Anda di halaman 1dari 13

MODUL PERKULIAHAN

FUNGSI
KUADRAT
Empat macam bentuk Fungsi non
linear yang sering dijumpai dalam
analisis ekonomi dan
Penerapannya di bidang ekonomi.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

04
Ekonomi dan Bisnis Manajemen S1 MK Dra Yuni Astuti, MS.
041700002

Abstract Kompetensi
Mempelajari fungsi kuadrat dan Mahasiswa mampu memahami dan
penerapan ekonomi. Permintaan, menerapkan fungsi non linear dalam
penawaran dan kesimbangan ilmu ekonomi
pasar,fungsi biaya dan fungsi
penerimaan
I. HUBUNGAN NON LINEAR

Ada 4 macam bentuk fungsi non linear yang sering dijumpai dalam analisis ekonomi, yaitu :

a). Fungsi kuadrat c). fungsi eksponensial

b). fungsi kubik d). logaritmik

A). Fungsi Kuadrat

Bentuk umum persamaan kuadrat y = a + bx + cx2

c 0

1). Identifikasi persamaan kuadrat

- Bentuk yang lebih umum

ax2 + pxy + by2 + cx + dy + e = 0

a atau b  0

- Dari bentuk tersebut dapat diidentifikasikan kurva dari persamaannya yaitu :

Jika p = 0 dan a = b  0  kurva sebuah lingkaran

P2 - 4ab < 0  kurva sebuah elips

P2 - 4ab > 0  Kurva sebuah hiperbola

P2 - 4ab = 0  Kurva sebuah parabola

- Apabila p = 0 ( dalam persamaan tersebut tidak terdapat suku yang mengandung xy),

maka bentuk umumnya :

ax2 + by2 + cx + dy + e = 0

Berdasarkan bentuk dengan kasus khusus tersebut  identifikasi kurva

Jika a=b  0  kurva sebuah lingkaran

a  b , tetapi tanda sama  Kurva sebuah elips

a dan b berlawanan tanda  kurva sebuah hiperbola

a = 0 atau b = 0, tetapi tidak keduanya  kurva sebuah parabola

‘18 Matematika Bisnis


2 Dra. Yuni Astuti, MS
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2). Lingkaran

Bentuk umum : ax2 + by2 + cx + dy + e = 0

a=b

Bentuk baku rumus lingkaran :

( x – i)2 + ( y – j )2 = r2

Dimana : i : jarak pusat lingkaran thd sumbu vertikal y

j : jarak pusat lingkaran thd. sumbu horizontal x

3). Elips

Bentuk umum : ax2 + by2 + cx + dy + e = 0

a setanda dengan b

a b

Bentuk baku rumus elips :

( x  i) 2 ( y  j)2
 1
r12 r22

Dimana: i&j : koordinat pusat elips

r1 & r2 : jari-jari

r1 > r2 : sumbu mayor elips // sb. horizontal sistem koordinat., r1 : jari-

jari panjang., r2 : jari-jari pendek :

r1 < r2 : sumbu mayor ellips // sb. vertikal sistem koordinat., r1 : jari-jari

pendek ; r2 : jari-jari panjang

Jari-jari panjang = ½ sumbu mayor

Jari-jari pendek = ½ sumbu minor.

‘18 Matematika Bisnis


3 Dra. Yuni Astuti, MS
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
y
y

(i,j)

0 x 0

4). Parabola

- Persamaan kuadrat yang paling penting dalam penerapan bisnis dan ekonomi.

- tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap sebuah titik fokus dan sebuah

garis lurus yang disebut direktriks.

- sebuah parabola mempunyai sebuah sumbu simetri dan sebuah titik ekstrim

- sumbu simetri parabola dapat berupa garis // sumbu vertical y atau dapat berupa garis //

sumbu horizontal x.

- titik ekstrim : titik potong antara sumbu simetri dan parabola yang bersangkutan.

