Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN


GASTRITIS AKUT

OLEH :

NAMA : PUTU MARLINA ANGGITA DEWI


NIM : P07120019031
KELAS/PRODI : 2.1/DIII KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2021
LAPORAN PENDAHULUAN GASTRITIS

A. PENGERTIAN
Gastritis merupakan salah satu penyakit yang paling banyak dijumpai di klinik
penyakit dalam dan kehidupan sehari-hari. Gastritis adalah proses inflamasi pada
mukosa dan submukosa lambung atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
faktor iritasi dan infeksi. Secara histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya
infiltrasi sel-sel radang pada daerah tersebut (Hirlan, 2009). Gastritis atau lebih
dikenal sebagai magh berasal dari bahasa yunani yaitu gastro, yang berarti
perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Gastritis adalah suatu
keadaan peradangan atau peradangan mukosa lambung yang bersifat akut, kronis,
difus dan lokal. Ada dua jenis gastritis yang terjadi yaitu gastritis akut dan kronik
(Price dan Wilson, 2005). Inflamasi ini mengakibatkan sel darah putih menuju ke
dinding lambung sebagai respon terjadinya kelainan pada bagian tersebut

B. TANDA DAN GEJALA


Tanda dan gejala gastritis terbagi menjadi yaitu gastritis akut dan gastritis
kronik (Mansjoer, 2001):

1. Gastritis akut

Sindrom dispepsia berupa nyeri epigastrium, mual, kembung, muntah,


merupakan salah satu keluhan yang sering muncul. Ditemukan pula
perdarahan saluran cerna berupa hematemesis dan melena, kemudian
disusul dengan tanda-tanda anemia pasca perdarahan. Biasanya, jika
dilakukan anamnesis lebih dalam, terdapat riwayat penggunaan obat-
obatan atau bahan kimia tertentu.
2. Gastritiskronik
Bagi sebagian orang gastritis kronis tidak menyebabkan gejala apapun
(Jackson, 2006). Hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati,
anoreksia, nausea dan pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainan.
Gastritis kronis yang berkembang secara bertahap biasanya
menimbulkan gejala seperti sakit yang tumpul atau ringan pada perut
bagian atas dan terasa penuh atau kehilangan selera setelah makan
beberapa gigitan.
C. POHON MASALAH

zat-zat korosif

Gangguan difus barrier mukosa

Peningkatan asam lambung

Iritasi mukosa lambung

Peradangan mukosa lambung hipotalamus

Hiperemis
Nyeri akut
Aktivitas lambung meningkat
atrofi gaster/mukosa menipis

kehilangan fungsi kelenjar fundus asam lambung meningkat

factor intrinsik

penurunan absorbsi vitamin B12 kontraksi otot lambung

anemia pernisiosa anoreksia,mual, muntah

penurunan suplai O2 ke jaringan


Defisit nutrisi

kelemahan fisik Intoleransi aktivitas


 Patofisiologi Terjadinya Penyakit
Obat-obatan, alkohol, garam empedu, atau enzim pankreas dapat merusak
mukosa lambung, mengganggu barier mukosa lambung dan memungkinkan
difusi kembali asam dan pepsin ke dalam jaringan lambung. Maka terjadi iritasi
dan peradangan pada mukosa lambung dan nekrosis yang dapat mengakibatkan
perforasi dinding lambung dan perdarahan dan peritonitis (Long, 1996 : 196).
Asam hidroklorida disekresi secara kontinyu sehingga sekresi meningkat
karena mekanisma neurogenik dan hormonal yang dimulai oleh rangsangan
lambung. Jika asam lambung atau hidroklorida tidak dinetralisir atau mukosa
melemah akibatnya tidak ada perlindungan, akhirnya asam hidroklorida dan
pepsin akan merusak lambung, yang lama-kelamaan barier mukosa lambung
yaitu suplai darah, keseimbangan asam-basa, integritas sel mukosal dan
regenerasi epitel. Bahan-bahan seperti aspirin, alkohol dan Anti Inflamasi Non
Steroid dapat menurunkan produksi mukosa lambung. Pada fase awal
peradangan mukosa lambung akan merangsang ujung syaraf yang terpajan yaitu
syaraf hipotalamus untuk mengeluarkan asam lambung. Kontak antara lesi dan
asam juga merangsang mekanisme reflek lokal yang dimulai dengan kontraksi
otot halus sekitarnya. Dan akhirnya terjadi nyeri yang biasanya dikeluhkan
dengan adanya nyeri tumpul, tertusuk, terbakar di epigastrium tengah dan
punggung.Dari masukan minuman yang mengandung kafein, stimulan sistem
saraf pusat parasimpatis dapat meningkatkan aktivitaas otot lambung dan sekresi
pepsin. Selain itu nikotin juga dapat mengurangi sekresi bikarbonat pankreas,
karena menghambat netralisasi asam lambung dalam duodenum yang lama-
kelamaan dapat menimbulkan mual dan muntah.

