Anda di halaman 1dari 12

Makalah etika profesi

(KODE ETIK PROFESI)

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat Rahmat-Nya makalah kode etik radiographer dapat
diselesaikan oleh penyusun tepat pada waktunya dan dapat dipergunakan dalam proses
pembelajaran.

saya meminta maaf jika adanya kekurangan dalam makalah ini dan sarannya yang bersifat
membangun kepada para pembaca dan pendengar agar kami selaku penyusun makalah mampu
memperbaiki kesalahan dan mempermudah kami dalam menyusun makalah ini. Saya
mengucapkan terima kasih atas kerja samanya.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Banda aceh, 02 januari 2021

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN......................................................................................................................................5
I.Latar belakang....................................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................................................7
I.Dasar teori...........................................................................................................................................7
BAB III.....................................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................................12
KESIMPULAN....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

I.Latar belakang

Apakah etika profesi itu ? Kata etik atau kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti
karakter, watak kesusilaan atau adat Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep
yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang
telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. etika akan memberikan semacam
batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya.
Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini
kemudian dirupakan dalam bentuk sistematik sengaja dibuat berdasarkan aturan (code) tertulis
yang secara prinsipprinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan
sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum
(common sense). Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan "self
control", karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok
sosial (profesi) itu sendiri.

Jenis jenis etika : etika deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan
rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai
sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil
keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.etika normative, yaitu etika yang
berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh
manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian
sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.

Oleh karena itu dapatlah disimpulkan bahwa sebuah profesi hanya dapat memperoleh
kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran
kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi
kepada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa etika profesi, apa yang semula dikenal
sebagairsebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan
pencarian nafkah biasa (okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan
ujung- ujungnya akan berakhir dengan tidak-adanya lagi respek maupun kepercayaan yang
pantas diberikan kepada para elite profesional ini.

Tujuan umum :

 Untuk mengetahui tentang etika dan profesi


 Untuk mengetahui kode etik radiographer
 Untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab radiographer

Manfaat :

 Manfaatnya Bagi Penulis Sebagai pembelajaran dan informasi untuk bekal saat
melakukan profesi. Dan Bagi Mahasiswa Sebagai informasi agar mahasiswa
mengetahui dan menjalankan etika antara petugas radiografer saat melakukan
profesi.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I.Dasar teori

Etika berasal dari bahasa Yunani "Ethos" yang berarti kebiasaan atau adat. Etika adalah refleksi

dari apa yang disebut dengan "self control", karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari

dan untuk kepentingan ETIH kelompok sosial (profesi) itu sendiri. Perkataan etika identik

dengan perkataan moral, karena moral menyangkut akhlak manusia. Profesi adalah pekerjaan

yang dilakukan berkaitan dengan keahlian khusus dalam bidang pekerjaannya. Kode etik yaitu

norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok Mak tertentu sebagai landasan tingkah laku

sehari-hari di masyarakat maupun di tempat Kode Etik Profesi menguraikan peraturan-peraturan

dasar perilaku yang dianggap perlu bagi anggota profesinya untuk melaksanakan fungsinya

secara jujur dan menjaga kepercayaan masyarakat.


Pengertian Radiografer Radiografer adalah tenaga kesehatan yang diberi tugas,

wewenang dan tanggung jawab oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan

radiografi dan imejing di unit pelayanan kesehatan. Radiografer merupakan tenaga kesehatan

yang memberi kontribusi bidang radiografi dan imejing dalam upaya peningkatan kualitas

pelayanan kesehatan. Tugas dan Tanggung Jawab Radiografer Secara umum tugas dan

tanggung jawab Radiografer adalah :

1. Melakukan pemeriksaan pasiem secara radiografi meliputi pemeriksaan untuk

radiodiagnostik dan imejing termasuk kedokteran nuklir dan ultrasonografi (USG).

