Anda di halaman 1dari 22

Kegiatan praktek rangkain listrik resistip DC yang akan kita lakukan melalui bantuan papan

percobaan dengan merakit komponen-komponen dua kaki tersedia dengan kawat-kawat


penghubung yang tersedia. Maka akan dikenalkan komponen dan istilah-istilah pada rangkaian
resistip DC yang berguan untuk keperluan praktikum selanjutnya.

Es

Gambar 3. Tampak Muka Papan Percobaan

Papan percobaan praktikum rangkaian listrik di atas mempunyai komponen dua kaki : sumber
tegangan DC ; sumber arus DC dan bebeapa resistor (R) dan kawat penyambung.

Gambar 4. Kawat Penyambung


Gambar 5. (a) simpul dengan 4 lubang; (b) Resistor R1 dua kai (lubang) ; (c) sumber arus DC dua kaki
; (d) batu battery dua kaki (e) sumber tengangan DC 4 lubang

SUMBER TEGANGAN adalah komponen dua kaki yang dapat memberikan energi ke beban, dan
mempunyai tegangan dengan kaki 1 bertanda + (positip) dan kaki 2 bertanda – (negatip) . Misalanya
Gambar 5 (d) Es merupakan simbol sumber tegangan batery tanda postip bersesuain dengan garis
yang lebih panjang dan tanda – bersesuaian dengan garis yang lebih pendek.

Perhatikan gambar 5 (c). Bila kita letakan alat uji sumber atau beban pada sumber ES, yang merah
pada tanda + dan hitam pada tanda – maka indikator LED akan menyala. Dan bisa kita ukur besarnya
tegangan DC tersebut dengan AVO meter.

Untuk gambar 5 (e) terdapat 4 simpul untuk mendpatkan nilai tegangannya, kita ambil dua kaki
misal pada + 12 V dengan 0 atau +9 dengan 0, atau 0 dengan – 9 V, atau bisa pula + 12 V dengan -9
V. Kita dapat menguji + dan – dengan alat uji dan besar tegangannya dengan AVO meter.

BEBAN adalah komponen dua kaki yang menyerap energi yang diberikan misal pada lampu energi
listrik yang diberikan berubah menjadi cahaya. Resistor sebagai beban akan menyerap energi listrik
yang diberikan menjadi panas.

Perhatikan gambar 5 (b). Bila kita letakan alat uji sumber atau beban pada R1 (atau beban yang
lain), yang merah pada kaki 1 dan hitam pada kaki 2 maka indikator LED tidak menyala. Dan bisa kita
ukur besar resistansinya dengan AVO meter.

1. Istilah-istilah pada Rangkaian Listrik


Gambar 6. Rangkaian Resistip DC dengan sumber tengan 12 V, 3 buah resistor

Perhatikan Rangkaian di atas, kita telah merakit sebuah sumber tegangan 12 V (+ 12 V dengan 0)
dengan ujung Resistor R1, kemudian kita sambungkan ujung lain Resistor R1 dengan ujung Resistor
R2, ..., dan terakhir menyambungkan ujung resistor R3 dengan 0 sumber tegangan 12 V. Dari
Gambar 6 kita definisikan

SIMPUL adalah sebuah kawat atau lebih yang menghubungkan dua atau lebih komponen dan diberi
sebuah nama dan mempunyai nilai resistansi =0 Ω. Simpul berkaitan dengan Hukum Arus Kirchoff.

Misalnya simpul A kawat menghubungkan Resistor R1 dengan sumber tegangan +12V dengan nama
A; simpul B kawat yang menghubungakan menghubungkan resistor R1 dengan resistor R2 diberi
nama B, simpul D menghubungkan resistor R3 dengan 0 pada sumber tegangan 12 V diberi nama D.

Gambar 7 di bawah ini menunjukkan simpul B, mempunyai 4 buah kawat yang menghubungkan 4
komponen

Gambar 7. Simpul B dan C menghubungkan 4 komponen

Simpul B berupa 4 kawat yang menghubungkan R1, R2, R6 dan R4 diwakili dengan nama B, begitu
juga simpul C kawat-kawat yang menghubungkan komponen sumber Es, R4, R6 dan R2 menjadi satu
dengan nama C.
CABANG adalah jalan yang dimulai dari sebuah simpul pada/melalui ujung komponen dan berakhir
pada simpul/ujung komponen yang lain. Cabang berkaitan dengan Hukum Ohm.