Peradangan akan menyebabkan terjadinya hiperemis atau peningkatan


vaskularisasi, sehingga mukosa lambung berwarna merah dan menebal yang
lama-kelamaan menyebabkan atropi gaster dan menipis, yang dapatberdampak
pada gangguan sel chief dan sel parietal, sel parietal ini berfungsi untuk
mensekresikan faktor intrinsik, akan tetapi karena adanya antibody maka faktor
intrinsik tidak mampu untuk menyerap vitamin B12 dalam makanan, dan akan
terjadi anemia perniciosa (Horbo,2000: 9 ; Smeltzer, 2001 : 1063 – 1066).

D. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan dan proses
sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk
mengevaluasi dan mengidentifikasikan status kesehatan klien(setiadi,2012).
Data tersebut berasal dari pasien (data primer),keluarga(data sekunder),dan
catatan yang ada(data tersier). Pengkajian dilakukan melalui pendekatan
proses keperawatan melalui wawancara , observasi langsung dan melihat
catatatn medis.
Tanggal Pengkajian:
Tanggal Masuk:
Ruang/Kelas:
Nomer Register:
Diagnosa Medis:

A. Identitas Klien:
Nama, Usia, Jenis kelamin, Status Perkawinan, Agama, Suku Bangsa,
Bahasa Yang Digunakan, Alamat, Pekerjaan dan Pendidikan

B. Identitas penanggung jawab


Berisikan biodata penangguang jawab pasien yaitu nama, umur, jenis
kelamin, agama, suku, hubungan dengan klien, pendidikan terakhir,
pekerjaan, alamat.
C. Riwayat Keperawatan:
1) Riwayat Kesehatan Sekarang:
a. keluhan utama
b. kronologis keluhan
2) Riwayat Kesehatan Masa Lalu:
a. riwayat penyakit sebelumnya
b. riwayat alergi
3) Riwayat Pemakaian Obat.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
5) Riwayat Psikososial Dan Spritual
6) Persepsi Klien Terhadap Penyakitnya
7) Sistem Nilai Kepercayaan
8) Kondisi Lingkungan Rumah

D. Pengkajian Fisik
a) Pemeriksaan fisik umum: BB,TB, Keadaan umum
b) Sistem penglihatan
c) Sistem pendengaran
d) Sistem wicara
e) Sistem pernafasan
f) Sistem kardiovaskuler
g) Sistem hematologi
h) Sistem syaraf pusat
i) Sistem pencernaan
j) Sistem endoktrin
k) Sistem urogenital
l) Sistem integument
m) Sistem musculoskeletal
E. Diagnosa Keperawatan (SDKI )
Prioritas diagnosa keperawatan berdasarkan berat ringannya masalah adalah
sebagai berikut :
Nausea berhubungan dengan iritasi lambung dibuktikan dengan pasien
mengatakan mengeluh mual dan merasa ingin muntah, pasien mengatakan tidak
ingin makan.

F. Rencana Keperawatan
1. Memberikan KIE mengenai :
- Anjurkan membawa kantong plastik untuk menampung muntah
- Anjurkan memperbanyak istirahat
- Anjurkan penggunaan teknik nonfarmokologis untuk mengelola muntah
(mis.biofeedback, hipnosis, relaksasi, terapi musik)
2. Lakukan teknik akupressure pada titik berikut :

PC 6, 2 cm di atas pertengahan pergelangan tangan. Untuk meringankan rasa


mual, muntah, sakit lambung cegukan.
ST 25, terletak 2 cun disamping umbilicus. Berfungsi untuk mengatasi muntah-
muntah,gastritis, perut sembelit.

St 36 ( zu san li ) terletak di 3 cun di bawah tulang lutut, sisi luar otot tibialis
anterior. untuk menyembuhkan hipertensi dan pusing.

