Anda di halaman 1dari 5

Obat adalah zat kimia yg mempengaruhi proses hidup

Farmakokinetik ( mekanisme obat dalam tubuh ) = 1 absorbsi -> cara


pemberian : peroral (saluran cerna), sublingual, perrectal, parenteral
(intramuskular 90, subkutan 45, intravena 25, intrakutan 15), topikal,
inhalasi). 2 distribusi -> tersebar melalui sirkulasi ke seluruh tubuh. 3
biotransformasi . 4 ekskresi.
Farmakodinamik ( cara kerja obat serta reaksi biokimiawinya ) .
Bentuk obat : pulveres ( serbuk oral yg sdh terbagi dosisnya ), pulvis
(bedak tabur), pil (bulet ga berlapis), tablet (hisap/lozenges, efervesen/
yg spt redoxon, enterik/tahan as.Lambung, dragee/salut gula yg hancur
di lambung), syrup, guttae (obat tetes), supositoria (obat lwt dubur),
salep (topikal ½ padat), krem (topikal emulsi).

ANTIVIRUS
Ada 2 jenis
-> Anti Non retro virus -> Herpes = acyclovir, gancyclovir --influenza
=amantadin, oseltamivir --Hepatitis B virus, Hepatitis C virus =
lamivudin, interveron.
-> Anti Retro virus -> NRTI (nukleosida reverse transkrip inhibitor) co/
zidovudin, didanosin —NtRTI (nukleotida…) co/ tenofovir – NNRTI (non
nukleosida…) co/ nevirapin, efavirenz – protease inhibitor co/
sakuinavir, retonavir – viral entry inhibitor co/ enfuvirtid, bisiklam.

Acyclovir -> terapi HSV (herpes simpleks virus), waktu paruh 2,5-3jam,
bioavailabilitas (jumlah obat yg terabsorbsi/mencapai sirkulasi darah)
15-20%. Dosis 400mg x 2 / hari . infus intravena berhubungan dgn
kondisi neurologis (kejang, tremor,delirium (GCS 7-9), zidovudin
menyebabkan letargik (lesu) dan somnolen (GCS 10-11), probenecid &
cimetidin menghambat klirens obat.

NRTI (hati2 pd pasien HCV HBV)


Didanosin -> analog deoxydenosin, bioavailabilitas saat perut kosong
40%, waktu paruh 1,5jam , bumil ok.
Zidovudin (AZT) -> analog deoxytimidin, waktu paruh 1 jam,
antiretroviral pertama yg disetujui, toksisitas rendah, bumil ok.
Lamivudin (TC)-> analog citosin, bioavailabilitas diatas 80%, waktu
paruh 2,5 jam , bumil ok.
Stavudin -> analog timidin, bioavailabilitas 86 % tanpa pengaruh
makanan, waktu paruh 3- 3,5jam , bumil ok.
Emtricitabin (FTC) -> analog lamivudin, bioavailabilitas 93%, waktu
paruh >24jam.
Abacavir -> analog guanosin, waktu paruh 1,5 jam , 50% pasien sulit
bernafas (dyspnea) batuk dan ruam kulit. Bumil ok.

NtRTI
Tenofovir (TDF)-> inhibitor kompetitif, bioavailabilitas oral pada pasien
puasa 25% -> setelah makan berlemak mjd 39%

NNRTI
Efavirenz (EVF) -> waktu paruh 40-55 jam, toksisitas meningkat dgn
makanan tinggi lemak, terikat albumin, untuk anak rekomen.
Nevirapin (NVP) -> bioavalabilitas diatas 90% . bumil ok.

PI (mencegah memprosesan komformasi fungsional protein virus )


Atazanavir -> peptida aza, plasma 6-7 jam, dihambat oleh PPI
Darunavir -> pasangan dengan ritonavir,
Indinavir -> memerlukan lingkungan asam agar bekerja = sebelum
makan, waktu paruh 1,5 – 2 jam.
Lopinavir -> kombinasi dengan ritonavir, 99% terikat protein,
Nelfinavir -> absorbsi tinggi setelah makan 80%, waktu paruh 3,5 – 5
jam. 98% terikat protein,
Ritonavir -> bioavailabilitas diatas 70% setelah makan,
Saquinavir -> bioavailabilitas 4%, waktu paruh 2 jam.
Tipranavir -> baru, untuk infeksi hiv1 yg resistan agen PI lain.

