Anda di halaman 1dari 16

Gaya dan Hukum Newton

MODUL-3
GAYA DAN HUKUM NEWTON
Gaya dan Hukum Newton

Isaac Newton, seorang ilmuwan Inggris. Newton mengemukakan tiga buah hukumnya yang
dikenal dengan Hukum Newton I, Newton II dan Hukum Newton III
Gaya dapat mengubah arah gerak suatu benda dan dapat mengubah bentuk suatu benda
serta gaya juga dapat mengubah ukuran suatu benda dengan syarat gaya yang kita berikan
cukup besar. Misalnya pada waktu kita menarik atau mendorong suatu benda atau kita
menendang bola, kita mengatakan bahwa kita mengerjakan suatu gaya pada benda itu.
Gaya menyebabkan percepatan. Arah gaya searah dengan arah percepatan. Dari sini dapat
disimpulkan bahwa gaya adalah besaran yang mempunyai besar dan arah. Satuan gaya
adalah (SI) Newton disingkat (N) ,
1 Newton adalah besarnya gaya yang diperlukan untuk menimbulkan percepatan 1 m.s-2
pada benda bermassa 1 kg jadi (1 N = 1 kg.m.s-2)
Dalam satuan cgs : dyne
1 Dyne = 10-5 N
Dalam satuan British satuan gaya dinyatakan : pon-force (lbf)
Konversi : 1 lb = 4,45
Gaya diukur dengan neraca pegas, Gaya merupakan besaran vector sehingga bisa dilakukan
penjumlahan dengan cara vector menghasilkan resultan

Hukum Newton I
Benda yang diam akan bergerak jika diberi gaya. Benda yang sudah bergerak dengan
kecepatan tertentu, akan tetap bergerak dengan kecepatan itu jika tidak ada gangguan
(gaya). Hal diatas merupakan dasar dari Hukum Newton I yang dinyatakan dengan :
Jika gaya total yang bekerja pada benda itu sama dengan nol, maka benda yang sedang
diam akan tetap diam dan benda yang sedang bergerak lurus dengan kecepatan tetap akan
tetap bergerak lurus dengan kecepatan tetap.
Secara sederhana Hukum Newton I mengatakan bahwa perecepatan benda nol jika gaya
total (gaya resultan) yang bekerja pada benda sama dengan nol. Secara matematis dapat
ditulis.
ΣF = 0 ………………………………………………………………………. (1)
Hukum Newton I dikenal dengan kelembaman
Jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada suatu benda maka benda akan diam atau
bergerak lurus beraturan.
Gaya dan Hukum Newton

Contoh soal 1:
Dua buah gaya bekerja pada titik pangkal yang sama. Besar masing-masing gaya adalah 10
N dan 15 N dan keduanya membentuk sudut 60 o. Tentukan besar da resultan ke dua gaya
tersebut
Penyelesaian :
Diketahui : F1 = 10 N dan F2 = 15 N
Resultan dari F1 dan F2 diselesaikan dengan metoda jajaran genjang

√ √ ( )( ) √ √
= 20 N

Hukum Newton II
Hukum Newton II sangat berhubungan dengan gerak benda karena jika keadaan benda
resultan gaya yang bekerja tidak nol menyebabkan benda tersebut akan bergerak kearah
gaya yang lebih besar, misalnya Jika suatu benda didorong dengan gaya F dilantai yang
licin sekali sehingga benda itu bergerak dengan percepatan a. Menurut hasil percobaan, jika
gayanya diperbesar 2 kali ternyata percepatannya menjadi. 2 kali lebih besar. Demikian juga
jika gaya diperbesar 3 kali percepatannya lebih besar 3 .kali lipat. Dan sini kita simpulkan
bahwa percepatan sebanding dengan resultan gaya yang bekerja. Sekarang kita lakukan
percobaan lain. Kali ini massa bendanya divariasi tetapi gayanya dipertahankan tetap sama.
Jika massa benda diperbesar 2 kali, ternyata percepatannya menjadi ½ kali. Demikian juga
jika massa benda diperbesar 4 kali, percepatannya menjadi ¼ kali percepatan semula. Dan
sini kita bisa simpulkan bahwa percepatan suatu benda berbanding terbalik dengan massa
benda itu. Kedua kesimpulan yang diperoleh dari eksperimen tersebut dapat diringkaskan
dalam Hukum Newton II : Percepatan suatu benda sebanding dengan resultan gaya yang
bekerja dan berbanding terbalik dengan massanya, atau Percepatan yang ditimbulkan oleh
suatu gaya besarnya sebanding dengan besarnya gaya tersebut, dan arahnya searah
dengan arah gaya secara matematika ditulis :
Gaya dan Hukum Newton

atau ΣF = m.a (2)

ΣF = resultan gaya yang bekerja


m = massa benda
a = percepatan yang ditimbulkan
Jika dalam bentuk vektor maka penulisannya adalah :
ΣFx = m.ax
ΣFy = m.ay
ΣFz = m.az

Sebuah bola bilyard diletakkan pada permukaan yang licin sekali (anggap gesekannya tidak
ada). Dua gaya bekerja pada bola ini seperti pada Gb. Hitung percepatan tersebut jika
massanya, 0,5 kg.