ST 37, 6 cun dibawah patella, lateral 1 jari dari puncak os tibia. Pada otot
tibialis anterior. Mengusir panas dan lembab, mengatur aktivita fungsi
lambung dan usus.
ST 44 Pada dorsum pedis, atara tulang-tulang metatarsal II dan III serta os
cruneiforme. Titik Yuan meridian lambung.
REFERENSI

Tim Pokja PPNI.2017.Standar DiagnosaKeperawatanIndonesia.Jakarta:DPP PPNI

Tim Pokja PPNI.2017.Standar Luaran KeperawatanIndonesia.Jakarta:DPP PPNI

Tim Pokja PPNI.2017.Standar DiagnosaIntervensi

Mansjoer, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi III. Jakarta : Media

Aesculapius

Price, A Sylvia. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses Proses Penyakit. Jakarta

: EGC

Smeltzer. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC


ASUHAN KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

PADA PASIEN DENGAN GASTRITIS AKUT

Oleh:

OLEH :

PUTU MARLINA ANGGITA DEWI

P07120019031

TINGKAT 2.1

DIII KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2021
FORMAT KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

GASTRITIS AKUT

NAMA PASIEN : Tn. R PEKERJAAN:

Petani

ASUHAN KEPERAWATAN TGL LAHIR:29 Desember 1959 UMUR : 62th BAHASA SEHARI-HARI:
J K :  Pria  Wanita
KOMPLEMENTER Bahasa Bali

ALAMAT : Br. Demulih, Susut, Bangli INFORM CONSENT

Yang bertanda tangan dibawah


TANGGAL: JAM DIKAJI ini saya (S, I, An, Ay, Ib, W)
NO TELP: - pasien, saya telah mengerti
24 Februari 2021 09.00 wita
penjelasan yang diberikan, dan
KELUHAN UTAMA & RIWAYAT PENYAKIT: saya menyetujui pemeriksaan,
terapi & biaya terkait hal
tersebut..

P Pasien mengeluh mual muntah serta tidak nafsu makan.


E
N Pasien memiliki riwayat penyakit gastritis akut
G
K
A Nama: Tn. R
J

A
N

Ttd...........................
TANDA-TANDA VITAL A. SISTEM PERNAFASAN B. SISTEM C. SISTEM PENCERNAAN
KARDIOVASKULER

SUHU : 36 C
Klien mengatakan
Pasien mengatakan sedikit tidak mengalami Klien mengatakan merasa ingin
sesak peningkatan tekanan muntah dan sekarang masih
NADI : 80 X/mt merasa mual.
darah
Klien mengatakan bahwa klien
tidak BAB dari kemarin.
RR : 15 X/mt

TD: 120/70 mmHg

BB: 50kg

TB: 150cm
D. SISTEM INTEGUMEN E. SISTEM MUSKULO F. SISTEM G. SISTEM NEUROLOGIS
SKELETAL PENGLIHATAN &
PENDENGARAN

Klien dapat melihat


dengan normal, klien
dapat mendengar dan
Postur tubuh klien normal
Turgor kulit normal, tidak ada mampu merespon Pasien mengatakan kadang
benjolan dan sianosis suara dengan normal. merasa pusing dan berkunang
kunang
H. SISTEM PERKEMIHAN I. SISTEM REPRODUKSI J. NUTRISI & K. HOBI – TEMPAT YG PALING
ACTIVITY DAILY DISUKAI - POLA ISTIRAHAT
LIVING

Klien mengatakan,
Klien mengatakan tidak biasanya makan 3x Klien mengatakan bahwa klien
Pasien mengatakan BAK mempunyai kelainan dalam sulit tidur karena kram pada perut
sehari porsi biasa,
kurang lebih 4-5x sehari kesehatan reproduksi namun sekarang
pasien mengatakan
makan 2x sehari
setengah porsi dan
setiap makan merasa
mual dan mengatakan
ingin muntah

L. PSIKO -SOSIAL - M. HASIL PEMERIKSAAN Skala Nyeri : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.


SPIRITUAL PENUNJANG 8. 9. 10

Tingkat kecemasan :

 Berat √ Sedang  Ringan


FATOLOGIS :

Sosial klien biasa berinteraksi


dengan tetangga atau orang
lain, dan klien beragama -
Hindu
DIAGNOSA KEPERAWATAN :

Nausea berhubungan dengan iritasi lambung


dibuktikan dengan pasien mengatakan mengeluh mual
dan merasa ingin muntah, pasien mengatakan tidak
ingin makan