Pada gambar 6 , cabang 1 jalan dari simpul A ke komponen R1 dan berakhir pada simpul B; cabang 2
jalan dari simpul B ke komponen R2 dan berakhir pada simpul C; cabang 4 jalan dari simpul D ke
komponen sumber tegangan Es dan berakhir pada simpul A. Jumlah cabang pada rangkaian gambar
6 sesuai dengan jumlah komponennya , ada 4 cabang.

Pada gambar 7, pada simpul B terdapat 4 cabang : B-R1-A; B-R4-C; B-R6-C; B-R2-C.

LOOP adalah jalan / lintasan tertutup yang dimulai dari sebuah simpul ke simpul yang lain dan
kesimpul lainnya berakhir pada simpul dimulainya, tidak boleh ada simpul yang dilalui dua kali. Loop
ini berkaitan dengan Hukum Tegangan Kirchoff.

Pada gambar 6 , hanya ada satu loop yaitu lintasan yang dibuat dimulai dari simpul A menuju
simpul B, simpul C, simpul D dan berakir pada simpul A kembali. Loop A-R1-B-R2-C-R3-D-Es-A. Boleh
juga dituliskan mulainya dari simpul lain Loop B-R2-C-R3-D-Es-A-R1-B ; atau C-R3-D-Es-A-R1-B-R2-C.

Pada gambar 7, dapat dibuat beberapa loop misalnya : loop A-R1- B-R4-C-Es-A ; Loop A-R1-B-R6-C-
Es-A; Loop B-R2-C-R6-B.

a. Penyususun Rangkaian konsep, ciri-ciri


dua memberikan
Komponen dua kaki terminal, energi ada ukuran menetukan
beban , LED menyerap
res. energi dua terminal

menujukkan
baterry, PS. + /-

kabel menyambung
resistansi = 0,
tidak ada menunjukkan
simpul titik, pin, nilainya titik, kawat
titik/kawat menulusuri
bertemunya sejumlah
kawat, garis komponen titik/pin,
pada gambar listrik kawat

menunujukka
n komponen
sekumpulan sekumpulan yang
pin pin bergabung
mengukur
resistansi

ca

sumber
ARUS,
TANDA
PANAH
Lintasan
Alat Ukur : LED
m (+) b (-)
m (+) b (-)
cabang b (-) m (+)
m (+) b (-)
b (-) m (+)
MERAKIT RANGKAIAN RESISTIP DC

Tujuan Umum : Mahasiwa mampu merakit rangkaian resistip DC dan menguji sifat-sifat komponen
pembentuknya.

Tujuan Khusus :

1. Menggunakan modul praktikum dan alat uji dan AVO meter Digital.
2. Menggambar dan menguji beban
3. Menggambar dan menguji sumber
4. Menggambar dan menguji short circuit (simpul)
5. Mengambar dan menguji open-circuit
6. Menggambar dan menguji cabang
7. Menggambar dan merakit rangkaian resistip DC
8. Menggambar dan menguji loop.

SUMBER ENERGI LISTRIK

Coba saudara perhatikan pada rumah saudara :

a. Contoh sumber energi listriknya yang sering digunakan 1. ....; 2. .....; 3 .....
b. berikan contoh beban dan apakah ada perubahan energi listrik menjadi bentuk energi
lainnya, jelaskan .......

Pada praktikum ini kita akan menggunakan indikator alat untuk menunjukkan komponen listrik
sebagai sumber atau beban. Menggunakan AVO meter (voltmeter) untuk mengukur tegangan pada
sumber tegangan dan AVO meter (ampher meter) untuk mengukur arus pada sumber arus. Serta
AVO meter (ohm meter) untuk mengukur resistansi beban.