2. Melakukan teknik penyinaran radiasi pada radioterapi

3. Menjamin terlaksananya penyelenggaraan pelayanan keséhaten bidang radiologi sebatas

kewenangan dan tanggung jawabnya

4. Menjamin akurasi dan keamanan tindakan proteksi radiasi dalam mengoperasikan

peralatan radiologi dan atau sumber radiasi

5. Melakukan tindakan Jaminan Mutu peralatan radiografi.

Didalam bidang pelayanan radiologi tugas Radiografer dapat diuraikan sebagai

benkut:

1. Di Bidang Radiodiagnostik Melakukan pemeriksaan secara Ndiografi pada organ-

organ tubuh sesuai dengan permintaan pemeriksaan radiologi yang hasilnya digunakan

untuk menegakkan diagnosa oleh dokter spesialis radiologi. Hasil pemerikšaan

radiografi ditentukan dan atau dipengaruhi oleh faktor eksposi. teknik pemeriksaan,

teknik prosesing film, kualitas cairan prosesing dan kualitas peralatan yang digunakan.

Untuk dapat menghasilkari tampilan radiografi yang dapat dinilai maka semua faktor -
faktor tersebut diatas dapat dipahami, di mengerti dan dilakukan dengan baik dan benar

oleh Radiografer.

2. Di Bidang Radioterapi. Di Bidang Radioterapi. Melakukan teknik dan prosedur terapi

radiasi sebagaimana mestinya sesuai dengan rekam medik rencana penyinaran yang

telah ditetapkan melalui proses treatment planning oleh fisikawan medik dan telah

ditetapkan oleh dokter spesialis radiologi, baik jenis dan tenaga radiasi, posisi

penyinaran lamanya selang waktu penyinaran, dosis radiasi, sentrasi, separasi serta luas

lapangan penyinaran. Dengan demikian radiogrfer arus mampu secara professional

membaca dan menerjemahkan/menginterpretasi status/ rekam medik terapi radiasi

sehingga tidak terjadi kesalahan teknis. Begitu pula mampu memanipulasi peralatan

pesawat/sumber radiasi yang semakin canggih, serta pemakaian alat bantu terapi radiasi

dan yang terpenting adalah merasa empati kepada pasien yang dilakukan penyinaran,

sehingga dapat memberikan informasi mengenai penyinaran yang dilakukan dan selalu

bertanggung jawab terhadap setiap besarnya dosis radiasi yang diberikan ke pasien.

3. Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja Dengan Radiasi Melakukan prosedur kerja

dengan zat radioaktif atau sumber radiasi lainnya, karena sebagian besar radiografer

adalah petugas proteksi radiasi ( PPR ) maka bertugas untuk melakukan upaya-upaya

tindakan proteksi radiasi dalam rangka meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja

bagi pekerja radiasi, pasien dan lingkungan. Evaluasi tindakan proteksi radiasi yang

telah dilakukan merupakan salah satu kemampuan dari petugas Proteksi Radiasi

termasuk pengujian terhadap efektifitas dan efisiensi tindakan proteksi sehingga

radiografer mampu membuat suatu sistem tindakan proteksi radiasi yang lebih baik.
4. Pengelolaan dan Prasarana Peralatan Radiologi dan Radioterapi. Mutu pelayanan

kesehatan bidang radiologi tidak saja ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia

penyelenggara pelayanan, tetapi juga sangat ditentukan oleh kualitas sarana, prasarana

dan peralatan yang digunakan, oleh sebab itu kemampuan radiografer dalam mengelola

khususnya memelihara sarana, prasarana dan peralatan radiologi dalam batas

kewenangannya sangat menentukan kualitas hasil layanan yang diberikan

Kode Etik Radiografer Ahli Radiografi adalah salah satu profesi yang baik langsung

maupun tidak langsung ikut berperan dalam upaya menuju kesejahteraan fisik materil dan

mental spiritual bagi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, segala sesuatu yang

menyangkut profesi Ahli Radiografi selalu berorientasi kepada masyarakat. Ahli

Radiografi adalah suatu profesi yang melakukan pelayanan kepada masyarakat bukanlah

profesi yang semata-mata pekerjaan untuk mencari nafkah, tetapi merupakan pekerjaan

kepercayaan. dalam hal ini kepercayaan dari masyarakat yang memerlukan pelayanan

profesi percaya kepada ketulusan hati, percaya kepada kesetiaannya dan percaya kepada

kemampuan profesionalnya.

1. Kewajiban Umum Setiap Radiografer dalam melaksanakan pekerjaan profesinya

tidak dibenarkan membeda-bedakan kebangsaan, suku, maupun agama dan status

sosial paseiennya; selalu memakai standart profesi; dan selalu berpegang teguh pada

sumpah jabatan dan kode etik serta standart profesi Ahli Radiografi.