PER 1. Pola nafas tak efektif JAM INTERVENSI & IMPLEMENTASI

NAFA 2. Risiko aspirasi

SAN 3. Risiko/ Gangguan pertukaran gas

4. Pola nafas tak efektif 10.00 1. Menganjurkan pasien untuk


mengkonsumsi ramuan herbal seperti :
a. Air jahe
KAR 1. Risk / Gangguan perfusi jaringan cerebral, b. Air lemon
Renal, perifer 2. Menyarankan pasien untuk menghirup
DIO minyak aromaterapi ketika merasa
2. Risiko /  Ggn volume cairan elektrolit  lebih / merasa mual
VAS 3. Melakukan set up dengan maslah yang
 kurang
dialami pasien
KL. 4. Melakukan tune up dengan
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen membayangkan sakit yang diderita
pasien
4. Intoleransi aktivitas 5. Melakukan tapping pada titik-titik berikut :
5. Gangguan rasa nyaman (nyeri)
 Inside hand poin IH (Di bagian
6. Penurunan kesadaran dalam tangan, yang berbatasan
dengan telapak tangan)

PER 1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

CER 2. Gangguan pola BAB


M
NAAN 3. Risiko infeksi
A
S 4. Konstipasi
A
5. Diare
L

A
H INTE 1. Gangguan integritas kulit

GU 2. Perubahan membran mukosa oral

K MEN 3. Gangguan perfusi jaringan perifer


E
P 4. Risiko / dekubitus
E
R
A MUS 1. Gangguan rasa nyaman (nyeri)
W
A KULO 2. Gangguan mobilitas fisik
T
A SKLTAL 3. Risiko infeksi
N
PNG 1. Gangguan fungsi penglihatan CATATAN PERKEMBANGAN PASCA TERAPI J
A
LIHAT 2. Gangguan fungsi pendengaran M
& & 3. Gangguan rasa nyaman (nyeri) S :Pasien mengatakn bahwa mual muntahnya sudah
sedikit berkurang, dan merasa lebih rileks
DENGAR 4. Risiko jatuh / trauma
AN
T 5. Risiko infeksi

J NEU 1. Risiko / Peningkatan tekanan intra cranial O : Pasien tampak lebih rileks dari sebelumnya. Tanda
– tanda vital pasien :
U ROLO 2. Gangguan rasa aman [ jatuh dari tempat tidur,
cemas ] - Suhu : 36 C
A GIS - Nadi : 80 X/mt
3. Gangguan rasa nyaman [ nyeri, mual, muntah ] - RR : 18 X/mt
N - TD : 120/70 mmHg.
4. Hypertermi / Hypotermi

5. Risiko kerusakan neuromuskuler


&
6. Risiko infeksi

7. Gangguan koordinasi gerak


I
8. Penurunan kesadaran
N
T
E
R PER 1. Gangguan pola BAK A : Masalah teratasi sebagian
V
KEMIH 2. Gangguan rasa nyaman (nyeri)
E
N AN 3. Inkontinensia / Retensi urine
S

I
NUTRI 1. Gangguan / Risiko nutrisi kurang / lebih dari P : Lanjutkan intervensi keperawatan seperti :
kebutuhan
SI-META 2. Fungsi menelan tidak adekuat 1. Menganjurkan pasien untuk mengkonsumsi
3. Perubahan pola makanan ramuan herbal seperti :
BOLIK 4. Pola pemberian makanan bayi tak efektif a. Air jahe
5. Perubahan membran mukosa mulut b. Air lemon
6. Gangguan rasa nyaman (mual, muntah) √ 2. Menyarankan pasien untuk menghirup minyak
aromaterapi ketika merasa merasa mual
3. INSIDE HANDS POINT( IH )
ADL, PH 1. Ketidakmampuan / keterbatasan aktifitas sehari- 4. Memberikan teknik akupresure pada titik
hari acupoint :
& ISTI 2. Kurang perawatan diri / Ketidakmampuan merawat a. CV 12
diri b. LI 4
RAHAT 3. Gangguan pola tidur / pemenuhan kebutuhan c. LI 11
istirahat
REPRO 1. Disfungsi seksual d. ST 36
2. Perubahan pola seksualitas
DUK 3. Risiko infeksi
4. Gangguan rasa nyaman (nyeri)
SI