Bila kita menyambung-nyambungkan beban dan sumber listrik maka akan menjadi kesatuan yang
disebut rangkaian listrik. Pada praktikum ini kita akan mendefinisikan istilah-istilah yang digunakan
pada rangkaian listrik berupa simbol-simbolnya, gambarnya tersebut dan melatih merakitnya untuk
mendapatkan faktanya.

Rangkaian listrik : kumpulan beban dan sumber, mengenalkan simbol-simbol, gambar dan fakta.

PRAKTEK
BEBAN

- Resistip
- Lampu

SUMBER

- Indikator lampu dan ada tanda + dan -


- Tegangan : beban yang berubah-ubah
- Arus dengan beban yang berubah ubah (ada arahnya...)

RANGKAIAN LISTRIK

Untuk umum – blog

=============================================================================

Untuk bacaan Mahasiswa

Energi Listrik dan Rangkaian Listrik

Mata kuliah Rangkaian Listrik bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa
sehingga mempunyai kemampuan melakukan analisis besaran-besaran listrik pada rangkaian
resistip DC, rangkian RLC kondisi transien dan steady state, rangkaian bersumber AC sinusoida.
Pembelajaran akan diselenggarakan dengan kuliah teori dan praktikum.
Tulisan awal ini akan menjelaskan cara menentukan pada rangkaian resistip DC / listrik komponen
sebagai sumber (battery) atau beban (resistansi) dengan alat ujinya yang memberikan indikator
menyala, untuk komponen sebagai sumber dan sebaliknya sebagai beban. Ruang lingkupnya pada
sumber DC dan beban resistansi. Disamping itu digunakan pula AVO meter, bila sumber akan di
ukur besaran tegangannya, bila beban akan diukur resistansinya. Akan diberikan contoh-contoh
definisi yang berlaku pada rangkaian listrik yaitu definisi-definisi yang berkaitan pada rangkaian
listrik : simpul, jalan, cabang, loop, open circuit (hubungan terbuka), short ciruit (hubung singkat)

Tujuan yang ingin disampaikan :


1. Energi listrik, sumber , beban beserta indikatornya :
Motoda contoh energi yang dapat dilihat, mekanik sepeda, air menggerakkan turbin
Energi listrik.
2. Rangakaian Listrik : terhubung sumber dan beban, dilakukan analisis menghitung besaran
listrik.
3. Energi disalurkan dari sumber ke beban dengan indikator dan alat ukurnya apa ?
- beban : ohm; sumber tegangan,
- LED : menyala (ada postip dan negatip) ukur tegangan /sumber ; led off ukur ohm
4. Memberikan contoh-contoh rangkaian, boleh mendefinisikan arus dari dan poitip battery
ke negatip baterry melalui beban.
5. Mendefinisikan istilah-istilah yang berlaku pada rangkaian listrik : simpul citra dan
mengujinya; cabang dan mengujinya; lintasan dan loop dan mengujinya

Level : menjelaskan , citra, ciri-ciri


Peta fikiran :

Persoalan :
1. Rangkaian listrik utamanya menghitung/melakukan analisis besaran-besaran listrik pada
rangkaian listrik yang terdiri dari sumber (memberikan energi listrik ke rangkaian) dan
baban (menyerap / menggunakan energi listrik). Battery dan lampu, resistor.
2. Energi listrik tidak dapat dilihat sehingga perlu : bagaimana menunjukkan bahwa ada
energi pada rangkain listrik. Indikator led; meter ohm dan tegangan. Disini dijelaskan
besaran tegangan, dan resistansi dan alat ukurnya.
3. Tersedia contoh-contoh rangkaian.
4. Rangkain listrik menyambungkan komponen-komponen rangkaian listrik sehingga energi
listrik dari sumber bisa disalurkan ke beban. Ini memerlukan istilah-istilah : keluarlah
istilah berikan conth konsisten pada persoalan ke 2 : simpul, lintasan, cabang, loop.