2. Kewajiban Terhadap Profesinya Ahli Radiografi harus menjaga dn menjunjung

tinggi nama baik profesinya; hanya melakukan pekerjaan radiografi, imejing dan

radioterapi atas permintaan Dokter dengan tidak meninggalk prosedur yang telah

digariskan Ahli Radiografer tidak dibenarkan menyuruh orang lain yang bukan
ahlinya untuk melakukan pekerjaan radiografi. imejing dan radioterapi: serta tidak

di benarkan menentukan diagosa Radiologi dan perencanaan dosis terapi.

3. Kewajiban Terhadap Pasien Seiap Ahli Radiografi dalam melaksanakan

profesinya senantiasa memelihara suasana dan lingkungan dengan menghayati nilai-

nilai budaya, agama, adat istiadat dari penderita, keluarga penderita dan masyarakat

pada umumnya; wajib memberikan pelayanan terbaik kepada pasiennya; wajib

melaksanakan peraturan kebijakan yang telah digariskan oleh Pemerintah di dalam

bidang kesehatan.

4. Kewajiban Terhadap Diri Sendiri Setiap Radiografer harus menjaga kesehatan

dan keselamatan dirinya baik terhadap bahaya radiasi maupun terhadap penyakitnya,

senantiasa berusaha meningkatkan kemampuan profesinya secara sendiri maupun

bersama dengan mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi, menigkatkan

keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi pelayanan terhadap masyarakat.

(Anonimous.2007)

5. Etika Radiografer Terhadap Teman Sejawatnya di Radiologi

 Saling bertukar ilmu dan pengalaman tentang radiografi

 Saling menghormati antar sesama radiographer

 Saling menghargai antar sesama radiographer

 Bersama-sama melakukan pelayanan vang terbaik terhadap pasien

 Saling membantu dalam melaksanakan pekerjaan diradiologi

 Bersama-sama melakukan pekerjaan sesuai dengan kode etik radiographer

 Bersama-sama mengikuti perhimpunan dalam bidang keprofesian yaitu PARI

 Tidak saling menyalahkan dalam melakukan pemeriksaan radiologi


 Bersama-sama meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam pemeriksaan

radiografi

 Tidak sungkan untuk bertanya apabila tidak mengerti

 Tidak sungkan untuk menegur apabila petugas lain saah dalam melaksanakan

tugasnya

 Bersama-sama meningkatkan ilmu dalam radiografi

 Saling bersikap adil dalam membagi-bagi tugas diradiologi

 Bersama-sama melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standard profesi

 Bersama-sama menciptakan yang nyaman suasana dilingkungan radiologi.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Ahli Radiografi adalah salah satu profesi yang baik langsung maupun tidak langsung ikut

berperan dalam upaya menuju kesejahteraan fisik materil dan mental spiritual bagi masyarakat

Indonesia. Oleh karena itu, segala sesuatu yang menyangkut profesi Ahli Radiografi selalu

berorientasi kepada masyarakat. Kode Etik Radiografer merupakan salah satu kepentingan yang

harus dimiliki dan diterapkan oleh para Ahli Radiografi dalath melaksanakan suatu profesinya

yaitu pelayanan terhadap pasien. Etika Radiografer terhadap teman sejawatnya merupakan salah

satu kepentingan yang harus dimiliki dan diterapkan untuk bertukar pikiran, saling membantu

satu sama lain. dan bersama-sama melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standart profesi.
DAFTAR PUSTAKA

 Anonimous. 2009.proposalkerangkaacuan www.hukor.depkes. go.id.(diakses pada

tanggal 05-10-2013)

 Anonimous 2009.proposalkerangkaacuan.www.hukor depkes.go.id.(diakses pada tanggal

05-10-2013)

 Anonimous 2009.proposalkerangkaacuan.www.hukor.depkes.go.id.(diakses pada tanggal

05-10-2013)

 Anonimous 2007.KMK No. 375 ttg Standar Profesi Radiografer (diakses pada tanggal

02-10-2013)

 Cahyati, Yeni.2013.etikaprofesi.19-09-2013.

 Ramo.Amri 2011.etikaradiografer.http://amrv-ramo.blogspot.coom 2011 03 etika

Tadiografer.html (diakses pada tanggal 06-10-2013)

Anda mungkin juga menyukai