PSIKO 1. Gangguan komunikasi verbal TINDAK LANJUT


2. Gangguan konsep diri
& 3. Gangguan interaksi sosial
4. Koping tidak efektif
SPIRI 5. Kecemasan REKOMENDASI NAMA & PARAF TERAPIS
6. Gangguan mekanisme pertahanan diri
TUAL 7. Berduka 1. Anjurkan pasien
8. Risiko mencederai diri / orang lain paien untuk
9. Risiko amuk melakukan
10. Gangguan aktifitas spiritual pengobatan
dengan ramuan
herbal yang
sudah dianjurkan
sebelumnya
2. Anjurkan pasien
datang kembali,
untuk melakukan
terapi SEFT
kembali
3. Anjurkan pasien
untuk melakukan
pemijatan
sederhana seperti
yang sudah
diajarkan
sebelumnya (MARLINA)
apabila rasa mual
muntah timbul
kembali
DOKUMENTASI PRAKTIK
ASUHAN KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

PADA PASIEN HIPERTENSI

Oleh:

OLEH :

PUTU MARLINA ANGGITA DEWI

P07120019031

TINGKAT 2.1

DIII KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2021
FORMAT KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

NAMA PASIEN : Ny. S PEKERJAAN:

Pedagang

ASUHAN KEPERAWATAN BAHASA SEHARI-HARI:

KOMPLEMENTER TGL LAHIR: 30 Mei 1972 UMUR : 49th Bahasa Bali


J K :  Pria √ Wanita

ALAMAT : Br. Demulih, Susut, Bangli INFORM CONSENT

TANGGAL: JAM DIKAJI Yang bertanda tangan dibawah


ini saya (S, I, An, Ay, Ib, W)
21 Febuari 2021 09.00 wita NO TELP: 081999578787 pasien, saya telah mengerti
penjelasan yang diberikan, dan
KELUHAN UTAMA & RIWAYAT PENYAKIT:
saya menyetujui pemeriksaan,
terapi & biaya terkait hal
tersebut..
P
E
N
G Pasien mengeluh sakit kepala dan tengkuk dibagian belakang terasa berat
K
A Pasien memiliki riwayat hipertensi
J

I Nama: Ny. S

A .
N
Ttd...........................
TANDA-TANDA VITAL 4. SISTEM B. SISTEM 5. SISTEM
PERNAFASAN KARDIOVASKULER PENCERNAAN

SUHU : 36,2  C
Tekanan darah Pasien mengatakan tidak ada
meningkat masalah pencernaan, pasien
Pasien tampak bernafas sudah BAB saat baru bangun
NADI : 85 X/mt dengan normal pagi, dengan konsistensi lunak
memanjang dan mudah
dikeluarkan
RR : 18 X/mt

TD: 160/100 mmHg

BB: 65 kg

TB: 150 cm
6. SISTEM 7. SISTEM MUSKULO 8. SISTEM 9. SISTEM NEUROLOGIS
INTEGUMEN SKELETAL PENGLIHA
TAN &
PENDENG
ARAN

Postur tubuh pasien tampak


normal tidak ada kelainan, Pasien terkadang merasa
Pasien mengatakan
Turgor kulit pasien elastis, serta tidak ada cidera pada kesemutan pada kaki / tangan
telinga berdenging,
tidak terdapat benjolan bagian tubuh pasien serta penglihatan
pasien buram
10. SISTEM I. SISTEM REPRODUKSI J. NUTRISI & K. HOBI – TEMPAT YG PALING
PERKEMIHAN ACTIVITY DAILY DISUKAI – POLA ISTIRAHAT
LIVING

Pasien mengatakan
Tidak ada kelainan pada terkadang merasa Pasien biasanya bangun pagi –
sistem reproduksi mual, perubahan pagi untuk membuat dagangan
Pasien mengatakan tidak ada yang akan dijual nantinya
nafsu makan. Pasien
masalah pada sistem
biasanya rajin
perkemihannya, serta BAK Pola tidur pasien kadang
beraktivitas di rumah
lancar dengan frekuensi 4-7 terganggu, karena sakit/nyeri
namun kerap merasa
kali dalam sehari dan kepala yang dirasakan
terganggu akibat sakit
berwarna kuning jernih mengakibatkan pasien sulit tidur
kepala yang
dirasakan, namun
masih dapat ia
tangani/tahan

L. PSIKO –SOSIAL – M. HASIL PEMERIKSAAN Skala Nyeri : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.


SPIRITUAL PENUNJANG 8. 9. 10

Tingkat kecemasan :

 Berat √Sedang  Ringan


Pasien tidak memiliki kelainan - FATOLOGIS :
psikologis, pasien ramah dan
terbuka pada lingkungan,
pasien beragama Hindu,
pasien juga mengatakan
bahwa dirinya rajin DIAGNOSA KEPERAWATAN :
sembahyang kecuali ada
halangan tertentu. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera
fisiologis dibuktikan dengan pasien mengeluh sakit
kepala dan tengkuk dibagian belakang terasa berat