1. Pendahuluan

Energi adalah kemampuan untuk melalukan kerja. Energi bisa berwujud dalam berbagai bentuk,
seperti energi mekanik, energi cahaya, energi panas, energi listrik dan energi dalam bentuk lainnya.
Bentuk energi yang digunakan dapat berubah menjadi bentuk energi lainnya.
Misalnya energi minyak tanah berubah menjadi panas, seperti pada kompor minyak. Energi bahan
bakar/bensin pada mobil berubah bentuk menjadi energi mekanik/gerak. Begitu juga energi listrik
dapat berubah menjadi cahaya pada lampu, menjadi panas pada setrika listrik, menjadi mekanik
pada mesin cuci.

Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya berubah dalam bentuknya. Ada
sumber energi dan ada yang memakai energi, biasa disebut beban. Pada rangkaian listrik resistip kita
akan gunakan sumber energi listrik dalam bentuk Sumber tegangan listrik dan sumber arus listrik.
Bebannya adalah resistor yang akan mengubah energi listrik menjadi panas pada resistor tersebut.
Pada saat nanti kita akan menghitung berkaitan dengan sember dan beban adalah besar Arusnya (I),
besar tegangannya (V), besar dayanya (P) dan besar energinya (W).

Enenrgi listrik mudah penyalurannya, mudah membangkitnya / menghasilkannya tetapi kita tidak
dapat melihat langsung mekanisme penggunaan energi tersebut seperti halnya energi mekanik. Kita
mengayuh sepeda menggunakan energi mekanik, kita dapat melihat perubahan energi yang kita
berikan dari otot-otot kita sehingga sepeda dapat bergerak.

Kita bisa melihat efeknya saja dari penggunaan energi listrik seperti lampu menyala, kipas angin
bekerja, kulkas kita berfungsi, amplifier untuk pengeras suara di masjid mengeluarkan suara yang
dapat didengar dari rumah kita.

Mekanisme perubahan bentuk energy listrik yang tidak dapat diamati secara langsung kasat mata,
oleh karena itu dapat ditunjukkan oleh indicator tertentu bahwa ada energy listrik yang dialirkan
atau diserap oleh beban. Oleh karena itu dalam mempelajari rangkaian listrik kita perlu alat-alat
untuk memberikan indikasi adanya listrik pada rangkaian, pada sumber/ beban atau alat-alat untuk
mengukur besaran listrik.

Sifat dari komponen yang kita pelajari pada rangkaian resistip DC ada dua bersifat sebagai sumber
energy listrik seperti batu battery, ACCU, adaptor, charger (merubah energy listrik dari bentuk AC ke
bentuk DC). Sumber berarti komponen ini akan memberikan / menyediakan energy listrik untuk
dipakai.

Sifat komponen lainnya adalah bersifat sebagai beban listrik. Bila energy listrik diberikan pada
beban, maka komponen beban akan menyerap energy listrik mengubahnya menjadi panas (resistor)
atau cahaya pada lampu.

2. Komponen Listrik Sumber dan Beban

Komponen dalam rangkaian listrik mempunyai dua sifat sebagai sumber energi atau beban
menyerap energi. Beban adalah komponen yang akan menyerap energi seperti lampu
menyerap energi listrik dan mengubah menjadi energi cahaya, beban resistor menyerap energi
listrik dan mengubahnya ke bentuk energi panas.
2.1. Sumber

Sumber energi berarti komponen tersebut memberikan energi atau melepaskan energi listrik
keluar rangkaian listriknya, misalnya batu battery, sumber PLN.

Ini contoh komponen sumber DC, adaptor/charger battery gambar 1.

Gambar 1. Komponen sumber : sumber battery 9 V (a) ; rangkaian pengganti battery


(b) ; adaptor 12 V dc (c) ; rangkaian pengganti adaptor (d); sumber
tegangan 12 V dc yang diwakili dua simpul A dan B.

Gambar 1. (a) Menunjukkan komponen 2 terminal, ditandai dengan huruf A dan B, atau 2 kaki
atau 2 simpul yang menunjukkan gambar sesungguhnya dan gambar 1 (b) simbol sumber
(gambar penggantinya) pada rangkaian listrik.

