang guru untuk melakukan
komunikasi dan interaksi secara efektif dan efisien kepada peserta didik, teman
sejawat, orang tua/ wali peserta didik, dan juga masyarakat sekitar.

3.2. Saran

Untuk pembaca makalah ini, terutama seorang guru diharapkan mampu


menjadi guru yang memiliki kompetensi yang tinggi, sehingga dalam
pembelajaran guru dapat menjadi seorang tokoh yang profesional.
DAFTAR PUSTAKA

Jahiriansyah, Wahyudi dan M. Syukri. 2013. Peran Kepala Sekolah Sebagai


Pendidik Dalam Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Vol 2, No 10. Diakses dari id.portalgaruda.org pada 4 Oktober 2017.

Malik, Oemar. 2009. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.


Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Muhson, Ali. 2004. Meningkatkan Profesionalisme Guru: Sebuah Harapan.


Yogyakarta. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan. Volume 2, Nomor 1.

Mulyasa, Enco. 2013. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya.

Musfah, Jejen. 2015. Peningkatan Kompetensi Guru melalui Pelatihan dan Sumber


Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Prenadamedia Group.

Nursyamsi. 2014. Pengembangan Kepribadian Guru. Padang. Jurnal Al-Ta’lim.


Volume 21, Nomor 1.

Rifma. 2013. Problematika Kompetensi Pedagogik Guru Sekolah Dasar. Jurnal


Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol XIII, No 1. Diakses dari id.portalgaruda.org pada 4
Oktober 2017.

Siswoyo, Dwi. 2013. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Undang-Undang Nomer 14 Tahun 2005

 
MAKALAH

PROFESI KEPENDIDIKAN

KOMPETENSI GURU

OLEH

SUTRIANI

A 401 18 404

KELAS I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDUIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO
2019

Anda mungkin juga menyukai