PER 1. Pola nafas tak efektif JAM INTERVENSI &


IMPLEMENTASI
NAFA 2. Risiko aspirasi

SAN 3. Risiko/ Gangguan pertukaran gas

4. Pola nafas tak efektif


KAR 1. Risk / Gangguan perfusi jaringan cerebral, 10.00 1. Melakukan cek tanda-tanda vital
Renal, perifer pasien
DIO 2. Melakukan teknik pemijatan
2. Risiko /  Ggn volume cairan elektrolit  lebih / akuressure pada titik-titik berikut:
VAS o GB 20
 kurang
o LV 3
KL. o LI 11
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen o CV12
o SP 6
4. Intoleransi aktivitas o ST 36
o UB54
5. Gangguan rasa nyaman (nyeri) √ 3. Menganjurkan pasien untuk menjaga
pola makannya, misalnya memberitahu
6. Penurunan kesadaran makanan yang baik dikonsumsi seperti
sayuran dan buah-buahan. Serta
memberitahu makanan yang harus
dihindari bagi penderita hipertensi,
PER 1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit seperti daging dan garam berlebih.
M 4. Menganjurkan pasien untuk rutin
A CER 2. Gangguan pola BAB berolahraga atau melakukan latihan
S
fisik.
A NAAN 3. Risiko infeksi 5. Menganjurkan pasien untuk melakukan
L cek tekanan darah secara rutin
4. Konstipasi 6. Menganjurkan pasien meminum obat
A yang membantu menurunkan tekanan
H 5. Diare darah, jika perlu.

K INTE 1. Gangguan integritas kulit


E
P
E
GU 2. Perubahan membran mukosa oral
R
A MEN 3. Gangguan perfusi jaringan perifer
W
A 4. Risiko / dekubitus
T
A
N
MUS 1. Gangguan rasa nyaman (nyeri)

& KULO 2. Gangguan mobilitas fisik

SKLTAL 3. Risiko infeksi

T PNG 1. Gangguan fungsi penglihatan CATATAN PERKEMBANGAN PASCA TERAPI J


A
U
LIHAT 2. Gangguan fungsi pendengaran M
J & 3. Gangguan rasa nyaman (nyeri) S : Pasien mengatakan bahwa ia telah
U
DENGAR 4. Risiko jatuh / trauma memahami penjelasan yang diberikan oleh
A AN perawat dan akan mengikuti anjuran yang telah
5. Risiko infeksi diberikan
N

&
NEU 1. Risiko / Peningkatan tekanan intra cranial O : Pasien tampak rileks setelah dilakukan
ROLO 2. Gangguan rasa aman [ jatuh dari tempat tidur, pemijatan akupressure
cemas ]
I GIS TD : 130/80 mmHg
3. Gangguan rasa nyaman [ nyeri, mual, muntah ]
N RR : 20x/menit
T 4. Hypertermi / Hypotermi
E N : 72x/menit
R
5. Risiko kerusakan neuromuskuler
V
E
S : 36,3oC
N 6. Risiko infeksi
S
7. Gangguan koordinasi gerak
I
8. Penurunan kesadaran

PER 1. Gangguan pola BAK A : Masalah teratasi sebagian


KEMIH 2. Gangguan rasa nyaman (nyeri)

AN 3. Inkontinensia / Retensi urine

NUTRI 7. Gangguan / Risiko nutrisi kurang / lebih dari P : Melakukan pemijatan kembali pada titik
kebutuhan
SI-META 8. Fungsi menelan tidak adekuat akupressure:
9. Perubahan pola makanan
BOLIK 10. Pola pemberian makanan bayi tak efektif o GB 20
11. Perubahan membran mukosa mulut o LV 3
12. Gangguan rasa nyaman (mual, muntah) o LI 11
o CV12
o SP 6
ADL, PH 4. Ketidakmampuan / keterbatasan aktifitas sehari- o ST 36
hari o UB54
& ISTI 5. Kurang perawatan diri / Ketidakmampuan merawat
diri
RAHAT 6. Gangguan pola tidur / pemenuhan kebutuhan
istirahat
REPRO 5. Disfungsi seksual
6. Perubahan pola seksualitas
DUK 7. Risiko infeksi
8. Gangguan rasa nyaman (nyeri)
SI