Perhatikan ciri-ciri pada gambar sumber terdapat a. dua terminal (1 dan 2 , A dan B) ; b.
mempunyai besaran tegangan 9 V (6) ; c. mempunyai tanda + (5) dan diberi nama simpul A
dan tanda – (4) diberi nama simpul B ; diwakili dengan simbol Vs = 9 V, biasanya terdapat
energi maksimum yang disimpannya misal 300 mAh (energi satuannya Joule = A*V*t ; 400
mAmphere, 9 volt dan 3600 second).

Begitu juga Sumber battery bila kita sambungkan dengan lampu maka sumber akan
memberikan energi listriknya ke lampu dalam bantuk terang / lampu menyala.

Sebuah sumber DC bisa didapatkan dari konversi sumber tegangan AC 220 V dari PLN ke
sumber tegangan DC 12 V. Contohnya pada Adaptor gambar 1 (c) misalnya Charger HP,
Perhatikan semuanya komponennya memiliki 2 terminal; gambar 1 (d) rangkaian pengganti
adaptor, kada dalam gambar rangkaian listrik hanya dicirikan dengan dua simpul saja (e).

Perhatikan ciri-ciri sumber listrik dc :


A. ada dua terminal,
B. ada tanda + dan - ;
C. ada nama simpulnya A dan B
D. mempunyai besar tegangannya 9 V, terkadang terdapat nilai energinya
E. Kadang-kadang digambarkan saja dengan dua bulatan A dan B.

2.2. Beban

Gambar 2. Beban lampu 9 V / 1W dan simbul rangkaiannya (a);


resistor 22 K / 0,5 W dan rangkaian penggantinya (b)

Gambar 2. Menunjukkan komponen 2 terminal sebagai beban, contoh beban lampu biasanya
diberi batasan tegangan V = 9V, dan dayanya 1 watt yang tertera pada lampunya. Lampu ini
akan menyerap energi dari sumbur untuk setiap detiknya dengan 1 watt. Bila diberi tegangan
lebih dari 9 volt, kemungkinan lampu akan rusak / putus. Perhatikan terminalnya ada pada A
dan B.

Disampingnya juga tergambar beban resistor, dinyatakan dalam nilai resistansinya : 22 kohm
dan ½ watt, artinya maksimum bisa menyerap daya sebesar 0,5 watt, bila resitornya diberikan
daya lebih besar dari 0,5 watt, atau menyerap lebih dari 0,5 watt resistor tersebut akan
terbakar. Rangkaian penggantinya seperti ditunjukkan pada 2 buah gambar disebelah kirinya
yang sering digunakan sebagai pengganti pada rangkaian resistip DC.

Perhatikan ciri-ciri fisik beban yang ditunjukkan adanya


a. ada dua kaki (A dan B , tidak ada tanda + dan -);
b. menyerap energi listrik (1 watt setiap detik); dengan tegangan 9 V dan daya maksimum
yang bisa diserap bila dialiri arus.
c. Mempunyai nilai resistansi (22 k).

Latihan :
1. Gambar di bawah ini menunjukkaan komponen …… ; perhatikan setiap komponen
tentukan ciri-ciri dari komponen ini seperti penjelasan terdahulu dan tunjukkan posisi
informasinya pada gambar tersebut (saudara copy di tempat lain dan perbesar,
tunjukkan !).

Gambar 4. Komponen dua kaki / simpul

2. Gambar di bawah ini menunjukkaan komponen …… ; perhatikan setiap komponen


tentukan ciri-ciri dari komponen ini seperti penjelasan terdahulu dan tunjukkan posisi
informasinya pada gambar tersebut dan berikan tanda dengan huruf (saudara copy di
tempat lain dan perbesar, tunjukkan !).

Gambar 4. Komponen dua kaki, simpul (tunjukkan)


3. Alat Uji sumber dan beban

Untuk menuguji komponen bersifat sebagai beban atau sumber pada rangkian resistip dc kita
bisa menggunakan dua alat uji berikut ini. Alat uji pertama hanya akan menentukan komponen
sebagai beban atau sumber. Alat uji ke dua adalah alat ukur yang dapat menentukan nilai
besaran listrik Sumber, tegangan, beban nilai resistansinya.

