Anda di halaman 1dari 2

1. Mahasiswa mampu menjelaskan fisiologi kehamilan. 1.

KET
2. Mahasiswa mampu menjelaskan epidemiologi dan factor risiko DD. 2. Abortus iminen
3. Mola Hidatidosa
3. Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi DD.

4. Mahasiswa mampu menjelaskan manifestasi DD.

5. Mahasiswa mampu menjelaskan tatlaksana dan prognosis DD.

Jawab

KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU


EPIDEMIOLOGI 

FAKTOR RESIKO 

PATOFISIOLOGI 

MANIFESTASI KLINIS 

TATALAKSANA 

PROGNOSIS 

ABORTUS IMINEN
EPIDEMIOLOGI  Menurut WHO, diperkirakan 4,2 juta abortus dilakukan setiap tahun di ASEAN
dengan indonesia menempati urutan ke2 , sebanyak 750.000–1,5 juta dilakukan di Indonesia,
Menurut Depkes RI di Indonesia abortus menempati urutan kedua penyebab Angka Kematian
maternal yaitu sebanyak 26% .. Data lokal di RSUD kota padangsidimpuan, tahun 2015 – 2016 ada
192 kasus abortus dengan abortus iminen sbnyk 50 kasus. Sedangkan data dari RSUD kota
temanggung terjadi 60 kasus abortus spontan dengan abortus iminen sebanyak 20 kasus.

FAKTOR RESIKO  Risiko abortus imminens semakin tinggi dengan bertambahnya paritas dan
semakin bertambahnya usia ibu juga ibu muda usia kurang 20th dimana organ2 reproduksi
belum berfungsi sempurna. ibu yang mengalami kelainan plasenta, misalnya endarteritis.
Penyakit infeksi seperti pneumonia, tifus abdominalis, malaria, dan sifilis. Dan penyakit
menahun seperti hipertensi, penyakit ginjal, penyakit hati, dan penyakit diabetes mellitus.
Kematian fetus dapat disebabkan karena toksin dari ibu atau invasi kuman atau virus pada fetus;
Keracunan Pb, nikotin, gas racun, alkohol, Malnutrisi, avitaminosis dan gangguan metabolisme,
hipotiroid, kekurangan vitamin A, C, atau E, dan diabetes melitus juga merupakan faktor
penyebab terjadinya abortus imminens.
PATOFISIOLOGI 

MANIFESTASI KLINIS 

TATALAKSANA 
1. Abstinensia (menahan dorongan seksual) 2. Pemberian progesteron 3. Pemberian HCG. 4.
Pemberian sedative (mengurangi rasa sakit dan cemas) 5. Pemberian preparat besi. 6. Diet tinggi
protein dan vit c. 7. Membersihkan vulva 2 kali sehari untuk mencegah infeksi. 8. tirah baring
/istirahat baring/bedrest (sampai pendarahan berhenti)

PROGNOSIS 

MOLAHIDATIDOSA
EPIDEMIOLOGI 

FAKTOR RESIKO 

PATOFISIOLOGI 

MANIFESTASI KLINIS 

TATALAKSANA 

PROGNOSIS 

Anda mungkin juga menyukai