Penyelesaian: Kita urai gaya-gaya yang bekerja padaarah sumbu x dan y seperti pada
Gambar. Kemudian baru kita hitung komponen dari percepatan yang disebabkan oleh gaya-
gaya ini.

Diketahui : F1 = 10 N
F2 = 20 N
Θ1 = 37o dan θ2 =143o
m = 0,5 kg
Ditanya : percepatan (a)
F1 = F1x i + F1yj =F1 cos Ɵi i+ F1sin Ɵ1 j= 10 cos 37o i + 10 sin 37o j = 7,99 i +6,02 j
Gaya dan Hukum Newton

F2 = F2x i + F2yj = F2 cos Ɵ2 i + F2sin Ɵ2 j= 20 cos 143o i +20 sin 143o j =-15,97 i + 12,04 j
Fy = F1y i+ F2y j = 6,02 J + 12,04 j = 18,06 j
Fx = F1x i+ F2x j = 7,99 i -15,97 i = -7,98 i
+ = -15,96 i + 36,12 j
-15,96

36,12

√( ) ( ) =√ =√ m.s-2

Sebuah mobil bermassa 10 000 kg, bergerak dengan kecepatan 30 m/s. Mobil direm dan
berhenti setelah menempuh jarak 350 m. Berapakah gaya pengeremannya?
Penyelesaian :
Diketahui : m = 10 000 kg
Vo = 0 m/s
v = 30 m/s
∆x = 350 m
Ditanya : Gaya pengereman (F)
F = m.a

( )
( )
( )
Gaya pengereman :
( )

Hukum Newton III


Hukum Newton III berbunyi : Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain, maka
benda yang kedua ini mengerjakan gaya pada benda yang pertama yang besarnya sama
dengan gaya yang diterima tapi arahnya berlawanan. Jika sebuah benda mengerjakan gaya
pada benda lain maka benda kedua juga akan melakukan gaya terhadap benda pertama.
Dalam keadaan setimbang gaya aksi reaksi ini sama besar, hanya arahnya berlawanan.

Faksi = - Freaksi …………………………………. (3)


Gaya dan Hukum Newton

Faksi = gaya yang bekerja pada benda


Freaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi

Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya yang timbul di alam semesta ini, tanpa
keberadaan gaya lain yang sama besar dan berlawanan dengan gaya itu. Jika sebuah gaya
bekerja pada sebuah benda (aksi) maka benda itu akan mengerjakan gaya yang sama besar
namun berlawanan arah (reaksi). Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak
pernah ada gaya yang muncul sendirian!

Hukum Newton III berbunyi : Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain, maka
benda yang kedua ini mengerjakan gaya pada benda yang pertama yang besarnya sama
dengan gaya yang diterimatapi arahnya berlawanan.

…………………………… (3)

Contoh Hukum Newton III adalah gaya mekanik


1. Gaya gravitasi bumi
Gaya aksi adalah berat benda itu W = mg. Gaya ini dialami benda akibat tarikan bumi,
sedangkan Gaya reaksinya adalah gaya pada bumi akibat tarikan benda itu,
WR = -W.
Gaya reaksi WR ini akan memberikan percepatan pada bumi mendekati benda sama
seperti gaya W menarik benda ke permukaan akibat gaya reaksi sangat kecil sekali,
sehingga boleh diabaikan bumi boleh dianggap tetap diam).
benda

w
wR

bumi

2. Sebuah balok diletakkan di atas lantai. Balok memberikan gaya pada lantai sebesar
gaya beratnya W. Balok tidak melesak ke dalam lantai karena lantai memberikan gaya
Gaya dan Hukum Newton

reaksi yang sama besar dengan gaya berat W. Gaya reaksi ini sering disebut gaya
normal (N) yang arahnya tegak lurus permukaan lantai.

