Penanganan :
1. Mengganti masker.
2. Posisi tubuh setengah telentang.
3. Atur pola pernapasan, 2 detik hirup, 3 detik hembuskan.
4. Hindari minum terlalu banyak.
Penanganan :
1. Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka : menekan bagian yang berdarah
tepat di atas luka (bisa memakai kain atau baju).
2. Jika terjadi perdarahan pada anggota gerak saja, posisikan daerah luka lebih tinggi
dari jantung disertai dengan teknik penekanan langsung di atas luka. Teknik ini tidak
untuk cedera/patah tulang.
3. Titik tekan : menekan pembuluh nadi di atas daerah yang mengalami perdarahan.
4. Kurangi pergerakan pada area yang menderita perdarahan.
5. Kompres dengan air dingin pada area yang menderita perdarahan.
Penanganan :
1. Kompres area kulit yang mengalami iritasi dengan air dingin selama 5-10 menit.
2. Gunakan pelembab kulit, pasta gigi, tabir surya, obat antibiotik atau obat mata pada
bagian yang terkena iritasi.
Penanganan lebih lanjut:
1. Mandi saat sudah sampai di rumah.
2. Kompress bagian yang terkena iritasi dengan menggunakan handuk dingin.
3. Gunakan kembali pelembab kulit atau obat mata pada area yang terkena iritasi.
Penanganan :
1. Melonggarkan pakaian.
2. Meluruskan bagian tubuh yang terkilir (peregangan).
3. Pijat otot sampai rileks.
4. Oleskan krim otot.
V. DEHIDRASI
Pencegahan:
1. Perbanyak mengkonsumsi air dan minuman yang mengandung elektrolit tambahan.
2. Perbanyak konsumsi buah dan sayur.
Tanda-tanda dehidrasi:
1. Pusing.
2. Rasa haus berlebih.
3. Buang air kecil dalam jumlah sedikit.
4. Bibir kering.
Penanganan:
1. Minum minuman manis secara perlahan.
2. Jika merasa kesulitan menelan, segera hubungi tim medis atau ambulans.
Penanganan :
1. Jika memakai kontak lensa atau kacamata, segera keluarkan benda tersebut dari mata.
2. Membilas mata dengan air mengalir dan bersih.
3. Bersihkan mata, kulit, dan rambut dengan air bersih.
4. Tepuk-tepuk pakaian sambil berdiri menghadap arah angin.
VII. MIMISAN
Pencegahan :
1. Hindari baku hantam.
2. Jangan terlalu lama terpapar udara kering.
3. Jangan sampai kelelahan.
4. Perbanyak minum air.
Penanganan:
1. Condongkan tubuh ke depan agar darah tidak masuk kembali ke hidung atau saluran
napas.
Bungkus es batu dengan kain lembut atau handuk bersih, lalu tempelkan ke hidung.
6. Jangan berbaring.
Penanganan :
1. Istirahatkan pergelangan kaki.
2. Kompres dingin pada bagian yang keseleo selama 10 – 20 menit. Ulangi sesering
mungkin selama 48-72 jam pertama setelah cedera.
3. Berikan tekanan dengan perban elastis/lembut.
4. Letakkan bagian tubuh yang mengalami cedera lebih tinggi dari posisi tubuh lainnya.
X. PINGSAN
Langkah menolong orang yang pingsan:
2. Minta bantuan orang lain untuk menghubungi ambulans atau rumah sakit terdekat.
3. Periksa kondisi, panggil orang tersebut dan lihat apakah ia dapat memberi respon atau
menjawab panggilan. Perhatikan juga apakah orang tersebut dapat bernapas dan
terdapat denyut nadi di lehernya.
4. Posisikan secara terlentang dan naikkan kakinya lebih tinggi sekitar 30 cm dari dada.
8. Jika tetap tidak sadarkan diri hingga beberapa menit dan tidak bernapas, atau denyut
nadi tidak terdeteksi selama 10 detik, lakukan CPR
Note:
- Tidak diperbolehkan memberi napas buatan untuk mencegah dan
meminimalisir penularan Covid-19.
Kondisi yang perlu penanganan berlebih yang wajib melanjutkan ke fasilitas kesehatan
terdekat seperti :
1. Pingsan
2. Asma/sesak napas
3. Perdarahan ringan/berat
4. Cedera kepala
5. Iritasi kulit/ terbakar
1. Menyemprotkan desinfektan pada pakaian dan barang-barang yang dibawa saat aksi
2. Membersihkan diri dengan air bersih dan sabun
3. Wajib isolasi mandiri selama 14 hari
4. Selalu mengkonsumsi vitamin dan makanan bergizi seimbang