3.1. Alat uji sumber atau beban dengan indicator LED

Alat uji pertama adalah bersifat sebagai beban yang akan menyala bila komponen sumber
dengan sifat-sifat sumber dipenuhi dan disambungkan pada alat uji tersebut. Sumber akan
memberikan energi pada alat uji ini sehingga led menyala, gambar 5.

Sebaiknya bila alat uji disambungkan pada beban, maka beban disambungkan dengan beban
maka led alat uji tidak dapat menyala.

Gambar 5. Alat uji sumber atau beban pada rangkaian resistip DC

Penggunaannya : karena sumber menghasilkan energi maka alat uji akan menyala bila syarat-
syarat atau ciri-ciri sumber disambungkan ke alat uji dengan polaritas + dan – yang benar. Kutub
positip battery disambungkan ke terminal A (positip) dan kutub negatip battery ke negatip
led,alat uji.

Gambar 6. Penggunaan alat uji inidikator sumber atau beban : alat uji tidak menyala (a) ;
alat uji menjala sesuai ketentuan(b)

persyaratan tanda + dan - pada sumber dan alat uji tidak bersesuaian; alat uji menyala ,
berarti komponen yang diuji adalah sumber alat uji dan sumber bersesuaian tanda + dan -.
Jadi indicator ini dapat juga menyatakan alat uji menyala menandakan tanda + sumber ada
pada kawat merah alat uji.

Karena beban buka sumber maka alat uji yang juga sebagai beban pun tidak akan menyala
walaupun cara penyambungan kedua kabel alat uji di bolak balik cara menyambungnya

Gambar 7. Penggunaan alat uji inidikator sumber atau beban : alat uji tidak menyala untuk
gambar (a) dan (b) karena beban komponen yang diuji adalah beban.

3.2.AVO meter

Setelah mengetahui komponen itu sebagai sumber atau beban, maka bisa diukur nilai
besaran yang ada padanya dengan AVO meter. Besarnya tegangan sumber dengan
Voltmeter atau nilai beban resistansi dengan ohm meter.

Mengukur besaran sumber tegangannya dengan AVO meter adalah dengan mengatur
selector meter pada posisi V dan dc; kemudian meletakkan lead meter yang + (meah) ke
+ sumber dan lead meter yang negatip ke negati sumber, bila terbalik peletakkan tanda
leadnya maka nilainya akan negatip.
Gambar 8. Alat ukur besaran listrik, AVO Meter Digital

Keterangan : (A) selektor pemilihan pengukuran besaran tegangan sumber atau beban
(B) posisi pengukuran tegangan ; sumber;
(C) Posisi pengukuran resistansi ohm , beban ;
(D); 2 kabel lead merah + dan hitam – (D);
(E) Display hasil pengukuran.

Gambar 9. Pengukuran yang benar + 7,63 V, kabel Lead merah pada sumber tegangan +
dan lead hitam pada sumber tegangan negatip (-).
Gambar 10. Pemasangan kabel lead meter yang terbalik pada sumber, menghasilkan
Tegangan negatip – 7,63 V
Gambar 11. Mengukur resistansi resistor B

Keterangan :
(A) Selektro pada posisi pengukuran resistansi Ω maksimum 20 k, ohm meter
(B) Resistansi resistor yang diukur ; dua kabel lead diletakkan pada kedua ujung resistor
(C) Hasil ukur ditunjukkan pada display sebesar 8,32 k.

Setelah meletakka posisi selektro pada pengukuran resistansi , maksimum 20 k dan meletakkan dua
kabel lead pada kedua ujung resistor (boleh terbalik), dan karena resistor tidak menghasilkan energy
atau sebagai beban maka pemasangan kabel lead boleh terbalik-balik, hasilnya resistor mempunyau
resitansi sebesar 8,32 k.

4. Rangkaian resistip DC

Sekarang kita akan menyambungkan sumber dengan beban dan apa yang akan terjadi ? perhatikan
gambar 12. Maka kit lihat sumber battery tanda + ,A, tersambung ke lampu ,A, dan sumber - ,B, ke
lampu juga B. Lampu akan menyala. Ini berarti bahwa ada energy yang dipindahkan dari sumber ke
lampu.