- Persamaan umum :

ax2 + by2 + cx + dy + e = 0

a atau b ( tidak keduanya ) = 0

‘18 Matematika Bisnis


4 Dra. Yuni Astuti, MS
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Be

y
y
y y

x
x x

ntuk umum persamaan parabola

y = ax2 + bx + c : sumbu simetri // sumbu vertikal

dimana a  0

atau

x = ay2 + by + c : sumbu simetri // sumbu horizontal

dimana a  0

- untuk parabola sumbu simetri // sumbu vertikal atau y = ax2 + bx + c

Maka : parabola terbuka ke bawah, jika a < 0

Parabola terbuka ke atas, jika a > 0

- untuk parabola sumbu simetri // sumbu horosontal atau x = ay2 + by + c

Maka : parabola terbuka kekanan, jika a > 0

Parabola terbuka kekiri, jika a < 0

- Titik ekstrim parabola ( i, j ) adalah :

  b b 2  4ac 
 , 
 2a  4a 

Dimana : -b/2a : jarak ttk ekstrim dr sumbu vertikal y

( b2 – 4ac) / -4a : jarak ttk ekstrim dr sumbu horizontal x

‘18 Matematika Bisnis


5 Dra. Yuni Astuti, MS
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
B. Penerapan Ekonomi

1). Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar

P
Qs

E
Pe
Qd

Keseimbangan pasar : Qd = Qs

Qd : jumlah permintaan Pe : harga keseimbangan

Qs : jumlah penawaran Qe : jumlah keseimbangan

E : titik keseimbangan

Kasus :

Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan persamaan Qd = 19 – p2 ,

penawarannya : Qs = -8 + 2p2 . Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan


yang tercipta di pasar ?

Penyelesaian :

Keseimbangan pasar : Qd = Qs

19 – p2 = -8 + 2p2

27 = 3p2  p2 = 9  p = 3

Q = 19 – p2  Q = 19 – (3)2  Q = 10

‘18 Matematika Bisnis


6 Dra. Yuni Astuti, MS
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Jadi Pe = 3 dan Qe = 10

Jika misalnya terhadap barang yang bersangkutan dikenakan pajak spesifik sebesar

Rp 1,0 / unit maka persamaan penawaran sesudah pengenaan pajak menjadi :

Qs’ = -8 + 2 ( p -1 )2 = -8 + 2 ( p2 – 2p + 1 ) = -6 -4p + 2p2

Keseimbangan pasar yang baru : Qd = Qs’

19 – p2 = -6 -4p + 2p2

3p2 – 4p – 25 = 0

Dengan rumus abc diperoleh P1 = 3,63 dan P2 = -2,30

P2 tidak dipakai karena harga negative adalah irrasional

Dengan memasukkan P = 3,63 ke dalam persamaan Qd atau Qs’ diperoleh Q = 5,82

Jadi dengan adanya pajak : Pe’ = 3,63 dan Qe’ = 5,82

Selanjutnya dapat dihitung beban pajak yang menjadi tanggungan konsumen dan produsen
per unit barang, serta jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah, masing-masing :

tk = Pe’ – Pe = 3,63 – 3,0 = 0,63

tp = t – tk = 1,0 – 0,63 = 0,37

T = Qe’ x t = 5,82 x 1,0 = 5,82

Catatan : rumus abc adalah :

 b  b 2  4ac
X 1, 2 
2a

2). Fungsi Biaya

Selain pengertian biaya tetap, biaya variabel dan biaya total, dikenal juga biaya rata-rata (
average cost ) dan biaya marjinal ( marginal cost )

Biaya rata-rata merupakan hasil bagi biaya total terhadap jumlah output yang dihasilkan
Biaya marjinal ialah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit
tambahan output :

FC = k ( k : konstante )

‘18 Matematika Bisnis


7 Dra. Yuni Astuti, MS
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
VC = f (Q )

C = FC + VC = k + f (Q )

FC C
AFC = AC =
Q Q

VC C
AVC = MC =
Q Q

Dengan cara lain : C = AC x Q

AC = AFC + AVC

Bentuk non linear dari fungsi biaya dapat berupa potongan parabola, fungsi pangkat, fungsi
eksponen atau fungsi kubik. Hubungan secara grafis antara biaya total dan bagian-
bagiannya dapat dilihat sbb :

a). Biaya total merupakan fungsi kuadrat

Misal : C = aQ2 – bQ + c

Maka : FC = c AFC = c/Q

VC = aQ2 – bQ AVC = aQ - b

AC = aQ – b + c/Q

Karena biaya total ( C ) dan biaya variabel ( VC ) merupakan fungsi parabola, maka dapat
dihitung tingkat produksi (Q ) yang memberikan C minimum dan VC minimum serta
besarnya C minimum dan VC minimum tersebut.