PSIKO 11. Gangguan komunikasi verbal TINDAK LANJUT


12. Gangguan konsep diri
& 13. Gangguan interaksi sosial
14. Koping tidak efektif
SPIRI 15. Kecemasan
REKOMENDASI NAMA & PARAF TERAPIS
16. Gangguan mekanisme pertahanan diri
TUAL 17. Berduka
18. Risiko mencederai diri / orang lain Anjurkan pasien datang
19. Risiko amuk kembali untuk cek
20. Gangguan aktifitas spiritual tekanan darah dan
melakukan terapi
akupressure kembali

(Marlina)
DOKUMENTASI KEGIATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

PADA PASIEN MYALGIA

Oleh:

OLEH :

PUTU MARLINA ANGGITA DEWI

P07120019031

TINGKAT 2.1

DIII KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2021
FORMAT KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

NAMA PASIEN: Ny. S PEKERJAAN:

Pegawai Swasta

ASUHAN KEPERAWATAN

KOMPLEMENTER TGL LAHIR: 31 Desember 1959 UMUR : 62 tahun BAHASA SEHARI-HARI:


J K :  Pria √ Wanita
Bahasa Bali

ALAMAT :Br. Demulih, Susut, Bangli INFORM CONSENT

TANGGAL: JAM DIKAJI : Yang bertanda tangan dibawah


ini saya (S, I, An, Ay, Ib, W)
22 Februari 2021 10.30 WITA NO TELP: 081338582457 pasien, saya telah mengerti
penjelasan yang diberikan, dan
KELUHAN UTAMA & RIWAYAT PENYAKIT:
saya menyetujui pemeriksaan,
terapi & biaya terkait hal
Pasien mengatakan merasa lelah dan kesulitan bernafas setelah berjalan jauh, pasien
tersebut..
P tidak memiliki riwayat penyakit.
E
N
G
K
A
J

I Nama: Ny. M

A Ttd.
N TANDA-TANDA VITAL A. SISTEM PERNAFASAN B. SISTEM C. SISTEM PENCERNAAN
KARDIOVASKULER

SUHU : 36,1 C Pasien mengatakan merasa Px mengatakan BAB 1x sejak


sulit bernafas. Px mengatakan tidak pagi dengan konsistensi padat
terjadi gangguan dan sedikit lembek,berwarna kuning
peningkatan denyut dan bau khas.
NADI : 81 X/mt
nadi atau tekanan
darah.

RR : 19 X/mt

TD: 110/80 mmHg

BB: 70 kg

TB: 160 cm
D. SISTEM INTEGUMEN E. SISTEM MUSKULO F. SISTEM G. SISTEM NEUROLOGIS
SKELETAL PENGLIHATAN &
PENDENGARAN

Turgor kulit px elastis, tidak Px mengatakan memiliki riwayat


terjadi sianosis dan benjolan Px mengatakan terdapat rasa gangguan neurologis.
nyeri dikarenakan terlalu Px mampu merespon
sering berdiri saat berjualan. cahaya dan suara.
H. SISTEM PERKEMIHAN I. SISTEM REPRODUKSI J. NUTRISI & K. HOBI – TEMPAT YG PALING
ACTIVITY DAILY DISUKAI - POLA ISTIRAHAT
LIVING

Px mengatakan BAK Tidak ada gangguan


sebanyak 2x sejak tadi pagi. -Px mengatakan hobi membaca
Px rajin buku.
mengkonsumsi buah
dan sayur-sayuran.
-Px mengatakan tidur 6 jam saat
malam.

L. PSIKO -SOSIAL - M. HASIL PEMERIKSAAN Skala Nyeri : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.


SPIRITUAL PENUNJANG 8. 9. 10

Tingkat kecemasan :

Px menganut agama Hindu -  Berat √ Sedang  Ringan


FATOLOGIS :

DIAGNOSA KEPERAWATAN :

Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan Kelemahan


ditandai dengan Mengeluh Lelah, Dispnea
saat/setelah aktivitas

PER 1. Pola nafas tak efektif JAM INTERVENSI &


IMPLEMENTASI
NAFA 2. Risiko aspirasi

SAN 3. Risiko/ Gangguan pertukaran gas

4. Pola nafas tak efektif


11.30 1. Observasi keadaan umum px.
2. Memberikan KIE mengenai
makanan yang sehat untuk
KAR 1. Risk / Gangguan perfusi jaringan cerebral, dikonsumsi :
Renal, perifer -Teh Jahe
DIO
2. Risiko /  Ggn volume cairan elektrolit  lebih / -Campuran air dengan minyak
VAS
 kurang cengkeh.
KL.
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen -Daun mint