Gambar 12. Sumber battery disambungkan ke lampu menyebabkan adanya


penyaluran energy dari baterey ke lampu sehingga menyala.

kita telah merakit sebuah sumber tegangan 9 V (A , 9 V dengan B, 0V) disambungkan dengan kawat
ke ujung lampu, kemudian kita sambungkan ujung lain battery B (- ) dengan ujung lampu B juga. Dari
rangkaian ini akan kita definisikan simpul, jalan, loop, cabang, open loop , short circuit.
Begitu juga bila sumber battery kita sambungkan dengan kawat ke dua buah resistor maka akan
menjadi rangkaian resistip DC. Energi dari sumber akan disalurkan ke resistor dan diubah menjadi
panas pada resistor. Perhatikan setiap sambungan kita beri nama A, B, C.

Gambar 13. Sumber battery disambungkan dengan dua resistor dan ada penyaluran
Energy dari sumber ke dua buah resistor.

Kedua rangkaian di atas akan kita cari nilai besaran-besarn listriknya berupa : Arus listrik, Tegangan
listrik , Daya listrik dan Energy listrik. Besaran tersebut merupakan objek yang akan dihitung pada
pelajaran ini. Pendefinisian besaran-besaran listrik tersebut akan dibahas pada bagian 2. Disamping
itu juga akan berlaku hukum-hukum dasar rangkaian listrik pada rangkaian resitip DC tersebut,
seperti hukum ohm, hukum arus kirchhoff, hukum tegangan kirchhoff dan akan dibahas pada bagian
lainnya. Kita akan menuliskan persamaan hukum-hukum dasar pada setiap komponen dan kawatnya
dan menyelesaikan persamaan tersebut sehingga besaran-besaran listrik yang dicari dapat diketahui.

Pada Rangkaian resitip DC di atas sangat perlu diketahui istilah-istilah yang dipakai pada gambar
tersebut meliputi : simpul, jalan , loop, cabang, short circuit, open circuit. Istilah ini harus dimengerti
karena akan diterapkan pada hukum-hukum dasar rangkaian listrik dan analis rangkaian resistip DC.

SIMPUL/NODE adalah sebuah atau lebih kawat yang menghubungkan dua atau lebih ujung
komponen dan diberi sebuah nama dan mempunyai nilai resistansi =0 Ω. Misalnya pada gambar 12,
simpul A kawat menghubungkan terminal battery + A dan terminal Lampu bagian bawah A. Begitu
juga ssimpul B kawat yang menghubungakan menghubungkan terminal – Battery dengan lampu
konektor bagian atas B. Pada Gambar 13 dua buah resistor masing-masing terminalnya
disambungkan dengan kawat dan diberi nama C disebut simpul.

Gambar 14. Kawat penghubung merupakan satu simpul


Contoh gambar 15 yang menunjukkan simpul :

Gambar 15 : (a) simpul P dengan 4 terminal/lubang; (b) Resistor R1 dua simpul Q dan R ;
(c) sumber arus DC dua simpul S dan V ; (d) batu battery dua simpul T dan U
(e) sumber tengangan DC 4 simpul

Jadi setiap atau lebih kawat yang menghubungkan dua komponen atau lebih melalui terminal-
terminalnya disebut simpul. Simpul diwakili dengan sebuah nama , misal simpul P dengan 4 terminal,
simpul Q, R ...

Jalan / path
Jalan akan kita definisikan

resistor R1 dengan resistor R2 diberi nama B, simpul D menghubungkan resistor R3 dengan 0 pada
sumber tegangan 12 V diberi nama D.
Simpul berkaitan dengan Hukum Arus Kirchhoff.
Gambar 7 di bawah ini menunjukkan simpul B, mempunyai 4 buah kawat yang menghubungkan 4
komponen

SHORT CIRCUIT adalah kondisi bila pada dua kaki / simpul menjadi sebuah kawat, sehingga
mempunyai nilai resitansinya = 0 Ω. Misalnya gambar 5 (b) kedua kaki pada R1 tersambung dengan
sebuah kawat, sehinggga bila diukur dengan Ohm meter akan menunjukkan nilai resitansinya = 0 Ω.
Gambar ... Resistansi R menjadi bernilai 0 ohm karena kedua kakinya terhubung singkat (short
circuit) oleh kawat hijau

OPEN CIRCUIT (open loop/OL) adalah kondisi bila pada dua kaki / simpul bukan sumber dan tidak
saling behubungan, sehingga mempunyai nilai resitansinya = ~ Ω . Misalnya pada gambar 6 kawat
pada simpul B terlepas, bila kawat simpul D kita lepas, maka pada ujung kedua komponen R2 dan
R1 diukur dengan AVO meter akan menunjukkan nilai resitansinya = ~ Ω / OL.