Freaksi N

Faksi W = m.g

Hukum Newton IV :
Pada dua benda yang berjarak tertentu akan timbul gaya tarik-menarik (gaya gravitasi) yang
arahnya pada garis hubung kedua benda dan besarnya sebanding dengan massa kedua
benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya

Untuk dua benda yang massanya m1 dan m2 dan keduanya berjarak r, menurut hukum
Newton IV pada keduanya akan terjadi gaya gravitasi sebesar :

(4)

G adalah konstanta gravitasi universal =6,67 x 10-11 N.m2. kg2

Contoh Hukum Newton IV


1. Gaya Elektromagnetik
Gaya elektromagentik adalah gaya yang dihasilkan oleh oeleh medan eletromagnetik. Gaya
elektromagnetik ini mengikat partikel-partikel pada inti atom.
2. Gaya gravitasi bumi
Gaya gravitasi bumi merupakan gaya yang terjadi pada setiap benda yang berada di
permukaan bumi sebesar
F = m.g. …………………………………………… (5)
Gaya dan Hukum Newton

Menurut Hukum Newton IV, gaya gravitasi yang bekera pada suatu benda sebesar
(persamaan 4), yaitu

………………………………………………. (6)
Mb adalah massa bumi
r adalah jarak benda dari pusat bumi

dari kedua persamaam (5) dan (6)

…………………………………………………….. (7)

Macam-macam gaya Mekanik


Gaya mekanik adalah gaya-gaya reaksi dari benda karena gaya luar

f F

W
Gambar 2 : Gaya-gaya mekanik

1. Gaya Berat
Gaya berat (W)adalah gaya gravitasi bumi yang bekerja pada suatu benda yang arahnya
tegak lurus ke bawah
Gaya dan Hukum Newton

Gambar 2 : Vektor Gaya berat

2. Gaya Normal
Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua prmukaan
yang bersentuhan, dan arahnya selalu tegak lurus bidang sentuh dan merupakan
reaksi dari gaya tekan. Gaya tekan merupakan gaya luar yang bekerja pada bidang
dan tegak lurus dengan bidang.

(a) (b) (c)


Gambar 3 : Arah gaya normal pada bidang datar horizontal (a), bidang datar vertical
(b) dan pada bidang miring (c)

Jika benda di letakkan pada lantai (gambar a), maka (w) berat benda menjadi gaya tekan
terhadap permukaan lantai dan reaksi pada permukaan lantai timbul gaya normal yang
besarnya sama dengan berat benda tetapi arahnya tegak lurus ke atas (berlawanan dengan
arah gaya berat). Jika benda diletakkan pada bidang miring, sebagai gaya tekan adalah
komponen gaya berat yang arahnya tegak lurus pada bidang miring. Gaya tekan pada bidang
miring adalah wy= w cosƟ, Ɵ adalah sudut kemiringan bidang. Dan gaya normalnya N=-
wx=-w cosƟ

3. Gaya Gesek
Gaya gesek muncul di permukaan duah buah benda yang bersentuhan jadi gaya
yang bersentuhan langsung dengan permukaan bidang sentuh. Arah gaya gesek selalu
berlawanan dengan arah gerak benda. Ada dua macam gaya gesek yaitu gaya gesek statis
dan gaya gesek kinetic. Gaya gesek timbul karena keadaan permukaan yang kasar.

Gaya Gesek statis


Gaya dan Hukum Newton

Gaya gesek statis merupakan komponen gaya yang terjadi pada bidang sentuh yang tidak
licin sepanjang bidang sentuh pada benda yang tidak bergerak
Besar gaya gesek statik mempunyai batas maksimum, nilai maksimumnya sebanding
dengan gaya normal N dan konstanta perbandingan =µs disebut koefisien gesekan statik f

…………………………………………………….. (8)
Harga 0<µ< 1 , jika µ = 0 , maka f = 0 artinya tidak ada gesekan antara benda dengan
permukaan (permukaan licin). Gaya harus lebih besar dari gaya gesek maksimum agar
benda bergerak dari keadaan diam. Digunakan untuk objek yang diam. Arah gaya gesek
berlawanan dengan arah gaya yang bekerja pada benda.

Gaya gesek kinetik


dan gaya gesekan untuk benda dalam keadaan bergerak disebut gaya gesekan kinetik. Arah
gaya gesekan ini selalu sepanjang bidang sentuh dan berusaha melawan gerak relatif
bidang sentuhnya
Jika benda diletakan pada bidang datar (Gambar 4), kemudian benda diberi gaya T yang
sejajar dengan sumbu-x (Gambar 4.)
N T
Tx
Ɵ Ty
T
f f

w=m.g
(a) (b)
Gambar 4 : gaya-gaya yang berkerja pada bidang datar yang dipengaruhi oleh gaya luar T

Maka gaya-gaya yang berkerja adalah :

Pada Gambar 4a. Jika gaya T sejajar dengan bidang


∑F = ∑Fx i + ∑Fy j
∑Fx = T-f
Jika benda tidak bergerak, maka ∑Fx = 0
Sehingga : 0 = T-f T=f
Gaya dan Hukum Newton