ENTRY INHIBITOR (menghambat proses masuk sel virus ke sel host)


Enfuvirtid -> menghambat perubahan komformasi fusi sel ke sel host.
Maraviroc -> selektif CCR5,

INTERFERON ALPHA -> merupakan sitokin inang yg menggunakan


kompleks antivirus, waktu paruh 2-5 jam.

Pengobatan HBV
Adefovir dipivoxil -> bioavailabilitas 59% tidak pengaruh makanan. Ikat
protein rendah 5%. Waktu paruh 5-18jam .
Entecavir -> analog guanosin, inhibisi semua fungsi dna hbv.
Bioavailabilitas mencapai 100%. Waktu paruh 15jam. Resistansi <1% .
Lamivudin -> menghambat polimerase dan transkrip (2 fungsi). Bisa
pada pasien penyakit liver, dosis aman,
Telbivudin & Tenofovir

Pengobatan HCV
Ribavirin -> analog guanosin, bioavailabilitas 45-64% meningkat dgn
makanan berlemak, berkurang dgn antasid. Teratogenik &
embriotoksik.
Oseltamivir & zanamivir -> menghambat neuraminidase.
Amantadine & rimantadine -> menghambat replikasi, waktu paruh
amantadin 12-18 jam, rimantadine 24-36 jam.

LINI PERTAMA PENGOBATAN ARV


- Ko infeksi hep /hiv -> TDF + 3TC(FTC) + EFV/NVP
- Ko infeksi TB/hiv -> AZT/TDF + 3TC(FTC) +EFV
- Dewasa -> AZT/TDF + 3TC/FTC + EFV/NVP
Ket :

RABIES : vaksin anti rabies (VAR). serum anti rabies (SAR) / human
rabies imunoglobin (HRIG).

MALARIA :
Malaria falsifarum (ganas) kebal klorokuin. Lini 1 : kombinasi
artesunat, amodiakuin, primakuin-> gak mempan ? lini 2 : kombinasi
kina, doksisiklin (jgn untuk bumil) /tetrasiklin, primakuin.
Malaria malariae, vivax, ovale  kombinasi klorokuin dan primakuin,
-Profilaksis falsifarum -> doksisiklin 2mg/kgbb/ hari - max 4-6 minggu.
-Profilaksis vivax -> klorokuin 5mg/kgbb/minggu – max 3-6 bulan.
TOXOPLASMA GONDI :
HERPES SIMPLEKS :
Asiklovir -> 200mg/5kali sehari/5hari.

HERPES ZOSTER :
Famsiklovir & Valasiklovir .

ANTIMIKOTIKA (anti jamur)


Infeksi jamur sistemik / topikal .
Amfoterisin B -> rawat RS, sediaan injeksi dan salep krem, kadar
puncak bbrp bulan, menyerang sel tumbuh dan matang.
Flusitosin -> kadar puncak1-2 jam, spektrum jamur sempit,
Kotekonazol -> diserap baik pencernaan
Itrakonazol -> anti jamur spektrum lbh luas, eso lebih ringan.
Flukonazol -> diserap sempurna pencernaan, khasiat baru
Kaspofungin -> intravena, ditoleransi lbh baik dari amp-B. obat baru.
Terbinafin ->

Infeksi dermatofit dan mukokutan .

DIURETIKA
TIAZID : gol diuretika potensi sedang, menghambat reabsorb Na pada
tubulus distal. Masa kerja 12-24 jam, umum diberikan pagi agar tidak
mengganggu tidur pasien.
Bendrofluazid -> bisa untuk anak2,
Hidroklorotiazid ->
Indapamid ->
Metolazon ->
DIURETIKA KUAT : digunakan untuk edema paru akibat gagal jantung
ventrikel kiri, diberikan pada hipertensi yang resisten tiazid,
menghambat resorpsi cairan di lengkung henle (naik) .
Furosemid & bumetanid -> bekerja setelah 1 jam, berakhir dalam 6
jam, sehingga dosis 2 kali sehari. Furo banyak digunakan pada anak2.

Anda mungkin juga menyukai