Gambar ... open circuit karena kawat yang menghubungkan sumber dan beban terputus, maka
simpul A menjadi openc circuit/ rangkaian terbuka.

Gambar 6. Rangkaian Resistip DC dengan sumber tengan 12 V, 3 buah resistor


Perhatikan Rangkaian di atas, kita telah merakit sebuah sumber tegangan 12 V (+ 12 V dengan 0)
dengan ujung Resistor R1, kemudian kita sambungkan ujung lain Resistor R1 dengan ujung Resistor
R2, ..., dan terakhir menyambungkan ujung resistor R3 dengan 0 sumber tegangan 12 V. Dari
Gambar 6 kita definisikan

SIMPUL adalah sebuah kawat atau lebih yang menghubungkan dua atau lebih komponen dan diberi
sebuah nama dan mempunyai nilai resistansi =0 Ω. Simpul berkaitan dengan Hukum Arus Kirchoff.

Misalnya simpul A kawat menghubungkan Resistor R1 dengan sumber tegangan +12V dengan nama
A; simpul B kawat yang menghubungakan menghubungkan resistor R1 dengan resistor R2 diberi
nama B, simpul D menghubungkan resistor R3 dengan 0 pada sumber tegangan 12 V diberi nama D.

Gambar 7 di bawah ini menunjukkan simpul B, mempunyai 4 buah kawat yang menghubungkan 4
komponen

Gambar 7. Simpul B dan C menghubungkan 4 komponen

Simpul B berupa 4 kawat yang menghubungkan R1, R2, R6 dan R4 diwakili dengan nama B, begitu
juga simpul C kawat-kawat yang menghubungkan komponen sumber Es, R4, R6 dan R2 menjadi satu
dengan nama C.

CABANG adalah jalan yang dimulai dari sebuah simpul pada/melalui ujung komponen dan berakhir
pada simpul/ujung komponen yang lain. Cabang berkaitan dengan Hukum Ohm.

Pada gambar 6 , cabang 1 jalan dari simpul A ke komponen R1 dan berakhir pada simpul B; cabang 2
jalan dari simpul B ke komponen R2 dan berakhir pada simpul C; cabang 4 jalan dari simpul D ke
komponen sumber tegangan Es dan berakhir pada simpul A. Jumlah cabang pada rangkaian gambar
6 sesuai dengan jumlah komponennya , ada 4 cabang.

Pada gambar 7, pada simpul B terdapat 4 cabang : B-R1-A; B-R4-C; B-R6-C; B-R2-C.
LOOP adalah jalan / lintasan tertutup yang dimulai dari sebuah simpul ke simpul yang lain dan
kesimpul lainnya berakhir pada simpul dimulainya, tidak boleh ada simpul yang dilalui dua kali. Loop
ini berkaitan dengan Hukum Tegangan Kirchoff.

Pada gambar 6 , hanya ada satu loop yaitu lintasan yang dibuat dimulai dari simpul A menuju
simpul B, simpul C, simpul D dan berakir pada simpul A kembali. Loop A-R1-B-R2-C-R3-D-Es-A. Boleh
juga dituliskan mulainya dari simpul lain Loop B-R2-C-R3-D-Es-A-R1-B ; atau C-R3-D-Es-A-R1-B-R2-C.

Pada gambar 7, dapat dibuat beberapa loop misalnya : loop A-R1- B-R4-C-Es-A ; Loop A-R1-B-R6-C-
Es-A; Loop B-R2-C-R6-B.

Anda mungkin juga menyukai