Tetapi jika dengan adanya gaya T benda bergerak searah sumbu x positif, maka mengikuti
Hukum Newton II yaitu ∑Fx = m.a
m.a = T-f
f adalah gaya gesek = µ N
∑Fy = N-w karena benda tidak bergerak kearah sumbu y, maka ∑Fy = 0, shg
0 = N-w N=w=m.g

Jika gaya T membentuk sudut Ɵ (gambar b)


Karena gaya T membentuk sudut Ɵ dengan bidang, maka diuraikan komponen-komponenya
Pada komponen x : Tx = T cos Ɵ
Pada komponen y : Ty = T sin Ɵ
Gaya-gaya sejajar sumbu-x : ∑Fx = Tx –f = T cos Ɵ -f
Gaya –gaya sejajar sumbu-y : ∑Fy = Ty + N = T sin Ɵ + N

Benda terletak pada bidang miring


Jika benda terletak pada bidang miring (gambar 5)
Ada 3 buah gaya yang bekerja pada benda ini. F gaya reaksi tali akibat gaya aksi yang
diberikan oleh benda pada tali. F1 sering dinamakan sebagai gaya tegang tali yang diberi
simbol T W gaya berat benda akibat tarikan gravitasi. Reaksinya adalah gaya sebesar W
pada bumi.

Gambar 5 : gaya-gaya yang bekerja pada bidang miring

F2 gaya reaksi bidang miring pada benda, akibat gaya aksi yang diberikan benda itu pada
bidang miring. F2 dinamakan gaya normal, sering diberi simbol N. Karena benda diam, maka
percepatan benda sama dengan nol, sehingga menurut Hukum Newton II :
Gaya dan Hukum Newton

ΣF = m.a

F1 + F2 + W = T + N + m.g = 0

Sumbu-x kita ambil sejajar bidang miring dan sumbu-y tegak lurus dengan idang miring

Gaya sejajar sumbu-x dan sumbu-y

∑Fx = 0 = Tx-wx-f = T– w sin sƟ -f

∑Fy = 0 = N-wy = N – w cos Ɵ

Jika tali dipotong maka T tidak ada, gaya resultan pada balok sama dengan nol lagi, balok
akan bergerak dipercepat meluncur ke bawah. Jika ax dan ay adalah percepatan arah sumbu
x dan y, maka;
∑Fx = m.ax
0 – mg sin Ɵ = m.ax ax = -g sin Ɵ
Fy =m.ay
N – m.g cos Ɵ = m.ay

Karena ay = 0 N =- g cos Ɵ
Jadi jika tali putus maka benda bergerak dengan kecepatan – g sin Ɵ

Contoh soal :
Sebuah benda dengan massa 2 kg digantung
dengan tiga utas tali T1, T2 dan T3. T2
membentuk sudut 30o dan T3 membentuk
sudut 60o dengan atap dinding (Gambar di
samping) Jika g = 10 m.s-2. Tentukan
besarnya tegangan tali pada T2 dan T3 agar
benda tidak jatuh ke bawah.
Gaya dan Hukum Newton

Penyelesaian :
Pada benda terjadi kesetimbangan gaya, sehingga :
∑F = 0
T1- w = 0 T1=w = m.g (1)
Pada titik B, gaya T2 dan T3 diuraikan pada arah sumbu-x dan sumbu-y
T2x= T2 cos 30o = 0,87 T2 T3x= T3 cos 60o = 0,50 T3
T2y= T2 sin 30o = 0,50 T2 T3x= T3 sin 60o = 0,87 T3
Dalam keadaan setimbang pada titik B berlaku :
∑Fx = 0
T2x – T3x = 0 0,87 T2 – 0,50 T3 = 0 (2)

∑Fy = 0
T1 - T2y – T3y = 0 T1- 0,50 T2 – 0,87 T3 = 0 (3)

Dari persamaan (1) diketahui bahwa :

T1 = m.g = 20 kg (10 m.s-2 = 20 N

Sehingga persamaan (3) menjadi : 20 - 0,50 T2 – 0,87 T3 = 0


Atau 0,50 T2 + 0,87 T3 = 20 (4)
Dari persamaan (2) dan (4), dengan mengalikan persamaan (2) dengan 0,5 dan persamaan
(4) dengan 0,87 didapat
0,435 T2 – 0,25 T3 =0
0,435 T2 – 9,7569 T3 =17,4
(-)
0 - 1,019 T3 = - 17,4
17,08 N
T2 didapat dari persamaan (2)
0,87 T2 – 0,50 T3 = 0
0,87 T2 – 0,50 (17,08) = 0 0,87 T2 – 8,54 = 0

Jadi di dapat : T1 = 20 N
T2 = 9,82 N
T3 = 17,08 N
Gaya dan Hukum Newton

Contoh soal :
Perhatikan gambar :
Gaya dan Hukum Newton
Gaya dan Hukum Newton

Anda mungkin juga menyukai