4. Intoleransi aktivitas √

5. Gangguan rasa nyaman (nyeri) 3. Akupresure :


- Siapkan lingkungan yang baik dan
6. Penurunan kesadaran nyaman.
- Gunakan minyak sebagai pelumas
PER 1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit pada bagian tubuh yang akan
M dipijat.
CER 2. Gangguan pola BAB
A
- Tentukan dan lakukan teknik pijat
S
NAAN 3. Risiko infeksi
A akupresure pada titik:
L 4. Konstipasi BL 40, GB 34, GB 39, SP 6.

A 5. Diare - Lakukan pemijatan dengan


H
perlahan dan teknik yang tepat.
4. Anjurkan pasien untuk rutin
K INTE 1. Gangguan integritas kulit
berolahraga dan istirahat yang
E
P GU 2. Perubahan membran mukosa oral cukup.
E
R MEN 3. Gangguan perfusi jaringan perifer
A
W 4. Risiko / dekubitus
A
T
A
N
MUS 1. Gangguan rasa nyaman (nyeri)

KULO 2. Gangguan mobilitas fisik


&
SKLTAL 3. Risiko infeksi

T
PNG 1. Gangguan fungsi penglihatan CATATAN PERKEMBANGAN PASCA TERAPI J
A
U LIHAT 2. Gangguan fungsi pendengaran M
J & 3. Gangguan rasa nyaman (nyeri) S: Px mengatakan merasa lelahnya berkurang dan
U sudah bernafas dengan lancar.
DENGAR 4. Risiko jatuh / trauma
A
AN
5. Risiko infeksi
N
NEU 1. Risiko / Peningkatan tekanan intra cranial O : Px tampak lebih lega setelah dilakukan terapi
akupresure.
&
ROLO 2. Gangguan rasa aman [ jatuh dari tempat tidur,
cemas]
GIS
I 3. Gangguan rasa nyaman [ nyeri, mual, muntah ] S : 36,1 C
N 4. Hypertermi / Hypotermi N : 81 X/mt
T
E
5. Risiko kerusakan neuromuskuler RR : 22 X/mt
R
V
E 6. Risiko infeksi TD: 120/80 mmHg
N
S 7. Gangguan koordinasi gerak

I 8. Penurunan kesadaran

PER 1. Gangguan pola BAK A : Masalah teratasi

KEMIH 2. Gangguan rasa nyaman (nyeri)

AN 3. Inkontinensia / Retensi urine

NUTRI 13. Gangguan / Risiko nutrisi kurang / lebih dari P : Pertahankan kondisi pasien
kebutuhan
SI-META 14. Fungsi menelan tidak adekuat
15. Perubahan pola makanan
BOLIK 16. Pola pemberian makanan bayi tak efektif
17. Perubahan membran mukosa mulut
18. Gangguan rasa nyaman (mual, muntah)

ADL, PH 7. Ketidakmampuan / keterbatasan aktifitas sehari-


hari
& ISTI 8. Kurang perawatan diri / Ketidakmampuan merawat
diri
RAHAT 9. Gangguan pola tidur / pemenuhan kebutuhan
istirahat
REPRO 9. Disfungsi seksual
10. Perubahan pola seksualitas
DUK 11. Risiko infeksi
12. Gangguan rasa nyaman (nyeri)
SI

PSIKO 21. Gangguan komunikasi verbal TINDAK LANJUT


22. Gangguan konsep diri
& 23. Gangguan interaksi sosial
24. Koping tidak efektif
SPIRI 25. Kecemasan
REKOMENDASI NAMA & PARAF
26. Gangguan mekanisme pertahanan diri
TUAL 27. Berduka TERAPIS
28. Risiko mencederai diri / orang lain
29. Risiko amuk 1. Melakukan
30. Gangguan aktifitas spiritual kembali terapi
akupresure
untuk
menjaga
kondisi tetap
baik.
2. Selalu
mengkonsum
si makanan
dan minuman
sehat dan (Marlina)
istirahat
cukup.
DOKUMENTASI PRAKTIK
LEMBAR PENGESAHAN

Nama Pembingbing/CT: Nama Mahasiswa

(I Wayan Surasta,S.Kp.,M.Fis) (Putu Marlina Anggita Dewi)

NIP: 196512311987031015 NIM: P07120019031

Anda mungkin juga menyukai