b). Biaya total merupakan fungsi kubik

Misal C = aQ3 – bQ2 + cQ + d

Maka FC = d

VC = aQ3 – bQ2 + cQ

AFC = d/Q

AVC = aQ2 – bQ + c

Kurve biaya tetap ( FC ) selalu berupa garis lurus // jumlah produksi ( Q ) sebab

‘18 Matematika Bisnis


8 Dra. Yuni Astuti, MS
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
FC = k. Sedangkan kurva biaya tetap rata-rata ( AFC ) selalu berupa sebuah asimtot
terhadap ke dua sumbu koordinat .

Contoh :

Biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan ditunjukkan oleh

C = 2 Q2 – 24 Q + 100.

a). Pada tingkat produksi berapa unit biaya total minimum ?

b). Hitunglah besarnya biaya total minimum tersebut

c). Hitung besarnya biaya tetap, biaya variabel, biaya rata-rata, biaya tetap rata-rata dan
biaya variabel rata-rata pada tingkat produksi tadi.

Jawab :

b
a). C minimu terjadi pada Q = = 24/4 = 6 unit
2a

b). Besarnya C minimum : 2 Q2 – 24 Q + 100 = 2 ( 6)2 – 24 ( 6 ) + 100 = 28

c). FC = 100

VC = 2 Q2 – 24 Q = C – FC = 28 – 100 = -72

AC = C/Q = 28/ 6 = 4,67

AFC = FC/Q = 100/6 = 16,67

AVC = VC/Q = -72/6 = -12

3). Fungsi Penerimaan

Penerimaan total merupakan fungsi dari jumlah barang, merupakan hasil kali antara jumlah
barang yang dihasilkan atau terjual dengan harga barang per unit.

Dalam konsep penerimaan dikenal Penerimaan rata-rata ( average revenue, AR ) adalah


penerimaan yang diperoleh dari setiap unit, output merupakan hasil bagi penerimaan total
terhadap jumlah barang.

Penerimaan marjinal ( marginal revenue, MR ) adalah penerimaan tambahan yang


diperoleh dari setiap tambahan satu unit output yang dihasilkan atau terjual

R = f (Q ) = Q x P

‘18 Matematika Bisnis


9 Dra. Yuni Astuti, MS
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
AR = R/Q

R
MR =
Q

Dengan cara lain : R = AR x Q

Karena R = Q x P = AR x Q berarti P = AR

Secara grafis, kurva permintaan adalah juga kurva AR

Contoh :

Fungsi permintaan yang dihadapi pleh seorang produsen monopolist ditunjukkan oleh

P = 9 – 1,5 Q

Bagaimana fungsi penerimaan total ? Berapa besarnya penerimaan total bila terjadi output
sebanyak 4 unit dan berapa harga jual per unit ?

Jawab :

P = 9 – 1,5 Q

R = Q x P = 9Q – 1,5 Q2

Jika Q = 4, maka R = 9( 4 ) – 1,5 ( 4 )2

R = 36 – 24 = 12 P = 9 – 1,5 ( 4 ) = 3

Contoh :

Permintaan yang dihadapi oleh seorang produsen dicerminkan oleh oleh Q = 8 – 0,5 P

a). Bentuklah fungsi penerimaan totalnya.

b). Pada tingkat produksi berapa unit penerimaan total mencapai maksimum ?

c). Berapa besarnya penerimaan total dan penerimaan rata-rata pada tingkat produksi
tersebut ?

Jawab :

a). Q = 8 – 0,5 P  0,5 P = - Q + 8  P = -2Q + 16

b). R = Q x P = Q ( -2 Q + 16 ) = -2Q2 + 16 Q

‘18 Matematika Bisnis


10 Dra. Yuni Astuti, MS
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Karena R merupakan fungsi parabola R maks terjadi pada

b  16
Q= =  4unit
2a 4

c). Besarnya R maks = -2Q2 + 16 Q = -2 ( 4 )2 + 16 ( 4 ) = 32

Ar = R/Q = 32/4 = 8 atau AR = P = -2Q + 16 = - 2 ( 4 ) + 16 = 8

4). Fungsi Utilitas

Fungsi utilitas menjelaskan besarnya utilitas ( kepuasan, kegunaan ) yang diperoleh


seseorang dari mengkonsumsikan suatu barang atau jasa. Pada umumnya semakin banyak
jumlah suatu barang dikonsumsi semakin besar utilitas yang diperoleh, kemudian mencapai
puncaknya (titik jenuh )pada jumlah konsumsi tertentu, setelah itu menjadi berkurang atau
bahkan negatif bila jumlah barang yang dikonsumsi terus menerus ditambah.

Utilitas total merupakan fungsi dari jumlah barang yang dikonsumsi. Persamaan utilitas total
( total utility, U ) dari mengkonsumsikan suatu jenis barang berupa fungsi kuadrat parabolik,
dengan kurva berbentuk parabola terbuka ke bawah.

Utilitas Marjinal ( marginal utility, MU ) adalah utilitas tambahan yang diperoleh dari setiap
tambahan satu unit barang yang dikonsumsi.

Utilitas total : U = f ( Q )

U
Utilitas Marjinal : MU =
Q

Utilitas total mencapai puncaknya ketika utilitas marjinal nol dan berkurang ketika utilitas
marjinal negatif. U

U = f(Q)

O Q

5). Fungsi Produksi


MU
‘18 Matematika Bisnis
11 Dra. Yuni Astuti, MS
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Bentuk fungsi produk total ( total product, P ) yang non linear pada umumnya berupa
sebuah persamaan kubik yang mempunyai titik belok dan sebuah titik puncak.

Produk total merupakan fungsi dari jumlah masukan ( input, faktor produksi ) yang
digunakan.

Produk rata-rata ( average product, AP ) adalh jumlah keluaran atau produk yang dihasilkan
dari setiap unit masukan yang digunakan, merupakan hasil bagi produk total terhadap
jumlah masukan.

Produk marjinal ( marginal product, MP ) adalah produk tambahan yang dihasilkan dari
setiap tambahan satu unit masukan yang digunakan.

Jika dalam suatu kegiatan produksi dianggap hanya terdapat satu masukan variabel,
katakanlah X, sementara masukan-masukan lainnyamerupakan masukan tetap, maka fungsi
produksinya dapat dinyatakan dengan notasi P = f ( X )

Produk total : P = f ( X )

P
Produk rata-rata : AP =
X

P
Produk Marjinal : MP =
X

Secara grafik, kurva produk total P mencapai puncaknya tepat ketika kurva produk marjinal,
MP = 0. Sedangkan MP mencapai puncaknya tepat pada posisi titik belok kurva P.
Disamping itu , kurva MP memotong kurva AP pada posisi maksimum AP

Titik

belok
P= f(X)

AP
Kasus : O X
MP

‘18 Matematika Bisnis


12 Dra. Yuni Astuti, MS
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Fungsi produksi yang dihadapi oleh seorang produsen ditunjukkan oleh P = 9 X 2 – X3.
Bentuklah persamaan produk rata-ratanya serta hitunglah produk total dan produk rata-rata
tersebut jika digunakan masukan sebanyak 6 unit. Berapa produk marjinalnya jika masukan
yang digunakan ditambah 1 unit ?

Jawab :

P
P = 9 X2 – X3  AP = = 9 X2 – X3 / X = 9 X – X2
X

Untuk X = 6  P = 9( 6 )2 – ( 6 )3 = 108

AP = 9 ( 6 ) – ( 6 )2 = 18  P/X = 108/6 = 18

Jika X = 7  P = 9 (7 )2 – (7)3 = 98

P 98  108
MP = = = -10
X 76

Produk marjinal negatif berarti masukan tambahan yang digunakan justru mengurangi hasil
produksi.

LATIHAN SOAL
Diketahui fungsi permintaan dan penawaran barang A adalah P = 14 – 2Q2 dan P = 2 +
Q2 .Terhadap barang tersebut dikenakan pajak sebesar 2 per unit ( t = 2 ).
Pertanyaan :
a). Berapa harga dan jumlah keseimbangan barang A sebelum dan sesudah pajak
b). Berapa jumlah pajak yang ditanggung produsen
c). Berapa jumlah pajak yang ditanggung konsumen

Daftar Pustaka
Dumairy, 1999. Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi. BPEE. Yogyakarta.

‘18 Matematika Bisnis


13 Dra. Yuni Astuti, MS
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai